MAKALAH
BENCANA BANJIR
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nama :
NIM :
Kelas : B.1
Fakultas : Teknik Mesin
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas
Makalah ini dibuat dengan berbagai metode studi pustaka yaitu melalui
penelusuran bahan yang ada di internet dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
tugas makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas
makalah ini.
tugas makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
Akhir kata semoga tugas makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Banjir.........................................................................................4
2.2 Penyebab Banjir...........................................................................................4
2.3 Berita Tentang Banjir..................................................................................5
2.4 Cara Menanggulangi....................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Mengingat musim hujan telah tiba, patutlah kita waspada terhadap bahaya
Banjir yang melanda daerah kita terutama Jakarta. Selain menggangu aktivitas
kita, banjir juga menganggu pengaruh buruk pada air tanah. Kandungan Bakteri
itu disebit dengan Eschercia coli (E Coli) yang mencemari air tanah di seluruh
Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita
dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada
pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai
yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke
daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang
tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia.
Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan
bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini
dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir,
terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah
yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah
pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu
mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.
2
Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang baru dari pegunungan atau
perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir ini, daerah persawahan
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi
manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa
maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir
akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah
1
merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang
mendatangi banjir.
Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami
karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak
sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah
mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita
lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-
lembah sungai. Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan,
yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah
panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal,
1. Apa saran dari pemerintah khususnya dari Dinas PU kepada masyarakat untuk
datang ?
1.3 Tujuan
3. Mengetahui sejauh mana dampak bagi penduduk yang terkena musibah banjir.
1.4 Manfaat
2. Dengan adanya musibah banjir yang terjadi saat ini kita dapat belajar dari
musibah tersebut untuk menjaga alam semesta ini dan melestarikan alam
BAB II
PEMBAHASAN
Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita
dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada
pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai
yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke
daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang
tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia.
Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan
bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini
dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir,
terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah
yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah
pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu
mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.
Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang baru dari pegunungan atau
perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir ini, daerah persawahan
1. Hujan, dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya curah hujan selama
berhari-hari.
2. Erosi Tanah, Menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan mengalir deras
jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya resap air hujan.
mempunyai daya serap air tinggi. Masalah ini sering terjadi di kota-kota besar
5. Bendungan dan saluran air yang rusak, walaupun tidak sering terjadi namun
bisa menyebabkan banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.
mempunyai daya serap air yang besar. Tanah yang tertutup semen, paving,
atau aspal sama sekali tidak menyerap air. Pembabatan hutan juga dapat
7. Di daerah bebatua, daya serap air sangat kurang sehingga bisa menyebabkan
Hal ini sejalan dengan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Muslim
hujan, dan resapkan air hujan dengan menggunakan ruang terbuka hijau. Program
tidak banjir. Saya tidak berpolitik saya akademisi," kata Muslim pada acara
Polemik, di Posko Banjir Bidara Cina, Jakarta, Sabtu (4/1). Mengurangi debit air
Masyarakat bisa ikut melakukan tangkapan air hujan di rumah melalui resapan.
Dengan cara ini debit air hujan yang dibuang ke sungai dapat berkurang. Seperti
normalisasi. Hal tersebut membuat terjadinya silang pendapat antara dan Menteri
Anies pada saat meninjau beberapa titik banjir pada Rabu lalu.
8
kilometer titik di Kali Ciliwung yang belum di normalisasi. Padahal, hal ini perlu
tersebut. Menurut dia, bencana banjir yang terjadi bukan karena tidak
dinormalisasi, melainkan tidak ada pengendalian terhadap air yang masuk dari sisi
selatan Jakarta.
sebanyak 53 orang. BNPB juga mencatat warga yang terdampak bencana banjir
dan longsor hingga kemarin malam di wilayah Jabodetabek mencapai 409 ribu
jiwa. Dari data warga terdampak bencana tersebut, paling banyak berada di
hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun
bajir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia
adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti
manusia”.
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi
manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa
maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir
akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah
9
merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang
mendatangi banjir.
Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami
karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak
sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah
mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita
lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-
lembah sungai.
panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal,
1. Kenali wilayah tempat tinggal, sebab banjir biasanya terjadi di daerah yang
4. Pindahkan sampah dan bahan-bahan kimia berbahaya agar tidak terbawa arus
banjir.
6. Tempatkan karung pasir diatas lubang toilet agar kotoran tidak naik ke
permukaan.
7. Matikan listrik dan sumber gas. 8. Laporkan kepada petugas keamanan, RT,
RW atau Pos Polisi terdekat, jika rumah anda akan ditinggalkan atau
mengungsi.
2. Siapkan radio, senter, baterai, lilin dan pemantik api yang tahan air.
3. Siapkan bahan makanan yang tahan air (dalam kemasan plastik atau kaleng),
5. Tas anti air dan catatan penting berisi alamat untuk menghubungi otoritas
3. Hati-hati dengan ular, kalajengking atau binatang berbisa lainnya yang masuk
ke dalam rumah.
tangan.
sesegera mungkin. Sisa lumpur yang kering akan menimbulkan debu dan
gatal-gatal).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa bencana banjir dapat dapat
pada saat musim penhhujan telah tiba. Mendekati musim hujan, yang mulai turun
12
beberapa hari belakangan, kita khususnya warga Jakarta mulai dihantui rasa was-
was akan datangnya banjir. Banjir yang seolah-olah sudah menjadi langganan saat
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi
manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa
maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir
akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah
merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang
mendatangi banjir.
Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami
karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak
sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah
mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita
lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-
lembah sungai.
panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal,
3.2 Saran
9
Tips menghadapi banjir adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. 2007. Ilmu Alam Fenomena Alam Sekitar. Bandung : PT Sarana Panca
Karya Nusa
http://id.wikipedia.org/wiki/banjir
Kompas.com
http://citizennew.suaramerdeka.com
15
LAMPIRAN
16