Dosen pengampu :
Muhammad Noer Fadlan, S.Pd., M.Pd.
Disisusun oleh:
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Banjir bandang
Banjir rob
Banjir sungai
Banjir gelombang
badai
Banjir genangan
/
Genangan sampah
Banjir lahar
Banjir air tanah
Banjir lumpur
Banjir selokan
Bab I
A. Latar belakang
Banjir adalah bencana alam yang paling sering terjadi di negara dengan kondisi lingkungan
yang cenderung tidak terawat, daerah resapan air yang sedikit ditambah curah hujan tinggi
seperti yang sering terjadi di Indonesia. Banjir sebetulnya dapat diprediksi dengan melihat
kondisi dari curah hujan serta aliran air yang ada. Tapi, banjir juga terkadang tidak dapat
diprediksi yang biasanya datang secara tiba-tiba karena badai maupun kebocoran pada
tanggul atau sering disebut sebagai banjir bandang. Terjadinya banjir tentu berdampak negatif
kepada masyarakat, pada pembahasan kali ini kita akan mengulas seluk-beluk terkait bencana
ini Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah (surface run-off) yang relatif tinggi dan
tidak dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga melimpah ke kanan dan
kiri serta menimbulkan genangan/aliran dalam jumlah melebihi normal dan mengakibatkan
kerugian pada manusia dan lingkungan (Departemen Pekerjaan Umum, 2012). Banjir adalah
bagian dari permasalahan lingkungan fisik yang terjadi di permukaan bumi dimana air sungai
melimpah, menggenangi daerah sekitarnya sampai kedalaman tertentu dan menyebabkan
kerugian.Bencana Banjir merupakan bencana alam paling sering terjadi, baik dilihat dari
intensitasnya pada suatu tempat maupun jumlah lokasi kejadian dalam setahun yaitu sekitar
40% di antara bencana alam yang lain. Bahkan pada tempat-tempat tertentu, banjir
merupakan rutinitas tahunan. Lokasi kejadiannya bisa diperkotaan atau pedesaan, negara
sedang berkembang atau negara maju sekalipun
(Suhardiman, 2012).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahu macam macam banjir dampak
banjir dan penangulangan dan kesiapsiagaan banjir
BAB II
Deskripsi bencana
Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Definisi
banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang
besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan
aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari angin badai
atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang.Penyebab banjir mencakup
curah hujan yang tinggi; permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut;
wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit
resapan air; pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai; aliran sungai tidak
lancar akibat terhambat oleh sampah; serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu
sungai. Meskipun berada diwilayah "bukan langganan banjir'. Setiap orang harus tetap
waspada dengan kemungkinan bencana alam ini.
Jenis-jenis Banjir
Bencana banjir yang terjadi memiliki beragam jenis dengan ciri-cirinya yang berbeda-
beda. Berikut beberapa jenis banjir yang sering terjadi di Indonesia diantaranya yaitu:
1. Banjir Bandang
Banjir bandang adalah salah satu jenis banjir yang berbahaya dan bahkan kerap
menyebabkan korban. Jenis banjir ini mempunyai ciri khas yaitu mengangkut lumpur
dan air. Sehingga banjir bandang dapat dikategorikan berbahaya. Jenis banjir ini
biasanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam waktu yang pendek dan
tanah tidak dapat melakukan penyerapan air dengan baik. Selain itu, banjir bandang
dapat disebabkan oleh tanggul atau bendungan yang jebol secara tiba-tiba tanpa hujan
terlebih dahulu.
Alat pendeteksi terjadinya banjir bandang
Smart Reforse System (SRS) merupakan alat yang memiliki cara kerja mendeteksi
ketika banjir bandang datang secara tiba-tiba. Selain itu juga, ketika banjir bandang
datang dengan volume yang tinggi pasti membawa juga material-material dan akan
memisahkan material-material yang dibawa dengan air yang datang.
2. Banjir Sungai
Banjir sungai merupakan jenis banjir yang terjadi ketika air mengalami kelebihan
kapasitas di sebuah sungai. Terjadinya banjir sungai disebabkan oleh badai yang terus
terjadi dalam waktu yang panjang. Di beberapa negara beriklim subtropis, jenis banjir
ini juga diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi serta cairnya salju.Bencana alam ini
dapat berdampak pada kerusakan properti dan keamanan yang terancam.
3. Banjir Rob
Banjir rob terjadi karena air laut yang pasang daripada rata-rata peningkatannya serta
curah hujan yang tinggi. Jenis banjir ini biasanya terjadi di kawasan pesisir pantai.
Karena pesisir yang sering terjadi badai kencang dan ekstrim.
Pada daerah tepi laut biasanya memiliki pelindung air secara alami dan buatan oleh
manusia. Salah satu pelindung alami di daerah pesisir yaitu hutan mangrove. Kondisi
hutan bakau yang rusak dapat mengakibatkan intrusi air laut ke daratan.
Alat pendeteksi banjir ROB yakni
sensor ULTRASONIC berbasis WEMOS DI atau
alat pendeteksi banjir menggunakan basis sensor, kemudian alat ini diberi nama
Flood Base. Melalui alat ini, kita akan mengetahui daerah yang sedang terkena banjir
sehingga masyarakat area sekitar dapat mempersiapkan diri.
5. Banjir Genangan
Banjir jenis ini terjadi saat curah hujan yang meningkat beberapa hari, luapan air yang
meningkat dari sungai dan bahkan kerusakan pada tanggul.Jenis banjir ini juga dapat
diakibatkan oleh tingkat serapan air yang rendah di kawasan pemukiman dan
perkotaan.Selain itu, terdapat beberapa jenis lainnya yang dilihat berdasarkan dari
material atau airnya menurut Enviromental Technology adalah sebagai berikut:
6. Banjir Lahar
Banjir lahar merupakan jenis banjir yang diakibatkan oleh erupsi maupun letupan
gunung api. Dari letupan gunung tersebut mengeluarkan lahar dingin dan tersebar
pada sekitar lereng gunung. Sehingga berakibat air pada sungai akan menjadi dangkal
dan turut meluap keluar dari permukaan serta daratan menjadi terendam.
Alat pendeteksi banjir lahar
sistem peringatan dini banjir lahar dingin berbasis Internet of Things (IoT)
8. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan jenis banjir yang terjadi karena adanya luapan dari lumpur,
lumpur tersebut keluar dari dalam bumi sehingga terjadi genangan pada daratan.
Lumpur yang terdapat pada permukaan bumi, berbeda dengan lumpur di dalam bumi
karena terdapat kandungan kimia yang berbahaya.
9. Banjir Selokan
Banjir selokan dapat terjadi bukan hanya karena curah hujan, namun dapat disebabkan
oleh penyumbatan pada drainase. Jenis banjir ini biasanya terjadi pada dalam serta
luar dari bangunan
Upaya kesiapsiagaan bencana merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk
menghadapi bencana dan menanggulangi risiko bencana, ditambah lagi bencana
sering terjadi tanpa peringatan, tak hanya itu dalam menghadapi ancaman bencana,
kesiapsiagaan menjadi kunci penting untuk keselamatan. Kesiapsiagaan ini dilakukan
untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna.
Untuk itu masyarakat perlu memiliki kesiapan dan diharap selalu siaga dalam
menghadapi bencana. Dalam menghadapi bencana tentu saja masyarakat harus
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapinya.
1. Salah satu kebutuhan yang diperlukan untuk menghadapi bencana adalah rencana
kesiapsiagaan. Tiga upaya utama dalam menyusun rencana kesiapsiagaan menghadapi
bencana antara lain :
Miliki sebuah rencana darurat keluarga. Rencana ini mencakup :
Pahami ancaman bahaya di sekitar lingkungan
Identifikasi titik kumpul, mengetahui rute evakuasi, rencana pengungsian dan
nomor kontak penting
identifikasi lokasi untuk mematikan air, gass dan cabut semua peralatan yang
menggunakan listrik.
Pahami titik aman dalam rumah anda
Identifikasi keluarga anda yang rentan seperti (anak-anak, ibu hamil, lansia
dan penyandang disabilitas)
2. Tas Siaga Bencana (TSB)
Tas Siaga Bencana (TSB) merupakan tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk
berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain.
Tujuan TSB sebagai persiapan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang dan
memudahkan kita saat evakuasi menuju tempat aman. Tas Siaga Bencana berisi
kebutuhan dasar selama 3 hari misalnya :
Surat-Surat Penting
Pakaian Untuk 3 Hari
Makanan Ringan Tahan Lama
Air Minum
Kotak Obat-Obatan/P3K
Alat Bantu Penerangan
Uang cash
Perlengkapan Mandi dan Masker
3. Menyimak informasi dari berbagai media seperti radio, televisi, media online,
maupun sumber lain yang resmi.
KESIAPSIAGAAN PENANGULANGAN BANJIR
Yang di lakukan saat banjir
Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran
listrik di wilayah yang terkena bencana
Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan
untuk disebrangi
Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana
seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan
gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang
sering berjangkit setelah kejadian banjir.
Cegah Banjir dengan
Menjaga kebersihan lingkungan
Tanam pohon di sepanjang aliran sungai
Bersihkan saluran air secara berkala
PROSEDUR PENANGULANGAN BENCANA BANJIR
Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir :
Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan
adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah atau
menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan
menjadi tersumbat.
Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat
menyerap air dengan cepat.
Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untuk
penyerapan air.
Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai
dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkan
bumi ini akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat permukaan tanah turun.
Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai,
karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang
pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak
membiarkan hutan menjadi gundul.
Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah bencana
banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk mencegah
terjadinya banjir, tetapi semua masyarakat pun harus mendukung agar semua bisa
teratasi dengan baik.
BAB III
TRAUMA HEALING TERHADAP KORBAN BANJIR
Trauma Healing merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan relawan Satuan
Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa saat berada di lokasi bencana. Trauma healing adalah
suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis
seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi
mental yang dimiliki individu. Relawan SMCC Unesa mewujudkannya dengan cara
memberikan hiburan kepada warga setempat, khususnya anak-anak agar trauma pasca
bencana bisa terobati, dan mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal.
Cara meulihkan trauma hiling pada orang dewasa
Beri waktu untuk menyesuaikan diri. Tidaklah mudah untuk menyesuaikan diri pasca
bencana terjadi, efek dari bencana dianggap Sebagian orang biasa saja dan
Beri dukungan (motivasi). Dukungan penting bagi korban, karena mereka akan merasa
bahwa mereka tidak sendirian dalam hal traumatisnya. Dukungan positif yang dapat
diberikan berupa kata-kata semangat, mendengarkan cerita mereka, dan memberi
solusi mengenai traumatisnya. contoh korban mengalami insomnia akibat terlalu
waspada akan kedatangan gempa susulan. Yang dapat dilakukan adalah memberikan
obat. Farmakoterapi merupakan metode syok healing yang melibatkan penggunaan
obat-obatan dalam mengelola reaksi syok atau trauma yang mengganggu seseorang.
Obat-obatan sudah terbukti membantu menggunakan kelas reaksi atau tanda-tanda
seperti gejala intruksi, hyperarousal, reaksi emosional, sifat lekas marah, dan depresi.
Lakukan kembali rutinitas harian. Rutinitass harian adalah pola kegiatan keseharian
yang biasa dilakukan. Tidak menutup kemungkinan bahwa korban akan malas
melakukan rutinitas mereka karena masih merasakan takut. Jadi pembinaan yang perlu
dilakukan dapat berupa menyadarkan korban dengan memberikan arahan bahwa rasa
takut itu harus dihadapi bukan dihindari. Rutinitas harian ini dapat berguna
mengurangi kecenderungan kroban melamun dengan traumatis yang ia alami.
Saran
Tetap menjaga lingkungan alam, mencari lokasi pendirian bangunan yang tepat tidak di
sepanjang bataran sungai agar aliran sungai lancar sehingga tidak menyebabkan kebanjiran
Daftar Pustaka
https://www.liputan6.com/hot/read/4506992/trauma-healing-adalah-proses-penyembuhan-
ketakutan-pada-anak-orang-tua-harus-paham
https://bpbd.kotabogor.go.id/edukasi/detail/9
http://bpbd.grobogan.go.id/berita/Mitigasi-Bencana-Banjir