Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Bencana Alam Banjir” ini tepat
pada waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi Peserta didik dan
pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan
pembelajaran.
Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala
keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan
kualitas makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
F. Mitigasi Banjir
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan
oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan.
Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam yang
membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah
longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim,
terbentuknya embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai
sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non-alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi “langganan” bagi beberapa
wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi bencana ini.
Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia.
Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan
contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bencana banjir?
2. Apa saja penyebab terjadinya bencana banjir?
3. Bagaimana proses terjadinya bencana banjir?
4. Di mana saja daerah rawan bencana banjir?
5. Bagaimana upaya pencegahan bencana banjir?
6. Bagaimana mitigasi bencana banjir?
BAB II
PEMBAHASAN
F. Mitigasi Banjir
1. Tindakan sebelum banjir
Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi
bencana banjir.
Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana anggota keluarga
akan berkumpul usai bencana terjadi.
Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan seperti:
Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-obatan penting,
lampu senter dan baterai cadangan, Lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang
pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan
kantong plastik, serta nomor-nomor telepon penting.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
Buat sumur resapan bila memungkinkan.
Tanam lebih banyak pohon besar.
Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
Membangun sistem peringatan dini banjir.
Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan bangunan
rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
Bekerja sama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah
resapan air.
2. Tindakan saat terjadi banjir
Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan bencana
banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan terus terjadi tidak henti-
hentinya, diimbau waspada dan berhati- hati untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan.
Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah
memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada tahapan
tanggap darurat, energi yang cukup besar biasanya dicurahkan untuk evakuasi
korban.
Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. segera selamatkan
diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa
mengapung sebisanya.
Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga tidak rusak
atau hilang terbawa banjir.
Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk
tindakan selanjutnya.
Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
Menggunakan air bersih dengan efisien.
3. Tindakan sesudah terjadinya banjir
Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi mereka yang
kehilangan tempat tinggalnya.
Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah(SPAL).
Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan
penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan
makanan.
Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerja pada
saat terjadi banjir.
Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman misal
bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di dekat kamu
yang memerlukan bantuan.
Mencari anggota keluarga.
Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan menyalakan
listrik kecuali telah dinyatakan aman.
Membersihkan lumpur.
Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur terbuka
karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir harus dibuang
karena tidak baik untuk kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman
sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air
mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh
volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol
bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan
hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk
mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat guna
mencegah bencana banjir tersebut. Bencana banjir tidak dapat dihindari bila musim
hujan berkepanjangan telah melanda. Banyak dampak yang menyebabkan kerusakan
dan dapat merugikan banyak orang bila terkena musibah banjir. Oleh karena itu
perlindungan jiwa pun diperlukan bagi yang tinggal di pemukiman rawan banjir.
Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana tersebut
sering kali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga
menyebabkan bencana banjir yang tidak dapat di hindari, banjir yang merusak
lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai mengancam kesehatan karena
banyaknya penyakit yang dapat menyerang kesehatan.
B. Saran
Bila ada bencana banjir melanda suatu daerah tertentu kita dapat segera
melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana yang akan segera membantu bila
terjadi bencana.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_banjir
TUGAS GEOGRAFI
TENTANG BANJIR
OLEH :
ALEXSANDRO PADHI
SMA NEGERI I NANGAPANDA
2022