DI SUSUN
O
L
E
H
FEDRICK ALESSANDRO
KELAS : VII E
Pengertian efek rumah kaca adalah peristiwa meningkatnya suhu atmosfer bumi
karena panas matahari yang dipantulkan bumi terperangkap oleh gas-gas tertentu di
atmosfer. Gas-gas yang memerangkap panas matahari yang dipantulkan oleh bumi
tersebut disebut gas-gas rumah kaca.
Terjadinya efek rumah kaca didasari oleh sinar matahari yang dipantulkan oleh
berbagai macam benda di permukaan bumi. Dan sinar matahari yang dipantulkan
dapat merusak lapisan ozon, yang memiliki fungsi utama untuk menghambat cahaya
matahari yang berada di atmosfer.
Apabila lapisan ozon yang berada di atmosfer bumi semakin berkurang, maka akan
menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi. Kondisi ini menjadi lebih buruk
karena banyaknya karbondioksida (Co2) yang ada di bumi. Karena dapat menahan
pantulan sinar matahari, sehingga suhu di bumi semakin meningkat.
Untuk menghindari kerusakan lapisan ozon pada lapisan atmofser bumi. Maka kita
harus mengurangi berbagai alat atau bahan yang dapat menghasilkan
karbondioksida (co2). Dan juga berbagai hal yang dapat mengakibatkan kerusakan
lapisan ozon lainnya.
Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. Banyak fakta yang
menunjukkan bahwa fenomena ini sungguh terjadi. Di bawah ini adalah faktor
penyebab dan beberapa fakta tersebut.
1. Emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil juga menjadi
penyebab pencemaran tanah, misalnya akibat tumpahan minyak di sekitar
sumur pengeboran. Dengan dimulainya revolusi industri tahun 1700-an,
manusia mulai mencemari udara secara tidak terkendali dengan
menggunakan bahan bakar fosil, batubara, minyak, gas untuk menjalankan
mobil, truk, pabrik-pabrik. Meskipun demikian, bukan berarti efek rumah kaca
selalu berdampak negatif bagi bumi. Secara umum, efek rumah kaca
merupakan hal baik dan dibutuhkan bagi makhluk hidup di bumi. Tanpa gas
rumah kaca, suhu di Bumi menjadi terlalu dingin sehingga tidak mungkin
ditempati. Bahkan tidak mendukung adanya kehidupan. Namun, jika berlebih,
gas rumah kaca akan menyebabkan bumi menjadi terlalu panas. Melampaui
ambang batas daya tahan hidup manusia dan berbagai spesies.
2. Gas metana menjadi penyebab kedua, terutama oleh peternakan. Peternakan
sapi menghasilkan lebih banyak metana dibandingkan industri minyak.
Sekitar 20 persen emisi gas metana AS diproduksi oleh sendawa dan kentut
ternak .
3. Saat ini, terdapat lebih banyak karbon dioksida di atmosfer dibandingkan
dalam kurun waktu 800.000 tahun terakhir.
4. Meskipun Amerika hanya memiliki 4 persen populasi dunia, tetapi
memproduksi 25 persen polusi karbon dioksida akibat pembakaran bahan
bakar fosil. Sejauh ini merupakan terbesar dibandingkan negara manapun.
5. Perubahan iklim global menimbulkan dampak yang dapat diamati pada
lingkungan. Gletser mencair, es di sungai serta danau lebih cepat mencair
dibandingkan periode sebelumnya. Penyebaran tanaman dan hewan berubah
dibandingkan data historis. Bahkan, beberapa pohon berbunga lebih awal.
6. Gelombang panas meningkatkan resiko manusia terkena penyakit yang
berkaitan dengan panas. Paling banyak terjadi pada orang-orang penderita
diabetes yang sudah lanjut usia atau sangat muda.
7. Sekitar 600.000 kematian terjadi di seluruh dunia akibat bencana alam terkait
cuaca di tahun 1990-an. Sekitar 95 persen dari kematian tersebut terjadi di
negara berkembang.
8. Menurut catatan sejarah, tahun 2014 adalah tahun paling panas di dunia.
Melebihi rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2010.
9. Global warming sering dikaitkan dengan suhu panas, tetapi juga dapat
menyebabkan sebaliknya. Di satu sisi, hutan hujan Amazon dapat berubah
menjadi gurun. Sedangkan gurun Sahara (Arab) menjadi lebih hijau, ramah
lingkungan. Demikian menurut Plant a Tree Today (PATT) Foundation of the
UK and Thailand.
Tetapi efek rumah kaca yang terjadi sekarang ini tidak lagi tergolong sabagai hal yang
normal. Karena lama-kelamaan suhu di permukaan bumi kita ini menjadi sangat panas.
Karena banyak panas matahari yang tertampung di bawah atmosfer bumi, yang seharusnya
dipantulkan ke luar angkasa.
Dan suhu bumi yang meningkat inilah yang menjadi salah satu faktor yang dapat
membahayakan kehidupan manusia. Hal itu dipicu karena banyaknya penggunaan kendaraan
bermotor, gas emisi dari pabrik dan hutan yang sudah mulai punah. Ancaman itu akan datang
setiap hari, selama kita memperbaiki kehidupan di muka bumi ini.
Dampak pemanasan global tidak hanya dirasakan oleh manusia. Tetapi, juga
menyerang kesehatan ekosistem secara sistematis. Beberapa dampak
tersebut adalah:
Cara Mengatasi