Disusun oleh :
Kelompok 5 shif 3B
Virda Ratna Yuniar J3H216135
Budidaya ikan air deras (running water system) belum begitu lama dimulai
di Indonesia, sistem ini baru berkembang sekitar akhir 1970. Sistem air deras
dewasa ini banyak diminati karena dapat memberikan hasil yang cukup tinggi
dalam kurun waktu pemeliharaan yang relatif singkat sehingga akan memberikan
keuntungan yang tinggi bagi pengelolanya.Budidaya ikan di kolam air deras
(KAD) merupakan teknologi yang diadopsi dari Jepang yang terlah berkembang
di Indonesia sejak tahun 1980. Lokasi kolam air deras harus memiliki sumber air
yang tetap, debitnya besar, dan mengalir sepanjang tahun. Ketinggian air untuk
kolam air deras yang dipergunakan untuk usaha perikanan sebaiknya kurang dari
800 meter di atas permukaan laut. Jika ketinggian tempat melebihi batas tersebut,
suhu udaranya akan semakin dingin sehingga mempengaruhi pertumbuhan budi
daya perikanan.
Kolam air deras mempunya beberapa kelebihan dari pemeliharaan yang
seperti kolam biasa, mina padi dan keramba, antaralain waktu pengambilan hasil
dan ukuran ikan mudah diatur sesuai dengan keadaan pasar, produksi persatuan
luas tinggi, ukuran ikan lebih seragam dan cara pengambilan hasil relatip mudah,
karena ukuran kecil. Namun usaha ini memerlukan beberapa persyaratan antara
lain debit air yang tinggi, benih ikan ukuran besar, jumlah dan kualitas pakan yang
cukup. Teknologi ini dianggap cocok dikembangkan di Indonesia karena memiliki
banyaj sumber air, baik sungai maupun irigasi, dengan topografi lahan yang
memiliki kemiringan tertentu, memungkinkan air kolam untuk dikeringkan
dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Selain itu, debit air minimum 100
liter/menit yang dibutuhkan kolam air deras dapat mudah terpenuhi. Budidaya
ikan di kolam air deras pada mulanya berkembang di Jawa Barat, namun seiring
berjalannya waktu budidaya ikan di kolam air deras juga banyak dilakukan
pembudidaya di daerah lain, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa.
Kolam air deras mempunya beberapa kelebihan dari pemeliharaan yang
seperti kolam biasa, mina padi dan keramba, antaralain waktu pengambilan hasil
dan ukuran ikan mudah diatur sesuai dengan keadaan pasar, produksi persatuan
luas tinggi, ukuran ikan lebih seragam dan cara pengambilan hasil relatip mudah,
karena ukuran kecil. Namun usaha ini memerlukan beberapa persyaratan antara
lain debit air yang tinggi, benih ikan ukuran besar, jumlah dan kualitas pakan yang
cukup. Ikan merupakan salah satu komoditi perikanan yang memberikan
kontribusi bagi konsumsi protein penduduk Indonesia. Kandungan gizi pada ikan
air tawar cukup tinggi bahkan hampir samadengan komoditas ikan air laut,
sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi dengan jumlah cukupbanyak.
Tingginya kandungan vitamin dan kandungan lain yang dimiliki, diantaranya
Omega-3, Omega-6, dan DHA, sangat membantu pertumbuhan balita (Anggaini,
2008). Ikan Mas merupakan salah satu produk perikanan budidaya yang menjadi
salah satu andalan diwilayah Kabupaten Bogor selain ikan Lele (Clarias sp.).
Budidaya ikan Mas di Kabupaten Bogo rtelah berlangsung lama sekitar lebih dari
30 tahun yang dimulai sejak akhir tahun 1970 an. Sistembudidaya (pembesaran)
yang menggunakan sistem Kolam Air Deras (KAD) dengan sumber air berasal
dari sungai yang mengalir. Contoh usaha perikanan yang sering dibudi dayakan
pada kolam air deras yaitu usaha budidaya perikanan jenis ikan nila. Banyak
keuntungan yang didapat dalam usaha perikanan di kolam air deras yaitu kualitas
air budi daya baik karena terjadi pergantian air dalam waktu cepat sehingga
kondisi ikan terjaga dengan baik. Kedua ikan dapat bergerak aktif karena kolam
air deras mengandung oksigen tinggi sehingga metabolisme ikan cukup baik.
Ketiga Penanganan saat panen mudah karena kolam bisa dikeringkan dalam
waktu singkat Secara umum ada beberapa bentuk kolam air deras yaitu kolam
berbentuk segitiga, segi empat, bulat, dan kapsul. Ukuran kolam air deras yang
digunakan untuk budi daya ikan biasanya panjang 7 meter, lebar 3 meter. Salah
satu hal pokok yang membedakan kolam biasa dengan kolam air deras adalah
debit airnya.
1.2 Tujuan
Menguasai manajemen budidaya air tawar di kolam air deras mencakup aspek
penyediaan sarana produksi, teknis produksi, pemasaran hasil, kebijakan-
kebijakan dan usaha tani.
II. METODELOGI
Kontruksi yang terdapat dikolam air deras Kelompok Tani Tunas Mekar
Jaya adalah dengan kolam utama yang berukuran 6mx5m spesifikasi bahan
menggunakan beton dan batu, biaya yang dikeluarkan untuk membuat kolam
utama yaitu sebesar Rp 60 00 00 (pada tahun 1996), untuk saluran utama dari
sumber air berukuran 15m-20m, saluran sumber air yang digunakan di kolam air
deras Kelompok Tani Tunas Mekar Jaya yaitu sungai yang ada di wilayah tersebut
yang di bending terlebih dahulu. Aliran antar kolam yang terdapat di kolam air
deras Kelompok Tani Tunas Mekar Jaya berukuran 1m x1m yang berbahan beton,
saluran pemasukan yang berukuran 1mx 0,5m dan saluran pembuangan berukuran
1m x 1m yang berbahan beton. Biaya untuk pembuatan 1 unit kolam air deras
adalah sebesar Rp 135 000 000 (biaya awal pembuatan kolam air deras).
Kolam air deras yang terdapat di Kelompok Tani Tunas Mekar Jaya luas
6mx5m dengan jumlah kolam enam buah dengan kedalam 1,2 m, biaya
pembuatan kolam air deras adalah Rp 60 000 000. Biaya pembuatan 1 unit kolam
air deras jika di hitung dari awal pembuatan yaitu sebesar Rp 135 000 000.
Terdapat dua lokasi yaitu pada lokasi sebalah atas terdapat tiga kolam dan untuk
lokasi dibawah terdapat enam buah kolam. Kegiatan yang dilakukan di kolam air
deras yaitu pendederan dan pembesaran, benih yang terdapat di Kelompok Tani
Tunas Mekar Jaya yaitu benih ikan mas berasal dari Cianjur dan benih ikan nila
berasar dari daerah Bogor, dengan kepadatan 150 ekor / m2.
Pemberian pakan dikolam air deras untuk ikan nila diberikan 3% dari
jumlah ikan dan ikan mas 5% dari jumlah ikan, setiap bulan ada estimasi untuk
menaikan dari jumlah total, dengan fcr untuk ikan nila jika jeleknya yaitu 65%
dan yang baiknya 75%, ikan mas FCR baiknya 60% FCR jeleknya 40%.
Tenaga kerja yang terdapat di pembudidaya tersebut adalah dua pekerja
yaitu pekerja tetap dan pekerja lepas yang hanya dibutuhkan pada saat
pengangkutan pakan dan panen. Gaji untuk tenaga kerja tetap yaitu Rp 1 500
000/bulan dan gaji pekerja lepas yaitu Rp 75 000/orang. Lama pemeliharaan pada
kolam air deras yaitu selama dua bulan, pembudidaya menerapkan sistem pola
tanam
Pemanen dilakukan setelah ikan berukuran konsumsi atau ikan yang sudah
siap jual, ikan yang dipanen oleh pembudidaya tersebut size dua-empat, dengan
harga jual ikan nila Rp 23 000/kg dan ikan mas Rp 25 00 – Rp 26 000 /kg.
pengemasan yang dilakukan yaitu dengan sistem tertutup menggunakan plastik
yang diberi oksigen dengan perbandingan 1:2 (1 oksigen, 2 air), untuk packing
ikan nila plastik berukuran 85 cm x 50 cm dengan 4 lapis plastik maksimal
kepadatan ikan yaitu sebanyak 5 kg. Packing ikan mas plastic berukuran 1 m x 0,5
m dengan 3 lapis plastik kepadatan ikan yaitu 12,5 kg. Sistem panen di
pembudidaya tersebut adalah ketika pembeli akan membeli ikan kepada
pembudidaya tersebut biasanya yang mengambil dan mengangkut ikan adalah
pembelinya sendiri dan terkadang juga dilaksanakan oleh pekerja yang ada di
pembudidaya tersebut. Pemasaran ikan dipasarkan ke daerag Pandeglang dan
JABODETABEK.
3.6 Permasalahan
Anggaini, S., 2008. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ikan Mas (Cyprinus
carpio) Dengan Cara Pemberokan (Kasus: Desa Selajambe, Kecamatan
Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat). Skripsi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor