Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Bencana Alam Banjir” ini  tepat
pada waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi Peserta didik dan
pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan
pembelajaran.

Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala
keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan
kualitas makalah ini.

Nangapanda, 25 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Banjir

B. Penyebab Terjadinya Banjir

C. Proses Terjadinya Banjir

D. Daerah Rawan Bencana Banjir

E. Upaya Pencegahan Banjir

F. Mitigasi Banjir

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan
oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan.
Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam yang
membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah
longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim,
terbentuknya embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai
sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non-alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi “langganan” bagi beberapa
wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi bencana ini.
Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia.
Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan
contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bencana banjir?
2. Apa saja penyebab terjadinya bencana banjir?
3. Bagaimana proses terjadinya bencana banjir?
4. Di mana saja daerah rawan bencana banjir?
5. Bagaimana upaya pencegahan bencana banjir?
6. Bagaimana mitigasi bencana banjir?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Banjir


Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman
sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air
mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh
volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah
dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah
hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika
air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman
lain. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran
air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan
pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.
Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari
sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk
mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan
yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah
bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat
banjir periodik.

B. Penyebab Terjadinya Banjir


Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan
hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk
mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat guna
mencegah bencana banjir tersebut. Berikut ini adalah beberapa penyebab banjir:

1. Penebangan hutan liar


Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul
merupakan salah satu penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki fungsi
untuk menyerap air. Oleh sebab itu, jika banyak pohon yang hilang maka akan
dengan mudah terjadi bencana banjir.
2. Buang sampah sembarangan
Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang dibuang
sembarang khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air lainnya dapat
menyumbat aliran air tersebut sehingga dapat meluap dan menyebabkan terjadinya
banjir.
3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai tersebut
rentan terjadi pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai karena kebiasaan
untuk membuang sampah ke sungai serta keadaan tanah di kiri kanan bangunan
tersebut dapat saja ambles dan kemudian menutup sisi sungai. Sehingga sungai
menjadi menyempit dan rawan banjir.
4. Dataran rendah
Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir, hal
ini karena luapan air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke rendah sehingga
dapat berisiko terkena banjir.
5. Curah hujan yang tinggi
Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah
yang memiliki curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka waktu lama,
memiliki resiko yang besar untuk terjadi banjir terlebih jika berada di dataran rendah.
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di
lingkungan perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu untuk
mencegah atau mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun mall atau
bangunan lainnya sehingga merusak lapisan atmosfer dan akan mudah beresiko
terjadinya banjir.
7. Bendungan yang jebol
Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir di sekitar lingkungan
yang daerah tersebut kurang terawat serta mudah dirusak kelestariannya, dengan
memanfaatkan sesuatu yang tidak pada tempatnya dan juga hasilnya dapat
berakibat banjir bandang yang sangat merugikan.
8. Salah sistem kelola tata ruang
Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk menyerap
serta alirannya lambat. Sementara air yang datang ke wilayah tersebut jumlahnya
akan lebih banyak dari yang biasanya dialirkan sehingga dapat dengan cepat terjadi
banjir.
9. Tsunami
Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan
penyebab banjir yang sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat terjadi
dikarenakan pergeseran lapisan lempeng bumi. Tingginya gelombang tsunami dapat
dengan mudah menyapu daerah-daerah yang ada di sekitarnya hingga dapat
menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.
10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan beberapa
faktor, salah satunya karena tanah tersebut sudah jarang ditemukan lahan hijau
ataupun lahan kosong. Sehingga air tidak terserap ke dalam tanah melainkan
langsung masuk ke sungai, danau, selokan, atau saluran air yang lainnya. Air yang
ada dalam jumlah banyak apabila sudah tidak dapat tertampung oleh saluran air
tersebut dapat menggenang serta menyebabkan banjir.

C. Proses Terjadinya Banjir


Ada beberapa tanda yang bisa kita lihat dan dapat kita jadikan sebagai tanda
terjadinya bencana banjir. Antara lain sebagai berikut:
1. Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan
proses infiltrasi/penyerapan yang baik.
2. Air melebihi batas sempadan sungai ,sehingga meluap dan menggenangi dan
daerah sekitarnya.
3. Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran
drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik, sehingga air tersumbat dan tidak
dapat mengalir dengan baik.
4. Tergenangnya air akibat tidak mampunya air yang ada melakukan infiltrasi karena
kurangnya fungsi vegetasi sebagai penyerap atau penyimpanan cadangan air.

D. Daerah Rawan Bencana Banjir


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan terdapat
sembilan daerah yang membutuhkan perhatian khusus karena berada di bawah
ancaman bencana banjir. Sembilan daerah itu antara lain DKI Jakarta, Kali Bengawan
Solo (Jawa Tengah, Jawa Timur), banjir lahar dingin Merapi (Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta), daerah Jratunseluna (Jawa Tengah), banjir lahar dingin Semeru
(Jawa Timur), Sungai Citarum (Jawa Barat), Gunung Bawakaraeng (Sulawesi Selatan)
dan kawah Gunung Ijen (Jawa Timur).
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Sugeng Triutomo
mengatakan bencana terbesar sejak tahun 1815 sampai tahun 2012 adalah banjir
dengan 18.615 korban dari 4.291 kejadian.

E. Upaya Pencegahan Banjir


Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana tersebut
sering kali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga
menyebabkan bencana banjir yang tidak dapat di hindari, banjir yang merusak
lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai mengancam kesehatan karena
banyaknya penyakit yang dapat menyerang kesehatan.
Apakah kita hanya bisa diam saja tanpa melakukan tindakan sedikit-pun dan
membiarkan kondisi menjadi tidak sehat. Tentu tidak, karena itu kita harus bekerja
sama dengan pemerintah yang telah bekerja keras selama ini untuk menanggulangi
bencana banjir, sehingga kita harus mendukungnya untuk penanggulangan bencana
banjir.
Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir:
1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan
selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemar dengan sampah
atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai
dan selokan menjadi tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang
dapat menyerap air dengan cepat.
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untuk
penyerapan air.
4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit
sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan
menyebabkan bumi ini akan semakin sulit menahan bebannya dan membuat
permukaan tanah turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran
sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya
menebang pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut
dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul.
7. Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah
bencana banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk
mencegah terjadinya banjir, tetapi semua masyarakat pun harus mendukung agar
semua bisa teratasi dengan baik.

F. Mitigasi Banjir
1. Tindakan sebelum banjir
 Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi
bencana banjir.
 Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana anggota keluarga
akan berkumpul usai bencana terjadi.
 Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan seperti:
Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-obatan penting,
lampu senter dan baterai cadangan, Lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang
pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan
kantong plastik, serta nomor-nomor telepon penting.
 Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
 Buat sumur resapan bila memungkinkan.
 Tanam lebih banyak pohon besar.
 Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
 Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
 Membangun sistem peringatan dini banjir.
 Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
 Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan bangunan
rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
 Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
 Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
 Bekerja sama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah
resapan air.
2. Tindakan saat terjadi banjir
 Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan bencana
banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan terus terjadi tidak henti-
hentinya, diimbau waspada dan berhati- hati untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan.
 Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah
memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada tahapan
tanggap darurat, energi yang cukup besar biasanya dicurahkan untuk evakuasi
korban.
 Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. segera selamatkan
diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
 Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa
mengapung sebisanya.
 Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
 Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
 Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga tidak rusak
atau hilang terbawa banjir.
 Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk
tindakan selanjutnya.
 Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
 Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
 Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
 Menggunakan air bersih dengan efisien.
3. Tindakan sesudah terjadinya banjir
 Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi mereka yang
kehilangan tempat tinggalnya.
 Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
 Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
 Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah(SPAL).
 Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan
penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan
makanan.
 Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerja pada
saat terjadi banjir.
 Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
 Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman misal
bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
 Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di dekat kamu
yang memerlukan bantuan.
 Mencari anggota keluarga.
 Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan menyalakan
listrik kecuali telah dinyatakan aman.
 Membersihkan lumpur.
 Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur terbuka
karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir harus dibuang
karena tidak baik untuk kesehatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman
sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air
mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh
volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol
bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan
hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk
mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat guna
mencegah bencana banjir tersebut. Bencana banjir tidak dapat dihindari bila musim
hujan berkepanjangan telah melanda. Banyak dampak yang menyebabkan kerusakan
dan dapat merugikan banyak orang bila terkena musibah banjir. Oleh karena itu
perlindungan jiwa pun diperlukan bagi yang tinggal di pemukiman rawan banjir.
Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana tersebut
sering kali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga
menyebabkan bencana banjir yang tidak dapat di hindari, banjir yang merusak
lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai mengancam kesehatan karena
banyaknya penyakit yang dapat menyerang kesehatan.

B. Saran
Bila ada bencana banjir melanda suatu daerah tertentu kita dapat segera
melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana yang akan segera membantu bila
terjadi bencana.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_banjir
TUGAS GEOGRAFI
TENTANG BANJIR

OLEH :
ALEXSANDRO PADHI
SMA NEGERI I NANGAPANDA
2022

Anda mungkin juga menyukai