Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH KESAMAPTAAN

KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BANJIR

Dosen pengampu :
Muhammad Noer Fadlan, S.Pd., M.Pd.

Disisusun oleh:

NUR AZILA RAHAYU PUTRI


LISTIA WENI
PUTRI AYU FATMAWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH
T.A 2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini di
harapkan membantu kami dalam memperdalam mata kuliah KESAMPTAAN
dalam kegiatan belajar. selain itu, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, makalah ini diharapkan agar dapet mengetahui tantangan
kesiap siagaan bencana banjir
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
berhubungan dengan judul makalah ini.

Lubuk Pakam , Maret 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………


BAB 1
PENDAHULUAN ………………………………..
1.1 LATAR BELAKANG ………………………..
1.2 RUMUSAN MASALAH …………………….
1.3 TUJUAN PENULISAN
BAB II
2.1 DESKRIPSI BENCANA BANJIR ……………..
2.2 DAMPAK TERJADINYA BANJIR ……………
2.3 PANDUAN KESIAPSIAGAAN BANJIR ……..
2.4 PROSEDUR PENANGULANGAN BANJIR…..
BAB III ………………………………………….
3.1 TRAUMA HILING TERHADAP KORBAN BANJIR …..
3.2 MITIGASI DAN PENCEGAHAN BANJIR ……………….
KESIMPULAN ………………………………………………..
KRITIK DAN SARAN ………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….
Nama dan gambar banjir
Yang terjadi

Banjir bandang

Banjir rob

Banjir sungai

Banjir gelombang
badai

Banjir genangan
/
Genangan sampah

Banjir lahar
Banjir air tanah

Banjir lumpur

Banjir selokan
Bab I

A. Latar belakang
Banjir adalah bencana alam yang paling sering terjadi di negara dengan kondisi lingkungan
yang cenderung tidak terawat, daerah resapan air yang sedikit ditambah curah hujan tinggi
seperti yang sering terjadi di Indonesia. Banjir sebetulnya dapat diprediksi dengan melihat
kondisi dari curah hujan serta aliran air yang ada. Tapi, banjir juga terkadang tidak dapat
diprediksi yang biasanya datang secara tiba-tiba karena badai maupun kebocoran pada
tanggul atau sering disebut sebagai banjir bandang. Terjadinya banjir tentu berdampak negatif
kepada masyarakat, pada pembahasan kali ini kita akan mengulas seluk-beluk terkait bencana
ini Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah (surface run-off) yang relatif tinggi dan
tidak dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga melimpah ke kanan dan
kiri serta menimbulkan genangan/aliran dalam jumlah melebihi normal dan mengakibatkan
kerugian pada manusia dan lingkungan (Departemen Pekerjaan Umum, 2012). Banjir adalah
bagian dari permasalahan lingkungan fisik yang terjadi di permukaan bumi dimana air sungai
melimpah, menggenangi daerah sekitarnya sampai kedalaman tertentu dan menyebabkan
kerugian.Bencana Banjir merupakan bencana alam paling sering terjadi, baik dilihat dari
intensitasnya pada suatu tempat maupun jumlah lokasi kejadian dalam setahun yaitu sekitar
40% di antara bencana alam yang lain. Bahkan pada tempat-tempat tertentu, banjir
merupakan rutinitas tahunan. Lokasi kejadiannya bisa diperkotaan atau pedesaan, negara
sedang berkembang atau negara maju sekalipun
(Suhardiman, 2012).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Penyebab terjadinya banjir?


2. Kesiapsiagaan menghadapi banjir?
3. Penanggulang terjadinya banjir?

C. TUJUAN

Adapun tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahu macam macam banjir dampak
banjir dan penangulangan dan kesiapsiagaan banjir
BAB II

Deskripsi bencana

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Definisi
banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang
besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan
aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari angin badai
atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang.Penyebab banjir mencakup
curah hujan yang tinggi; permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut;
wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit
resapan air; pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai; aliran sungai tidak
lancar akibat terhambat oleh sampah; serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu
sungai. Meskipun berada diwilayah "bukan langganan banjir'. Setiap orang harus tetap
waspada dengan kemungkinan bencana alam ini.

 Jenis-jenis Banjir
Bencana banjir yang terjadi memiliki beragam jenis dengan ciri-cirinya yang berbeda-
beda. Berikut beberapa jenis banjir yang sering terjadi di Indonesia diantaranya yaitu:

1. Banjir Bandang
Banjir bandang adalah salah satu jenis banjir yang berbahaya dan bahkan kerap
menyebabkan korban. Jenis banjir ini mempunyai ciri khas yaitu mengangkut lumpur
dan air. Sehingga banjir bandang dapat dikategorikan berbahaya. Jenis banjir ini
biasanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam waktu yang pendek dan
tanah tidak dapat melakukan penyerapan air dengan baik. Selain itu, banjir bandang
dapat disebabkan oleh tanggul atau bendungan yang jebol secara tiba-tiba tanpa hujan
terlebih dahulu.
Alat pendeteksi terjadinya banjir bandang
Smart Reforse System (SRS) merupakan alat yang memiliki cara kerja mendeteksi
ketika banjir bandang datang secara tiba-tiba. Selain itu juga, ketika banjir bandang
datang dengan volume yang tinggi pasti membawa juga material-material dan akan
memisahkan material-material yang dibawa dengan air yang datang.

2. Banjir Sungai
Banjir sungai merupakan jenis banjir yang terjadi ketika air mengalami kelebihan
kapasitas di sebuah sungai. Terjadinya banjir sungai disebabkan oleh badai yang terus
terjadi dalam waktu yang panjang. Di beberapa negara beriklim subtropis, jenis banjir
ini juga diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi serta cairnya salju.Bencana alam ini
dapat berdampak pada kerusakan properti dan keamanan yang terancam.

3. Banjir Rob
Banjir rob terjadi karena air laut yang pasang daripada rata-rata peningkatannya serta
curah hujan yang tinggi. Jenis banjir ini biasanya terjadi di kawasan pesisir pantai.
Karena pesisir yang sering terjadi badai kencang dan ekstrim.
Pada daerah tepi laut biasanya memiliki pelindung air secara alami dan buatan oleh
manusia. Salah satu pelindung alami di daerah pesisir yaitu hutan mangrove. Kondisi
hutan bakau yang rusak dapat mengakibatkan intrusi air laut ke daratan.
Alat pendeteksi banjir ROB yakni
sensor ULTRASONIC berbasis WEMOS DI atau
alat pendeteksi banjir menggunakan basis sensor, kemudian alat ini diberi nama
Flood Base. Melalui alat ini, kita akan mengetahui daerah yang sedang terkena banjir
sehingga masyarakat area sekitar dapat mempersiapkan diri.

4. Banjir Gelombang Badai


Gelombang badai merupakan peningkatan permukaan air pada kawasan pantai, serta
berada di atas dari gelombang astronomis biasanya. Terjadinya dikarenakan kekuatan
dari angin badai, peningkatan gelombang dan rendahnya tekanan pada atmosfer.
Gelombang bandai juga akan menjadi sangat berbahaya karena membanjiri sekitar
pantai secara meluas.
Alat pendeteksi banjir gelombang badai
mikrokontroller Atmega8535 dan juga sensor air yang digunakan untuk mendeteksi
ketinggian air. Sensor ketinggian air akan membaca nilai resistansi pada saat sensor
terkena air.

5. Banjir Genangan
Banjir jenis ini terjadi saat curah hujan yang meningkat beberapa hari, luapan air yang
meningkat dari sungai dan bahkan kerusakan pada tanggul.Jenis banjir ini juga dapat
diakibatkan oleh tingkat serapan air yang rendah di kawasan pemukiman dan
perkotaan.Selain itu, terdapat beberapa jenis lainnya yang dilihat berdasarkan dari
material atau airnya menurut Enviromental Technology adalah sebagai berikut:

6. Banjir Lahar
Banjir lahar merupakan jenis banjir yang diakibatkan oleh erupsi maupun letupan
gunung api. Dari letupan gunung tersebut mengeluarkan lahar dingin dan tersebar
pada sekitar lereng gunung. Sehingga berakibat air pada sungai akan menjadi dangkal
dan turut meluap keluar dari permukaan serta daratan menjadi terendam.
Alat pendeteksi banjir lahar
sistem peringatan dini banjir lahar dingin berbasis Internet of Things (IoT)

7. Banjir Air Tanah


Berbeda dari banjir bandang, banjir air tanah terjadi karena apabila hujan turun pada
waktu yang lama tanah yang telah jenuh terhadap air tidak dapat menyerap air
kembali. Kondisi tersebut berdampak pada air akan tetap pada permukaan tanah serta
berakibat pada banjir dalam waktu yang panjang dalam beberapa minggu.

8. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan jenis banjir yang terjadi karena adanya luapan dari lumpur,
lumpur tersebut keluar dari dalam bumi sehingga terjadi genangan pada daratan.
Lumpur yang terdapat pada permukaan bumi, berbeda dengan lumpur di dalam bumi
karena terdapat kandungan kimia yang berbahaya.
9. Banjir Selokan
Banjir selokan dapat terjadi bukan hanya karena curah hujan, namun dapat disebabkan
oleh penyumbatan pada drainase. Jenis banjir ini biasanya terjadi pada dalam serta
luar dari bangunan

Badan penanggulangan bencana


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga pemerintah non-
departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di daerah baik
Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang
ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Badan penanggulanga banjir di sumtra utara yakni
( BPBD) PROVSU badan penangulangan bencana banjir sumtra utara dimana
Lembaga yang mennggulngin bencana banjir di sumtra utara.
Dampak terjadinya banjir
Banjir mengakibatkan kerusakan rumah dan isi barang dalam rumah, bahkan kehilangan
barang-barang berharga lainnya. Selain itu, para korban juga akan sulit untuk bekerja selama
banjir terjadi. Musibah ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat korban dari sisi
ekonomi.
a. Dampak banjir bagi masyarakat
 Menimbulkan Masalah Kesehatan. Selama banjir menggenang, akan ada
banyak penyakit yang akan muncul. ...
 Menimbulkan Korban Jiwa. ...
 Kesulitan Air Bersih. ...
 Rusaknya Lahan Pertanian. ...
 Limbah yang Tersebar. ...
 Melumpuhkan Aktivitas Masyarakat.

b. Dampak banjir bagi lingkungan


 Kerusakan sarana dan prasarana. Bencana banjir bisa menimbulkan kerusakan
sarana dan prasarana, karena banjir yang menerjang bisa merusak rumah
penduduk, gedung, kendaraan dan juga merusak fasilitas sosial.
 Melumpuhkan jalur transportasi. ...
 Pencemaran lingkungan. ...
 Pemicu tanah longsor.

c. Dampak banjir bagi ekosistem


Banjir sangat membahayakan ekosistem daratan dan semua makhluk yang berada di
daratan. Banjir ini akan berbahaya untuk daratan karena akan membuat hewan dan
tumbuhan yang ada di daratan mati akibat banjir sehingga ekosistem yang di daratan
tidak akan berjalan dengan baik karena rusaknya tempat tinggal mereka

d. Dampak banjir terhadap ekonomi


Dampak banjir dari segi ekonomi dapat dilihat rusaknya rumah dan perkakasnya,
tanaman pertanian, serta hilangnya hewan ternak. Selain itu banjir juga membuat
terganggunya aktivitas perekonomian penduduk karena hilangnya akses penduduk
karena terendamnya jalan utama maupun alternatif.
PANDUAN KESIAPSIAGAAN PENANGULANGAN BENCANA

Upaya kesiapsiagaan bencana merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk
menghadapi bencana dan menanggulangi risiko bencana, ditambah lagi bencana
sering terjadi tanpa peringatan, tak hanya itu dalam menghadapi ancaman bencana,
kesiapsiagaan menjadi kunci penting untuk keselamatan. Kesiapsiagaan ini dilakukan
untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna.
Untuk itu masyarakat perlu memiliki kesiapan dan diharap selalu siaga dalam
menghadapi bencana. Dalam menghadapi bencana tentu saja masyarakat harus
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapinya.

Berikut beberapa upaya kesiapsiagaan yang bermanfaat dalam berbagai situasi


bencana. Beberapa upaya penting untuk kesiapsiagaan adalah:
 Memahami bahaya di sekitar Anda
 Memahami system peringatan dini setempat, mengetahui rute evakuasi dan
rencana pengungsian
 Memiliki ketrampilan untuk mengetahui situasi secara cepat dan mengambil
inisiatif Tindakan untuk melindungi diri
 Memiliki rencana antisipasi bencana untuk keluarga dan mempraktekkan
rencana tersebut.
 Mengurangi dampak bahaya melalui Latihan mitigasi
 Melibatkan diri dengan berpartisipasi dalam pelatihan

1. Salah satu kebutuhan yang diperlukan untuk menghadapi bencana adalah rencana
kesiapsiagaan. Tiga upaya utama dalam menyusun rencana kesiapsiagaan menghadapi
bencana antara lain :
 Miliki sebuah rencana darurat keluarga. Rencana ini mencakup :
 Pahami ancaman bahaya di sekitar lingkungan
 Identifikasi titik kumpul, mengetahui rute evakuasi, rencana pengungsian dan
nomor kontak penting
 identifikasi lokasi untuk mematikan air, gass dan cabut semua peralatan yang
menggunakan listrik.
 Pahami titik aman dalam rumah anda
 Identifikasi keluarga anda yang rentan seperti (anak-anak, ibu hamil, lansia
dan penyandang disabilitas)
2. Tas Siaga Bencana (TSB)
Tas Siaga Bencana (TSB) merupakan tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk
berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain.
Tujuan TSB sebagai persiapan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang dan
memudahkan kita saat evakuasi menuju tempat aman. Tas Siaga Bencana berisi
kebutuhan dasar selama 3 hari misalnya :
 Surat-Surat Penting
 Pakaian Untuk 3 Hari
 Makanan Ringan Tahan Lama
 Air Minum
 Kotak Obat-Obatan/P3K
 Alat Bantu Penerangan
 Uang cash
 Perlengkapan Mandi dan Masker
3. Menyimak informasi dari berbagai media seperti radio, televisi, media online,
maupun sumber lain yang resmi.
KESIAPSIAGAAN PENANGULANGAN BANJIR
Yang di lakukan saat banjir
 Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran
listrik di wilayah yang terkena bencana
 Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan
untuk disebrangi
 Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
 Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
 Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana
seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
 Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan
gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
 Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang
sering berjangkit setelah kejadian banjir.
Cegah Banjir dengan
 Menjaga kebersihan lingkungan
 Tanam pohon di sepanjang aliran sungai
 Bersihkan saluran air secara berkala
PROSEDUR PENANGULANGAN BENCANA BANJIR
Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir :
 Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan
adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah atau
menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan
menjadi tersumbat.
 Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat
menyerap air dengan cepat.
 Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untuk
penyerapan air.
 Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai
dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
 Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkan
bumi ini akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat permukaan tanah turun.
 Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai,
karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang
pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak
membiarkan hutan menjadi gundul.
 Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah bencana
banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk mencegah
terjadinya banjir, tetapi semua masyarakat pun harus mendukung agar semua bisa
teratasi dengan baik.
BAB III
TRAUMA HEALING TERHADAP KORBAN BANJIR
Trauma Healing merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan relawan Satuan
Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa saat berada di lokasi bencana. Trauma healing adalah
suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis
seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi
mental yang dimiliki individu. Relawan SMCC Unesa mewujudkannya dengan cara
memberikan hiburan kepada warga setempat, khususnya anak-anak agar trauma pasca
bencana bisa terobati, dan mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal.
Cara meulihkan trauma hiling pada orang dewasa
 Beri waktu untuk menyesuaikan diri. Tidaklah mudah untuk menyesuaikan diri pasca
bencana terjadi, efek dari bencana dianggap Sebagian orang biasa saja dan
 Beri dukungan (motivasi). Dukungan penting bagi korban, karena mereka akan merasa
bahwa mereka tidak sendirian dalam hal traumatisnya. Dukungan positif yang dapat
diberikan berupa kata-kata semangat, mendengarkan cerita mereka, dan memberi
solusi mengenai traumatisnya. contoh korban mengalami insomnia akibat terlalu
waspada akan kedatangan gempa susulan. Yang dapat dilakukan adalah memberikan
obat. Farmakoterapi merupakan metode syok healing yang melibatkan penggunaan
obat-obatan dalam mengelola reaksi syok atau trauma yang mengganggu seseorang.
Obat-obatan sudah terbukti membantu menggunakan kelas reaksi atau tanda-tanda
seperti gejala intruksi, hyperarousal, reaksi emosional, sifat lekas marah, dan depresi.
 Lakukan kembali rutinitas harian. Rutinitass harian adalah pola kegiatan keseharian
yang biasa dilakukan. Tidak menutup kemungkinan bahwa korban akan malas
melakukan rutinitas mereka karena masih merasakan takut. Jadi pembinaan yang perlu
dilakukan dapat berupa menyadarkan korban dengan memberikan arahan bahwa rasa
takut itu harus dihadapi bukan dihindari. Rutinitas harian ini dapat berguna
mengurangi kecenderungan kroban melamun dengan traumatis yang ia alami.

Cara memulikan trauma hiling pada anak – anak usia dini


Peran orang tua dalam trauma healing sangatlah besar untuk kesembuhan anak. Jadi, oran tua
wajib mengenali dan memahami tentang trauma dan stres traumatis ini.sz
Berikut beberapa cara menerapkan trauma healing oleh orang tua:
 Habiskan Waktu Bersama Anak
Trauma healing bukanlah proses penyembuhan yang memaksa. Kamu tidak dapat memaksa
anak untuk pulih dari stres traumatis. Namun, kamu dapat memainkan peran utama dalam
proses penyembuhan dengan menghabiskan waktu bersama dan berbicara tatap muka. Kamu
harus menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk mengomunikasikan apa
yang mereka rasakan.
 Minimalkan Paparan Media
Penerapan trauma healing selanjutnya adalah dengan mejauhkan anak dari paparan media
yang membuatnya teringat kejadian traumatis yang dialaminya. Paparan media dapat
menciptakan tekanan traumatis pada anak atau remaja, bahkan pada mereka yang tidak
merasakan langsung bencana tersebut. Jangan biarkan anak menonton berita atau berselancar
di media sosial, agar dirinya tak merasakan kembali peristiwa yang membuatnya tertekan.
 Dorong Aktivitas Fisik
Berolahraga juga penting dalam proses trauma healing anak. Aktivitas fisik dapat membakar
adrenalin, melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati, dan membantu anak tidur
lebih nyenyak di malam hari. Temukan olahraga yang disukai anak. Kegiatan seperti bola
basket, sepak bola, lari, seni bela diri, atau berenang yang memerlukan gerakan lengan dan
kaki dapat membantu membangunkan sistem saraf anak dari perasaan "terjebak" yang sering
kali mengikuti pengalaman traumatis.
 Beri Anak Makanan Sehat
Makanan memiliki dampak besar pada suasana hati dan kemampuan anak untuk mengatasi
trauma pada trauma healing. Makanan olahan, karbohidrat olahan, minuman manis, dan
camilan tidak sehat dapat menciptakan perubahan suasana hati dan memperburuk gejala
trauma.
 Membangun Kembali Rasa Percaya dan Rasa Aman
Trauma dapat mengubah cara seorang anak melihat dunia, bahkan bisa membuatnya tampak
jauh lebih berbahaya dan menakutkan. Trauma mungkin akan membuat anak merasa lebih
sulit mempercayai lingkungan mereka dan orang-orang di sekitarnya.
 Bernyani nyanyi dan melakukan aktifitas yang menyenangkan
Hal ini dilakuakan agar anak – anak dapat melupakan kejadian kejadian yang dapat
memikirkan hal yang membuatnya terauma
Mitigasi dan penyebab banjir
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana).Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu wilayah yang biasanya
tidak tergenangi air dalam jangka waktu tertentu.
Banjir biasanya terjadi karena curah hujan turun terus menerus dan mengakibatkan
meluapnya air sungai, danau, laut, drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung
media penopang air dari curah hujan tadi.Selain disebabkan faktor alami, yaitu curah hujan
yang tinggi, banjir juga terjadi karena ulah manusia. Contoh, berkurangnya kawasan resapan
air karena alih fungsi lahan, penggundulan hutan yang meningkatkan erosi dan
mendangkalkan sungai, serta perilaku tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah di
sungai dan mendirikan hunian di bantaran sungai.Kejadian bencana banjir sangat bersifat
lokal. Satu daerah bisa terlanda banjir dan daerah lainnya aman. Oleh sebab itu informasi
mengenai banjir yang resmi biasanya berasal dari institusi di daerah yang bertanggung jawab,
seperti BPBD. Kendati sifatnya bencana lokal, namun terkadang banjir juga dapat meluas dan
melumpuhkan kehidupan perkotaan seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah di
Kabupaten Grobogan. Oleh sebab itu, langkah antisipasi harus dilakukan baik sebelum, saat,
dan pascabencana banjir.
Kesimpulan
banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar.
Dampak terjadinya banjir mengakibatkan kerusakan rumah dan isi barang dalam rumah,
bahkan kehilangan barang-barang berharga lainnya. Selain itu, para korban juga akan sulit
untuk bekerja selama banjir terjadi. Musibah ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat
korban dari sisi ekonomi.
Dan Penyebab banjir mencakup curah hujan yang tinggi; permukaan tanah lebih rendah
dibandingkan muka air laut; wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan
dengan sedikit resapan air; pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai; aliran sungai
tidak lancar akibat terhambat oleh sampah; serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu
sungai.
Kritik
Banyak nya pendirian bangunan di sepanjang sungai sehingga aliran sungai tidak lancar dan
dapat mengakibatkan sungai terhambat serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai
yang dapat menyebabkan kebanjiran

Saran
Tetap menjaga lingkungan alam, mencari lokasi pendirian bangunan yang tepat tidak di
sepanjang bataran sungai agar aliran sungai lancar sehingga tidak menyebabkan kebanjiran
Daftar Pustaka
https://www.liputan6.com/hot/read/4506992/trauma-healing-adalah-proses-penyembuhan-
ketakutan-pada-anak-orang-tua-harus-paham
https://bpbd.kotabogor.go.id/edukasi/detail/9
http://bpbd.grobogan.go.id/berita/Mitigasi-Bencana-Banjir

Anda mungkin juga menyukai