NPM: 2006103010041
BANJIR
ABSTRAK
Secara alamiah, banjir adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian
penting dari mekanisme pembentukan dataran di bumi kita ini. Proses terjadinya
banjir dibagi menjadi dua yaitu proses yang terjadi secara alamiah dan nonalamiah.
Proses terjadinya banjir secara alamiah itu seperti,turunnya hujan jatuh kepermukaan
bumi dan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan setelah itu masuk kepermukaan tanah
mengalir ketempat yang lebih rendah setelah itu terjadi penguapan dan keluar
kepermukaan daratan. Sedangkan proses terjadinya banjir secara non alamiah karena
ulah manusia seperti,membuang sampah tidak pada tempatnya dan menyebabkan
aliran air tidak lancar sehingga air tersebut terapung di tempat pembuangannya
semakin lama semakin menguap setelah itu tinggi dan keluar sehingga mengenai
daratan dan menyebabkan banjir. Banjir terjadi karena disebabkan oleh beberapa
penyebab yaitu hutan gundul, jalan yang tidak memiliki drainase, drainase tidak
sempurna, garis sempadam sungai didirikan bangunan dan padat bangunan liar,
resapan air yang diuruk dijadikan perumahan oleh pengusaha properti maupun oleh
pribadi, mengabaikan adanya sumur resapan air/lubang resapan biopori, dan buang
sampah di sungai dan kali. Banjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi
masyarakat, contohnya penyakit yang timbul, mematikan usaha, kerugian
administratif, dan harus kembali ketitik nol. Banjir dapat dicegah dengan melakukan
beberapa langkah seperti Kesadaran tiap warga dengan tidak membuang ssampah
disembarang tempat, rutin membersihkan pintu air, memperdalam dan memperlebar
ukuran sungai-sungai besar guna memperlancar aliran air di sungai tersebut, serta giat
melakukan sosialisasi tentang sebab-akibat banjir.
Untuk menanggulangi banjir, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu
memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya, larangan membuat rumah
di dekat sungai, dan menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi
lagi.
1. PENDAHULUAN
Mengingat musim hujan telah tiba, patutlah kita waspada terhadap bahaya
Banjir yang melanda daerah kita terutama Jakarta. Selain menggangu aktivitas kita,
banjir juga menganggu pengaruh buruk pada air tanah. Kandungan Bakteri itu disebit
dengan Eschercia coli (E Coli) yang mencemari air tanah di seluruh wilayah DKI
Jakarta, rata-rata mencapai 41 persen. Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak
asing lagi bagi kita. Kita dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai
bencana, tergantung pada pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi
karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran
sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena
curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan
manusia. Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan
bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini
dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir,
terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah
yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah
pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu
disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah persawahan
kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa mekanisme banjir ini,
dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk. Banjir dapat berarti peremajaan
kembali daerah-daerah persawahan. Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang
baru dari pegunungan atau perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir
ini, daerah persawahan mengalami penyuburan kembali secara alamiah.
Dalam skala yang lebih besar, banjir-banjir itu membentuk delta di
muaramuara sungai, dan mengalirkan muatan sedimen ke laut yang akhirnya menjadi
lapisan-lapisan batuan sedimen. Dari delta-delta dan lapisan-lapisan batuan itu
manusia mendapatkan berbagai hal untuk kehidupannya. Sebaga contoh, minyak bumi
banyak kita dapatkan dari endapan delta. Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah
dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu mengenai manusia dan
menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi
pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang
secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru
manusia yang mendatangi banjir. Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka
bencana banjir yang dialami manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia
dalam membaca karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah
aman atau tidak untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu
daerah sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau,
sudah mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa
kita lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di
lembahlembah sungai. Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga
pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat
rumah panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul,
kanal, atau mengalihkan aliran air.
Secara alamiah, banjir adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian
penting dari mekanisme pembentukan dataran di Bumi kita ini. Melalui banjir, muatan
sedimen tertransportasikan dari daerah sumbernya di pegunungan atau perbukitan ke
daratan yang lebih rendah, sehingga di tempat yang lebih rendah itu terjadi
pengendapan dan terbentuklah dataran. Melalui banjir pula muatan sedimen
tertransportasi masuk ke laut untuk kemudian diendapkan diendapkan di tepi pantai
sehingga terbentuk daratan, atau terus masuk ke laut dan mengendap di dasar laut.
Banjir yang terjadi secara alamiah ini sangat ditentukan oleh curah hujan. Gambar 1.
Bencana Banjir Perlu benar kita sadari bahwa banjir itu melibatkan air, udara dan
bumi. Ketiga hal itu hadir di alam ini dengan mengikuti hukum-hukum alam tertentu
yang selalu dipatuhinya. Seperti: air mengalir dari atas ke bawah, apabila air
ditampung di suatu tempat dan tempat itu penuh sedang air terus dimasukkan maka air
akan meluap, dan sebagainya. Karena manusia dapat mempengaruhi debit aliran
permukaan dan dapat mempelajari karakter aliran sungai, maka berkaitan dengan
banjir kita dapat mengatakan bahwa manusia dapat memilih takdirnya sendiri.
Apabila kita tidak ingin terkena banjir maka perlu melakukan hal-hal berikut
ini:
5. Itulah hal-hal yang perlu dilakukan agar manusia tidak terkena banjir atau
memilih takdirnya untuk tidak kena banjir. Untuk dapat memilih takdir tidak terkena
banjir, manusia tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus bekerjasama. Skala
kerjasama bisa dalam satu komplek pemukiman, satu kota, satu DAS (Daerah Aliran
Sungai) dan bahkan harus seluruh umat manusia. Kerjasama seluruh umat manusia di
bumi ini diperlukan untuk dapat menghadapi banjir yang disebabkan oleh perubahan
iklim global. Dengan kata lain, diperlukan kerjasama internasional untuk
menghadapinya. Kerjasama seluruh manusia yang tinggal di suatu DAS diperlukan
untuk dapat mengatasi masalah banjir yang melibatkan suatu sistem tata air yang
melibatkan suatu DAS. Untuk banjir yang terjadi di suatu kawasan pemukiman atau
kota karena buruknya drainase, maka perlu kerjasama seluruh penghuni pemukiman
atau kota tersebut dalam arti yang seluas-luasnya, baik itu kerjasama antar anggota
masyarakat, kerjasama antara masyarakat dan pemerintah, dan kerjasama antar
instansi pemerintah, serta kerjasaman antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Misalnya: apabila masyarakat dihimbau tidak membuang sampah sembarangan, tentu
pemerintah harus menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai dan selalu
mengangkutnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir); bila DinasKebersihan
membutuhkan tambahan armada pengangkut sampah maka Pemerintah harus
memenuhinya; dan sebagainya.
Tentu saja yang sangat utama penyebab Banjir adalah Curah Hujan, sangat
mempengaruhi sekali terjadinya Banjir. Jikalau turun hujan lebat dan lama, sudah
tentu air tidak segera dapat masuk kedalam habitatnya secara lancar, tergantung
penampungan dan drainase di lokasi tersebut, sehingga tejadilah antrian air yang
panjang, mengakibatkan genangan yang besar, itulah banjir.
1. Hutan Gundul
Hutan gundul Hutan sudah tak dapat lagi menahan laju hempasan air meluber
menggenangi sebuah tempat, akhirnya membuat sengsara dan bencana yang
menimbulkan korban.
jadinya, sebentar saja jalan ini hancur tergerus air. Disebab karena saluran
pembuangan/drainase nya tidak ada, uang rakyat yang di adul-adul tanpa memikirkan
akibat serta efektivitasnya
3. Drainase tidak sempurna
Dengan Sampah yang berada di jalur air, apakah air dapat mengalir lancar pada
muaranya? inilah penyebab utama banjir, karena drainase yang penuh dengan sampah,
air tidak lancar sehingga meluber kejalan, kepemukiman dan kemana saja yang lebih
rendah mudah ditempati air dan bencana banjir hadir.
Mari kita semua sadar, bahwa kali, sungai bukanlah tempat pembuangan
sampah, karena akibat ke egoisan kita, ketidak pedulian kita, kebodohan/kecerobohan
kita, secara kita sebagai makluk Alloh yang menderita berkepanjangan, penderitaan
berupa nyawa, harta serta martabat.
Banjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi mereka yang terkena
banjir baik secara langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak
banjir. Dampak banjir akan dialami langsung oleh mereka yang rumah atau
lingkungannya terkena air banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat merugikan
karena aktivitas akan banyak terganggu. Segala aktivitas tidak nyaman dan
lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana air bersih dan berbagai
penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.
Dampak banjir yang terjadi sering kali menganggu kesehatan lingkungan dan
kesehatan warga. Lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran yang
hanyut seringkali mencemari lingkungan . Sampah-sampah terbawa air dan
membusuk mengakibatkan penyakit gatalgatal di kulit, dan lalat banyak beterbangan
karena sampah yang membusuk sehingga sakit perut juga banyak terjadi. Sumber air
bersih tercemar sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan
mengkonsumsinya karena darurat, sebagai penyebab diare.
2.4.3 Kerugian Administratif Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar
membawa dampak kerugian material. Akibat banjir sering kantor, sekolah atau
instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen penting kependudukan dan
sejenisnya. Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitas
belajar. Seluruh siswa dan dan guru tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang
banyak berkas dan data penting yang disimpan sekolah rusak terendam banjir. Banjir
memang tidak bisa diketahui kapan datangnya, namun juga dapat diantisipasi dengan
menyiapkan diri menyelamatkan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi.
Membuat bangunan khusus yang bertingkat yang aman untuk meletakkan dokumen
penting serta alat-alat belajar yang rentan rusak bila terendam banjir bagi sekolah yang
berada di daerah rawan banjir adalah perlu.
2. Merelokasi warga yang tinggal di bantaran Sungai yang rawan banjir agar
mereka tidak memperparah kondisi sungai, dan menghilangkan kebiasan mereka
membuang sampah di sungai.
3. Membersihkan dengan rutin pintu air yang berperan vital dalam mengatur
debit air sungai ketika volumenya bertambah saat hujan ataupun banjir kiriman.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Banjir adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian penting dari
mekanisme pembentukan dataran di bumi kita ini.
2. Proses terjadinya banjir dibagi menjadi dua yaitu proses yang terjadi secara
alamiah dan non-alamiah.
3. Penyebab terjadinya banjir yaitu hutan gundul, jalan yang tidak memiliki
drainase, drainase tidak sempurna, garis sempadam sungai didirikan bangunan dan
padat bangunan liar, resapan air yang diuruk dijadikan perumahan oleh pengusaha
properti maupun oleh pribadi, mengabaikan adanya sumur resapan air/lubang resapan
biopori, dan buang sampah di sungai dan kali.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.anneahira.com/cara-menanggulangi-banjir.htm).
http://adzaniahdinda.wordpress.com/2011/10/11/proses-terjadinya-banjir/
http://green.kompasiana.com/polusi/2013/04/14/inilah-fakta-utama-penyebabbanjir-
551193.html http://id.wikipedia.org/wiki/banjir
http://lintas-copas.blogspot.com/2012/04/lokasi-lokasi-genangan-banjir-di.html
http://www.poskotanews.com/2013/10/16/cara-mengatasi-banjir-di-jakarta/
http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/region/article/view/634 16