Anda di halaman 1dari 8

1

MAKALAH
PENERAPAN K3 PADA BENCANA ALAM BANJIR
DI KABUPATEN SUMENEP

Jazilah Nur Rafika


235170109111052

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
2

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Bencana merupakan suatu kejadian yang ditimbulkan oleh faktor alam maupun faktor
non alam yang dapat mengakibatkan kerugian berupa kehilangan nyawa, kerugian
ekonomi, social, lingkungan bahkan bahaya di suatuwilayah tertentu (Adiyoso, 2018).

Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering)
karena volume air yang meningkat. Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah
banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun. Penyebab banjir
biasanya dikarenakan adanya curah hujan yang tinggi, permukan tanah yang lebih rendah
dibandingkan permukaan laut, pemukiman yang membangun pada dataran sepanjang
sungai atau kali, adanya sampah sehingga aliran sungai tidak lancar. Di saat sekarang ini
masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup tempat mereka tinggal. Hal
ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang peduli terhadap kelestarian
lingkungan. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan juga
menggundulkan hutan. Merusak lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara
berlebihan dapat menyebabkan terjadinya banjir. Berdasarkan kondisi dan keadaan di
lingkungan tersebut, kami menyusun makalah ini agar masyarakat memiliki kesadaran
tersendiri bahwa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan itu sangat penting.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwakejadian bencana


di Indonesia pada tahun 2005-2015 sebanyak 78% (11.648) merupakan bencana
hidrometeorologi, dan 22% merupakan bencana geologi (BNPB, 2016). Kejadian bencana
yang termasuk dalam kejadian bencana hidrometeorologi adalah banjir, gelombang
ekstrim, kebakaran lahan dan hutan, kekeringan dan cuaca ekstrim (DIBI, 2019).

2. Rumusan masalah
Berdasakan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut Bagaimana penerapan k3RS pada bencana alam banjir?

3. Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana penerapan k3RSpada bencana alam banjir


3

4. Manfaat

Sebagai media belajar untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan bagi peneliti
khususnya mengenai penerapan k3 pada bencana alam banjir.
4

BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Pengertian banjir

Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika
air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh
air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi.
Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga
membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir
merupakan hal yang rutin. Setiap tahun pasti datang. Banjir sebenarnya merupakan
fenomena kejadian alam biasa yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-
negara di dunia, termasuk Indonesia. Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar
karena memakan korban besar.

2. Jenis-jenis banjir

Menurut Anies (2017) jenis bencana banjir ada 6 yaitu:

a. Banjir air
Banjir air disebabkan meluapnya air sungai, selokan atau saluran air lainnya karena
volume airnya melebihi kapasitas. Banjir jenis ini paling banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Umumnya pemicu banjir ini adalah hujan besar yang mampu membuat air di
sungai atau selokan meluap dan menggenangi sekitarnya.
b. Banjir dadakan
Penyebabnya adalah hujan dengan intensitas tinggi sekali selama berjam-jam.
Kondisi seperti ini mengakibatkan saluran air tidak dapat menampung tingginya debit air
sehingga luber ke jalan.
c. Banjir bandang
Salah satu jenis banjir berbahaya karena selain air, banjir jenis ini juga membawa
material lumpur sehingga kekuatan air yang datang cukup besar dan mampu
menghanyutkan benda-benda yang dilewatinya. Umumnya banjir bandang terjadi di
daerah rendah atau rawan longsor seperti pegunungan atau perbukitan.
d. Banjir pasang
Banjir jenis ini sering disebut juga banjir rob. Pasang surut air laut mengakibatkan
banjir jenis ini. Umumnya terjadi di daerah dekat pantai. Ketikaair laut pasang maka
saluran air yang berhubungan dengan laut, misalnya sungai, akan ikut mengalami pasang
sehingga air menyebar ke daratan. Semakin jauh berada dari posisi pantai semakin aman.
5

e. Banjir lahar dingin


Ketika gunung berapi mengalami erupsi dan memuntahkan lahar, laharnya akan
meleleh mengalir ke daerah yang berada di dataran rendah seperti lereng atau kaki
gunung. Ketika masih dekat dengan titik letusan, banjir lahar ini masih bersuhu tinggi dan
saking panasnya akan menguap sungai yang dilewatinya.
f. Banjir lumpur
Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari
dalam bumi dan menggenangi daratan.

3. Potensi Bahaya Banjir


Potensi terjadinya suatu bencana selalu ada sepanjang waktu maka pengelolaan
bencana menyeluruh dan terpadu khususnya seperti banjir, longsor, kekeringan, dan
tsunami adalah hal yang sangat penting untuk semua pihak. Pengelolaan bencana
merupakan proses yang harus dilakukan secara kontinyu dan bukan tindakan yang
sesaat. anjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak
dikehendaki. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga
daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir (Khambali, 2017). Banjir dapat
disebabkan oleh beberapa hal, antaralain adalah: curah hujan yang tinggi dalam waktu
yang lama, terjadinya hambatan di muara sungai, perubahan kondisi lahan di daerah
aliran sungai dll. (Kemenkes, 2007). Dalam sumber lain juga mengatakan bahwa banjir
dapat terjadi karena kurangnya daerah resapan air, penggundulan hutan, perilaku
membuang sampah yang tidak sesuai dan juga pendirian bangunan di bantaran sungai
(BNPB, 2017).

4. Dampak Bencana Banjir


Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, kejadian bencana tidak mudah
di prediksi. Sifat bencana yang tidak pasti ini, dapat menjadikan kemungkinan kalau
bencana akan menimbulkan kerugian yang besar. Akibat bencana yang terjadi merupakan
komponen- komponen yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi kehidupan manusia (Adiyoso, 2018).
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a. Rusaknya areal pemukiman penduduk
b. Sulitnya mendapatkan air bersih
c. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk
d. Rusaknya areal pertanian
e. Timbulnya penyakit-penyakit
6

f. Menghambat transportasi darat

5. Pengurangan Risiko Bencana Banjir


Tindakan untuk mengurangi dampak banjir sebagai berikut (Ramli, 2011):
 Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
 Pembangunan system pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang
sering menimbulkan banjir.
 Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
 Tidak membuang sampah ke dalam sungai.
 Mengadakan program pengerukan sungai.
 Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
 Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta
mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

6. Cara Menanggulangi Banjir


 Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Karena sungai dan
selokan merupakan tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi
tempat sampah.
 Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di
dekat sungai adalah para pendatang yang datang ke kota besar hanya dengan
modal nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan
perekonomian, akan tetapi malah sebaliknya merusak lingkungan. Itu sebabnya
pemerintah harus tegas, melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang
orang-orang tanpa tujuan tidak jelas datang ke kota dalam jangka waktu lama atau
untuk menetap.
 Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Karena pohon
adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Pohon selain sebagai
penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di saat hujan
melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa dibayangkan apa yang
akan terjadi bila hujan tiba.
7

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Bencana banjir sangatlah rawan dan banyak terjadi di berbagai daerah seperti di
Jakarta, Bandung, dan kota lainnya yang tidak kalah besar dan banyak memakan korban.
Penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri, misalnya
saja adanya penebangan pohon secara liar di hutan, maka terjadilah banjir, serta adanya
pembuangan sampah sembarangan sehingga mengakibatkan aliran air tersumbat,
sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
2. Saran
Cara yang paling efektif untuk mencegah banjir adalah dengan adanya sikap atau
perilaku menjaga kebersihan lingkungan hidup. Dan cara yang efektif untuk
menganggulangi ketika terjadinya banjir adalah memperbaiki saluran air, membuat
bendungan, meningkatkan sistem drainase dan membuat sistem pengendalian air hujan.
8

DAFTAR PUSTAKA

Adiyoso, Wignyo. (2018). Manajemen Bencana Pengantar dan Isu- Isu


Strategis.Jakarta: Bumi Aksara

Departemen kesehatan RI, 2005, Pedoman Penanggulangan Bencana di


Puskesmas Direktorat jenderal bina kesehatan masyarakat.

Khambali. (2017). Manajemen Penanggulangan Bencana. Yogyakarta: CV. Andi


Offset.

Ramli, S. (2011). Manajemen Bencana (Disaster Management). Jakarta: Dian Rakyat.

A, Ritonga. 2001. Lingkungan Hidup. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.


Brown, L.R. 1992. Penanggulangan Banjir. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Darmawijaya, Isa. 1990. Bencana Banjir. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Anda mungkin juga menyukai