Anda di halaman 1dari 37

PELUANG DAN TANTANGAN PERIKANAN TAWAR

DI SULAWESI SELATAN

DISAMPAIKAN PADA BIMTEK PENGEMBANGAN BIBIT INDUK


IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN WAJO,
TANGGAL 23 Mei 2017

Ir. ABD.HAFID MALEWA

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
2017
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki kekayaan sumber
daya Perikanan yang cukup besar,
termasuk didalamnya jenis –jenis ikan
konsumsi budidaya air tawar yang
memiliki nilai ekonomis tinggi.
Pada era Globalisasi masa kini harus
ada sentuhan teknologi untuk dapat
memanfaatkan sumber daya secara
optimal guna mencapai tingkat produksi
 Harus Dibarengi dengan peningkatan mutu
produk budidaya yang dihasilkan melalui
penerapan standardisasi hasil perikanan,
sehingga produk yang dihasilkan memiliki
daya saing yang tinggi.

 Perbaikan mutu produk perikanan harus


dimulai dengan perbaikan mutu benih dan
induk penghasil benih, selain melakukan
kegiatan budidaya secara lebih baik sesuai
kaidah yang ditentukan (penerapan CBIB).
VISI KKP : Mewujudkan negara kepulauan yang berdaulat dan mandiri
melalui pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang
berkelanjutan menuju kemakmuran rakyat

Mendukung terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

4
PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA YANG MANDIRI, BERDAYA SAING
PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA YANG MANDIRI, BERDAYA SAING
DAN BERKELANJUTAN
DAN BERKELANJUTAN

ARAH KEBIJAKAN SASARAN STRATEGIS


ASPEK 1. PENINGKATAN
1. Produksi Perikanan Budidaya
PRODUKSI DAN DAYA
PEMBANGUNAN SAING PRODUK 2. Peningkatan Daya Saing
ASPEK TEKNOLOGI PERIKANAN BUDIDAYA Produk Perikanan Budidaya
PRODUKSI 2. PENINGKATAN 3. Peningkatan Pendapatan dan
KEMANDIRIAN
Kesejahteraan Pembudidaya
PEMBUDIDAYAAN IKAN
ASPEK SOSIAL EKONOMI 4. Keamanan dan Ketahanan
3. KETAHANAN PANGAN
Pangan
DAN GIZI
4. PENINGKATAN 5. Kecukupan Gizi masyarakat
ASPEK LINGKUNGAN PERTUMBUHAN 6. Penyerapan Tenaga Kerja
EKONOMI NASIONAL 7. Peningkatan Investasi Usaha
Perikanan Budidaya
5. KELESTARIAN DAN
KEBERLANJUTAN 8. Kelestarian Sumberdaya
SUMBERDAYA Perikanan Budidaya
PERIKANAN BUDIDAYA 9. Keberlanjutan Usaha
Perikanan Budidaya

5
Penerapan CPIB,standarisasi, sertifikasi pada
Unit Pembenihan Ikan LEBIH DIPERCEPAT
PENERAPAN SISTEM
JAMINAN MUTU DAN
KEAMANAN PANGAN

Dalam Pembenihan Ikan

•Cara Pembenihan Ikan


Obat Pakan yang Baik (CPIB)
ikan dan bebas
kimia antibioti •SNI Pembenihan Ikan
terkenda k
li Ramah
•Pengendalian Obat Ikan dan Kimia
lingkunga •Biosecurity
n •Monitoring Residu
•Traceability

Produk benih ikan


bermutu bebas residu
SISTEM PRODUKSI
DAN CBIB

PENGEMBANGAN SISTEM
PRODUKSI PERIKANAN
MENUJU
BUDIDAYA : SERTIFIKASI
PEMBINAAN PENERAPAN TEHNOLOGI CBIB
BUDIDAYA
PEMBINAAN SISTEM JAMINAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
BUDIDAYA.

PENYEDIAAN DATA &


PEMBINAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI YG
AKURAT &TEPAT WAKTU
STATISTIK
Asal Usulan Pokdakan
Penerima Paket Bantuan

Pokdakan calon penerima Program


Prioritas Paket Benih Perikanan (P3BP)
Air Tawar Tahun 2016 adalah
merupakan usulan masyarakat yang
disampaikan melalui Dinas Kelautan
dan Perikanan Kab. /Kota Tahun 2015
kepada Bapak Gubernur Sulawesi
Selatan.
Kriteria-Kriteria
1.Kriteria Lokasi
2.Kriteria Pembudidaya
3.Kriteria Pokdakan
Kriteria Lokasi
1. Kepemilikan lahan jelas (milik sendiri, garapan,
sewa) dan tidak dalam sengketa;

2. Mempunyai aksesibilitas atau mudah dijangkau;

3. Lingkungan terhindar dari potensi pencemaran


dan banjir;

4. Status lahan sesuai peruntukan untuk kegiatan


perikanan budidaya;

5. Lahan tidak sementara digunakan untuk


kegiatan bantuan yang lain oleh Pokdakan;
Kriteria Pembudidaya Calon
Penerima
1. Mengutamakan masyarakat yang masuk dalam
kategori miskin dan hampir miskin;
2. Memiliki identitas yang legal dan alamat yang jelas;
3. Mempunyai lahan sendiri, sewa atau garapan yang
akan digunakan untuk usaha perikanan budidaya;
4. Harus bergabung dalam kelompok;
5. Harus bersedia dibina dan didampingi oleh Petugas
Teknis/Penyuluh/PPTK; dan
6. Belum pernah menerima bantuan perikanan dalam
tahun yang sama
Kriteria Pokdakan
1. Diutamakan kelas Pemula;
2. Tidak boleh menerima bantuan perikanan
budidaya lebih dari 1 (satu) dalam tahun yang
sama;
3. Terdaftar pada Dinas Kabupaten/Kota;
4. Anggota dan pengurus berdomisili/berada di
desa yang sama atau desa yang berdekatan
dengan lokasi usahanya;
5. Harus mempunyai anggota minimal 10 orang,
dan;
6. Komoditas budidaya yang diusulkan harus
sama dalam 1 (satu) kelompok.
7. Organisasi kelompok memiliki Badan Hukum
yang jelas….dibuktikan Surat Keterangan
Terdaftar ( SKT ).
Didampingi:
•Dinas KP
Kab/Kota
•TPB
Persiapan: (-1)… 1 tahun sebelumnya
1.Perencanaan
2.Pendataan usulan kelompok dan lokasi
3.Idenftifikasi dan Verifikasi berkas usulan kab./kota
4.Penetapan calon penerima paket bantuan oleh Gubernur
Pelaksanaan : tahun berjalan
1.Sosialisasi ke Kab./Kota;
2.Monitoring dan verifikasi kesiapan adm/teknis kelompok;
3.Penetapan Penerima Paket bantuan oleh Gubernur;
4.Penyaluran Paket Bantuan kepada kelompok;
5.Pemanfaatan bantuan untuk usaha budidaya ikan;
Monev : tahun berjalan
1.Monitoring, Evaluasi;
2.Pelaporan.
Proses
Paket Bibit Program Prioritas Tahun 2016 :
1.Paket bibit udang – bandeng : 1.259 paket
2.Paket bibit udang vaname : 650 paket
3.Paket bibit rumput laut : 1.018 paket
4.Paket bibit ikan air tawar : 1.227 paket
( 698 + 537)
Wajo tidak ada karena tdk ada proposal yg
masuk
 Fisik sudah mencapai 85% yang jalan
 Identifikasi/verifikasi calon penerima dan
calon lokasi tahun 2017
 SK Gubernur sudah ahun 2016 selesai
 Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sudah
lengkap
RINCIAN PAKET
1 (satu) orang = 1 Paket
Yang terdiri dari :
a.Benih Ikan (5-8 cm) 1.500 ekor
b. Pakan (3 mm) 1 zak (30 kg)
c. Pakan benih (1 mm) 1 zak (10 kg)

DITERIMA DALAM BENTUK BARANG


JENIS BARANG SPESIFIKASI VOLUME
(Ekor/Kg)
Benih Ikan Uk. 5 – 8 cm, sehat, 1,500
Mas / Nila lincah dan tidak cacat.

Pakan Pellet Pellet, terapung, ukuran 30


Besar 3 mm, kadar protein min.
15%, segar dan tidak
kadaluarsa.

Pakan Pellet Pellet, terapung, ukuran 10


Kecil/benih min. 1 mm, kadar protein
min. 30%, segar dan
tidak kadaluarsa
PAKET BANTUAN PUSAT
YANG DAPAT DIAKSES
1. Paket Bantuan Mina Padi
2. Paket Bantuan Calin dan Benih
3. Paket Bantuan Pakan Mandiri
4. Bantuan Sarana dan Prasarana
5. Bantuan Karamba Jaring Apung
6. Sertifikasi Hak Atas Tanah
Pembudidaya
7. Restocking Benih Ikan di P. Umum

Melalui Dinas setempat di Kab./Kota dan Provinsi


Persyaratan Penerima Bantuan
Calon Induk dan Benih
1. Tergabung dalam kelompok dan telah terdaftar di Desa/Kelurahan setempat
dan/atau memiliki Tanda Pencatatan Usaha Perikanan (TPUP) dari Dinas/SKPD
tingkat Kab/Kota setempat;
2. Memiliki Badan Hukum yang berbentuk Koperasi atau Yayasan dan bergerak
dibidang usaha perikanan skala mikro atau kecil;
3. Bergabung dalam suatu Koperasi/Yayasan atau membentuk Koperasi/Yayasan baru
dan bergerak dibidang usaha perikanan skala mikro atau kecil;
4. Memiliki pengalaman usaha dibidang perikanan budidaya sekurang-kurangnya 3
(tiga) siklus panen, dibuktikan dengan surat keterangan dari dinas yang membidangi
kelautan dan perikanan Kab/Kota setempat;
5. Tidak menerima bantuan sejenis dari instansi pemerintah pada tahun yang sama
dibuktikan dengan surat keterangan dari dinas yang membidangi kelautan dan
perikanan Kab/Kota setempat;
6. Ketua kelompok Penerima bantuan menandatangani surat pernyataan bermaterai,
yang memuat Kesediaan menerima barang bantuan, mengelola barang yang diterima
dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan, dan diketahui oleh pengurus
koperasi/yayasan dan kepala desa;
7. Ketua kelompok Penerima bantuan menandatangani surat pernyataan bermaterai,
yang memuat Kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap aparat
pengawas internal maupun eksternal, dan diketahui oleh pengurus koperasi/yayasan;
8. Penerima bantuan menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) barang dari
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
ALUR MEKANISME PENYALURAN PAKET BANTUAN BENIH (UPT)
DIREKTORAT PERBENIHAN
Keterangan :
1.Direktorat Perbenihan menyampaikan kegiatan
DIT.
bantuan kepada Dinas Propinsi
Dinas Propinsi 2.Dinas Propinsi menyampaikan kegiatan
PERBENIHAN
bantuan pusat kepada Dinas Kab/Kota
1 3.Dinas Kab/Kota mengidentifikasi calon
6
5
penerima bantuan sesuai dengan persyaratan
2 7 4.Calon penerima bantuan menyampaikan
persyaratan kepada Dinas Kab/Kota
5.Dinas Kab/Kota merekap, memverifikasi
Dinas Kab/Kota kelengkapan dokumen peryaratan calon
penerima bantuan dan menyampaikan kepada
Direktorat Perbenihan
4 UPT Pusat DJPB 6.Usulan calon penerima bantuan ditembuskan
ke Dinas Propinsi
3 7.Berdasarkan usulan dari Dinas
Kabupaten/Kota, Direktorat Perbenihan
8 mendelegasikan bantuan benih kepada UPT
Pusat DJPB terdekat
8.Berdasarkan delegasi dari Direkorat
Perbenihan, UPT Pusat DJPB memverifikasi,
nih Ikan dan Kegiatan menetapkan penerima bantuan, memproduksi
erairan Umum dan mendistribusikan bantuan.
KRITERIA BANTUAN
PAKAN MANDIRI
Kriteria Lokasi :
1.Kemudahan aksesibilitas;
2.Berada di sentra budidaya dan atau lokasi
minapolitan;
3.untuk bantuan bahan baku pakan maka lokasi
harus dekat dengan sumber bahan dasar;
4.tersedia bangunan/gudang/lahan untuk
pelaksanaan kegiatan sebagaimana dalam
petunjuk teknis;
5.memiliki akses pada sumber energi yang
jenisnya sesuai dengan kebutuhan kegiatan atau
alat (bahan bakar atau listrik).
KRITERIA KELOMPOK PENERIMA
BANTUAN PAKAN MANDIRI
Kriteria Umum :

1.Koperasi/kelompok pembuat pakan ikan/Pokdakan diusulkan


oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota,
diketahui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan
ditetapkan melalui SK Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
2.Memiliki nomor rekening Bank Pemerintah atas nama
kelompok/pokdakan;
3.Belum pernah menerima bantuan sejenis dari Ditjen Perikanan
Budidaya dalam 2 tahun terakhir;
4.Bukan Aparatur Sipil Negara (ASN)/TNI/POLRI;
5.Memiliki atau sewa gudang atau tempat penyimpanan bahan
baku/pakan.
KRITERIA KELOMPOK PENERIMA
BANTUAN PAKAN MANDIRI
Kriteria Khusus

1.Bantuan Mesin Pembuat Bahan Baku


a. Kelompok yang terdaftar di dinas yang menangani bidang kelautan
dan perikanan di kabupaten/kota;
b. Memiliki informasi potensi dan akses kepada sumber bahan dasar
pembuatan bahan baku pakan;
c. Mempunyai rencana pemasaran bahan baku kepada kelompok
pembuat pakan;
d. Kelompok memiliki struktur organisasi dengan jumlah minimal
anggota 5 (lima) orang;
e. Memiliki atau sewa gudang/bangunan tempat penyimpanan
peralatan bantuan, pelaksanaan kegiatan produksi, penyimpanan
bahan dasar dan bahan baku hasil produksi;
2. Bantuan Bahan Baku
a. Kelompok yang terdaftar di dinas yang menangani
bidang kelautan dan perikanan di kabupaten/kota;
b. Kelompok memiliki struktur organisasi dengan jumlah
minimal anggota 5 (lima) orang;
c. Memiliki rencana penggunaan produk pakan hasil
produksi baik untuk digunakan sendiri maupun
dipasarkan kepada Pokdakan;
d. Memiliki atau sewa gudang/bangunan tempat
penyimpanan bahan baku, pelaksanaan produksi pakan
serta penyimpanan pakan hasil produksi.
3. Mesin Pencetak Pakan
a. Kelompok yang terdaftar di dinas yang menangani
bidang kelautan dan perikanan di kabupaten/kota;
b. Kelompok memiliki struktur organisasi dengan jumlah
minimal anggota 5 (lima) orang;
c. Memiliki rencana penggunaan produk pakan hasil
produksi baik untuk digunakan sendiri maupun
dipasarkan kepada Pokdakan;
d. Memiliki atau sewa gudang/bangunan tempat
penyimpanan bahan baku, pelaksanaan produksi pakan
serta penyimpanan pakan hasil produksi.
4. Bantuan Budidaya Pakan Alami

a. Kelompok yang terdaftar di dinas yang menangani


bidang kelautan dan perikanan di kabupaten/kota
b. Kelompok memiliki struktur organisasi dengan jumlah
minimal anggota 5 (lima) orang
c. Memiliki rencana penggunaan produk pakan hasil
produksi baik untuk digunakan sendiri maupun
dipasarkan kepada Pokdakan;
d. Memiliki atau sewa lahan dan bangunan sebagai tempat
pelaksanaan produksi dan penanganan hasil produksi
5. Bantuan Bahan Baku

a. Koperasi atau Kelompok yang terdaftar di dinas yang


menangani bidang kelautan dan perikanan di kabupaten/kota
b. Untuk koperasi dipersyaratkan adanya kelompok kerja
otonom yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan
produksi, kelompok tersebut ditetapkan oleh ketua koperasi
dan terdiri dari kelompok perencana, pelaksana dan
pengawas. Jumlah kelompok otonom didasarkan pada
jumlah lokasi kegiatan;
c. Menguasai penggunaan lahan/bangunan baik milik sendiri
atau sewa atau bekerjasama dengan pihak lain untuk
penyimpanan peralatan, pelaksanaan kegiatan, penanganan
dan penyimpanan hasil produksi.

Anda mungkin juga menyukai