Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Lapang

m.k. Manajemen Budidaya Air Tawar

BUDIDAYA IKAN DI KOLAM AIR DERAS

Disusun oleh :

Kelompok 1 3B
Salsabilla Galbi Fataya J3H216133

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembuatan kolam air deras harus memperhatikan berbagai aspek. Salah satu
aspek penting dalam pembuatan kolam air deras yaitu pemilihan lokasi kolam harus
berhubungan langsung atau dekat sumber air, pemakaian air untuk kolam tidak
boleh mengakibatkan terganggunya sistem irigasi yang telah ada, terdapat air yang
cukup banyak, berkualitas baik, mengalir sepanjang tahun dan bebas banjir, terletak
dekat dengan jalan agar memudahkan pensuplaian pakan, benih ikan, dan
pengangkutan hasil produksi, mudah dikontrol dan keamanan terjamin, topografi
untuk kolam dianjurkan pada ketinggian 500-800 m di atas permukaan laut, elevasi
tanah dari permukaan air sumber dan kolam minimal 30cm, atau elevasi optimal
berkisar antara 50-100 (Tim Lentera 2002). Komponen kolam air deras sama dengan
kolam air tenang, yakni meliputi pematang/dinding kolam, dasar pintu, pintu air
masuk, pintu air keluar, saluran pembuangan, dan saluran pemasukan.
Kontruksi kolam air deras umumnya adalah memanjang seperti saluran,
dengan panjang 5-10 m, lebar 2-4 m dan kedalaman 1-2 m (Warsidi 2008). Dengan
sifat aliran demikian maka dinding dan dasar kolam air deras biasanya terbuat dari
beton. Kolam air deras bisa juga terbuat dari tanah, tetapi dinding atau pematang
dan dasar kolam harus dilapisi plastik untuk mencegah tergerusnya dinding tersebut
oleh aliran air. Demikian pula sistem distribusi dan drainase airnya. Mengingat sifat
aliran yang relatif deras. Kolam air deras adalah kolam yang memiliki debit air yang
cukup besar sehingga dengan hitungan menit seluruh volume air dapat tergantikan.
Kolam air deras merupakan tempat pembesaran ikan yang airnya mengalir
secara terus menerus. Teknologi pembuatan kolam sistem air deras ini diadopsi dari
Jepang. Pertama kalinya tekonologi kolam sistem air deras ini diperkenalkan di
Indonesia pada awal tahun 80-an. Lokasi kolam air deras harus memiliki sumber
air yang tetap, debitnya besar, dan mengalir sepanjang tahun. Ketinggian air untuk
kolam air deras yang dipergunakan untuk usaha perikanan sebaiknya kurang dari
800 meter di atas permukaan laut. Jika ketinggian tempat melebihi batas tersebut,
suhu udaranya akan semakin dingin sehingga mempengaruhi pertumbuhan budi
daya perikanan. Contoh usaha perikanan yang sering dibudi dayakan pada kolam
air deras yaitu usaha budi daya perikanan jenis ikan nila.
Banyak keuntungan yang didapat dalam usaha perikanan di kolam air deras
yaitu kualitas air budi daya baik karena terjadi pergantian air dalam waktu cepat
sehingga kondisi ikan terjaga dengan baik. Kedua ikan dapat bergerak aktif karena
kolam air deras mengandung oksigen tinggi sehingga metabolisme ikan cukup baik.
Ketiga Penanganan saat panen mudah karena kolam bisa dikeringkan dalam waktu
singkat. Secara umum ada beberapa bentuk kolam air deras yaitu kolam berbentuk
segitiga, segi empat, bulat, dan kapsul. Karena debitnya yang besar, maka seluruh
bagian KAD harus kuat dan kokoh, agar tidak mudah terkikis aliran air. Bahan baku
dalam pembuatan KAD adalah semen, pasir, dan batu. Campuran ke tiga bahan ini
disebut beton. Selain batu, ada juga pembudidaya yang menggunakan bahan batako.
Namun bahan ini kurang begitu kuat, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama harus
diperbaiki.
Keunggulan dari budidaya ikan pada kolam air deras adalah aliran air yang
deras mampu menyediakan kandungan oksigen terlarut dalam air pada tingkat yang
jenuh. Dengan demikian oksigen terlarut dalam air selalu tersedia.Dengan selalu
tersedianya kandungan oksigen terlarut dalam air, kolam dapat ditebari ikan dengan
kepadatan yang tinggi. Aliran air yang deras akan mampu dengan segera
membuang sisa makanan dan kotoran hasil metabolisme dari dalam kolam,
sehingga kemungkinan terjadinya proses pembusukan yang akan memperlambat
pertumbuhan ikan dapat dihindari. Kolam air deras termasuk salah satu usaha
budidaya ikan yang intensif. Tingkat produksinya relatif sangat tinggi, apabila
dibandingkan dengan sistem budidaya yang lain. Karena sifatnya yang intensif,
setiap kolam yang dipergunakan untuk membudidayakan ikan mempunyai ukuran
yang tidak terlalu besar.
Kekurangan budidaya ikan pada kolam air deras adalah membutuhkan jumlah
pakan yang banyak sehingga perlu adanya manajemen pemberian pakan dalam
kolam air deras harus diperhatikan padat atau jumlah pakan yang diberikan karena
resiko kehilangan pakan akibat arus air yang sangat tinggi. Mahalnya biaya
investasi untuk membangun kolam air deras, sehingga tidak semua petani
pembudidaya dapat menggunakan metode ini.

1.2. Tujuan praktikum lapang


Menguasai manajemen budidaya ikan di kolam air deras, mencangkup
aspek penyediaan sarana produksi, teknis produksi, pemasaran hasil, kebijakan-
kebijakan dan usaha tani.
II. METODOLOGI

2.1. Waktu kegiatan praktikum lapang


Waktu kegitan praktikum lapang budidaya kolam air deras adalah hari Rabu
tanggal 14 November 2018 yang bertempat di kolam air deras UD. Tunas Mekar
Jaya, kampung Pasar Rebo, Desa Pasarean, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

2.2. Prosedur kegiatan


Mahasiswa dibagi ke dalam tujuh kelompok. Masing-masing kelompok
diwajibkan mempelajari manajemen budidaya minimal 1 jenis ikan pokok ikan
mas, nila, bawal, dan lain-lain. Informasi diperoleh melalui praktek seperti
menghitung kecepatan arus , pengamatan langsung dan wawancara terhadap
narasumber mengenai proses kegiatan budidaya ikan pada kolam air deras.
Dokumentasi kegiatan dilakukan untuk mengabadikan kegiatan dan hasil
wawancara dicatat.
III. KEGIATAN BUDIDAYA

3.1. Lokasi budidaya


Lokasi budidaya kolam air deras adalah UD. Tunas Mekar Jaya Kampung
Pasar Rebo Desa Pasarean Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jarak yang ditempuh dari
kampus ke lokasi budidaya adalah 29 km. Kedalaman kolam budidaya air deras
yaitu 1 meter, untuk pendederan sedalam 60 cm. Arus air di budidaya kolam air
deras yaitu terdapat arus yang mengalir ke dalam kolam air deras. Keadaan kualitas
air di budidaya kolam air deras tersebut yaitu jernih dikarenakan langsung dari
sumber mata air sungai yang berada di dekat kolam air deras. Musim tertentu yang
menyebabkan kualitas air buruk dan dapat menyebabkan ikan mati yaitu pada saat
musim kemarau biasanya satu tahun sekali. Masalah yang dihadapi untuk budidaya
ikan kolam air deras yaitu tidak pernah ada kecuali ikan sakit. Terdapat masalah
terhadap lingkungan sekitar yaitu pencurian alat berupa tabung dan pompa.
3.2. Kontruksi Kolam air deras
Kontruksi kolam air deras yaitu terdapat kolam utama sebanyak 2 kolam
dengan ukuran/dimensi 3x9 m dan spesifikasi bahan terbuat dari tembok dengan
bentuk segi delapan. Estimasi biaya pembuatan kolam utama berkisar antara Rp 10
000 000 Saluran utama dari sumber air spesifikasi bahan berupa tembok dengan
sumber air yang berasal dari Sungai Cigamea. Saluran pemasukan/ inlet memiliki
ukuran panjang sebesar 40m dan lebar sebesar 1 m. Spesifikasi bahan adalah
tembok dengan harga sebesar Rp 5 000 000. Saluran pembuangan atau outlet
berukuran 4 inch dengan spesifikasi bahan berupa pipa paralon, dan membutuhkan
pipa paralon sebanyak 15 batang. Biaya untuk 1 batang pipa berkisar antara Rp 60
000. Total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 900 000. Kolam penampungan
berukuran 3x10m dengan spesifikasi bahan berupa tembok dan estimasi biaya
untuk pembuatan kolam berkisar antara Rp 15 000 000. Kolam penetasan dengan
spesifikasi bahan terpal dan membutuhkan biaya berkisar antara Rp 2 500 000.
Kolam pendederan terdapat dua buah kolam yang berukuran 40x10 m dengan
spesifikasi bahan berupa tembok tetapi terdapat kolam pendederan dengan
spesifikasi bahan berupa tanah dengan harga yang dikeluarkan berkisar antara
untuk kolam pendederan tembok seharga Rp 5 000 000 dan kolam pendederan tanah
seharga Rp 1 000 000.
3.3. Fasilitas yang dimiliki
Fasilitas yang dimiliki pada budidaya kolam air deras berupa kolam air deras
berjumlah tiga buah dengan ukuran tiap kolam sebesar 3x9 m. Bangunan yang
dimiliki berupa tempat tinggal (saung) dengan ukuran 4x4 m dan jumlah 1 unit yang
berharga Rp 5 000 000. Gudang pakan dengan ukuran 5x10m dan jumlah 1 unit dan
estimasi harga berkisar antara Rp 10 000 000. Pembudidaya memiki satu unit
kendaraan berupa motor. Alat komunikasi yang digunakan berupa telepon.
Informasi sarana produksi berupa benih ikan mas yang didapatkan dari hasil local
atau memesan ke pembudidaya lain dari daerah Subang. Harga benih ikan mas
ukuran 5-7 cm adalah Rp 300, sedangkan untuk ukuran 11-12 cm adalah 1 100.
Benih ikan mas diantar langsung ke tempat sehingga tidak ada pengangkuta untuk
benih. Benih ikan Nila memiliki harga yang bervariasi tergantung ukuranya
masing-masing untuk benih ikan nila berukuran 5-7 cm memiliki harga sebesar Rp
150 sedangkan untuk benih nila berukuran 11-12 cm memiliki harga Rp 500. Pakan
yang digunakan berupa Pelet Sinta untuk benih ikan yang berukuran 11-12 cm
sedangkan untuk kegiatan pendederan menggunakan pakan buatan berupa Pompan.
Biaya pakan untuk 50kg pakan berkisar antara Rp 421 000. Pakan yang dihabiskan
selama satu siklus pemeliharaan sebanyak 1 500 kg pakan dengan frekuensi
pemberian pakan sebanyak 3 kali dalam sehari. Pengisian oksigen dilakukan
sebanyak 50 kg oksigen dengan harga tiap pengisian memiliki harga sebesar Rp 70
000. Pembelian tabung oksigen memiliki harga Rp 1 500 000. Obat-obatan yang
digunakan berupa untuk penebaran benih menggunakan Methylene Blue dengan
dosis untuk 1 kolam sebanyak 5mg/liter. Obat-obatan diberikan pada saat
pendederan diberikan booster dengan di campur oleh pakan dosis 5g/kg. Mesin
pembuatan pakan terdapat di dalam gudang pakan.
3.4. Pengelolaan Budidaya
Luas 1 unit kolam sebesar 27 m2 dengan terdapat dua buah kolam utama.
Kedalaman rata-rata kolam sebesar 1 m dan biaya investasi setiap kolam berkisar
antara Rp 10 000 000. Kegiatan penebaran benih dilakukan dengan menebar benih
ikan mas sebanyak 3 000 ekor tiap kolam. Penebaran benih ikan nila dilakukan
dengan menebar benih ikan nila sebanyak 3 000 ekor setiap kolam. Pemberian
pakan dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari. Tenaga kerja dibutuhkan ketika
pada saat panen dengan tenaga kerja tersebut diberi upah harian sebesar Rp 70 000/
orang. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah lima orang. Lama pemeliharaan
ikan mas dan nila untuk 1 siklus berkisar anatara 2.5 hingga 3 bulan pemeliharaan.
Pemanenan dilakukan sebanyak empat kali dalam satu tahun. Ikan mas yang
dipanen adalah ikan mas dengan ukuran 350 gram/ekor dengan total panen
sebanyak 1.5 ton. Harga per satuan ikan mas berkisar antara Rp 25 000/kg. Ikan
nila hitam panen dengan ukuran 500 gram/ekor dengan total panen sebanyak 3-5
kwintal. Harga satuan ikan nila hitam berkisar antara Rp 20 000/kg. Ikan nila merah
dipanen dengan ukuran 500gram/ekor dengan total panen 1 ton. Harga satuan ikan
nila merah berkisar antara Rp 23 000/kg.
3.5. Pemanenan, Pengemasan dan Pemasaran
Pemanenan untuk ikan dilakukan dengan cara air kolam disurutkan sebagian
kemudian ikan di tangkap sesuai ukuran panen, lalu ikan dimasukan kedalam
plastic packing ukuran plastic packing yang digunakan adalah 50x90 cm. Padat
penebaran ikan mas dalam satu plastic packing adalah 12 ekor setiap plastic
packing. Padat penebaran ikan nila dalam satu plastic adalah 15 ekor setiap plastic
packing. Pengemasan dilakukan dengan memasukan ikan kedalam plastic packing
yang sudah diberikan air dan oksigen dengan perbandingan 1:2. Pengangkutan
dilakukan dengan cara ikan yang sudah di packing kemudian dipikul oleh tenaga
kerja lepas dipikul dari tempat pemeliharaan hingga tempat pengangkutan ikan.
Pemasaran ikan dilakukan dengan cara personal selling dengan konsumen dating
langsung untuk membeli dan mengangkut ikan.
3.6. Permasalahan
Permasalahan yang di hadapi untuk lokasi tercemar adalah tidak bermasalah
karena lokasi masih berada di daerah pedesaan. Kolam longsor tidak bermasalah
tetapi sering mengalami kebanjiran. Permasalahan kematian ikan sangat
bermasalah karena kematian ikan mencapai 50% dikarenakan penyakit KHV.
Pertumbuhan ikan tidak bermasalah, karena ikan tumbuh dengan baik dan seragam.
Transportasi ikan tidak bermasalah. Komunikasi antara pembudidaya dan
konsumen tidak bermasalah karena alat komunikasi mendukung dan tidak ada
gangguan untuk berkomunikasi antara pembudidaya dengan konsumen.
Mendapatkan sarana produksi tidak bermasalah karena aksesibilitasnya
mudah. Memasarkan hasil tidak bermasalah karena konsumen telah mengetahui
dan mengenal pembudidaya. Mendapatkan teknik budidaya tidak bermasalah
karena pembudidaya telah mepelajari teknik budidaya dan menjadi anggota dari
kelompok tani. Mendapatkan modal cukup bermasalah karena pembudidaya
mendapatkan modal sendiri tanpa adanya bantuan dari pemerintah. Pencurian ikan
tidak bermasalah karena pengamanan yang diterapkan pembudidaya cukup efektif
untuk menghindari adanya pencurian terhadap ikan.
IV. LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan Praktikum


DAFTAR PUSTAKA

Tim Lentera. 2002. Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Air Deras. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Warsidi, Edi. 2008. Keterampilan membudidayakan Ikan Air Tawar. Puri Delco.
Bandung

Anda mungkin juga menyukai