Anda di halaman 1dari 19

1

MAKALAH
BENCANA BANJIR

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Nama :
NIM :
Kelas : B.1
Fakultas : Teknik Mesin

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


2020
i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas

makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dengan berbagai metode studi pustaka yaitu melalui

penelusuran bahan yang ada di internet dan beberapa bantuan dari berbagai pihak

untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan

tugas makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas

makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

tugas makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan

saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca

sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tugas makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga tugas makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

sekalian.

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Banjir.........................................................................................4
2.2 Penyebab Banjir...........................................................................................4
2.3 Berita Tentang Banjir..................................................................................5
2.4 Cara Menanggulangi....................................................................................6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Mengingat musim hujan telah tiba, patutlah kita waspada terhadap bahaya

Banjir yang melanda daerah kita terutama Jakarta. Selain menggangu aktivitas

kita, banjir juga menganggu pengaruh buruk pada air tanah. Kandungan Bakteri

itu disebit dengan Eschercia coli (E Coli) yang mencemari air tanah di seluruh

wilayah DKI Jakarta, rata-rata mencapai 41 persen.

Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita

dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada

pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai

yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke

daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang

tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia.

Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan

bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini

dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir,

terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah

yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah

pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu

disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah

persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa

mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.
2

Banjir dapat berarti peremajaan kembali daerah-daerah persawahan.

Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang baru dari pegunungan atau

perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir ini, daerah persawahan

mengalami penyuburan kembali secara alamiah.

Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi

manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa

maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir

akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah
1
merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang

mendatangi banjir.

Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami

manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca

karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak

untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah

sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah

mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita

lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-

lembah sungai. Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan,

yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah

panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal,

atau mengalihkan aliran air.

1.2  Identifikasi Masalah


3

Berdasarkan Latar Belakang masalh diatas, maka identifikasi masalah

yang diangkat dalam makalah ini adalah :

1. Apa saran dari pemerintah khususnya dari Dinas PU kepada masyarakat untuk

dapat ikut mencegah terjadinya banjir dan cara menganggulaginya?

2. Bagaimana cara masyarakat untuk bersiap-siap terjadinya banjir yang akan

datang ?

1.3  Tujuan

Tujuan membuat makalah ini adalah :

1. Mengetahui sejauh mana pengaruh musibah banjir yerhadap penduduk yang

tertipa musibah tersebut.

2. Mengetahui sejauh mana pemahaman penduduk rakya Indonesia terhadap

bahaya musibah banjir.

3. Mengetahui sejauh mana dampak bagi penduduk yang terkena musibah banjir.

1.4  Manfaat

1. Dengan adanya musibah banjir diharapkan penduduk Indonesia dapat

mengetahui dampak atas membuang sampah sembarangan yang menyebabkan

terjadinya musibah banjir. Dan mencegah musibah banjir agar keesokan

harinya tidak terkena musibah banjir lagi.

2. Dengan adanya musibah banjir yang terjadi saat  ini kita dapat belajar dari

musibah tersebut untuk menjaga alam semesta ini dan melestarikan alam

semesta ini, bukannya malah merusaknya.


4
5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Banjir

Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita

dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada

pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai

yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke

daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang

tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia.

Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan

bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini

dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir,

terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah

yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah

pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu

disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah

persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa

mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.

Banjir dapat berarti peremajaan kembali daerah-daerah persawahan.

Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang baru dari pegunungan atau

perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir ini, daerah persawahan

mengalami penyuburan kembali secara alamiah.


6

2.2 Penyebab Banjir

Berikut beberapa penyebab terjadinya Banjir

1. Hujan, dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya curah hujan selama

berhari-hari.

2. Erosi Tanah, Menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan mengalir deras

di atas permukaan tanah tanpa terjasi resapan

3. Buruknya penanganan sampah, yang menyumbat saluran-saluran air sehingga

tubuh air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.


4
4. Pembangunan tempat pemukiman, dimana tanah kososng diubah menjadi

jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya resap air hujan.

Pembangunan tempat pemukiman bisa menyebabkan meningkatnya resiko

banjir sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah terbuka yang biasanya

mempunyai daya serap air tinggi. Masalah ini sering terjadi di kota-kota besar

yang pembangunannya tidak terencana dengan baik. Peraturan pembauatan

sumur resapan di daerah perkotaan kurang diawasi pelaksanaannya.

5. Bendungan dan saluran air yang rusak, walaupun tidak sering terjadi namun

bisa menyebabkan banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.

6. Keadaan tanah dan Tanaman, tanah yang ditumbuhi banyak tanaman

mempunyai daya serap air yang besar. Tanah yang tertutup semen, paving,

atau aspal sama sekali tidak menyerap air. Pembabatan hutan juga dapat

merupakan penyebab banjir.


7

7. Di daerah bebatua, daya serap air sangat kurang sehingga bisa menyebabkan

banjir kiriman atau banjir bandang.

2.3 Berita Tentang Banjir di Jakarta dan Solusinya

Naturalisasi Diklaim Satu-satunya Cara Bebaskan Jakarta dari Banjir

Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta

juga sekaligus pakar hidrodinamika Muslim Muin mengatakan naturalisasi

merupakan satu-satunya cara membebaskan wilayah Jakarta dari bencana banjir.

Hal ini sejalan dengan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Muslim

menjelaskan naturalisasi adalah melakukan tangkapan air hujan, gunakan air

hujan, dan resapkan air hujan dengan menggunakan ruang terbuka hijau. Program

ini dapat dikerjakan dalam waktu enam bulan.

"Pak Anies sudah memperingatkan naturalisasi satu-satunya jalan agar Jakarta

tidak banjir. Saya tidak berpolitik saya akademisi," kata Muslim pada acara

Polemik, di Posko Banjir Bidara Cina, Jakarta, Sabtu (4/1). Mengurangi debit air

di sungai, menurut dia, merupakan solusi untuk mengatasi banjir Jakarta.

Masyarakat bisa ikut melakukan tangkapan air hujan di rumah melalui resapan.

Dengan cara ini debit air hujan yang dibuang ke sungai dapat berkurang. Seperti

diketahui program naturalisasi yang diusung Anies berbeda dengan program

pemerintah pusat dalam penanganan banjir. Pemerintah pusat memakai konsep

normalisasi. Hal tersebut membuat terjadinya silang pendapat antara dan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dengan

Anies pada saat meninjau beberapa titik banjir pada Rabu lalu.
8

Basuki mengungkapkan kekecawaannya terhadap Anies karena ada belasan

kilometer titik di Kali Ciliwung yang belum di normalisasi. Padahal, hal ini perlu

diselesaikan untuk mengurangi dampak banjir. Namun, Anies membantah klaim

tersebut. Menurut dia, bencana banjir yang terjadi bukan karena tidak

dinormalisasi, melainkan tidak ada pengendalian terhadap air yang masuk dari sisi

selatan Jakarta.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 4 Januari 2020 mencatat

korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di wilayah Jabodetabek

sebanyak 53 orang. BNPB juga mencatat warga yang terdampak bencana banjir

dan longsor hingga kemarin malam di wilayah Jabodetabek mencapai 409 ribu

jiwa. Dari data warga terdampak bencana tersebut, paling banyak berada di

wilayah Bekasi mencapai 366.274 jiwa.

2.4 Cara Menanggulangi

Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari

hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun

bajir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia

adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti

manusia”.

Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi

manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa

maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir

akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah
9

merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang

mendatangi banjir.

Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami

manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca

karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak

untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah

sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah

mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita

lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-

lembah sungai.

Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu:

jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah

panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal,

atau mengalihkan aliran air.

Berikut beberapa tips menghadapi banjir dari Polda Metro Jaya.

Pesiapan menghadapi banjir

1. Kenali wilayah tempat tinggal, sebab banjir biasanya terjadi di daerah yang

sebelumnya sudah mengalami bencana tersebut.

2. Buat Perencanaan dan tindakan antisipasi, seperti langkah-langkah evakuasi

dan menetapkan lokasi yang aman untuk mengungsi.

3. Dengarkan radio untuk memantau perkembangan informasi dan beritahu

kepada para tetangga.


10

4. Pindahkan sampah dan bahan-bahan kimia berbahaya agar tidak terbawa arus

banjir.

5. Pindahkan Furniture dan tempat tidur ke tempat yang dianggap aman.

6. Tempatkan karung pasir diatas lubang toilet agar kotoran tidak naik ke

permukaan.

7. Matikan listrik dan sumber gas. 8. Laporkan kepada petugas keamanan, RT,

RW atau Pos Polisi terdekat, jika rumah anda akan ditinggalkan atau

mengungsi.

Selama Terjadi Banjir

1. Menyelamatkan diri ke tempat yang aman.

2. Siapkan radio, senter, baterai, lilin dan pemantik api yang tahan air.

3. Siapkan bahan makanan yang tahan air (dalam kemasan plastik atau kaleng),

sepatu karet dan sarung tangan.

4. Siapkan obet-obetan untuk pertolongan pertama.

5. Tas anti air dan catatan penting berisi alamat untuk menghubungi otoritas

yang berwenang (satkorlak).

Tindakan Pasca Banjir

1. Pastikan peralatan kebutuhan emergency tetap kering. Jangan makan dengan

menggunakan peralatan yang terkontaminasi dengan air banjir. Sterilkan

peralatan makanan dengan menggunakan air panas.

2. Jangan menggunakan perlatan listrik yang terendam banjir.


11

3. Hati-hati dengan ular, kalajengking atau binatang berbisa lainnya yang masuk

ke dalam rumah.

4. Masuk ke dalam rumah dengan menggunakan sepatu karet/boot dan sarung

tangan.

5. Bersihkan sisa lumpur yang berada di lantai atau menempel di dinding

sesegera mungkin. Sisa lumpur yang kering akan menimbulkan debu dan

dapat mengganggu kesehatan (menggangu saluran pernapasan, iritasi mata dan

gatal-gatal).

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa bencana banjir dapat dapat

pada saat musim penhhujan telah tiba. Mendekati musim hujan, yang mulai turun
12

beberapa hari belakangan, kita khususnya warga Jakarta mulai dihantui rasa was-

was akan datangnya banjir. Banjir yang seolah-olah sudah menjadi langganan saat

hujan turun, memang benar-benar merepotkan.

Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi

manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa

maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir

akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah

merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang

mendatangi banjir.

Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami

manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca

karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak

untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah

sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah

mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita

lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-

lembah sungai.

Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu:

jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah

panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal,

atau mengalihkan aliran air.


13

3.2 Saran
9
Tips menghadapi banjir adalah :

 Siapkan keadaan terburuk, always prepares for the worst!

 Selalu siap persediaan makanan cadangan di rumah

 Andai memungkinkan, bangunlah rumah yang terdiri dari 2 lantai

 Pindahlah dari daerah pemukiman yang memang rawan banjir

 Siapkan selalu alat transportasi seperti perahu karet

 Maksimalkan peringatan banjir melalui RT-RT


14

DAFTAR PUSTAKA

Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi 1 SMA Kelas. Jakarta : Yudistira.

Hidayat. 2007. Ilmu Alam Fenomena Alam Sekitar. Bandung : PT Sarana Panca
Karya Nusa

http://id.wikipedia.org/wiki/banjir
Kompas.com
http://citizennew.suaramerdeka.com
15

LAMPIRAN
16

Anda mungkin juga menyukai