KABUPATEN BLITAR
BALAI BENIH IKAN KLEMUNAN
1
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
Berlaku Efektif :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Revisi :
Tanggal Revisi :
SPO 00
Halaman : 1 dari 1
HALAMAN PEMBUKA Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati kami panjatkan puja dan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan Standar Prosedur Operasional Pembenihan Ikan Nila
Hitam di Balai Benih Ikan Klemunan Kecamatan Wlingi Kabupaten BLITAR.
Penyusunan SPO pembenihan ikan nila hitam ini dalam upaya untuk memberikan
kontribusi bagi pembangunan bidang perikanan utamanya dalam menyediakan benih
ikan bermutu.
Penyusunan Standar Prosedur Operasional ini kami terapkan dalam kegiatan
pembenihan ikan nila hitam untuk mendapatkan kualitas benih yang baik agar
senantiasa sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Harapan kami SPO ini mampu
memberikan informasi tentang prosedur pembenihan ikan nila hitam di Balai Benih Ikan
Klemunan.
2
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL Berlaku Efektif : 01-11-12
Revisi :
SPO 01 Tanggal Revisi :
PERSIAPAN KOLAM Halaman : 1 dari 3
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan :
Untuk memperbaiki struktur tanah dasar kolam, memberantas hama dan
penyakit, membuang gas beracun serta untuk menumbuhkan pakan alami.
IV. Definisi
VI. Prosedur
6.1. Alat dan Bahan
Alat :
Garu / bajak
Cangkul
Lempak
Saringan air
Sorok / penggaruk lumpur
Bahan :
Kapur pertanian
Pupuk organik
Pupuk anorganik
Pengolahan tanah
membalik tanah dengan dibajak atau menggunakan cangkul
menggaru tanah agar rata dengan atau tanpa dijemur
I. Tujuan
5
1. Untuk Mematangkan gonad induk ikan nila jantan dan betina
2. Untuk Mendapatkan induk yang siap dipijahkan
II. Ruang lingkup
1. Memisahkan induk jantan dan betina dalam hapa
2. Pematangan gonad
3. Memberi pakan induk 2 kali sehari dengan protein 28 persen.
4. Melakukan seleksi induk jantan dan betina yang siap dipijahkan.
III. Acuan
SNI 6138:2009 Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk
pokok.
IV. Definisi
V. Dokumen Terkait
VI. Prosedur
6.1. Alat dan Bahan
6
Alat
Kolam pemijahan dengan luas 300 M2
Timbangan
Ember plastik
Happa ukuran 3 x 3 m dan 3 x 5 m
Bahan
Induk Nila 1 paket ( betina 300 ekor, jantan 100 ekor )
Pakan untuk induk protein 28 %
7
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL Tanggal Revisi :
SPO 02 Halaman : 3 dari 3
Tanda Tangan MPM :
SELEKSI DAN PERAWATAN INDUK Diperiksa Oleh Kepala UPT :
Seleksi induk
Menimbang bobot induk
Memisah induk satu per satu yang matang gonad dengan mengamati
keadaan perut dan urogenital
Perut betina yang matang gonad membesar dan urogenitalnya berwarna
merah
Memilih induk yang sehat dan tidak cacat
8
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 03 Halaman :
PEMIJAHAN Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
Pemijahan bertujuan untuk mendapakan larva ikan nila hitam
II. Ruang Lingkup
Memberikan pakan 2%
BB, protein 28 %
III. Acuan
IV. Penanggungjawab
Seksi Produksi Dibantu dengan pelaksana harian
V. Prosedur
5.1. Alat dan Bahan
5.1.1. Alat
Kolam pemijahan
9
Bak angkut induk
Serok induk
Happa
5.1.2 Bahan
Induk matang gonad
Pakan induk protein 28 %
Pupuk
10
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 04 Halaman :
PANEN LARVA Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
Memisahkan larva dari induknya untuk ditebar di kolam pendederan, dan induk
dipijahkan kembali.
II. Ruang Lingkup
III. Acuan
IV. Penanggungjawab
Seksi Produksi dan MPM
V. Prosedur
V.1. Alat dan Bahan
Alat : Happa, cangkul, sorok, scoopnet, bak untuk pengangankutan induk, pipa paralon,
bak grading no 1, timbangan, baskom untuk angkut benih
Bahan : Garam, desinfektan
V.2. Cara Kerja
- Mempersiapakan Hapa dan peralatan lainna
- Menurunkan air kolam sampai dengann perrmukaan panen
- Meratakan Sarang pemijahan dan menggiring larva ke saluran tengah
11
- Menggiring Induk yang masih tercecer ke kobakan.
- Menggiring larva dari saluran tengah ke pipa pengeluaran air yang telah
dipasang hapa penampung larva
- Memindah larva ke hapa pemberokan selanjutnya melakukan grading
- Menangkap Induk dan menampun di penampungan induk
- Menghitung Larva dengan cara sampling gravimetrik
- Mencelup Larva dalam laruatan garam dapur 1 gr per liter air
12
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 05 Halaman :
PENDEDERAN BENIH Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
Pendederan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh benih dengan ukuran
tertentu sesuai dengan permintaan pasar. Dan Mendapatkan Sintasan yang
maksimal.
II. Ruang Lingkup
- Persiapan kolam sesuai SPO 01
- Melakukan penebaran dengan padat tebar yang optimal sesuai SNI 6141:2009
- Perawatan meliputi pengontrolan kualitas air, dan pemberian pakan
III. Acuan
SPO 01
SNI 6141:2009
IV. Penanggungjawab
Seksi Produksi dan MPM
V. Prosedur
Alat dan bahan
5.1.1 Alat :
Seser benih
Kolam
Bak
13
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 05 Halaman :
PENDEDERAN BENIH Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
5.1.2 Bahan :
Larva
Pakan benih
Pupuk
14
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 05 Halaman :
PENDEDERAN BENIH Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
15
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL Berlaku Efektif :
Revisi :
SPO 06 Tanggal Revisi :
PANEN BENIH Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
- Untuk memperoleh benih guna dikirim ke pembudidaya
- Untuk pemberokan
- Untuk mengetahui SR
II. Ruang Lingkup
- Panen benih
- Grading
- Pemberokan
III. Acuan
IV. Penanggungjawab
V. Prosedur
5.1. Alat dan bahan
- Seser benih
- Happa
- Bak / ember
- Seritan / alat gradding
16
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL Berlaku Efektif :
Revisi :
SPO 06 Tanggal Revisi :
PANEN BENIH Halaman :
Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
17
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 07 Halaman :
PENGANGKUTAN BENIH Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
I. Tujuan
Memindahkan benih sampai ke tempat tujuan dengan kondisi baik
II. Ruang Lingkup
Pengemasan
Pengiriman
III. Acuan
IV. Penanggungjawab
Seksi Produksi dan MPM
V. Prosedur
5.1. Alat dan bahan
5.1.1. Alat :
Kantong plastik packing dengan ketebalan 0.5 0.8 mm dan diameter 40
60 cm, panjang 160 cm
Karet gelang
Timbangan
Happa
Spidol
Seritan
Sarana pengisian O2
Gunting / cutter
Blower
18
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 07 Halaman :
PENGANGKUTAN BENIH Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
5.1.2 Bahan :
Benih ikan
Es batu
O2
Air bersih
19
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 07 Halaman :
PENGANGKUTAN BENIH Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
Gunakan seritan atau alat seleksi yang lain yang halus agar tidak merusak
sirip, sisik dan organ yang lain
Ukuran seritan sesuai dengan tinggi badan benih sebagai berikut :
Menyeleksi benih ikan dari ukuran paling besar sampai 2 ukuran lebih
kecil sekaligus
Menyusun seritan dengan cara bagian paling atas seritan ukuran paling
besar selanjutnya ukuran lebih kecil
memasukkan benih ikan dalam seritan 1 1.5 kg biomass untuk setiap
10 liter air dalam seritan. Gerakkan seritan naik turun secara perlahan
agar benih ikan keluar dengan wajar, gerakan kejutan akan membuat
benih ikan luka / cedera
Hasil seleksi dengan menggunakan seritan sedikitnya 80 % seragam
20
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 07 Halaman :
PENGANGKUTAN BENIH Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
21
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BENIH IKAN
Jl.Raya Krakal 59 RT 1/4 Klemunan Wlingi
BLITAR
STANDART PROSEDUR Berlaku Efektif :
Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Revisi :
SPO 07 Halaman :
PENGANGKUTAN BENIH Tanda Tangan MPM :
Diperiksa Oleh Kepala UPT :
F. Suhu Pengangkutan
Usahakan suhu pengangkutan 25 0 C, karena metabolisme akan rendah
sehingga mengurangi resiko kematian
Tambahkan es batu yang dibungkus plastik diantara plastik packing.
G. Pengangkutan benih
Siapkan plastik packing yang telah dipotong sesuai kebutuhan.
Masukkan air yang telah diberi perlakuan secukupnya sesuai kebutuhan
Timbang benih ikan sesuai kebutuhan
Atur kepadatan sesuai ukuran ikan, jarak dan lama pengangkutan
Tambahkan Oksigen murni ke dalam kantong dengan perbandingan 1
bagian air : 2 bagian Oksigen, ikat dengan karet gelang dengan rapat.
H. Kepadatan, Ukuran Benih dan waktu Pengangkutan
Pengangkutan terbuka prinsipnya sama dengan pengangkutan tertutup
Kepadatan tidak sama dengan pengangkutan tertutup
Ukuran kepadatan visual yang bisa diamati adalah pergerakan benih ke
permukaan masih leluasa, tidak saling bertumpuk
Ukuran ikan 6 jam / L 12 jam / L 24 jam / L
1 2 cm 500 ekor 250 ekor 125 ekor
2 3 cm 200 ekor 100 ekor 50 ekor
3 5 cm 100 ekor 50 ekor 25 ekor
5 7 cm 50 ekor 20 ekor 10 ekor
22
23