Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

STANDAR OPERASIONAL
BUDIDAYA IKAN HIAS
KOMET (Carassius auratus auratus)

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA


2020
STANDAR OPERASIONAL BUDIDAYA IKAN HIAS KOMET (Carassius auratus auratus)

I. Tujuan
Tujuan standar operasional ini adalah sebagai panduan dalam melakukan budidaya ikan hias
komet dengan mempertimbangkan efektivitas pemijahan dan pendederan.

II. Diagram Prosedur

Seleksi induk

Pematangan gonad induk

Pemijahan induk

Penetasan telur

Pendederan benih

Pengemasan dan Distribusi

III. Prosedur Kerja


3.1 Seleksi Induk Jantan dan Betina
- Berasal dari farm/breeder yang terpercaya;
- Ukuran minimal 10 cm;
- Umur minimal 6 bulan untuk jantan dan 8 bulan untuk betina; dan
- Sehat dan tidak cacat.
3.2 Pematangan gonad induk
a. Jenis wadah : kolam tanah/terpal/beton;
b. Kedalaman air minimal 50 cm;
c. Calon induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah;
d. Kepadatan pemeliharaan induk 5 ekor/m2 ;
e. Jenis pakan yang diberikan adalah pelet apung, kandungan protein minimal 30%, ukuran 2
mm.
f. Dosis pakan 3-5%/biomassa basah/hari, frekuensi pakan 3 kali/hari
3.3 Pemijahan induk
a. Wadah : bak/kolam (tanah/terpal/beton/fiberglass), ukuran minimal (2x2x1) m3 untuk 8 - 10
pasang induk;
b. Sebelum dipijahkan, induk jantan dan betina diberok/dipuasakan selama 1 hari;
c. Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1 : 1;
d. Media telur/shelter/substrat: kakaban/eceng gondok/tali raffia;
e. Metode pemijahan: alami;
f. Penyatuan induk jantan dan betina dilakukan pada sore hari;
g. Setelah memijah, semua induk betina dan jantan dikembalikan dari wadah pemijahan ke
dalam wadah pemeliharaan induk;
h. Disarankan adanya sirkulasi oksigen dengan cara menggunakan aerator atau mengalirkan
air pada wadah pemijahan (sirkulasi air);
3.4 Penetasan telur
a. Wadah : bak pemijahan (telur tidak dipindahkan);
b. Kedalaman air berkisar 40 - 50 cm;
c. Dilakukan penggantian air sebanyak 30% volume total setelah memijah (pada saat
pemindahan induk);
d. Lama penetasan telur berkisar 2 - 3 hari bergantung kondisi suhu air.
3.5 Pendederan benih
a. Wadah: Kolam tanah atau kolam semi permanen;
b. Lokasi wadah : ruangan terbuka;
c. Persiapan kolam/bak pendederan meliputi :
▪ Pengeringan kolam; selama 1-2 hari tergantung kondisi cuaca
▪ Pengapuran; menggunakan kapur tohor yang direndam air dan disiramkan ke sekeliling
kolam, dosis kapur 50gr/m2
▪ Pemupukan; menggunakan pupuk kandang berupa kotoran unggas, dilakukan 5 hari
sebelum penebaran larva, dosis pupuk 500 gr/m 2
d. Kedalaman air minimal 40 cm, pengisian air dilakukan setelah kolam dipupuk.
e. Pakan berbentuk tepung, pelet apung berukuran mulai 0,5 - 1 mm mengikuti tahapan ukuran
ikan. Frekuensi pemberian sebanyak 2-3 kali/hari
f. Tahapan pendederan benih, lama pemeliharaan, padat tebar, dosis pakan dan jenis pakan
yang diberikan pada tiap tahapan, adalah :
Tahap Lama Wadah Padat Dosis Target
pendederan pemeliharaan pemeliharaan tebar pakan ukuran
benih (hari) (ekor/m2) (%/bb/hari)
I 21 Kolam 100 20 1-2 cm
II 30 Kolam 60 10 2-3 cm
III 45 Kolam 40 5 3-5 cm

3.6 Panen dan seleksi ukuran (grading) dilakukan bertahap mulai umur 50 hari dan 90 hari

Anda mungkin juga menyukai