Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GEOGRAFI

BANJIR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata


Pelajaran Geografi

NAMA: Abdul Aziz Samsudin


NO. ABSEN : 01
KELAS: XII MIPA 1

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 28 GARUT

Jl.letjend.S.Parman Purbayani Caringin Garut 44169.

1
2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita taufiq
dan hidayah-Nya, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih
mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih kami ucapkan kepada guru pembimbing kami serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
pembuatan makalah “ Banjir ” terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Melalui makalah ini diharapkan dapat menambah relasi dan pengetahuan tentang
bencana banjir yang sering terjadi di sekitar kita. Serta kita dapat menanggulangi dan
mencegah masalah-masalah yang timbul di lingkungan sekitar sehingga dampaknya
tidak terlalu besar dalam kehidupan.
Kami menyadari, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun penulisan
serta penyampaiannya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Garut,23 Febwari 2024

Penyusun.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah.......................................................................................4

B. Tujuan Kegiatan.................................................................................................4

C. Rumusan Masalah..............................................................................................5

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Banjir............................................................................................... 6

B. Jenis Banjir........................................................................................................6

C. Penyebab Terjadinya Banjir..............................................................................10

D. Dampak Terjadinya Banjir..................................................................................14

E. Usaha Mengurangi Resiko Terjadinya Banjir...................................................16

F. Daerah Rawan Banjir.......................................................................................17

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................18

3
B. Saran.............................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Banjir adalah aliran yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai
atau saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah aliran air yang sumbernya
bisa dari mana saja. Dan air itu keluar dari sungai atau saluran karena sungai
atau salurannya sudah melebihi kapasitasnya. Kondisi inilah yang disebut
banjir.
Sementara itu proses terjadinya banjir sendiri pada dasarnya dikarenakan oleh
faktor antroposentrik, faktor alam dan faktor teknis. Faktor antroposentrik
adalah aktivitas dan perilaku manusia yang lebih cenderung mengakibatkan
luasan banjir semakin meningkat.
Banjir terbesar yang sudah menjadi tradisi ini biasaya terjadi setiap 5 tahun
sekali. Mengingat keadaan ini selalu terulang dan terulang, maka muncullah
pertanyaan yang menggelitik penulis. Pertama, apakah keadaan ini tidak
ditanggulangi, atau tidak tertanggulangi? Kedua, apakah karena sudah menjadi
tradisi yang selalu berulang setiap tahun maka kejadian ini dianggap sebagai
hal biasa? Benarkah bahwa banjir fantastik yang terjadi setiap lima tahun sekali
itu sebuah kebiasaan alam (ritual) yang memang pasti terjadi? Untuk mencoba
menjawab pertanyaan di atas maka dibuatlah makalah ini.

B. Tujuan Kegiatan
1) Mengetahui pengertian banjir
2) Mengetahui beberapa jenis banjir menurut penyebab terjadinya
3) Mengetahui penyebab terjadinya banjir
4) Dapat menjelaskan dampak terjadinya banjir
5) Dapat menjelaskan usaha mengurangi resiko terjadinya banjir
6) Dapat menentukan daerah-daerah yang rawan banjir

4
C. Rumusan Masalah
1) Apa itu banjir?
2) Apasaja jenis banjir menurut penyebab terjadinya?
3) Apa penyebab terjadinya banjir?
4) Apa saja dampak terjadinya banjir?
5) Bagaimana usaha mengurangi resiko terjadinya banjir?
6) Dimanakah daerah-daerah rawan banjir?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan, yang biasanya kering, oleh air
yang berasal dari sumber-sumber air di sekitar daratan. Sumber-sumber air
tersebut antara lain sungai, danau, dan laut. Yang hanya bersifat sementara
karena bisa surut kembali.
Banjir terjadi karena sumber-sumber air tersebut tidak mampu lagi menampung
banyaknya air, baik air hujan, salju yang mencair, maupun air pasang sehingga
air meluap melampaui batas-batas sumber air. Air yang meluap tersebut juga
tidak mampu diserap oleh daratan di sekitarnya sehingga daratn menjadi
tergenang. Hujan yang sangat deras dalam jangka waktu yang lama adalah
penyebab umum terjadinya banjir di dunia.
Hujan yang deras di daerah hulu sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir
bandang. Banjir bandang adalah banjir yang besar yang dating secara tiba-tiba
dan mengalir deras sehingga menghanyutkan banda-benda besar, misalnya batu
dan kayu.

B. Jenis Banjir
Terdapat berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya:

1) Banjir Sungai
Banjir sungai umumnya terjadi secara berkala. Meluapnya sungai dapat terjadi
karena hujan lebat atau mencairnya es atau salju di daerah hulu. Di Indonesia
banjir sungai terjadi pada saat musim hujan karena tersumbatnya aliran air

6
sungai oleh sampah dan peralihan daerah resapan air hujan menjadi
pemukiman ataupun gedung-gedung.

Gambar banjir di Jakarta akibat meluapnya sungai Ciliwung

2) Banjir Danau
Air danau dapat meluap ke daratan di sekitarnya antara lain karena badai atau
angin yang sangat besar. Setelah badai berhenti, air danau masih dapat
bergerak secara mendadak ke satu arah kemudian kea rah yang lain. Banjir
danau juga dapat terjadi karena bendungan jebol.

3) Banjir Laut Pasang/ROB


Banjir pasang dapat terjadi antara lain karena angin topan, letusan gunung
berapi, dan gempa bumi. Gelombang pasang akibat gempa bumi dikenal
dengan istilah tsunami.

Gambar tsunami

4) Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga
mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya
daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-
tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu
menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini

7
biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah
longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah.
Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon
hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu dapat
merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan. Jadi
intinya, banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan
berlangsung hanya sesaat yang umumnya dihasilkan dari curah hujan
berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan
debit sunagi naik secara cepat. Contoh banjir bandang adalah di Bahorok,
kabupaten Langkat , provinsi Sumatra Utara. Banjir itu terjadi pada tanggal 2
November 2003 dengan korban jiwa sebanyak 151 jiwa dan korban hilang
mencapai 101 jiwa.

Gambar banjir bandang di Cina

5) Banjir lahar dingin


Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin. Banjir jenis ini
biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian
mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang
ada di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai,
sehingga air sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman
warga.

6) Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo.
Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur
dari dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam
bumi bukan merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas

8
kimia tertentu yang berbahaya. Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas
di Sidoarjo belum dapat diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik
semburan baru di sekitar titik semburan lumpur utama.

Gambar banjir lapindo di daerah Sidoarjo

7) Banjir hujan extrim


Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai
turun. Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal
di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan dengan disertai badai tropis
atau cuaca dingin. Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang sangat
deras, khususnya bila tanah bantaran sunagi rapuh dan tak mampu menahan
cukup banyak air. Penyebab antara lain adalah:
 Kegagalan bendungan menahan volume air (debit) yang meningkat.
 Es yang tiba-tiba meleleh.
 Berbagai perubahan besar pada hulu sungai.

8) Banjir lahar
Terjadi pada erupsi gunung berapi selama musim penghujan. Tingginya curah
hujan yang jatuh di atas timbunan material vulkanik, akan mengalirkan
material vulkanik tersebut ke daerah-daerah yang lebih rendah dan bisa
menimbulkan bencana yang tidak kalah bahayanya dari bahaya primer erupsi.

9
Gambar banjir lahar

9) Banjir hulu
Banjir yang terjadi diwilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung
cepat serta jumlah air sedikit. Banjir hulu harus dicegah dengan membuat
danau-danau buatan yang dapat menampung air hujan yang sewaktu-waktu
terjadi agar air hujan tidak mengalir kebagian hilir karena dapat menyebabkan
banjir juga di daerah hilir.

10) Banjir luapan sungai atau kiriman


Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak
ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran sebab
peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya.

Gambar banjir kiriman dari Jawa Barat ke Jakarta

C. Penyebab Terjadinya Banjir


1) Sungai
 Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas
saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi
tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan
drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat
mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.

10
 Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai
petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di
belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.

2) Muara
Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin
badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam
kategori ini.

3) Pantai
Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau
hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam
kategori ini.

4) Peristiwa Alam
Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau
bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Contoh lainnya:
 meningkatnya permukaan air laut.
 akibat adanya tanah longsor.
 badai juga dapat menyebabkan banjir melalui berbagai cara, diantaranya
melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu
badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata
badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat
naik beberapa meter pada saat guntur.

5) Manusia
Kerusakan akibat aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak merusak
keseimbangan alam. Contohnya:
 Ilegal Loging (penebangan hutan liar) yang tidak terkontroljuga dapat
menyebabkan peningkatan aliran air sehingga tidak terkendali. Akibatnya,
terjadi kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai yang mengakibatkan
adanya bencana banjir.

11
Gambar orang yang melakukan ilegal loging

 Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan


pada saluran air.

Gambar sampah yang menumpuk

 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali


pada daerah/hutan yang baru ditebangi.
 Tidak adanya lagi tanah resapan yang digunakan air sebagai tempat baginya
beristirahat dikala hujan turun.
 Tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. Akibatnya,
ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus
meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudiaan menyebabkan
banjir.
 Tidak adanya waduk dan danau buatan di daerah hulu dan hilir untuk
menampung air hujan.
 Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi
jalan atau tempat parkir, sehingga daya serap air hujan tidak ada.
 Bendungan dan saluran air rusak.
 Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, sehingga tidak menyerap
air.

12
Gambar tanah yang tertutup oleh paving

 Di daerah batuan daya serap air sangat kurang, mengakibatkan banjir


kiriman atau banjir bandang.
 Penyempitan daerah aliran sungai.
 Penurunan muka tanah (land subsidance) akibat penyedotan air tanah dan
aktifitas pembangunan.
 Sistem drinase tidak memadai.
 Belum adanya pola pengelolaan dan pengembangan dataran pesisir.
 Perilaku masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan

13
6) Lainnya
 Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya
akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau
penguapan rendah).
 Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
 Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan
dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.

D. Dampak Terjadinya Banjir


a. Dampak Positif :
Ada berbagai dampak negatif banjir terhadap permukiman manusia dan
aktivitas ekonomi. Namun, banjir (khususnya banjir rutin/kecil) juga dapat
membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air tanah, menyuburkan
serta memberikan nutrisi kepada tanah, karena banjir mengangkut tanah yang
subur dari hulu. Air banjir menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan
semi-kering yang curah hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir
tawar memainkan peran penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor
sungai dan merupakan faktor utama dalam penyeimbangan keragaman
makhluk hidup di dataran banjir. Banjir menambahkan banyak sekali nutrisi
untuk danau dan sungai yang semakin memajukan industri perikanan pada
tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk
pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak nutrisi). Ikan seperti ikan
cuaca memanfaatkan banjir untuk berenang mencari habitat baru. Selain itu,
burung juga mendapatkan manfaat dari produksi pangan yang meledak setelah
banjir surut.

b. Dampak Negatif :
1. Menghanyutkan tanaman dan lapisan humus tanah
2. Menggenangi daerah pertanian
3. Memutus hubungan transportasi sehingga daerahnya menjadi terisolasi
4. Persedian air bersih menjadi berkurang
5. Aliran dan genangan banjir dapat menyebarkan penyakit

c. Dampak Primer
Kerusakan fisik – Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan,
mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan lainnya.

14
Gambar banjir yang merusak bangunan rumah

d. Dampak sekunder
 Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka
 Penyakit – Kondisi tidak higienis. penyebaran penyakit bawaan air
 Pertanian dan persediaan makanan – kelangkaan hasil tani disebabkan
oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung
kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah
setempat
 Pohon – spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa
bernafas
 Transportasi – jalur tranportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan
darurat kepada orang-orang yang membutuhkan

e. Dampak tersier/jangka panjang


Ekonomi – kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya
pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga,
dan lain-lainnya.

15
E. Usaha Mengurangi Resiko Terjadinya Banjir
1) Menerapkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan cara
pengolahan Sampah yang baik.

Gambar orang membuang sampah pada tempatnya

2) Menerapkan sangsi yang tegas bagi para penebang hutan ilegal.


3) Mengadakan penyuluhan reboisasi.

Gambar Reboisasi

4) Mengadakan penyuluhan penataan lingkungan yang tepat


5) Memperhatikan lingkungan dengan kesadaransendiri sendiri

16
F. Daerah Rawan Banjir
1) Di daerah dekat sungai, utamanya bantaran serta lembah-lembah yang
paling beresiko terhadap terjangan banjir.
2) Di pesisir pantai, daerah pantai menjadi rawan banjir disebabkan daerah
tersebut merupakan dataran rendah yang elevasi muka tanahnya lebih
rendah atau sama dengan elevasi air laut pasang rata-rata (mean sea
level/MSL).
3) Kota Solo sebagai daerah cekungan antara pegunungan atau perbukitan
(intermountain basin) menjadi tempat berkumpulnya air, sehingga
secara genetik kota Solo memang rawan banjir.
4) Kota Semarang dengan karakteristik wilayah tersebut berpotensi
terhadap bencana alam dengan di dominasi bencana banjir, ROB, dan
tanah longsor.

Banjir seringterjadidi sekitar aliran sungai dan di bagian utara kota yang
morfologinya berupa daratan pantai. Kawasan potensi bencana banjir secara
umum diklasifikasikan menjadi:
1) Kawasan pesisir/pantai merupakan salah satu kawasan rawan banjir
karena kawasan tersebut merupakan dataran rendah dimana
ketinggian muka tanahnya lebih rendah atau sama dengan ketinggian
muka air laut pasang rata-rata (mean sea level/MSL).
2) Kawasan dataran banjir
adalah daerah dataran rendah di kiri dan kanan alur sungai, yang
kemiringan muka tanahnya sangat landai dan relatif datar.
3) Kawasan sempadan sungai merupakan daerah rawan banjir yang
disebabkan pola pemanfaatan ruang budidaya untuk hunian dan
kegiatan tertentu.
4) Kawasan cekungan merupakan daerah yang relatif cukup luas baik di
daerah dataran rendah maupun daerah dataran tinggi (hulu sungai)
dapat menjadi daerah rawan bencana banjir.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Banjir di Indonesia sekarang terjadi dimana-mana, yang menjadi faktor ada
dua, yaitu faktor dari alam dan faktor dari ulah manusia, yang pertama
disebabkan oleh alam, kalau penyebabnya dan tidak ada yang disalahkan ,
karena penyebabnya adalah hujan deras yang tidak ada hentinya, faktor dari
alam erat hubunganya dengan faktor yang kedua yaitu faktor dari ulah manusia,
ilah manusia antara lain penebangan hutan secara liar, membuang sampah
sembarangan dan pembakaran hutan .

B. Saran
Sekarang, berbagai macam bencana alam telah terjadi di mana-mana dan di
sebabkan dari berbagai macam faktor. Salah satunya adalah banjir. Untuk itu
sekarang kita harus memulihkan kembali lingkungan di sekitar dan
memaksimalkan pengelolaan lingkungan agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Untuk itu, kita harus mulai menerapkan usaha-usaha untuk
mencegah ataupun mengatasi resiko terjadinya bencana alam tersebut. Dan kita
juga harus menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar untuk warisan di masa
mendatang.

18

Anda mungkin juga menyukai