“BANJIR”
Disusun Oleh :
1. Rini Fitriani ( 219.02016 )
2. Ni Wayan Wiwik Safitri ( 219.02018 )
3. Fadly Awashirul Haqqi ( 219.02002 )
4. Rohadian Ais ( 219.02004 )
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat, hidayah serta inayah –Nya. Sehingga, kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “BANJIR” Sholawat serta salam tak lupa juga kita
limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Dengan rasa kesungguhan, penyusunan makalah ini dihadapkan pada
pengetahuan dan kemampuan serta waktu terbatas, sehingga kami sadar bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami dengan senang hati menerima segala saran dan masukkan
yang bersifat membangun. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah ilmu pengetahuan.
Penulis,
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan makalah diatas, maka masalah-masalah yang di bahas dapat di
rumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana proses terjadinya banjir ?
b. Apa penyebab banjir ?
c. Bagaimana cara menanggulangi banjir ?
C. Tujuan Makalah
Makalah yang kami susun dengan judul Banjir bertujuan untuk mengetahui
tentang :
a. Bagaimana proses terjadinya banjir
b. Untuk mengetahui penyebab banjir
c. Untuk mengetahui apa tindakan yang di lakukan saat bajir
d. Untuk mengetahui tentang apa yang harus di lakukan agar tidak ada jatuh korban
ketika banjir
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul
jika air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan
oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang
tinggi. Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir
juga membawa lumpur berbau yang dapat menutupsegalanya setelah air surut. Banjir
adalah hal yang rutin.
Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan fenomena kejadian
alam "biasa" yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia,
termasuk Indonesia. Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena
meminta korban besar.
B. Jenis-jenis Banjir
Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir
dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, danbanjir laut pasang.
a) Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap. Contoh ketika banjir suangai Citarum
Karawang, Jawa Barat. Dibawah ini adalah data dari contoh banjir sungai.
Banjir Sungai Citarum semakin meluas pada Rabu (24/3), merendam 10
kecamatan dengan 15.510 rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sehari
sebelumnya, sembilan kecamatan dengan 9.561 rumah terendam air setinggi rata-
rata tiga meter.
Dampak banjir yang meluas di 10 kecamatan tersebut memicu tanggapan
Bupati Karawang Dadang S Muchtar yang menyayangkan upaya pengendalian
banjir yang dinilai terlambat itu.
Menurut Dadang, Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) II selaku pengelola
Waduk Ir Juanda Jatiluhur seharusnya sejak awal mengoptimalkan
pelepasan/penggelontoran air waduk untuk mencegah banjir di Daerah Aliran
Sungai (DAS) Citarum di Karawang dan di Bekasi.
Dadang berharap instansi terkait segera menempuh langkah antisipasi untuk
mencegah meluasnya banjir.
PJT II, kemarin, mengoptimalkan penggelontoran air Bendung Curug dan
Bendung Walahar ke tiga saluran induk, yakni Tarum Barat, Tarum Utara, dan
Tarum Timur, untuk mengurangi debit air yang mengalir ke hilir Sungai Citarum.
Langkah itu dilakukan untuk mengurangi luas genangan air di sepanjang
aliran sungai yang meliputi 10 kecamatan. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah
Karawang Barat (dengan 7.389 rumah terendam), Karawang Timur (412 rumah),
Teluk Jambe Timur (3.576 rumah), Teluk Jambe Barat (494 rumah), Ciampel (81
rumah), Batujaya (250 rumah), Pakisjaya (1.533 rumah), Rengasdengklok (486
rumah), dan Klari (97 rumah). Kecamatan terakhir yang ikut terendam banjir, sejak
Rabu dini hari, adalah Kecamatan Jayakerta (1.192 rumah).
Adapun luas sawah terendam banjir di Karawang, per Selasa, mencapai 817
hektar dan tersebar di tujuh kecamatan, yakni Teluk Jambe Timur (180 ha),
Karawang Barat (9 ha), Klari (5 ha), Ciampel (67 ha), Teluk Jambe Barat (130 ha),
Batujaya (32 ha), dan Pakisjaya (342 ha). Usia padi 1-10 hari (persemaian) dan
sekitar 50 ha usia 11-100 hari.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Karawang Nahrowi Muhamad Nur, luas
sawah yang terendam pada Rabu siang bertambah menjadi 842 ha seiring
meluasnya genangan. Penambahan terjadi di tujuh kecamatan tersebut.
Kepala Biro Operasi dan Konservasi PJT II Sutisna Pikrasaleh menjelaskan,
debit yang dialirkan ke tiga saluran dioptimalkan hingga kapasitas maksimal, yakni
27 meter kubik per detik ke Tarum Barat, 52,5 meter kubik per detik ke Tarum
Timur, dan 80 meter kubik per detik ke Tarum Utara. Pemecahan air menuju Tarum
Barat dan Tarum Timur dilakukan di Bendung Curug. Adapun untuk Tarum Utara
dilakukan di Bendung Walahar.
Dilaporkan pula, pelepasan air bendung berangsur-angsur membuat tinggi
muka air (TMA) bendungan utama Waduk Jatiluhur menurun. TMA pada Rabu
siang 108,27 meter di atas permukaan laut (dpl), menurun dibandingkan dengan
pada Minggu malam yang mencapai 108,41 meter dpl atau Selasa pagi yang
setinggi 108,39 meter dpl.
Meski pelepasan air tiga bendung di Waduk Jatiluhur ke tiga saluran induk
telah dioptimalkan, debit air yang mengalir ke hilir Citarum tetap tinggi.
Debit air yang keluar dari Bendung Walahar, Rabu pagi, mencapai 1.600
meter kubik per detik dan merupakan yang tertinggi dalam sebulan ini. Hujan di
hulu dan sejumlah anak sungai membuat debit tetap tinggi.
Naiknya muka air Citarum memperluas genangan banjir di Karawang.
Persawahan di kanan dan kiri sungai yang sebelumnya kering, seperti Desa Curug,
Kecamatan Klari; Desa Mulyasejati, Mulyasari, dan Kutapohaci, Kecamatan
Ciampel, mulai tergenang air pada Rabu pagi. Petani pun mempercepat panen untuk
menyelamatkan padi.
Sejumlah jalan antarkecamatan dan antardesa/kelurahan yang sebelumnya
kering, seperti Jalan Raya Ranggagede, Jalan Raya Tanjung Mekar, dan
Rawagempol (Kecamatan Karawang Barat), Jalan Kertabumi, serta jalanan di
beberapa kawasan perumahan, seperti Perum Karaba Indah, Galuh Mas, Sukaharja,
Bintang Alam (Kecamatan Teluk Jambe Timur) juga mulai tergenang. Banjir juga
memicu kemacetan, terutama di akses menuju dan dari Pintu Tol Karawang Barat.
b) Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. Contoh banjir
danau adalah banjir ketika situ gintung pada tahun 2009.
Berita banjir bandang di Jakarta Jumat pagi (27/3/09) sangat mengejutkan.
Dengan korban lebih dari 50 orang meninggal tentusaja ini sebuah bencana yang
cukup serius terjadi di dekat Ibu Kota lagi.
Melihat sepintas pada peta-peta yang dikoleksi kesimpulan sementara yang
ada adalah “keringkan saja danau ini, dan jangan dibendung lagi“.
Kesimpulan ini mungkin mengagetkan karena disitu ada sebuah taman wisata
yg sangat bagus. Namun alasan sederhana dibawah barangkali perlu dipikirkan
secara seksama.
A. Kesimpulan
Bencana banjir ini sangatlah rawan dan banyak terjadi diberbagai daerah di
negri kita, misalnya di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya yang tidak kalah besar dan
banyak memakan korban.
Sebenarnya penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatan
manusia sendiri, misalnya saja adanya penebangan pohon secara liar dihutan, maka
terjadilah banjir, kemudian adanya pembuangan sampah sembarangan sehingga
mengakibatkan aliran air tersumbat, maka jadilah banjir.
Cara yang paling efektif untuk mencegah banjir adalah dengan adanya sikap
atau prilaku menjaga kebersihan lingkungan hidup kita. Dan cara yang efektif untuk
menganggulangi ketika terjadinya banjir adalah membuat rumah akrab banjir.
B. Saran
Saran dari penyusun adalah “Marilah Kita Menjaga Lingkungan Ini Agar
Tidak Terjadi Hal-hal yang Tidak Diinginkan Semisal Banjir”.
Jaga kebersihan lingkungan merupakan kewajiban bagi kita agar terhindar dari
bencana banjir yang akan membawa bencana yang lainnya, seperti kematian yang
diakibatkan penyakit yang menyerang saat banjir.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir..
http://ekookdamezs.blogspot.com/2014/02/Makalah-Tentang-Banjir-dan-cara-
Penanggulangan-banjir.html