TENTANG
BENCANA BANJIR
Disusun oleh :
Kelompok III
Keperawatan 6A
Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan bencana tentang BENCANA BANJIR.
Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT sebagai
amal ibadah dan akan diberi balasan berupa pahala yang berlipat ganda. Dan penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca
guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan khususnya untuk teman-teman di kampus dan masyarakat pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini
disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di
Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah Indonesia
sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa
alam terjadi akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa
alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin
topan,dan tanah longsor.
Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim,
terbentuknya embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan
sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa
wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap
tahun terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga
disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan
penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab
banjir.
B. Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan banjir?
2. Bagaimana karakteristik dari banjir?
3. Apa saja faktor penyebab banjir?
4. Bagaimana dampak atau akibat yang ditimbulkan dari kondisi banjir?
5. Bagaimana penanganan dalam kondisi banjir?
6. Bagaimana proses evakuasi saat kondisi banjir?
7. Apa saja prinsip penanggulangan banjir?
8. Bagaimana tekhnik evakuasi bencana banjir?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian banjir.
2. Menjelaskan karakteristik dari banjir.
3. Menjelaskan faktor penyebab banjir.
4. Menjelaskan dampak atau akibat yang ditimbulkan dari kondisi banjir.
5. Menjelaskan penanganan dalam kondisi banjir.
6. Menjelaskan proses evakuasi saat kondisi banjir.
7. Menjelaskan prinsip penanggulangan banjir.
8. Menjelaskan tekhnik evakuasi bencana banjir.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Banjir
Banjir adalah suatu kondisi di mana tidak tertampungnya air dalam saluran
pembuang (palung sungai) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang,
sehingga meluap menggenangi daerah (dataran banjir) sekitarnya. Menurut Suripin
(2003)
Banjir adalah aliran yang relatif tinggi dan tidak tertampung lagi oleh alur
sungai atau saluran. Menurut Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
(2002)
Banjir didefinisikan sebagai suatu kondisi yang mana air dalam saluran
pembuang (kali) tidak dapat tertampung atau terjadinya hambatan pada aliran air di
dalam saluran pembuangan. Dalam hal ini, banjir adalah peristiwa alam yang dapat
menimbulkan baik kerugian harta benda penduduk maupun korban jiwa. Maka,
banjir dapat pula dikatakan sebagai kejadian luapan air yang diakibatkan bila
penampang saluran yang kurang kapasitasnya. (Suripin, 2004).
B. Klasifikasi Banjir
1. Datang dengan tiba-tiba
Banjir terjadi karena air yang berada di suatu wilayah sudah mengalami
kejenuhan, sehingga datangnya banjir ini dengan tiba- tiba, dan biasanya
datangnya air yang tiba- tiba ini langsung bersifat besar, dan tidak perlahan-
lahan seperti banjir yang terjadi karena luapan air sungai atau semacamnya.
2. Hujan Lebat
Ciri- ciri selanjutnya yang dimiliki oleh banjir adalah terjadi karena hujan lebat
yang bersifat terus- menerus atau tidak kunjung berhenti.
3. Durasi terjadinya banjir relatif singkat
Banjir terjadi dalam durasi yang cukup singkat. Namun genangan air yang
diakibatkan oleh banjir ini relatif tidak banyak. Hanya sedikit genangan yang
menempati daerah yang lebih rendah. Dan ini terjadi ketika banjir surut.
4. Viskositas aliran yang tinggi
Banjir bandang juga merupakan tipe banjir yang mempunyai viskositas tinggi.
5. Membawa beberapa material lainnya
Ciri khas yang menonjol dari banjir adalah memuat banyak sekali material-
material yang bisa dibawa oleh air banjir tersebut. Beberapa material yang
dapat dibawa oleh air dari banjir bandang antara lain lumpur, kerikil, batu,
hingga pepohonan.
E. Penanganan Banjir
1. Pra Bencana
a. Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila
terjadi bencana banjir.
b. Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana anggota
keluarga akan berkumpul usai bencana terjadi.
c. Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan
seperti: Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-
obatan penting, lampu senter dan baterai cadangan, Lilin dan korek api, kain
sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda
pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor telepon
penting.
d. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
e. Buat sumur resapan bila memungkinkan.
f. Tanam lebih banyak pohon besar.
g. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
h. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
i. Membangun sistem peringatan dini banjir.
j. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
k. Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan
bangunan rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
l. Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
m. Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
n. Bekerjasama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah
resapan air.
2. Saat bencana
a. Pindahkan barang-barang atau perabotan rumah ke tempat yang lebih
tinggi dan tidak terjangkau oleh genangan air.
b. Segera padamkan listrik dan gas di rumah.
c. Pantaulah informasi penting yang disampaikan melalui radio, televisi, atau
apapun yang ada di sekitar Anda.
d. Bersiaplah untuk kemungkinan mengungsi.
e. Perhatikan kondisi air, apakah terus meningkat atau tidak.
f. Jika hujan tidak berhenti dan air kelihatan tidak surut atau bahkan
meningkat, segeralah mengungsi ke tempat yang aman atau ke tempat
yang telah ditentukan oleh pemerintah setempat.
g. Jika ada imbauan mengungsi, segera lakukan dengan tetap tenang dan
tertib.
h. Jika terjebak dalam rumah, cobalah untuk tenang. Berusahalah untuk
mencari pertolongan dengan menghubungi kerabat, PMI, kantor
pemerintah, atau polisi.
i. Tetaplah menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
j. Usahakan untuk tidak tidur di tempat terbuka.
3. Setelah bencana
a. Jika mengungsi, kembalilah ke rumah jika keadaan sudah benar-benar
aman.
b. Jangan langsung masuk ke dalam rumah, lihatlah situasi dengan saksama.
c. Periksalah lingkungan sekitar rumah kalau-kalau ada bahaya yang
tersembunyi, seperti bagian rumah yang roboh, kabel beraliran listrik,
bocoran gas, atau binatang berbahaya.
d. Gunakan selalu alas kaki.
e. Mulailah membersihkan rumah dan lingkungan sekitar Anda.
f. Cucilah perlengkapan makan dan barang lainnya dengan sabun anti
kuman.
g. Perhatikan kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan agar terhindar
dari berbagai penyakit.
H. Teknik evakuasi
Banyak cara untuk mencegah banjir datang kembali. Walaupun pemerintah
sudah menyiapkan rencana-rencana untuk menanggulangi banjir, tapi nggak ada
salahnya kalau pencegahan banjir dimulai dari diri kita masing-masing.
1. Buang sampah pada tempatnya.
Istilah ini memang benar adanya, buang sampah harus pada tempatnya. Sampah
yang berserakan bisa membuat selokan atau saluran air tersumbat. Akibatnya, air
sungai tidak bisa mengalir dengan lancar ke laut, sehingga meluap menjadi
banjir.
2. Tanam pohon dan rumput di halaman rumah.
Cobalah untuk menanam pohon dan rumput di halaman rumah. Ini berfungsi
sebagai daerah resapan air. Selain baik untuk musim hujan, hal ini juga baik
untuk musim kemarau untuk menyimpan cadangan air.
3. Rajin membersihkan selokan depan rumah.
Bersihkanlah selokan rumah secara berkala agar kotoran tidak ikut mengalir.
Karena kotoran yang ada di selokan bisa memperbesar peluang terjadinya banjir.
4. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang
sering menimbulkan banjir.
5. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
6. Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan
sungai.
7. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
8. Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta
mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi
langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.
Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir
juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak
lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia selama ini tidak semata-mata
disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri.
Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia serta
pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir tidak semakin
parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.
B. Saran
Bencana banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa
kerugian yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah
hala yang mutlak yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia guna
mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir
adalah sebagai berikut:
Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi.
Mencegah terjadinya pendangkalan sungai.
Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai.
Membuat saluran air yang memadai.
Membuat tanggul yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana R. 1995. Teknik Pengelolaan Lahan Berbukit dan Kritis. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Antares P. 2020. Tips Mencegah Dan Mengatasi Penyakit Saat Banjir. www.tagar.id. 2
Januari 2020. https://www.tagar.id/tips-mencegah-dan-mengatasi-penyakit-
saat-banjir
https://www.stc.or.id/publikasi/berita/suara-komunitas-5-0-dalam-tanggap-darurat-
banjir
https://www.persi.or.id/images/regulasi/kepmenkes/kmk1452007.pdf