BANJIR
DINAS PENDIDIKAN
1
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita taufiq
dan hidayah-Nya, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih
mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih kami ucapkan kepada guru pembimbing kami serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
pembuatan makalah “ Banjir ” terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Melalui makalah ini diharapkan dapat menambah relasi dan pengetahuan tentang
bencana banjir yang sering terjadi di sekitar kita. Serta kita dapat menanggulangi dan
mencegah masalah-masalah yang timbul di lingkungan sekitar sehingga dampaknya
tidak terlalu besar dalam kehidupan.
Kami menyadari, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun penulisan
serta penyampaiannya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah.......................................................................................4
B. Tujuan Kegiatan.................................................................................................4
C. Rumusan Masalah..............................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Banjir............................................................................................... 6
B. Jenis Banjir........................................................................................................6
A. Kesimpulan........................................................................................................18
3
B. Saran.............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Kegiatan
1) Mengetahui pengertian banjir
2) Mengetahui beberapa jenis banjir menurut penyebab terjadinya
3) Mengetahui penyebab terjadinya banjir
4) Dapat menjelaskan dampak terjadinya banjir
5) Dapat menjelaskan usaha mengurangi resiko terjadinya banjir
6) Dapat menentukan daerah-daerah yang rawan banjir
4
C. Rumusan Masalah
1) Apa itu banjir?
2) Apasaja jenis banjir menurut penyebab terjadinya?
3) Apa penyebab terjadinya banjir?
4) Apa saja dampak terjadinya banjir?
5) Bagaimana usaha mengurangi resiko terjadinya banjir?
6) Dimanakah daerah-daerah rawan banjir?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan, yang biasanya kering, oleh air
yang berasal dari sumber-sumber air di sekitar daratan. Sumber-sumber air
tersebut antara lain sungai, danau, dan laut. Yang hanya bersifat sementara
karena bisa surut kembali.
Banjir terjadi karena sumber-sumber air tersebut tidak mampu lagi menampung
banyaknya air, baik air hujan, salju yang mencair, maupun air pasang sehingga
air meluap melampaui batas-batas sumber air. Air yang meluap tersebut juga
tidak mampu diserap oleh daratan di sekitarnya sehingga daratn menjadi
tergenang. Hujan yang sangat deras dalam jangka waktu yang lama adalah
penyebab umum terjadinya banjir di dunia.
Hujan yang deras di daerah hulu sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir
bandang. Banjir bandang adalah banjir yang besar yang dating secara tiba-tiba
dan mengalir deras sehingga menghanyutkan banda-benda besar, misalnya batu
dan kayu.
B. Jenis Banjir
Terdapat berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya:
1) Banjir Sungai
Banjir sungai umumnya terjadi secara berkala. Meluapnya sungai dapat terjadi
karena hujan lebat atau mencairnya es atau salju di daerah hulu. Di Indonesia
banjir sungai terjadi pada saat musim hujan karena tersumbatnya aliran air
6
sungai oleh sampah dan peralihan daerah resapan air hujan menjadi
pemukiman ataupun gedung-gedung.
2) Banjir Danau
Air danau dapat meluap ke daratan di sekitarnya antara lain karena badai atau
angin yang sangat besar. Setelah badai berhenti, air danau masih dapat
bergerak secara mendadak ke satu arah kemudian kea rah yang lain. Banjir
danau juga dapat terjadi karena bendungan jebol.
Gambar tsunami
4) Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga
mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya
daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-
tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu
menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini
7
biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah
longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah.
Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon
hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu dapat
merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan. Jadi
intinya, banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan
berlangsung hanya sesaat yang umumnya dihasilkan dari curah hujan
berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan
debit sunagi naik secara cepat. Contoh banjir bandang adalah di Bahorok,
kabupaten Langkat , provinsi Sumatra Utara. Banjir itu terjadi pada tanggal 2
November 2003 dengan korban jiwa sebanyak 151 jiwa dan korban hilang
mencapai 101 jiwa.
6) Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo.
Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur
dari dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam
bumi bukan merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas
8
kimia tertentu yang berbahaya. Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas
di Sidoarjo belum dapat diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik
semburan baru di sekitar titik semburan lumpur utama.
8) Banjir lahar
Terjadi pada erupsi gunung berapi selama musim penghujan. Tingginya curah
hujan yang jatuh di atas timbunan material vulkanik, akan mengalirkan
material vulkanik tersebut ke daerah-daerah yang lebih rendah dan bisa
menimbulkan bencana yang tidak kalah bahayanya dari bahaya primer erupsi.
9
Gambar banjir lahar
9) Banjir hulu
Banjir yang terjadi diwilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung
cepat serta jumlah air sedikit. Banjir hulu harus dicegah dengan membuat
danau-danau buatan yang dapat menampung air hujan yang sewaktu-waktu
terjadi agar air hujan tidak mengalir kebagian hilir karena dapat menyebabkan
banjir juga di daerah hilir.
10
Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai
petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di
belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
2) Muara
Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin
badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam
kategori ini.
3) Pantai
Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau
hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam
kategori ini.
4) Peristiwa Alam
Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau
bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Contoh lainnya:
meningkatnya permukaan air laut.
akibat adanya tanah longsor.
badai juga dapat menyebabkan banjir melalui berbagai cara, diantaranya
melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu
badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata
badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat
naik beberapa meter pada saat guntur.
5) Manusia
Kerusakan akibat aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak merusak
keseimbangan alam. Contohnya:
Ilegal Loging (penebangan hutan liar) yang tidak terkontroljuga dapat
menyebabkan peningkatan aliran air sehingga tidak terkendali. Akibatnya,
terjadi kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai yang mengakibatkan
adanya bencana banjir.
11
Gambar orang yang melakukan ilegal loging
12
Gambar tanah yang tertutup oleh paving
13
6) Lainnya
Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya
akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau
penguapan rendah).
Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan
dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.
b. Dampak Negatif :
1. Menghanyutkan tanaman dan lapisan humus tanah
2. Menggenangi daerah pertanian
3. Memutus hubungan transportasi sehingga daerahnya menjadi terisolasi
4. Persedian air bersih menjadi berkurang
5. Aliran dan genangan banjir dapat menyebarkan penyakit
c. Dampak Primer
Kerusakan fisik – Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan,
mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan lainnya.
14
Gambar banjir yang merusak bangunan rumah
d. Dampak sekunder
Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka
Penyakit – Kondisi tidak higienis. penyebaran penyakit bawaan air
Pertanian dan persediaan makanan – kelangkaan hasil tani disebabkan
oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung
kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah
setempat
Pohon – spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa
bernafas
Transportasi – jalur tranportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan
darurat kepada orang-orang yang membutuhkan
15
E. Usaha Mengurangi Resiko Terjadinya Banjir
1) Menerapkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan cara
pengolahan Sampah yang baik.
Gambar Reboisasi
16
F. Daerah Rawan Banjir
1) Di daerah dekat sungai, utamanya bantaran serta lembah-lembah yang
paling beresiko terhadap terjangan banjir.
2) Di pesisir pantai, daerah pantai menjadi rawan banjir disebabkan daerah
tersebut merupakan dataran rendah yang elevasi muka tanahnya lebih
rendah atau sama dengan elevasi air laut pasang rata-rata (mean sea
level/MSL).
3) Kota Solo sebagai daerah cekungan antara pegunungan atau perbukitan
(intermountain basin) menjadi tempat berkumpulnya air, sehingga
secara genetik kota Solo memang rawan banjir.
4) Kota Semarang dengan karakteristik wilayah tersebut berpotensi
terhadap bencana alam dengan di dominasi bencana banjir, ROB, dan
tanah longsor.
Banjir seringterjadidi sekitar aliran sungai dan di bagian utara kota yang
morfologinya berupa daratan pantai. Kawasan potensi bencana banjir secara
umum diklasifikasikan menjadi:
1) Kawasan pesisir/pantai merupakan salah satu kawasan rawan banjir
karena kawasan tersebut merupakan dataran rendah dimana
ketinggian muka tanahnya lebih rendah atau sama dengan ketinggian
muka air laut pasang rata-rata (mean sea level/MSL).
2) Kawasan dataran banjir
adalah daerah dataran rendah di kiri dan kanan alur sungai, yang
kemiringan muka tanahnya sangat landai dan relatif datar.
3) Kawasan sempadan sungai merupakan daerah rawan banjir yang
disebabkan pola pemanfaatan ruang budidaya untuk hunian dan
kegiatan tertentu.
4) Kawasan cekungan merupakan daerah yang relatif cukup luas baik di
daerah dataran rendah maupun daerah dataran tinggi (hulu sungai)
dapat menjadi daerah rawan bencana banjir.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir di Indonesia sekarang terjadi dimana-mana, yang menjadi faktor ada
dua, yaitu faktor dari alam dan faktor dari ulah manusia, yang pertama
disebabkan oleh alam, kalau penyebabnya dan tidak ada yang disalahkan ,
karena penyebabnya adalah hujan deras yang tidak ada hentinya, faktor dari
alam erat hubunganya dengan faktor yang kedua yaitu faktor dari ulah manusia,
ilah manusia antara lain penebangan hutan secara liar, membuang sampah
sembarangan dan pembakaran hutan .
B. Saran
Sekarang, berbagai macam bencana alam telah terjadi di mana-mana dan di
sebabkan dari berbagai macam faktor. Salah satunya adalah banjir. Untuk itu
sekarang kita harus memulihkan kembali lingkungan di sekitar dan
memaksimalkan pengelolaan lingkungan agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Untuk itu, kita harus mulai menerapkan usaha-usaha untuk
mencegah ataupun mengatasi resiko terjadinya bencana alam tersebut. Dan kita
juga harus menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar untuk warisan di masa
mendatang.
18