Gempa bawah laut yang dapat menyebabkan tsunami hanya jika pusat
gempa kurang dari 30 km di bawah permukaan laut, gempa minimal
berkekuatan 6,5 skala richter, dan pola gempa adalah pola sesar naik atau
turun. Jika ciri-ciri ini muncul maka kamu sudah wajib siaga akan datangnya
tsunami.
Letusan gunung berapi, baik itu di atas atau di bawah laut dapat menjadi
penyebab tsunami. Nah, faktor inilah yang menjadi penyebab tsunami di
Banten lalu, Squad. Erupsi dari Gunung Anak Krakatau diduga menjadi
penyebab tsunami yang mengakibatkan gelombang air laut naik. Namun,
gunung berapi yang dapat menyebabkan tsunami hanya jika kekuatan
getarannya cukup besar. Efek getaran dari gunung berapi tersebut setara
dengan gempa tektonik di bawah laut, lho. Indonesia sendiri merupakan
negara dengan banyak gunung api sehingga dijuluki Ring of Fire.
4. Hantaman meteor
Penyebab yang satu ini memang jarang sekali terjadi dan bahkan belum ada
dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman meteor.
Namun, hal ini mungkin saja terjadi Squad. Sebuah simulasi dari komputer
canggih menampilkan bahwa apabila ada meteor besar dengan diameter
lebih dari 1 km, maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat.
Efeknya sama seperti saat bola atau benda berat menghantam air yang
berada di sebuah kolam atau bak air.
1. Terjadinya getaran yang berasal dari dalam laut dalam kekuatan yang
cukup besar
Salah satu tanda yang juga merupakan penyebab terjadinya bencana tsunami
adalah adanya getaran dalam kekuatan yang cukup besar, dimana pusatnya
ada di dalam bumi (baca: inti bumi). Getaran yang kekuatannya besar ini bisa
berbentuk gemba bumi bawah laut, gunung meletus di bawah laut, ataupun
longsor yang terjadi di bawah laut. Sebab adanya getaran yang luar biasa
inilah yang menjadikan gelombang tsunami terjadi karena adany goncangan
yang kuat dan mempengaruhi dasar laut sehingga menumpahkannya ke
daratan sebagai gelombang besar tsunami.
Setelah terjadi getaran yang besar, selanjutnya kita akan melihat air laut yang
tiba- tiba surut. Ini merupakan pertanda yag sangat jelas ketika akan terjadi
tsunami. Air permukaan laut terlihat surut karena air laut akan tersedot oleh
keadaan di dalam laut itu sendiri akibat getaran yang kuat tadi.
Tanda yang selanjutnya akan terjadinya bencana tsunami adalah apabila kita
melihat banyak binatag berbondong- bondong menjauhi daerah pantai
(baca: manfaat pantai), baik itu burung maupun binatang darat lainnya. Hal
ini karena sensor binatang lebih kuat daripada manusia maka dari itulah
binatang lebih dahulu mengetahui akan terjadinya tsunami, dan mereka
mencoba menyelamatkan diri agar tidak terkena gelombang tsunami yang
bisa mengancam keselamatan mereka.
Itulah beberapa tanda yang dapat kita rasakan atau kita lihat ketika tsunami
akan datang. Apabila kita melihat tanda- tanda tersebut sebaiknya kita
langsung melakukan upaya penyelamatan tanpa pikir panjang.
Jenis-jenis Tsunami
Setidaknya terdapat tiga jenis tsunami yang harus anda ketahui, yaitu
1. Tsunami Lokal
Tsunami jenis pertama ini dapat menyebabkan kerusakan dengan jarang yang
cukup dekat. Penyebab dari tsunami lokal ini adalah adanya gempa yang terjadi
pada kedalaman 100 km. Kedatangan tsunami lokal ini kurang lebih 1 jam dari
datangnya gempa, bahkan bisa kurang dari 10 menit.
2. Tsunami Regional
Berbeda dengan tsunami lokal, tsunami regional ini memberikan dampak
kerusakan dengan lingkup regional atau lebih luas bisa mencapai 100 – 1000
km. Gelombang tsunami akan datang ke darat dalam waktu 1 – 3 jam sehingga
bisa dibayangkan dampak akan cukup parah.