Disusun oleh:
Alfan Alwiansyah
Maulidya Nurfitriani
Reza Arrahmandika Hadiansyah
KABUPATEN SUKABUMI
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat, dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga dengan itu kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh Perkembangan Kota Terhadap
Pemanasan Global di Daerah Cibadak” ini dengan baik meskipun masih terdapat
banyak sekali kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
pemanasan global, sehingga kita dapat semaksimal mungkin melakukan upaya
pencegahan terjadinya pemanasan global. Kami pun sepenuhnya menyadari
bahwa apa yang kami susun dalam makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Karena itu, kami berharap adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami susun ini di masa yang akan
datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
1. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 3
2.1 Pemanasan Global .......................................................................................... 3
2.2 Pertumbuhan Kota .......................................................................................... 7
2.3 Ruang Terbuka Hijau ....................................................................................... 8
2.4 Kelurahan Cibadak ........................................................................................ 12
2.5 Hipotesis........................................................................................................ 13
BAB III ................................................................................................................................ 14
3. METODOLOGI........................................................................................................ 14
3.1 Langkah Kerja ................................................................................................ 14
3.2 Jadwal Pengamatan ...................................................................................... 14
BAB IV................................................................................................................................ 15
4. HASIL & PEMBAHASAN ......................................................................................... 15
4.1 Hasil Pengamatan ......................................................................................... 15
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 17
BAB V................................................................................................................................. 21
5. PENUTUP ............................................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 21
5.2 Saran ............................................................................................................. 21
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 24
ii
BAB I
1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
pertumbuhan kota sekaitan dengan berkurangnya lahan terbuka di Kelurahan
Cibadak terhadap pemanasan global dan dampaknya terhadap wilayah
tersebut.
1
1.3 Rumusan Masalah
Adapun dalam penulisannya, kami sudah membuat beberapa hal
pokok bahasan yang akan menjadi topik utama dalam penelitian kami pada
kali ini. Beberapa hal tersebut antara lain:
2
BAB II
2. TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1.3 Penyebab Pemanasan Global
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai penyebab
atau faktor-faktor terjadinya pemanasan global. Menurut para ahli bahwa
penyebab utama pemanasan permukaan bumi ialah karena meningkatnya
gas rumah kaca di atmosfer yang merangkap panas.
4
Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour
Carbon adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan
untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah tangga.
CFC terdapat pada kulkas dan AC.
Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan
penyebab terbesar dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang
dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti motor, mobil dan
kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya menghasilkan
gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida merupakan
penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon dioksida
adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke
angkasa.
Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas
metana menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya
pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik
yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di
persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak,
meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas
metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.
Pengrusakan Hutan/Berkurangnya Lahan Hijau : Hutan berfungsi
dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, jika
hutan rusak akibat dari penebangan, pembakaran, atau beralih fungsi
menjadi pemukiman, maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida
yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang
berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan
global.
Pemboroson Energi Listrik : Energi listrik sebagian besar kita
gunakan adalah hasil pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan
batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan karbon
dioksida
Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah
kendaraan maka karbon dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan
5
tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja menimbulkan
pemanasan global.
Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah
berlebihan yang dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya
pemanasan global karena dari hasil pembakaran sampah tersebut
adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas.
6
Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang panas
seperti jantung, stroke, dehidrasi, dan stress.
7
2.3 Ruang Terbuka Hijau
8
Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara
alami dapat berlangsung lancar
Sebagai peneduh
Produsen oksigen
Penyerap air hujan
Penyedia habitat satwa
Penyerap polutan media udara, air dan tanah
Penahan angin.
b) Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu:
Fungsi ekonomi:
Fungsi estetika:
9
Dalam suatu wilayah perkotaan, empat fungsi utama ini dapat
dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan
kota seperti perlindungan tata air, keseimbangan ekologi dan konservasi
hayati.
Luas wilayah
Jumlah penduduk
Kebutuhan fungsi tertentu
Ruang terbuka hijau di perkotaan terdiri dari RTH Publik dan RTH
privat
Proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal
30% yang terdiri dari 20% ruang terbuka hijau publik dan 10%
terdiri dari ruang terbuka hijau privat
10
Apabila luas RTH baik publik maupun privat di kota yang
bersangkutan telah memiliki total luas lebih besar dari peraturan
atau perundangan yang berlaku, maka proporsi tersebut harus tetap
dipertahankan keberadaannya.
Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin
keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi
dan keseimbangan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang
dapat meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan
masyarakat, serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota.
RTH kategori ini meliputi: jalur hijau sempadan rel kereta api, jalur
hijau jaringan listrik tegangan tinggi, RTH kawasan perlindungan
11
setempat berupa RTH sempadan sungai, RTH sempadan pantai, dan RTH
pengamanan sumber air baku/mata air.
12
Kelurahan Cibadakpun dipadati oleh berbagai pusat pertokoan dan
perbelanjaan, seperti Pasar Cibadak, Labora Cibadak, dan juga
infrastruktur lainnya seperti Terminal Cibadak, Stasiun KA Cibadak, dll.
2.5 Hipotesis
Dari kajian teori di atas, kami dapat mengajukan sebuah hipotesis,
yakni jika terjadi kenaikan suhu udara di daerah Kelurahan Cibadak dan
sekitarnya, hal ini disebabkan oleh kurangnya Ruang Terbuka Hijau akibat
pembangunan pemukiman dan pertokoan yang terjadi di daerah tersebut.
Dengan begitu, kami dapat membuat kesimpulan sementara, bahwa
pertumbuhan suatu kota berpengaruh cukup besar terhadap dampak
pemanasan global di kota tersebut.
Untuk membuktikan hipotesa kami, kami akan melakukan
beberapa survey dan penelitian, sekaligus pemaparan dan pengkajian hasil
dari survey dan penelitian kami tersebut.
13
BAB III
3. METODOLOGI
14
BAB IV
14%
3%
3%
80%
15
rumah tangga di daerah Cibadak antara tahun 2000 dan 2010. Dalam hal ini,
kami mengambil sampel daerah Kelurahan Cibadak sebagai contoh.
Kelurahan Cibadak
Tahun Penduduk Rumah Rata-rata Jumlah Jiwa Per
tangga Rumah Tangga
2000 25.288 6.215 4,07
2010 28.292 7.492 3,78
Kenaikan 3.004 1.277 2,35
Tabel 3 Rata – Rata Jumlah Jiwa
(sumber: BPS Kabupaten Sukabumi)
25,000
25,288
20,000
15,000
10,000
7,492
5,000 6,215
0
Th. 2000 Th. 2010
16
4.2 Pembahasan
Dari data yang kami peroleh, kami berusaha menganalisis keterkaitan
pertumbuhan kota dengan indikator pertambahan jumlah
bangunan/berkurangnya lahan terbuka terhadap pemanasan global dan
dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
30
x 4.076.000.000m2
100
17
Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa jumlah rumah tangga di Kelurahan
Cibadak pada tahun 2010 adalah 7.492 rumah tangga, dengan asumsi setiap
rumah tangga memiliki satu bangunan tempat tinggal. Dengan begitu, dapat
kita ketahui pula jumlah bangunan tempat tinggal di Kelurahan Cibadak
adalah 7.492 bangunan.
Jika kita asumsikan saja rata-rata setiap ukuran bangunan tempat tinggal di
kelurahan Cibadak memiliki luas minimal 56 m2 , maka dapat diketahui:
= 419.552 𝐦𝟐
18
4.2.1 Data yang kurang valid
Analisis yang kami lakukan berdasar kepada data hasil sensus
penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kab.Sukabumi
pada tahun 2010. Ini jelas tidak akan valid dengan kenyataan saat ini,
karena analisis kami berdasar kepada data 7 tahun yang lalu. Dapat kita
bayangkan pertumbuhan yang sudah banyak terjadi dalam rentang 7 tahun.
Menurut pihak BPS sendiri, data jumlah penduduk pada tahun
2010 merupakan data paling mutakhir. Sebab, pemutakhiran data
mengenai jumlah penduduk dilakukan dalam jangka waktu 10 tahun
sekali. Yang artinya, pemutakhiran data mengenai jumlah penduduk akan
dilakukan kembali pada tahun 2020 nanti.
4.2.2 Jumlah bangunan yang diperhitungkan
Selain data yang kurang valid, analisis yang kami lakukanpun
hanya sebatas memperhitungkan bangunan tempat tinggal. Sedangkan
dalam fakta di lapangan, wilayah Kelurahan Cibadak banyak dipenuhi
oleh pusat perbelanjaan dan pertokoan.
Tentunya, jika kami mengikutsertakan bangunan pertokoan dan
pusat perbelanjaan lainnya, jumlah Ruang Terbuka Hijau di wilayah
Kelurahan Cibadak akan tersisa semakin sedikit. Hal ini tidak kami
lakukan, karena kurangnya data yang kami peroleh.
4.2.3 Tempat Responden berdomisili
Seperti yang sudah kami kemukakan sebelumnya, wilayah
Kelurahan Cibadak dipenuhi oleh pusat perbelanjaan dan pertokoan.
Wilayah yang dipenuhi oleh pusat perbelanjaan inilah yang tersimpan
dalam benak para responden saat ditanya mengenai Kelurahan Cibadak.
Karena setiap hari mereka berdomisili dan beraktifitas seperti di daerah
Labora Cibadak, dll. Wilayah ini memang sangat minim dengan tumbuhan
hijau. Sehingga sangat wajar jika responden mengatakan bahwa ‘Cibadak’
terasa gersang.
Kurangnya lahan terbuka hijau menyebabkan jumlah tanaman yang
mampu mensuplai jumlah oksigenpun menjadi sedikit. Hal inilah yang
menyebabkan kondisi udara di Kelurahan Cibadak (daerah Labora,
Cibadak) akan terasa panas.
4.2.4 Faktor penyebab lainnya
Naiknya suhu di wilayah Kelurahan Cibadak, bukan hanya
disebabkan oleh kurangnya Ruang Terbuka Hijau saja. Selain itu, adapula
faktor-faktor lain yang juga sangat mendukung dalam timbulnya dampak
pemanasan global. Seperti asap kendaraan bermotor, gas CFC, dan lain
sebagainya yang tak sempat kami bahas pada kesempatan kali ini.
19
Walaupun begitu, bukan berarti pertumbuhan di Kelurahan
Cibadak tidak berpengaruh terhadap dampak pemanasan global di daerah
tersebut. Ini terbukti dengan hasil jawaban dari responden yang
menunjukkan bahwa 80 % dari mereka merasa daerah Kelurahan Cibadak
dan sekitarnya begitu gersang.
Ini menunjukkan bahwa dalam semakin waktu, pertumbuhan di
Kelurahan Cibadak kian meningkat, bahkan pesat. Hal ini mengakibatkan
Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Cibadakpun semakin berkurang.
Walaupun tercatat luas Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Cibadak masih
di atas batas minimal, namun dampak dari pembangunan dan pertumbuhan
di Kelurahan Cibadak sudah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari.
20
BAB V
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gejala pemanasan global merupakan suatu fenomena alam berupa
meningkatnya suhu udara rata-rata di permukaan bumi. Hal ini dapat
disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah pertumbuhan suatu daerah
berkaitan dengan jumlah penduduk dan pengalihan fungsi lahan terbuka hijau
menjadi lahan pemukiman.
5.2 Saran
Dengan kesimpulan yang sudah kami dapatkan melalui kegiatan
pengamatan kali ini, maka kedepannya kita sangat diharapkan mampu
melakukan tindakan dalam rangka mengurangi dampak yang terasa di
kehidupan sehari-hari dari peristiwa pemanasan global.
21
di Kelurahan Cibadak, bahkan termasuk pula di dalamnya upaya untuk
meningkatkan Ruang Terbuka Hijau tersebut.
2. Jika lahan benar-benar terbatas, maka kita dapat menanam tanaman di
dalam pot, polybag, dll.
3. Memperhatikan sekaligus mempertimbangkan dampak yang akan
terjadi terhadap lingkungan sebelum mendirikan sebuah bangunan.
***
22
LAMPIRAN
Foto: Dokumen data yang diberikan oleh pihak Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Sukabumi
23
DAFTAR PUSTAKA
A Kusuma, Yuda. 2015. Juara Fisika SMA X, XI, XII. Jakarta: Kompas Ilmu.
Ketut Kamajaya & Wawan Purnama. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Bandung: Grafindo Media Pratama.
http://bumdes.sukabumi-discovery.com/p/kecamatan-cibadak.html?m=1
http://wahyudintekape.blogspot.co.id/
http://www.alpensteel.com/article/114-101-energi-terbarukan-renewable-
energy/274--sepuluh-ciri-ciri-dari-pemanasan-global-
http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebab-
dampak-akibat.html#
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-dan-dampak-global-warming-
menurut-para-ahli/
http://www.penataanruang.com/ruang-terbuka-hijau.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
24