Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MITIGASI BENCANA
BANJIR

Disusun
Oleh
Nama: sri devi a pangulu
Stambuk : 301210045
Prodi : Teknik sipil
Kata pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah


swt.yang telah melimpahkan rahmat dan hiyah nya,sehinggah saya
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu ini
.untuk matakulia mitigasi bencana .

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tida lepas


dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberrikan doa , saran
dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan .

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makala ini masih jauh dari


kata sempurna dikarenakan keterbatasan penggalaman dan
penggetahuan yang saya mililki. Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membagun dari
berbagai pihak. Ahirnya saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembanggan dunia dan perwakilan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


1.2 rumusan masalah
1.3 tujuan penelitian
1.4 manfaat penelitian

BAB II PEMBAHASAN

1.1 pengertian banjir


1.2 jenis –jenis banjir
1.3 penyebab terjadinya banjir
1.4 dampak negate banjir
1.5 cara mengantisipasi dan mengatasi banjir
1.6 penanggulan banjir

BAB III PENUTUP

1.1 kesimpulan
1.2 saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia berlokasi di wilayah rawan terhadap berbagai kejadian bahaya


alam ,yaitu bencana geologi ( gempa, gunung berapi, longsor, tsunami dan
sebagainya). Dan hidrometeorologi ( banjir, kekeringan, pasang surut,
gelembung besar, dan sebagainya).

BAKPRNAS PB Mencatat antara tahun 2003-2005 telah terjadi 1,429


kejadian bencana di Indonesia .sebagian dari bencana tersebut (53,3)
merupakan bencana hidrometeorologi .dari total bencana
hidrometeorologi ,yang paling sering terjadi adalah banjir (34,1 persen dari
total kejadian bencana di Indonesia ) yang diikuti oleh tanah longsor ( 16
persen).

Kondisi morfologi Indonesia yaitu relief bentang alam yang sangat


berfariasi dan banyaknya sungai yang mengalir diantaranya ,menyebabkan
selalu terjadinya banjir di Indonesia pada setiap musim penghujan . banjir
umumnya terjadi di wilayah Indonesia bagian barat yang menerima
curahan hujan lebih banyak di bandingkan dengan Indonesia bagian
timur.faktor kondisi alam tersebut diperparah oleh meningkatnya jumlah
penduduk yang tidak menjaga kelestarin hutan dengan melakukan
penebangan hutan yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan
peningkatan aliran air permukaan yang tinggi dan tidak terkendali sehingga
terjadi kerusakan lingkungan di daerah satuan wilayah sungai.

Bencana banjir di Indonesia yang terjadi setiap tahun terbukti


menimbulkan dampak pada kehididupan manusia dan linkungan nya
terutama dalam hal korban jiwa dan kerugian materi.
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan


pembatasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut.

1. Bagaimana kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam


mengurangi risiko bencana banjir, dan
2. Seberapa besar pengetahuan masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam
menghadapi bencana banjir.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan tujuan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian


ini adalah sebagai berikut.
1. dapat mengetahui kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan
Joyosurandalam mengurangi risiko bencana banjir, dan
2. dapat mengetahui pengetahuan masyarakat Kelurahan Joyosuran
dalam menghadapi bencana banjir
1.4 Manfaat Penelitian

Setelah berbagai masalah yang telah dirumuskan di atas diperoleh


jawabannya, maka diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat :
1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian
lain khususnya untuk kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
bencana banjir di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota
Surakarta.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan melatih menerapkan ilmu yang telah di dipelajari selama
ini. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program studi S-1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian banjir
Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air
yang berlebihan merendam daratan .pengarahan banjir Uni eropa
mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air .
Definisi banjir adalah keadaan dimana suatu daerah yang
tergenang air dalam jumlah yang besar.

1.2 jenis – jenis banjir


a) Banjir bandang
Banjir bandang masuk dalam kategori banjir yang
sangat berbahya dan sering kali memakan korban
jiwa karena arus yang membawa lumpur dan dapat
menghanyutkan apa saja.
b) Banjir lumpur
Banjir lumpur memiliki kemiripan dengan banjir
bandang ,namun banjir lumpur keluar dari dalam
bumi yang akan menggenangi daratan .lupur ini
mengandung bahan gas yang sangat berbahaya

c) Banjir cileunang
Banjir ini sebenarnya hamper sama dengan banjir air .
tapi banjir cileunang ini terjadi karena hujan yang
derat dengan debit /aliran air yang begitu besar
.sehinggah demikian air hujan yang sangat banyak ini
tidak mampu mengalir melalui saluran air (drainase)
sehingga air pun meluap dan menggenangi daratan .
d) Banjir air
Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi saat ini
adalah kondisi air yang meluap di bebrapa tempat
,seperti sungai,danau,maupun selokan.meluapnya air
dari tempat –tempat tersebut yang biasanya menjadi
tempat penampungan dan sikulasinya membuat
daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air.
1.3 penyebab terjadinya banjir
penyebab banjir bisa sangat beragam dan membahayakan
keselamatan jiwa .banjir bisa terjadi karena banyak factor yang menjadi
penyebabnya antara lain sebagai berikut:
a. air sungai yang meluap
b. banjir yang terjadi di muara
c. bencana alam
d. air laut yang meluap
ada 2 peristiwa yang meyebabkan air alut meluap
 pengaruh perigeedan apogee
 pengaruh inklinasi ( tetap) orbit bulan dan
sumbu bumi
e. rusaknya hutan
f. lumpur
g. perilaku manusia
h. perubahan iklim dan cuaca yang ekstrim ( tak tentu)
i. saluran air ( drainase) yang buruk

1.4 dampak negative banjir


ada bebrapah dampak negative pada banjir yang sering kali
terjadi pada kalangan masyarakat , di antrananya sebagai berikut:
a. masalah kesehatan
b. kerugian ekonomi
c. sulitnya air bersih
d. aktivitas warga terhambat
e. muncul korban jiwa
1.5 Cara Mengantisipasi dan Mengatasi Banjir

Peristiwa banjir yang identik dengan sebutan bencana tentunya


memerlukan perhatian serius untuk bisa diantisipasi dan diatasi apabila
telah terjadi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi dan mengatasi terjadinya banjir sehingga mampu
meminimalisir kejadian ataupun dampak yang ditimbulkan, antara lain:

A. Penanaman dan pengubahan mindset atau pola pikir, sikap atau


tingkah laku serta aspek spiritual manusia untuk lebih menghargai
alam

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa ilmu alam merupakan ilmu


pasti, meskipun kita enggan untuk benar-benar mengakui dan menyadari
fakta tersebut. Alam sebagai ilmu pasti tidak akan mengenal akan istilah
basa-basi. Sebagaimana kita pelajari bahwa rumus dalam ilmu alam
sendiri sangatlah jelas atau tidak bertele-tele. Berbeda dengan manusia
yang penuh dengan retorika atau karang-mengarang yang hanya mencari
menangnya sendiri. Sebagaimana contoh bahwa alam itu pasti dan jelas
adalah struktur yang tersusun pada orbit planet di tata surya. Semuanya
pasti dan jelas, jauh dari retorika.

Matahari contohnya, dia bergerak sesuai hukumnya yang pasti di


alam sebagai salah satu penopang kehidupan makhluk hidup. Hukum
alam yang telah kita ketahui juga, berupa hukum sebab akibat, timbal
balik, dan gravitasi atau tarik-menarik.

Sedemikian sehingga manusia sudah sepatutnya untuk sadar dan


lebih menghargai alam dengan cara merawat dan menjaganya dengan
baik, bukan malah merusak alam itu sejadi-jadinya. Seperti saat ini, di
mana illegal logging (penebangan hutan secara liar) maupun pembakaran
hutan semaunya sendiri sedang merajalela.

Jadi, apabila tidak ingin mengalami bencana banjir, janganlah


membuang sampah sembarangan, membabat dan membakar hujan
semaunya. Namun cobalah untuk mulai merawat alam itu sendiri dengan
cara, seperti reboisasi sehingga alam yang kita tinggali ini memiliki
kemampuan untuk melakukan resapan air dan menyimpan cadangan
ketersediannya sebagai kebutuhan hidup. Ajarkan perilaku tersebut sejak
dini, lalu berlakukan untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa.
B .Pembuatan lubang biopori

Lubang biopori merupakan lubang yang dibuat di sekitar tempat


tinggal kita. Dengan kata lain, lubang ini merupakan lubang resapan air
yang berada di lingkungan sekitar. Lubang ini nantinya bisa
diproyeksikan menjadi reservoir (sumur) dan resapan alam. Dan juga
memungkinkan mikroba tanah atau makhluk kecil yang ada di dalam
tanah ikut membantu melakukan resapan air yang menggenang di atasnya
secara alami.

C. Menyediakan rumah siaga banjir

Penyediaan rumah siaga banjir ini dimaksudkan sebagai tempat


penampungan atau pengungsian saat banjir terjadi. Pengadaan rumah
siaga banjir ini bisa dilakukan oleh kelompok masyarakat secara swadaya
maupun bekerjasama dengan perangkat pemerintahan setempat, seperti
kelurahan dan bupati. Hal-hal yang bisa dikoordinasi dengan adanya
rumah siaga ini, berupa bahan makanan, pakaian, obat-obatan,
komunikasi, evakuasi hingga ketersedian air bersih.

D. Manajemen (pengaturan) hulu dan hilir sungai

Mengapa sungai? Karena sungai merupakan salah satu organ vital


yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya air menuju muara hingga
berakhir di lautan. Manajemen ini memang memerlukan usaha yang
ekstra karena hasil yang maksimal hanya akan diperoleh apabila
masyarakat dan pemerintah setempat mau bekerjasama, sekaligus
mencanangkan antisipasi yang akan dilakukan saat banjir terjadi.

Salah satu yang bisa dilakukan ialah dengan cara menerapkan


sistem ramah lingkungan pada sungai yang ada di tempat tersebut, seperti
melakukan konservasi air pada sungai.

E. Memfungsikan sungai, selokan maupun saluran drainase sebagaimana


mestinya

Artinya sungai, selokan maupun saluran drainase tidak dijadikan


sebagai tempat pembungan sampah yang nantinya akan mengganggu
jalannya aliran air yang mengalir atau tersumbat. Apabila terjadi
sumbatan, sudah tentu aliran air akan terhambat sehingga alir yang tidak
bisa mengalir akan meluber ke lingkungan sekitarnya.
F. Melarang pembangunan rumah di dekat-dekat sungai

Membangun rumah di dekat-dekat sungai tentunya akan merusak


tatanan lingkungan dan juga bisa merusak struktur tanah yang ada di
dekat sungai. Hal ini bisa berakibat proses resapan air tidak berjalan
maksimal.

G. Reboisasi dan anti illegal logging

Reboisasi atau penanaman pohon kembali patut dilakukan bahkan


digalakkan, mengingat hutan-hutan yang ada sudah mulai habis terbabat
ulah tangan manusia yang tidak bertanggungjawab dan bertindak
semaunya sendiri. Aksi ini juga harus lebih di-intens-kan atau lebih
digalakkan di kawasan perkotaan, menilik di kota-kota besar sudah jarang
sekali pepohonan yang tumbuh sehingga proses penyerapan airnya
kurang baik dan udara juga terasa lebih panas dan tidak heran apabila
pusat kota, seperti ibukota Jakarta selalu mengalami kebanjiran bahkan
sudah menjadi musiman setiap tahunnya.

Di samping itu, larangan terhadap tindakan illegal


logging(penebangan liar) harus sangat ditegakkan dan ditegaskan oleh
pihak pemerintah sebagai armada negara.Sanksi atau hukuman yang
diberlakukan harus benar-benar jelas dan berjalan dengan adil sesuai
peraturan hukum yang berlaku.

Oleh karena itu, perlu ditekankan sekali lagi bahwa sejatinya


bencana banjir yang terjadi mayoritas disebabkan olah tangan manusia.
Sedemikian sehingga cara yang paling efektif untuk mencegah maupun
mengatasi semua jenis banjir yang ada adalah mulai sadar dan lebih
menghargai alam atau lingkungan sekitar, dimulai dari diri sendiri
kemudian orang lain yang nantinya harus saling mengingatkan satu sama
lainnya.

Gotong-royong antara sesama anggota masyarakat terhadap


kepekaan atau kepedulian antar sesama juga harus ditanamkan dan
dibuktikan dengan tindakan, seperti saling menghormarti dan tolong-
menolong. Apabila sikap ini sudah berhasil tumbuh dan benar-benar
dilakukan dalam masyarakat, maka kerjasama antar orang/individu dalam
masyarakat akan semakin baik. Dan apabila kerjasama sudah baik, maka
masalah seperti banjir pun akan mudah untuk di atasi secara bersama-
sama.

, mari kita sadar akan kondisi ini dan mulailah untuk lebih
menghargai alam dengan cara merawat supaya tetap lestari dan tidak
merusaknya sehingga bisa berakibat bencana yang tidak diinginkan,
seperti banjir. Bukan hanya tidak diinginkan saja, tetapi agar tidak
dirugikan pula bahkan sampai merenggut nyawa

1.6 Penangulangan banjir

a. Menjaga lingkungan sekita


b. Hindari membuat rumah di pinggiran sungai
c. Melaksakan program tebanf pilih dan reboisasi
d. Buang sampah pada tempatnya
e. Rajin membersikan salura air
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
banjir merupakan bencana alam yang dating tiba – tiba di
akibatkan hujan yang terlalu deras .banjir juga terjadi saat penjenuhan air
terhadap tanah di wilyah tersebut yang berlangsung sangat cepat hingga
tidak dapat di serap lagi .air yang tergenang lalu berkumpul di daerah –
daerah dengan permukaan rendah dan mengalir denga cepat ke daerah
yang lebih rendah.

1.2 Saran
Jadilah manusia yang arif dan bijaksana dalam mengeksplotasi
lingkungan hidup ,sehinggah tidak memberikan dampak yang buruk
terhadap manusia lain dan lingkungannya ,kita harus menigkatkan nilai
peduli lingkungan.
Daftar pustaka

Arikunto, S.(2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi


V.
Jakarta: Rineka Cipta.
AusAID.(2005).Economic Impact Of Natural Disaster On Development In The
Pacific
. Badan Penanggulangan Bencana Daerah.(2015). Laporan Tahunan
Pusdalops PB (Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana). BPBD.
Sumatera

Anda mungkin juga menyukai