Anda di halaman 1dari 16

Keperawatan Gawat

Darurat

Nama : Nurul Ainun


Nim : BT 2001051
Kelas : 2B
Bencana: Banjir
A. Pengertian Banjir
Banjir ialah himpasan air yang melebihi tinggi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai yang
menyebabkan genangan pada lahan rendah di sisi sungai. Bahaya banjir merupakan salah satu dari bahaya
hidrologi yang paling sering terjadi di dunia. Jumlah bahaya banjir di dunia, yaitu sebanyak 44% dari total
keseluruhan bahaya terjadi di indonesia (Centre Of Research on the Epidemiology of Disaster (CRED), 2015).
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bahaya banjir karna di indonesia terdapat 5. 590 sungai
induk dan 600 di antaranya berpotensi menimbulkan banjir. Daerah rawan banjir yang dicakup sungai- sungai
induk mencapai 1,4 juta hektar ( Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas, 2008).
B. Faktor Penyebab Banjir
Penyebab timbulnya banjir pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga) faktor,
yaitu:
1. Pengaruh aktivitas manusia seperti:
a. Pemanfaatan dataran banjir yang digunakan untuk permukinan
dan indsutri.
b. Penggundulan hutan dan yang kemudian mengurangi resapan
pada tanah dan meningkatkan larian tanah permukaan. Erosi
yang terjadi kemudian bisa menyebabkan sedimentasi di terus-
terusan sungai yang kemudian menganggu jalannya air.
c. Permukiman di dataran dan banjir dan pembangunan di daerah
dataran banjir dengan mengubah saluran-saluran air yang tidak
direncanakan dengan baik. Bahkan tidak jarang alur sungai
diurung untuk dijadikan permukiman. Di indonesia akibatnya
adalah aliran sungai saat musim hujan menjadi tidak lancar dan
menimbulkan banjir.
d. Membuang sampah sembarangan dapat menyumbat saluran-
saluran air, terutama di perumahan- perumahan.
2. Kondisi alam yang bersifat tetap ( statis) seperti:

a. Kondisi geografi yang berada pada daerah yang sering terkena badai atau
siklon, misalnya beberapa kawasan di Bangladesh.
b. Kondisi topografi yang cekung, yang merupakan dataran banjir, seperti kota
bandung yang berkembang pada cekungan bandung.
c. Kondisi alur sungai, seperti kemiringan dasar sungai yang datar, berkelok-
kelok, timbulnya sumbatan atau berbentuk seperti botol ( bottle neck), dan
adanya sedimentasi sungai membentuk sebuah pulau ( ambal sungai).

3. Peristiwa alam yang bersifat dinamik, seperti:

d. Curah hujan yang tinggi.


b. Terjadinya pembendungan atau arus balik yang sering terjadi di muara sungai
atau pertemuan sungai besar.
c. Pandangan dasar sungai karena sedimentasi yang cukup tinggi.
Faktor pertama merupakan dampak langsung
dari ulah tangan manusia yang mencari
kenyamanan hidup dengan mengekesploitasi,
membahayakan, dan merusak lingkungan baik di
darat, laut di udara. Sementara faktor kedua dan
ketiga; alam yang statis dan faktor peristiwa alam
yang dinamis, merupakan untuk dapat berusaha
mencari alternatif yang dapat mengurangi
terjadinya banjir dan dampaknya.

.
C. Jenis- Jenis Banjir
01 Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba- tiba dan berlangsung hanya sesaat. Banjir bandang umumnya terjadi hasil
01 dari curah hujan berinteritas tinggi dengan durasi pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Dari sekian banyak kejadian,
sebagian besar diawali oleh adanya longsonran di bagian hulu sungai, dan menimbulkan bedndung – bendung alami. Selanjutnya
bendung alamia tersebut ambrol dan mendatangkan air bah dalam volume yang besar dan waktu yang sangat singkat.
Salah satu kejadian banjir bandang yang pernah terjadi di indonesia adalah banjir bandang di Bonohok, kabupaten Langkar, Provinsi
Sumatra utara yang terjadi pada tanggal 2 November 2003 dengan korban jiwa sebanyak 151 jiwa dan korban hilang mencapai 101 jiwa.

Banjir Sungai
02 Banjir sungai biasanya disebabkan oleh curah hujan yang terjadi di daerah aliran sungai secara luas dan berlangsung lama.
02 dan menggenangi daerah disekitarnya. Tidak seperti banjir bandang, banjir
Selanjutnya air sungai akan meluap dan menimbulkan banjir
sungai biasanya akan menjadi besar secara perlahan-lahan dan sering kali merupakan banjir musiman dan bisa berlanjut sampai berhari-
hari atau berminggu – minggu. Contohnya fenomena banjir semacam ini adalah banjir di jakarta di sungai Barito kalimantan selatan.

03 Banjir Pantai
Banjir pantai berkaitan dengan adanya badai siklon tropis dan pasang surut air. Banjir besar terjadi dari hujan sering diperburuk oleh gelombang
badai yang diakibatkan oleh angin yang terjadi di sepanjang pantai. Pada banjir ini air laut membanjiri dataran karna satu atau kombinasi pengaruh-
pengaruh dari air pasang yang tinggi atau gelombang badai. Di Indonesia kejadian semacam ini terjadi di kota padang sematera Barat terhalangnya
air sungai oleh adanya pasang air laut sehingga aliran sungai menggenangi daerah sekitarnya.
Bahaya Banjir
1.Kerugian dan materal
secara material banjir dapat menyebabkan fasilitas umum yang rusak misalnya sambungan
telepon yang terputus, pasokan air bersih terhambat dan gardu distribusi listrik padam. Selain itu,
luapan air juga akan menggenangi dari merusak lahan pertanian serta rumah penduduk dan harta
benda.
2.Kerugian Non material
beberapa banjir dapat menelan korban jiwa serta meninggalkan duka akibat hilangnya sanak
saudara yang terspisah, meninggal dunia akibat tersengat arus listrik, terbawa arus, dan lain
sebagainya. Banjir juga menimbulkan masalah baru, yaitu timbulnya berbagai macam penyakit
seperti dure, batuk fllu, gatal- gatal, ISPA, demam berdarah, dan leptoslrosis. Selain itu juga
mengakibatkan erosi. Lapisan tanah akan terkikis menyebabkan tanah menjadi tandus.
Konsep Bencana
1. Bahaya ( hazard)
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi
akibat kondisi alam atau ulah manusia. Banjir terjadi ketika
luapan air mengenggelamkan tanah atau daratan lain yang
biasanya kering. Banjir sering terjadi di kota- kota besar dengan
permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan permukaan
laut dan minim resapan air. Dimana yang dimaksud ulah
manusia adalah membuang sampah sembarangan di sungai.
2. Risiko (risk)
Kerugian yang ditimbulkan
akibat banjir tidak sedikit baik
kerugian yang memakan korban
jiwa maupun secara materil.
Beradasrkan hasil kajian dari
BNPB pada tahun 2016 , jumlah
jiwa terpapar risiko bencana banjir
tersebar di beberapa pulau di
indonesia dengan jumlah melebihi
170 juta jiwa dan nilai aset
terpapar melebihi rp 750 triliun.
Untuk provinsi yang memiliki
bencana banjir tertinggi di
indonesia, jawa timur merupakan
daerah yang memiliki dampak
risiko terbesar . Selain jawa timur
provinsi di indonesia yang
memiliki jumlah risiko tinggi
adalah jawa barat, jawa tengah,
seumatera utara dan riau.
3. Kerentanan ( Vulnerability)
Kerentanan banjir memperkirakan daerah- daerah
yang mungkin menjadi sasaran banjir. Wilyah- wilayah
yang rentan banjir biasanya terletak pada daerah datar,
dekat dengan sungai berada di daerah cekungan dan di
daerah pasang surut air laut.
4. Kemampuan ( Capability)

Yaitu dengan cara mencegah atau mengurangi untuk


membuang sampah di sungai karena dapat
menyebabkan banjir. Karena selain berkurangnya
volume sungai sampah juga membuat aliran sungai
mempet. Akibatnya akir akan meluap dari sungai dan
menciptakan banjir. Semakin deras hujan yang turun,
maka semakin besar banjir yang terjadi. Banjir saja
sudah menyebabkan kerugian jiwa maupun harta.

.
Manajemen Bencana
1. Fase Bencana
Fase bencana juga dikenal sebagai fase dampak, di tandai dengan kerusakan dan kerugian, dan gangguan psikologis. Dampak
banjir yang terjadi di indonesia menimbulkan dampak yang sangat merugikan, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian
yang bersifat psikologis. Bencana najir tidak bisa di prediksi kapan terjadi, namun saat curah hujan yang tinggi biasanya sering
menimbulkan bencana banjirbisa memberikan berbagai dampak , baik kesehatan maupun terhadap lingkungan. Banjir yang terjadi
umunya menimbulkan masalah kesehatan, masalah kesehatan yang terjadi biasanya masyarakat yang terkena dampak banjir
akan terkena berbagai macam penyakit.
Dampak banjir bagi lingkungan
a. Banjir dapat merusak sarana dan prasarana
Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan dan masih banyak.
b. Banjir memutuskan jalur transportasi
Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur transportasi darat. Akibat genangan air pada jalan yang cukup
tinggi, motor, monil atau truk tidak bisa melewati jalan tersebut.
c. Banjir menganggu aktivitas sehari- hari
Dengan adanya banjir, otomatis akan menganggu aktivitas sehari-hari kerja terganggu, bersantaipun terganggu, karena air
banjir semua pun terganggu bahkan dihentikan untuk sementara waktu
d. Banjir dapat menganggu atau bahkan merusak perekonomian
Perekonomian terganggu karna banir merendam sawah sehingga panen padai terganggu, karna trasnportasi terputus bahan
makanan yang diangkat truk, dapat membusuk. atau mungkin membutuhkannya tambahan karna mencari jalan alternatif
walaupun lebih jauh, produksi oabrik diberhentikan sementara krna mesin produksi terendam air atau listrik dipadamkan
sehingga mesin produksi tidak dapat dijalankan.
2. Fase Respon
Fase respon juga disebut fase akut, darurat segera mengikuti kejadian bencana, kebutuhan segera, bantuan
medis makanan pakaian dan tempat tinggal. Biasanya hampir semua orang bersedia untuk membantu.
Tanggap darurat ( response) tanggap darurat adalah hal yang harus dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang ditumbulkan. Ini meliputi kegiatan dan pengorbanan korban, harta
benda, pemenuhan kegiatan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian dan pemulihan sarana dan prasarana.
Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap tanggap darurat, diantaranya:
a. Pengkajian yang tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya
b. Penentuan status darurat bencana
c. Penyelematan dan sosialisasi masyarakat terkena bencana banjir
d. Pemenuhan kebutuhan dasar
e. Perlindungan terhadap kelompok rentan
f. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital
3. Fase Pemulihan dan Rekontruksi

Pemulihan(recovery) adalah rangkain untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup
yang terkena bencana dengan memfungsikan hidup kelembagaan, prasarana dan sara dengan melakukan
upaya rehabilitasi.
Rekontruksi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sehingga
tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek pemerintah dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.
Pemulihan dilakukan terhadap sarana dan prasarana sumber daya air seta lingkungannya akibat
bencana banjir kepada fungsi semula, meliputi:
1.) Inventarisasi dan dokumentasi kerusakan sarana dan prasarana sumber daya air, kerusakan
lingkungan, korban jiwa dan perkiraan kerugian yang di timbulkan.
2.) Merencakan dan melaksanakan program pemulihan berupa: rehabilitasi, reskontruksi, atau
pembangunan baru sarana dan prasarana sumber daya air.
3.) Penataan kembali kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terkena bencana banjir.
4. Fase Kesiapsiagaan
kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna. Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk mengatisipasi kemungkinan terjadinya bencana gna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian
harta benda dan berubahnya tata kehidupan ma Menurut BNPB ( 2017) , Upayah kesiapsiagaan banjir dapat dilakukan dalam tiga waktu
secara berkesinambungan, yaitu sebelum banjir, saat banjir, dan sesudah banjir. Kerja bakti membersihkan saluran air. Melaksanakan
kegiatan 3 M ( menguras, menutup, dan menimbun) benda- benda yang dapat menjadi sarang nyamuk. Menurut undang0 undang nomor
24 tahun 2007 pasal 1 ayat 7 kesiapsiagaan bencana adalah serangkaian syarakat.
Upaya kesiapsiagaan banjir
Menurut BNPB (2017), upaya kesiapsiagaan banjir dapat dilakukan dalam 3 waktu:
1. Sebelum banjir
a. Kerja bakti membersihkan saluran
b. Melaksanakan kegiatan 3 m ( menguras, menutup, dan menimbun) benda- benda yang dapat menjadi sarang nyamuk
c. Membuang sampah pada tempatnya
2. Saat terjadi banjir
a. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir
b. Matikan aliran listrik di dalam runah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana. Jangan sentuh
kabel- kabel yang jatuh atau tiang listrik
c. Jangan minum atau memasak dengan air banjir
d. Jika air terus menerus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggullangan bencana seperti kantor kepala desa, lurah
ataupun camat.
3. Sesudah banjir
a. Secepatnya membersihkan rumah , gunakan antiseptic untuk membunuh kuman penyakit
b. Gunakan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare
c. Bersihkan tempat penyimpanan air atau kolam dengan menggunakan tawas atau klorin
d. Bersihkan kompor gas, tabung gas, dan segalanya dengan sempurna
e. Hati-hati saat membersihkan puing-puing atau benda- benda yang terbawa arus banjir, karna kayu bisa saja runcing, paku, seng atau
benda tajam dan runcing lainnya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai