PEMANASAN GLOBAL
A. Pengertian Pemanasan Global
Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. Banyak fakta yang
menunjukkan bahwa fenomena ini sungguh terjadi. Di bawah ini adalah faktor
penyebab dan beberapa fakta tersebut.
1. Emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil juga menjadi
penyebab pencemaran tanah, misalnya akibat tumpahan minyak di sekitar
sumur pengeboran. Dengan dimulainya revolusi industri tahun 1700-an,
manusia mulai mencemari udara secara tidak terkendali dengan menggunakan
bahan bakar fosil, batubara, minyak, gas untuk menjalankan mobil, truk,
pabrik-pabrik. Meskipun demikian, bukan berarti efek rumah kaca selalu
berdampak negatif bagi bumi. Secara umum, efek rumah kaca merupakan hal
baik dan dibutuhkan bagi makhluk hidup di bumi. Tanpa gas rumah kaca, suhu
di Bumi menjadi terlalu dingin sehingga tidak mungkin ditempati. Bahkan tidak
mendukung adanya kehidupan. Namun, jika berlebih, gas rumah kaca akan
menyebabkan bumi menjadi terlalu panas. Melampaui ambang batas daya
tahan hidup manusia dan berbagai spesies.
2. Gas metana menjadi penyebab kedua, terutama oleh peternakan. Peternakan
sapi menghasilkan lebih banyak metana dibandingkan industri minyak. Sekitar
20 persen emisi gas metana AS diproduksi oleh sendawa dan kentut ternak .
3. Saat ini, terdapat lebih banyak karbon dioksida di atmosfer dibandingkan
dalam kurun waktu 800.000 tahun terakhir.
4. Meskipun Amerika hanya memiliki 4 persen populasi dunia, tetapi
memproduksi 25 persen polusi karbon dioksida akibat pembakaran bahan
bakar fosil. Sejauh ini merupakan terbesar dibandingkan negara manapun.
5. Perubahan iklim global menimbulkan dampak yang dapat diamati pada
lingkungan. Gletser mencair, es di sungai serta danau lebih cepat mencair
dibandingkan periode sebelumnya. Penyebaran tanaman dan hewan berubah
dibandingkan data historis. Bahkan, beberapa pohon berbunga lebih awal.
6. Gelombang panas meningkatkan resiko manusia terkena penyakit yang
berkaitan dengan panas. Paling banyak terjadi pada orang-orang penderita
diabetes yang sudah lanjut usia atau sangat muda.
7. Sekitar 600.000 kematian terjadi di seluruh dunia akibat bencana alam terkait
cuaca di tahun 1990-an. Sekitar 95 persen dari kematian tersebut terjadi di
negara berkembang.
8. Menurut catatan sejarah, tahun 2014 adalah tahun paling panas di dunia.
Melebihi rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2010.
9. Global warming sering dikaitkan dengan suhu panas, tetapi juga dapat
menyebabkan sebaliknya. Di satu sisi, hutan hujan Amazon dapat berubah
menjadi gurun. Sedangkan gurun Sahara (Arab) menjadi lebih hijau, ramah
lingkungan. Demikian menurut Plant a Tree Today (PATT) Foundation of the
UK and Thailand.
Dampak pemanasan global tidak hanya dirasakan oleh manusia. Tetapi, juga
menyerang kesehatan ekosistem secara sistematis. Beberapa dampak
tersebut adalah:
1. Mencairnya puncak es menyebabkan permukaan laut di utara meningkat.
Pertama kalinya dalam ratusan tahun, kapal bisa melewati area Northwest
Passage di atas Amerika Utara. Area tersebut dikenal sebagai tertutup es.
2. Membahayakan ekosistem terumbu karang. Ilmuwan khawatir terumbu
karang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat mengantisipasi perubahan
kondisi lingkungan tersebut. Akibatnya, fenomena pemutihan laut dan penyakit
akan meningkat.
3. Meningkatnya permukaan air laut. Dengan skenario kenaikan permukaan air
laut hanya sekitar 0,9 meter, diperkirakan lebih dari 100 juta orang yang tinggal
di daerah pesisir akan mengungsi. Karena itu, beberapa proyek kota
terapung sedang dikembangkan oleh beberapa pihak. Antisipasi kekurangan
tempat tinggal manusia, pengembangan wisata, merupakan beberapa alasan
di balik proyek tersebut.
4. Akibat pemanasan bumi, sejak tahun 1870-an, permukaan air laut global telah
meningkat sekitar 8 inci.
5. Akibat bumi yang semakin panas serta meningkatnya suhu laut, dunia telah
kehilangan sekitar 16 persen dari seluruh terumbu karang pada tahun 1998.
6. Sejak awal Revolusi Industri, tingkat keasaman permukaan air laut telah
meningkat sekitar 30 persen.
7. Katak emas (Golden toad) adalah spesies pertama yang akan punah akibat
perubahan iklim serta hilangnya habitat.
8. Di antara para ilmuwan iklim, 97 persen setuju bahwa perubahan iklim yang
disebabkan manusia sedang terjadi di bumi.
9. Semakin cepat kita bertindak untuk memperlambat laju perubahan iklim
melalui upaya-upaya konservasi, semakin rendah risiko, juga biaya bagi
generasi mendatang.
10. Pada tahun 1896, ilmuwan Swedia Svante Arrhenius adalah orang pertama
yang mengatakan bahwa pembakaran bahan bakar fosil pada akhirnya dapat
mengakibatkan peningkatan suhu global.
11. Tidak seluruh studi global warming berkesimpulan buruk. Beberapa ilmuwan
justru ingin mendorong terjadinya fenomena menakutkan ini di planet Mars.
Sehingga ia layak ditempati bagi kehidupan. Bahkan mungkin untuk kolonisasi
manusia suatu saat kelak.
D. Cara Mengatasi