Anda di halaman 1dari 10

Makalah Banjir

Zulmaida Indarta

PO71241210080
A. Latar Belakang

Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu
sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula
tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung
meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan
misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.

Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia adalah banjir.
Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah bencana. Bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non-alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi “langganan” bagi beberapa wilayah di Indonesia.
Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam,
banjir juga disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan
penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bencana banjir?

2. Apa saja penyebab terjadinya bencana banjir?

3. Bagaimana proses terjadinya bencana banjir?

4. Di mana saja daerah rawan bencana banjir?

5. Bagaimana upaya pencegahan bencana banjir?

6. Bagaimana mitigasi bencana banjir?


PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti
masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau
danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu.

Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan
salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang
dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain. Banjir juga dapat terjadi di
sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering
mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.

Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air
yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan
biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus
menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada
biaya kerusakan akibat banjir periodik.

B. Penyebab Terjadinya Banjir

Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan hingga
menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk mengetahui penyebab banjir
supaya dapat mengambil langkah tepat guna mencegah bencana banjir tersebut. Berikut ini
adalah beberapa penyebab banjir:

1. Penebangan hutan liar

Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul merupakan salah satu
penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki fungsi untuk menyerap air. Oleh sebab itu,
jika banyak pohon yang hilang maka akan dengan mudah terjadi bencana banjir.
2. Buang sampah sembarangan

Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang dibuang sembarang
khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air lainnya dapat menyumbat aliran air tersebut
sehingga dapat meluap dan menyebabkan terjadinya banjir.

3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air

Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai tersebut rentan terjadi
pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai karena kebiasaan untuk membuang sampah
ke sungai serta keadaan tanah di kiri kanan bangunan tersebut dapat saja ambles dan kemudian
menutup sisi sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit dan rawan banjir.

4. Dataran rendah

Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir, hal ini karena luapan
air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke rendah sehingga dapat berisiko terkena banjir.

5. Curah hujan yang tinggi

Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah yang memiliki
curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka waktu lama, memiliki resiko yang
besar untuk terjadi banjir terlebih jika berada di dataran rendah.

6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal

Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di lingkungan perkotaan.
Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu untuk mencegah atau mengurangi banjir,
namun dipakai untuk membangun mall atau bangunan lainnya sehingga merusak lapisan
atmosfer dan akan mudah beresiko terjadinya banjir.

7. Bendungan yang jebol

Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir di sekitar lingkungan yang daerah
tersebut kurang terawat serta mudah dirusak kelestariannya, dengan memanfaatkan sesuatu yang
tidak pada tempatnya dan juga hasilnya dapat berakibat banjir bandang yang sangat merugikan.
8. Salah sistem kelola tata ruang

Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk menyerap serta alirannya
lambat. Sementara air yang datang ke wilayah tersebut jumlahnya akan lebih banyak dari yang
biasanya dialirkan sehingga dapat dengan cepat terjadi banjir.

9. Tsunami

Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan penyebab banjir yang
sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat terjadi dikarenakan pergeseran lapisan
lempeng bumi. Tingginya gelombang tsunami dapat dengan mudah menyapu daerah-daerah
yang ada di sekitarnya hingga dapat menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.

10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan beberapa faktor, salah
satunya karena tanah tersebut sudah jarang ditemukan lahan hijau ataupun lahan kosong.
Sehingga air tidak terserap ke dalam tanah melainkan langsung masuk ke sungai, danau, selokan,
atau saluran air yang lainnya. Air yang ada dalam jumlah banyak apabila sudah tidak dapat
tertampung oleh saluran air tersebut dapat menggenang serta menyebabkan banjir.

C. Proses Terjadinya Banjir

Ada beberapa tanda yang bisa kita lihat dan dapat kita jadikan sebagai tanda terjadinya bencana
banjir. Antara lain sebagai berikut:

Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses
infiltrasi/penyerapan yang baik.

Air melebihi batas sempadan sungai ,sehingga meluap dan menggenangi dan daerah
sekitarnya.

Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran drainase yang
ada tidak berfungsi dengan baik, sehingga air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik.

Tergenangnya air akibat tidak mampunya air yang ada melakukan infiltrasi karena kurangnya
fungsi vegetasi sebagai penyerap atau penyimpanan cadangan air.
D. Daerah Rawan Bencana Banjir

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan terdapat sembilan daerah yang
membutuhkan perhatian khusus karena berada di bawah ancaman bencana banjir. Sembilan
daerah itu antara lain DKI Jakarta, Kali Bengawan Solo (Jawa Tengah, Jawa Timur), banjir lahar
dingin Merapi (Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta), daerah Jratunseluna (Jawa Tengah),
banjir lahar dingin Semeru (Jawa Timur), Sungai Citarum (Jawa Barat), Gunung Bawakaraeng
(Sulawesi Selatan) dan kawah Gunung Ijen (Jawa Timur).

E. Upaya Pencegahan Banjir

Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana tersebut sering kali
menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga menyebabkan bencana banjir yang
tidak dapat di hindari, banjir yang merusak lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai
mengancam kesehatan karena banyaknya penyakit yang dapat menyerang kesehatan.

Apakah kita hanya bisa diam saja tanpa melakukan tindakan sedikit-pun dan membiarkan
kondisi menjadi tidak sehat. Tentu tidak, karena itu kita harus bekerja sama dengan pemerintah
yang telah bekerja keras selama ini untuk menanggulangi bencana banjir, sehingga kita harus
mendukungnya untuk penanggulangan bencana banjir.

Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir:

1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan
adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemar dengan sampah atau menjadi
tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan menjadi
tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat
menyerap air dengan cepat.
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untuk
penyerapan air.
4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai dan
sampah rumah juga akan masuk sungai.
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkan bumi
ini akan semakin sulit menahan bebannya dan membuat permukaan tanah turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai, karena
pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tidak
dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan
menjadi gundul.
7. Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah bencana
banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk mencegah terjadinya
banjir, tetapi semua masyarakat pun harus mendukung agar semua bisa teratasi dengan
baik.

F. Mitigasi Banjir

1. Tindakan sebelum banjir

Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi bencana banjir.

Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana anggota keluarga akan
berkumpul usai bencana terjadi.

Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan seperti: Makanan
kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-obatan penting, lampu senter dan baterai
cadangan, Lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga,
fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor telepon penting.

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:

1. Buat sumur resapan bila memungkinkan.


2. Tanam lebih banyak pohon besar.
3. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
4. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
5. Membangun sistem peringatan dini banjir.
6. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
7. Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan bangunan rumah
hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
8. Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
9. Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
10. Bekerja sama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah resapan air.

2. Tindakan saat terjadi banjir

1. Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan bencana banjir
diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan terus terjadi tidak henti-hentinya,
diimbau waspada dan berhati- hati untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus dilakukan untuk
mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah memburuknya derajat
kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada tahapan tanggap darurat, energi yang
cukup besar biasanya dicurahkan untuk evakuasi korban.
3. Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. segera selamatkan diri
dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
4. Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa mengapung
sebisanya.
5. Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
6. Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
7. Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga tidak rusak atau
hilang terbawa banjir.

Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk tindakan
selanjutnya.

1. Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.


2. Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
3. Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
4. Menggunakan air bersih dengan efisien.
3. Tindakan sesudah terjadinya banjir

Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi mereka yang kehilangan
tempat tinggalnya.

1. Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.


2. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
3. Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah(SPAL).
4. Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan penyakit,
pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan makanan.
5. Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerja pada saat
terjadi banjir.
6. Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
7. Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman misal bangunan
yang rusak atau pohon yang miring.
8. Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di dekat kamu yang
memerlukan bantuan.
9. Mencari anggota keluarga.
10. Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan menyalakan listrik
kecuali telah dinyatakan aman.
11. Membersihkan lumpur.
12. Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur terbuka karena
sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir harus dibuang karena tidak
baik untuk kesehatan.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti
masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau
danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan hingga
menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk mengetahui penyebab banjir
supaya dapat mengambil langkah tepat guna mencegah bencana banjir tersebut. Bencana banjir
tidak dapat dihindari bila musim hujan berkepanjangan telah melanda. Banyak dampak yang
menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan banyak orang bila terkena musibah banjir. Oleh
karena itu perlindungan jiwa pun diperlukan bagi yang tinggal di pemukiman rawan banjir.

Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana tersebut sering kali
menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga menyebabkan bencana banjir yang
tidak dapat di hindari, banjir yang merusak lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai
mengancam kesehatan karena banyaknya penyakit yang dapat menyerang kesehatan.

B. Saran

Bila ada bencana banjir melanda suatu daerah tertentu kita dapat segera melaporkan ke Badan
Penanggulangan Bencana yang akan segera membantu bila terjadi bencana.

Anda mungkin juga menyukai