Anda di halaman 1dari 14

BENCANA GEMPA BUMI DAN BANJIR

Disusun Oleh :

NAMA : HAJIDA SUKMA

NIM : 2006103010054

MKU : PKL 22

DOSEN : DR. ING TEUKU BUDI AULIA, DIPL. ING

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TAHUN AJARAN 2021/2022


PENDAHULUAN

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa
bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Banjir adalah salah satu bencana alam ketika curah hujan tinggi di musim penghujan atau
disebabkan kurangnya daerah resapan air. Adanya banjir tentu menimbulkan dampak kerugian
bagi masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan cara pengendalian pada daerah aliran sungai agar
tidak menimbulkan luapan air.
PEMBAHASAN

A. Gempa Bumi

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat
pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan
pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa
bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat
Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi
untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi
nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama
rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat
dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas,
tergantung pada kedalaman gempa.

Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala rickter, meskipun tidak
ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0
magnitudo yaitu gempa di Jepang pada tahun 2011 , dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak
pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan


kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :

1. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

b. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi
akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan
yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

c. Gempa runtuhan atau terban


Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor,
gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan
wilayahnya sempit.

2. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Gempa bumi dalam


Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa)
berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi).
Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

b. Gempa bumi menengah


Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara
60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada
umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

c. Gempa bumi dangkal


Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang
dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan
kerusakan yang besar.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa


Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer
yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes
rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia
seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

 Akibat gempa bumi memang membuat kerugian banyak hal, baik dari segi fisik hingga
moril, trauma serta perasaan tidak tenang terutama dialami oleh sebagian besar masyarakat,
bukan hanya anak kecil saja. Dampak dari gempa bumi antara lain :

1. Dampak Fisik
Melansir dari website resmi BPBD Kota Banda Aceh, bahwa akibat gempa bumi
yang pertama dan pasti terjadi ialah dampak fisik. Begitu banyak bangunan yang retak, roboh,
hingga hancur, terutama bagi wilayah yang terhitung dekat dengan pusat gempa.
Selain menyerang bangunan, akibat gempa bumi juga biasanya nampak pada retaknya jalan,
tanah menjadi meerkat, dan beberapa jembatan atau jalan yang terputus.

2. Dampak Sosial
Masih dari kutipan yang sama, bahwa akibat gempa bumi juga bisa menimbulkan
kerugian seperti, kemiskinan, kelaparan, dan warga yang sakit, baik dari penyakit maupun luka
akibat runtuhan. Selain itu, pada gempa bumi dengan skala besar bisa menganggu sistem
ekonomi dan politik.

3. Muncul Tsunami

Akibat gempa bumi selanjutnya yang biasanya disebabkan oleh gempa jenis tektonik,


yakni efek dari pergerakan lempeng. Pergerakan tersebut berasal dari dari adanya arus konveksi
yang terjadi dalam bumi, serta pusat titik gempanya ada di dasar lautan.
Munculnya tsunami tentu memberi kerugian yang lebih besar terhadap wilayah sekitar. Apabila
sering terjadi, bisa memberi dampak abrasi dan erosi pantai.

4. Banjir

Melansir dari ilmugeografi.com ternyata akibat gempa bumi juga bisa memunculkan


bencana alam baru, yakni banjir. Banjir bisa berasal dari sisa tsunami akibat gempa tadi. Selain
itu gempa bumi yang merusak waduk atau danau, menyebabkan air dengan mudahnya keluar dan
tumpah membanjiri wilayah terdekat.

5. Wabah Penyakit

Akibat gempa bumi wabah penyakit termasuk pula dalam segi fisik. Penyakit bisa
timbul karena saluran air yang mungkin rusak akhirnya sanitasi menjadi buruk dan susah
mendapat air bersih.
Korban luka yang berjatuhan, ditambah penyakit yang timbul karena tempat
pengungsian dengan kebersihan yang kurang terjaga. Apalagi jika ditambah dengan banjir dan
tsunami, beberapa penyakit bisa timbul lebih mudah, seperti demam berdarah, diare, flu, dan
sesak nafas.

6. Kebakaran

Akibat gempa bumi selanjutnya ternyata juga bisa menyebabkan kebakaran. Inilah


salah satu alasan, setelah gempa bumi biasanya listrik dipadamkan sejenak untuk wilayah
tersebut.
Goncangan gempa bumi bisa menjadi penyebab rusaknya bangunan hingga memutus
aliran listrik menjadi konsleting, serta rusaknya tabung gas. Keduanya disinyalir mampu
menimbulkan kebakaran pasca gempa.

7. Menimbulkan longsor

Akibat gempa bumi atau guncangan tanah tentu memberi peran pada tanah, serta
massa batuan untuk memaksa keluar. Akhirnya tidak dapat terhindari lagi menimbulkan longsor
pada lapisan tanah dan bebatuan yang berada di atasnya.
8. Rusaknya lingkungan

Akibat gempa bumi berikutnya ternyata juga memberi nilai buruk pada rusaknya
lingkungan. Melalui getaran tanah gempa bisa mengakibatkan rusaknya fungsi lingkungan hidup,
ruang publik masyarakat, erosi, terkikisnya tanah, dan terkadang ada pencemaran tanah yang
membuat perubahan alam. Selain itu, apabila gempa bumi terjadi di sekitar pantai atau lautan,
bisa merusak fungsi ekosistem terumbu karang.

Cara Mengantisipasi Gempa Bumi :

1. Buatlah bangunan rumah dengan pondasi yang kuat dengan konsultasi pada yang lebih
ahli, supaya kokoh dan aman dari guncangan gempa.
2. Letakkan perabot rumah dengan tepat, supaya tidak berbahaya ketika Anda berusaha
menyelamatkan diri keluar dari rumah.
3. Siapkan kotak P3K di rumah, senter, radio dengan baterai cadangan, serta alat
komunikasi yang tahan gempa bila ada.
4. Pajang nomor penting di rumah atau kantor Anda, apabila diperlukan ketika terdesak,
seperti rumah sakit dan pemadam kebakaran.

Memahami jalur evakuasi di wilayah tempat anda berada ketika terjadinya


gempa

1. Ketika Berada di Mall

Saat Anda mengalami gempa di pusat perbelanjaan atau bioskop atau dasar mall, hindari
menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Mencoba tenang untuk dapat mengikuti
semua petunjuk dari pegawai atau satpam.

2. Ketika Berada di Dalam Ruangan

Cara menghadapi gempa bumi ketika Anda berada di dalam ruangan, baik rumah maupun
gedung, cobalah untuk tetap tenang dan jangan panik. Bergeraklah secara merangkak, karena
berjalan dua kaki pasti keseimbangan Anda susah dikontrol.
Kemudian lindungilah kepala Anda dengan benda empuk, seperti bantal atau benda lain. Jauhi
benda keras yang memungkinkan menjatuhi Anda, seperti jendela kaca, lemari, dan rak
buku.Selanjutnya bersembunyilah di bawah meja, serta hindari langit-langit yang sekiranya tidak
kuat atau mudah runtuh, dan benda tergantung lainnya.

3. Ketika di Kendaraan

Cara menghadapi gempa saat Anda sedang berkendara, baik motor ataupun mobil,


usahakan untuk tetap tenang supaya dapat berpikir jernih dan tidak panik. Sebaiknya hindari
berhenti di bawah maupun di atas jembatan penyeberangan. Keluarlah ke tempat terbuka.

4. Ketika di Lift

Saat gempa bumi melanda, sebaiknya Anda memilih menuruni tangga bukan dengan lift.
Lain halnya bila Anda tengah berada di dalam lift dan merasa terjebak, hubungi manajer gedung
menggunakan interphone yang berada di dekat tombol lift. Segera keluar ketika lift terbuka.

5. Ketika di luar ruangan

Cara menghadapi gempa bumi ketika di luar ruangan dengan menjauhi bangunan tinggi,
dinding, pusat listrik, tebing terjal, tiang, papan reklame, pohon, dan berbagai kemungkinan bisa
runtuh tiba-tiba. Usahakan Anda menuju tempat terbuka di halaman luas atau lapangan.

6. Ketika berada di gunung atau pantai

Ketika Anda sedang bertugas atau wisata di alam terbuka, berhati-hatilan pada wilayah
yang rawan longsor karena gempa. Menjauhlah ke tempat aman, di ruang terbuka.
Saat di pesisir pantai, kemungkinan bahayanya datang ialah tsunami. Jika sudah merasakan
getaran dan tanda-tanda tsunami mulai terlihat aneh, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

7. Ketika berada di ruang umum


Cara selanjutnya saat Anda berada di ruangan umum yang penuh orang. Berusahalah
untuk melindungi kepala Anda dengan benda empuk, kemudian berlindung di bawah meja.
Memaksa keluar saat kerumunan orang juga perlu kewaspadaan.

8. Ketika berada diluar ruangan

Cara menghadapi gempa bumi ketika Anda berada di dalam kereta, berpeganglah dengan
erat pada tiang supaya tidak terjatuh seandainya kereta berhenti mendadak.
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas atau stasiun, supaya tidak terjadi salah
tangkap informasi dan menimbulkan kepanikan

B. Banjir

Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang oleh
aliran air dalam volume yang berlebihan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian banjir adalah “berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap, air yang banyak dan
mengalir deras, serta peristiwa terbenamnya daratan karena volume air meningkat”.

Bencana banjir tidak hanya terjadi di perkotaan, daerah pedesaan yang memiliki wilayah
resapan air yang luas pun dapat mengalaminya. Tentunya banjir di perkotaan dan pedesaan
disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda dan menimbulkan dampak kerugian yang berbeda
pula.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya dan Bandung, peristiwa banjir
seakan sudah menjadi agenda tahunan yang datang ketika musim hujan tiba. Sedangkan banjir di
daerah pedesaan umumnya disebabkan oleh gundulnya hutan sehingga debit air sungai meluap
atau bisa disebut banjir bandang.

Penyebab banjir

Bencana banjir disebabkan oleh hal-hal berikut :

1. Topografi wilayah
Kondisi topografi adalah bentuk permukaan suatu wilayah. Wilayah dengan topografi
rendah atau dataran rendah lebih berisiko mengalami banjir dibandingkan daerah dataran
tinggi. Hal ini sesuai dengan prinsip air, yakni akan selalu mengalir ke tempat yang lebih
rendah.

2. Intesitas curah hujan

Curah hujan yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang akan meningkatkan risiko
banjir. Tingginya curah hujan juga dapat dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Volume air di daratan akan meningkat karena tanah memiliki tingkat kejenuhan air dalam
kadar tertentu. Air hujan yang jatuh ke daratan akan memenuhi saluran-saluran air,
seperti sungai. Jika volume air terlalu banyak, maka sungai akan meluap dan
menimbulkan bencana banjir.

3. Daerah resapan air

Area resapan air seperti hutan kota dan ruang terbuka hijau sangatlah diperlukan
khususnya di perkotaan. Area-area tersebut dapat menjadi daerah resapan air dan
mencegah terjadinya banjir.

Namun sayangnya, pembangunan besar-besaran dilakukan tanpa mempertimbangkan


area resapan air. Apabila permukaan tanah tertutupi oleh beton atau aspal, maka air tidak
dapat meresap dan akan menggenang.

4. Aliran sungai

Kelancaran aliran air pada selokan dan sungai juga menjadi faktor terjadinya banjir atau
tidak. Sungai serta parit yang dipenuhi oleh sampah yang menumpuk akan menghambat
aliran air, sehingga air akan meluap ke daratan.

5. Kondisi hutan

Hutan memberikan banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan, termasuk dalam


mengendalikan banjir. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan berperan untuk menahan dan
menyerap air.
Jika kondisi hutan rusak dan gundul, baik karena alih fungsi lahan dan penebangan liar,
maka akan berakibat kepada volume air pada aliran sungai bagian hilir.

6. Sistem tata kelola

Pengelolaan daerah aliran sungai dan tata kota yang keliru dapat menyebabkan bencana
banjir. Pemerintah harus mengatur dan menindak tegas segala sesuatu yang memberikan
efek negatif bagi lingkungan dan meningkatkan risiko banjir, misalnya pembangunan
pemukiman di bantaran sungai, pengawasan proyek waduk, dan sebagainya.

Jenis banjir

Bencana banjir dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembagian ini berdasarkan
sumber banjir yang tidak hanya berasal dari meluapnya air saja, melainkan terdapat sumber
penyebab lainnya.

1. Banjir air biasa

Banjir air adalah banjir yang disebabkan oleh meluapnya air yang berasal dari sungai,
danau, parit atau selokan yang mengenangi wilayah sekitarnya. Banjir jenis ini adalah
banjir yang sering terjadi dan dialami masyarakat. Pada umumnya, banjir air disebabkan
oleh debit air yang meningkat akibat hujan deras dalam waktu yang lama.

2. Banjir rob

Banjir rob adalah genangan air yang terjadi di kawasan pesisir akibat pasang surut air
laut. Biasanya banjir ini terjadi di daerah pinggiran pantai yang memiliki ketinggian
permukaan tanah dibawah permukaan air laut.

3. Banjir bandang

Banjir bandang merupakan jenis banjir yang sangat berbahaya. Ketika banjir bandang
terjadi, air bercampur dengan material lain, seperti lumpur, bebatuan, dan batang pohon
akan menciptakan kerusakan parah pada daerah-daerah yang dilewatinya.
Banjir ini datang secara tiba-tiba dan diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi di
daerah pegunungan serta pengaruh kondisi hutan yang gundul.

4. Banjir lahar dingin

Banjir lahar dingin adalah material letusan gunung api berupa abu, kerikil, pasir, dan
bebatuan yang tersapu air hujan di bagian hulu dan turun melalui lereng gunung atau
sungai-sungai.

Dampak dan kerugian dari banjir

1. Kerugian materi

Arus banjir yang kuat dapat menyeret apapun yang dilewatinya. Harta benda seperti
kendaraan, rumah, dan materi lain dapat hanyut dan hilang terbawa arus.

2. Sarana dan prasarana rusak

Sarana dan prasarana publik akan lumpuh akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir.
Pemadaman listrik menjadi hal yang akan dilakukan oleh PLN untuk mengurangi risiko
warga terkena sengatan listrik. Sektor-sektor pelayanan publik juga akan lumpuh dan
mengakibatkan tidak bergeraknya ekonomi sehari-hari.

3. Mengganggu aktivitas manusia

Genangan air akan menggangu kegiatan manusia sehari-hari. Mobilitas masyarakat akan
terganggu, perekonomian akan lumpuh dan kegiatan belajar mengajar tidak dapat
dilakukan.

4. Ancaman penyakit

Adanya banjir akan mencemari sumber-sumber air tanah sehingga tidak layak konsumsi.


Selain itu, sampah-sampah yang hanyut terbawa arus banjir akan menimbulkan beragam
penyakit, seperti penyakit kulit, diare, dan gangguan pencernaan. Setelah banjir surut,
genangan-genangan air yang tersisa menjadi tempat favorit nyamuk untuk bertelur.
5. Korban jiwa

Bencana banjir yang parah akan mengancam nyawa manusia. Misalnya pada jenis banjir
bandang atau banjir lahar dingin. Material-material padat dapat menghantam pemukiman
warga dan menimbulkan korban meninggal.

Cara mengatasi banjir

Manusia adalah agen yang bertugas untuk mengatasi dan mengendalikan debit air agar
banjir tidak terjadi. Upaya ini harus didukung oleh berbagai pihak agar berhasil dan memberikan
manfaat yang signifikan, yaitu:

1. Hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan ke aliran air seperti danau, sungai, selokan
dan sebagainya. Tujuannya adalah agar aliran air tidak terhambat dan dapat berjalan lancar
2. Melakukan pengerukan pada daerah aliran air apabila terjadi sedimentasi. Pengerukan ini
bertujuan agar volume tampung danau, sungai dan selokan dapat maksimal dan sebagai kegiatan
pembersihan sampah
3. Membuat sistem pemantauan dan peringatan banjir pada daerah-daerah yang dianggap rawan
banjir
4. Melakukan reboisasi atau penghijauan pada daerah aliran sungai. Tujuannya adalah untuk
memaksimalkan area serapan tanah dan mencegah timbulnya erosi yang menyebabkan
pendangkalan
5. Membangun area tampungan air, seperti tanggul atau waduk. Fungsinya adalah untuk
menampung debit air yang meningkat serta dapat dimanfaatkan sebagai irigasi dan sumber air
ketika musim kemarau
6. Menyediakan area resapan air berupa ruang terbuka hijau, taman kota, atau hutan kota yang dapat
mencegah genangan air dan menjadi limpasan
7. Membuat biopori dan sumur resapan sebagai upaya untuk membuat air lebih cepat terserap ke
dalam tanah dan tidak tergenang di permukaan
8. Penertiban pemukiman di wilayah bantaran sungai harus dilakukan, karena dapat menyebabkan
pendangkalan dan mengurangi daya tampung sungai.
Referensi
https://www.merdeka.com/trending/8-akibat-gempa-bumi-dari-banyak-segi-beserta-cara-
mengantisipasinya-kln.html

http://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-jenis-jenis-penyebab-
akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/

https://rimbakita.com/banjir/#:~:text=Banjir%20adalah%20salah%20satu%20bencana,agar
%20tidak%20menimbulkan%20luapan%20air.

Anda mungkin juga menyukai