Anda di halaman 1dari 13

BENCANA ALAM BANJIR

OLEH KELOMPOK 7 :

AYUDIA PRATIWI SANTOSO


UCI RAMADHANI SUARDI
AIRIN
JONA

SMPN 7 KENDARI
KENDARI
2022
KATAPENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pengujian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat yang kami sajikan berdasarkan pengamatandari
berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Baik ituyang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun denganpenuhkesabarandan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalahini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luaskepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.

Kendari, 26 September 2022


Penyusun

i
DAFTARISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 3
B. Tujuan.................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyebab Terjadinya Banjir.................................................................. 4
B. Penyebab Terjadinya Banjir.................................................................. 4
C. Proses Terjadinya Banjir........................................................................ 6
D. Daerah Rawan Bencana Banjir.............................................................. 7
E. Upaya Pencegahan Banjir...................................................................... 7
F. Mitigasi Banjir....................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 12
B. Saran...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang di timbulkan
oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan.
Akantetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan
adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan,dan tanah longsor. Peristiwa
alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan
pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia
adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah
bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakatyangdisebabkan,baik oleh faktor
alam dan faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi “langganan” bagi beberapa wilayah
di Indonesia. Bahkan, diibukota Jakarta setiap tahun terjadi bencanaini. Selain disebabkan
oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung,
penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusiayang
menjadi penyebab banjir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bencana banjir?
2. Apa saja penyebab terjadinya bencana banjir?
3. Bagaimana proses terjadinya bencana banjir?
4. Di mana saja daerah rawan bencana banjir?
5. Bagaimana upaya pencegahan bencana banjir?
6. Bagaimana mitigasi bencana banjir?

3
4

BABII
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bencana Banjir


Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara
oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini
juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air disuatu
badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga
air keluar dari sungai itu.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan
pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai
daerah yang dimanfaatkan manusia sepertidesa,kota,dan permukiman lain. Banjir juga
dapat terjadi disungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluranair,terutama dikelokan
sungai.Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di
dataran banjir sungai alami.
Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai
dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah
dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat
perairan. Manusia terus menetap diwilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai
menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

B. Penyebab Terjadinya Banjir


Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan
hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk mengetahui
penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat guna mencegah bencana banjir
tersebut. Berikut ini adalah beberapa penyebab banjir:
1. Penebangan hutan liar
Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul merupakan
salah satu penyebab banjir.Hal ini karena, akar pohon memiliki fungsi untuk
menyerap air. Oleh sebab itu, jika banyak pohon yang hilang maka akan dengan
mudah terjadi bencana banjir.
5

2. Buang sampah sembarangan


Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang dibuang
sembarang khususnya apabila dibuang disungai atau aliran air lainnya dapat
menyumbat aliran air tersebut sehingga dapat meluap dan menyebabkan terjadinya
banjir.
3. Pemukiman dibantaran sungai atau aliran air
Pemukiman yang didirikan dibantaran sungai mengakibatkan sungai tersebut
rentan terjadi pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi disungai karenakebiasaan
untuk membuang sampah kesungai serta keadaan tanah dikirikanan bangunan tersebut
dapat saja ambles dan kemudian menutup sisi sungai. Sehingga sungai menjadi
menyempit dan rawan banjir.
4. Dataran rendah
Daerah-daerah yang berada didataran rendah dapat menyebabkan banjir, hal ini
karena luapan air yang mengalir dari tempat didataran tinggi ke rendah sehingga dapat
berisiko terkena banjir.
5. Curah hujan yang tinggi
Penyebab banjir ini disebab kan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah
yang memiliki curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka waktu lama,
memiliki resiko yang besar untuk terjadi banjir terlebih jika berada didataran rendah.
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih
dilingkungan perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu untuk
mencegah atau mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun mall atau
bangunan lainnya sehingga merusak lapisan atmosfer dan akan mudah beresiko
terjadinya banjir.
7. Bendungan yang jebol
Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir disekitar lingkungan
yang daerah tersebut kurang terawat serta mudah dirusak kelestariannya, dengan
memanfaatkan sesuatu yang tidak pada tempatnya dan juga hasilnya dapat berakibat
banjir bandang yang sangat merugikan.
8. Salah sistem kelola tata ruang
Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk menyerap
serta alirannya lambat. Sementara air yang datang kewilayah tersebut jumlahnya akan
lebih banyak dari yang biasanya dialirkan sehingga dapat dengan cepat terjadi banjir.
6

9. Tsunami
Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan
penyebab banjir yang sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat terjadi di
karenakan pergeseran lapisan lempeng bumi. Tingginya gelombang tsunami dapat
dengan mudah menyapu daerah-daerah yang ada disekitarnya hingga dapat
menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.
10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan beberapa
faktor, salah satunya karena tanah tersebut sudah jarang ditemukan lahan hijau
ataupun lahan kosong. Sehingga air tidak terserap kedalam tanah melainkan langsung
masuk kesungai, danau, selokan, atau saluran air yang lainnya. Air yang ada dalam
jumlah banyak apabila sudah tidak dapat tertampung oleh saluran air tersebut dapat
menggenang serta menyebabkan banjir.

C. Proses Terjadinya Banjir


Ada beberapa tanda yang bisa kita lihat dan dapat kita jadikan sebagai tanda
terjadinya bencana banjir. Antara lain sebagai berikut:
1. Terjadinyahujandengan intensitas curah hujanyang tinggi tanpa disertai dengan
prosesinfiltrasi/penyerapan yang baik.
2. Air melebihi batas enpadan sungai, sehingga meluap dan menggenangi dan daerah
sekitarnya.
3. Air yang jatuh kepermukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran
drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik, sehingga air tersumbat dan tidak dapat
mengalir dengan baik.
4. Tergenangnya air akibat tidak mampunyai air yang ada melakukan infiltrasi karena
kurangnya fungsi vegetasi sebagai penyerap atau penyimpanan cadangan air.

D. Daerah Rawan Bencana Banjir


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan terdapat sembilan
daerah yang membutuhkan perhatian khusus karena berada dibawah ancaman bencana
banjir. Sembilan daerah itu antara lain DKI Jakarta, Kali Bengawan Solo (JawaTengah,
JawaTimur), banjir lahar dingin Merapi (JawaTengah, Daerah Istimewa Yogyakarta),
daerah Jratunseluna (JawaTengah), banjir lahar dingin Semeru (JawaTimur), Sungai
7

Citarum (JawaBarat), Gunung Bawakaraeng (SulawesiSelatan) dan kawah Gunung Ijen


(JawaTimur).
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Sugeng Triutomo mengatakan
bencana terbesar sejak tahun 1815 sampai tahun 2012 adalah banjir dengan 18.615
korbandari 4.291 kejadian.

E. Upaya Pencegahan Banjir


Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana tersebut
seringkali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga menyebabkan
bencana banjir yang tidak dapat dihindari, banjir yang merusak lingkungan, tempat
tinggal dan perabotannya, sampai mengancam kesehatan karena banyaknya penyakit yang
dapat menyerang kesehatan.
Apakah kita hanya bisa diam saja tanpa melakukan tindakan sedikitpun dan
membiarkan kondisi menjadi tidak sehat. Tentu tidak, karena itu kita harus bekerja sama
dengan pemerintah yang telah bekerja keras selama ini untuk menanggulangi bencana
banjir, sehingga kita harus mendukungnya untuk penanggulangan bencana banjir.
Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir:
1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan
adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemar dengan sampah atau
menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan
menjadi tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat
menyerap air dengan cepat.
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuat lahan hijau untuk
penyerapan air.
4. Berhenti membangun perumahan ditepi sungai, karena akan mempersempit sungai
dan sampah rumah juga akan masuks ungai.
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkan
bumi ini akan semakin sulit menahan bebannya dan membuat permukaan tanah turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon dihutan secara liar dan juga dibantaran sungai,
karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang
pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak
membiarkan hutan menjadi gundul.
8

7. Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah bencana
banjir. Karena selama ini pemerintahpun telah bekerja keras untuk mencegah
terjadinya banjir, tetapi semua masyarakatpun harus mendukung agar semua bisa
teratasi dengan baik.

F. Mitigasi Banjir
1. Tindakan sebelum banjir
a. Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi
bencana banjir.
b. Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat dimana anggota keluarga
akan berkumpul usai bencana terjadi.
c. Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan seperti:
Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-obatan penting,
lampu senter dan baterai cadangan, Lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang
pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan
kantong plastik, serta nomor-nomor telepon penting.
d. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
e. Buat sumur resapan bila memungkinkan.
f. Tanam lebih banyak pohon besar.
g. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
h. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
i. Membangun sistem peringatan dini banjir.
j. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
k. Memindahkan tempat hunian kedaerah bebas banjir atau tinggikan bangunan
rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
l. Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
m. Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
n. Bekerja sama dengan masyarakat diluar daerah banjir untuk menjaga daerah
resapan air.
2. Tindakan saat terjadi banjir
a. Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada didaerah rawan bencana
banjir diminta memantau perkembangan cuaca,bila hujan terus terjadi tidak henti-
hentinya, diimbau waspada dan berhati-hati untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan.
9

b. Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah
memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada tahapan
tanggap darurat, energi yang cukup besar biasanya dicurahkan untuk evakuasi
korban.
c. Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. Segera
selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
d. Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa
mengapung sebisanya.
e. Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
f. Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
g. Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga tidak rusak
atau hilang terbawa banjir.
h. Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk
tindakan selanjutnya.
i. Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
j. Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
k. Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
l. Menggunakan air bersih dengan efisien.
3. Tindakan sesudah terjadinya banjir
a. Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi mereka yang
kehilangan tempat tinggalnya.
b. Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
c. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
d. Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL).
e. Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan
penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan
makanan.
f. Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerja pada
saat terjadi banjir.
g. Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
h. Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman misal
bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
10

i. Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang didekatkamu


yang memerlukan bantuan.
j. Mencari anggota keluarga.
k. Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan menyalakan
listrik kecuali telah dinyatakan aman.
l. Membersihkan lumpur
m. Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur terbuka
karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir harus dibuang
karena tidak baik untuk kesehatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai
perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.
Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut.
Banjir diakibatkan oleh volume air disuatu badan air seperti sungai atau danau
yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan
alaminya.
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda.
Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya
untuk mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat
guna mencegah bencana banjir tersebut. Bencana banjir tidak dapat dihindari
bila musim hujan berkepanjangan telah melanda. Banyak dampaky ang
menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan banyak orang bila
terkenamusibahbanjir.Olehkarenaituperlindunganjiwapundiperlukanbagiyang
tinggal di pemukiman rawan banjir.
Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana
tersebut seringkali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan
sehingga menyebabkan bencana banjir yang tidak dapat dihindari, banjir yang
merusak lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai mengancam
kesehatan karena banyaknya penyakit yang dapat menyerang kesehatan.

B. Saran
Bila ada bencana banjir melanda suatu daerah tertentu kita dapat segera
melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana yang akan segera membantu
bila terjadi bencana.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_banjir

http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-banjir-penyebab-dampak-
cara.html

12

Anda mungkin juga menyukai