Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................i
DAFTAR TABEL................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.......................................2
BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................7
BAB V PENUTUP...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rencana Biaya Tetap Produksi Ingke Makan.................................7


Tabel 1.2 Rencana Biaya Tetap Produksi Ingke Ajuman...............................7
Tabel 1.3 Biaya Tidak Tetap Produksi Ingke...................................................8

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola Pembuatan Awal Piring Lidi................................................6


Gambar 2.2. Piring Lidi yang Sudah Jadi........................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya seni terapan merupakan hal dasar dalam kehidupan kita, dan
kitapun selalu menggunakannya dalam segala aspek, baik itu dalam
kehidupan sosial, masyarakat, dan kehidupan ekonomi. Seni terapan itu
sebenarnya penunjang kehidupan, yang bisa mempengaruhi pola hidup
masyarakat.
Piring lidi yang begitu khas dengan anyamannya dan membuat kami
tertarik untuk lebih mempelajari serta mengetahui hal-hal apa saja yang perlu
diperhatikan dalam membuat piring lidi. Keunikannya terletak pada ukuran.
Biasanya yang dibuat masyarakat-masyarakat atau pengrajin anyaman dalam
membuat piring lidi itu berukuran kecil dan hanya digunakan di rumah-rumah
makan. Tetapi yang masyarakat Kampung disini buat lumayan besar. Hal
itulah yang membuat kami tertarik dan antusias akan piring lidi. Jika piring
lidi ini dibuat dalam bentuk dan variasi yang banyak, pasti akan lebih terkenal
dan bisa mengangkat nama daerah di Indonesia  ke ranah Internasional
khususnya dan umumnya untuk bangsa Indonesia sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka yang menajdi rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu:
1. Apa definisi dari piring lidi?
2. Bagaimana sejarah awal mula adanya piring lidi?
3. Bagaimana cara pembuatan piring lidi?
C. Tujuan Penulisan
Sama halnya dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi dari piring lidi
2. Untuk mengetahui sejarah awal mula adanya piring lidi
3. Untuk mengetahui cara pembuatan piring lidi.

iv
BAB II
GAMBARAM UMUM RENCANA USAHA

A. Definisi Piring Lidi


Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni
rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis.
Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung, dan benda hias. Fungsi
praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai.
Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
Piring lidi adalah salah satu karya seni terapan berupa anyaman.
Anyaman yang satu ini berbeda dengan anyaman yang lain. Biasanya
anyaman terbuat dari rotan, tetapi itu terbuat dari lidi aren. Lidi aren atau
dalam Bahasa Sunda itu lidi kawung merupakan bahan yang elastis/lentur dan
mudah untuk diatur atau dibuat pola.
Kegunaan dari piring lidi ini yaitu untuk tempat makanan di rumah-
rumah makan, bisa juga dipergunakan untuk hiasan ataupun pajangan, selain
itupun bisa dipergunakan dalam prosesi-prosesi sakral seperti prosesi
upacara-upacara adat di daerah-daerah yang masih kental dengan adat istiadat
B. Sejarah Awal Mula adanya Piring Lidi
Pada tahun 1964 terjadi peristiwa bersejarah buat masyarakat Bali dan
Banyuwangi Yaitu dengan meletusnya Gunung Agung, Dengan meletusnya
gunung agung ini memberi dampak negatif juga berdampak positif. Dari segi
negatif di mana debu abu vulkanik Gunung Agung yang hampir menyelimuti
pulau Bali serta Jawa Timur ( Banyuwangi ) selama berhari bahkan
berminggu minggu Dampak akibat letusan Gunung ini perekonomian tidak
bisa berjalan dengan baik( orang akan malas untuk keluar rumah untuk
beraktifitas tiap harinya. Di desa ( Gintangan) juga kena dampak nya di mana
masyarakatnya di setiap rumah juga terganggu aktifitasnya, malas keluar
rumah , ternaknya di taruh di kandang, cari makanan ternak juga susah

v
rumput jadi kotor dan lain lain sebagainya. Hidup di pedesaan memang
sangatlah enak  dan di depan rumah pasti ada pohon kelapa, Pohon Kelapa Ini
digunakan untuk hiasan semata, Karena rerumputan susah maka daun kelapa
ini ini tiap sore daunnya diambil untuk bahan pangan ternak sebagai
pengganti alternatif dari rumput. Selama pengambilan daun Kelapa ini juga
untuk menghindari penumpukan abu Vulkanik yang menempel pada daun
kelapa( takut patah dan jatuh kena pekarangan rumah).
Hari demi hari daun kelapa ini di serut untuk diambil daun dan
meninggalkan lidi dan lidi ini digunakan untuk sapu korek juga di gunakan
untuk bahan bakar ( memasak). Selama menunggu berhentinya abu vulkanik
reda maka warga setempat berpikir bagaimana Lidi ini digunakan sebagai apa
ya…..maka percobaan lidi ini dibuat anyaman sebisa mungkin dengan ditata
dan dirapikan sedemikian rupa maka terbentuklah namanya Piring Lidi ( tapi
waktu itu piringnya masih kasar dan bentuknya masih tidak rapi serta
bulatnya tidak merata). Selama berhari-hari tiap harinya diperbaiki terus
supaya lebih enak dipandang. Setelah 1 minggu jadi PIRING LIDI agak rapi
maka banyak sekali warga di sekitar mulai mencoba untuk membuat piring
dari lidi ( dulu dikerjakan secara berkelompok) 1 kelompok ada 6 orang
sambil ngerumpi. Setelah mereda abu vulkanik maka ibu-ibu yang sibuknya
Cuma di rumah mau belajar buat piring yang bahannya dari Lidi. Ternyata
kreatifitasnya membuahkan hasil yang positif.
Jadi ada yang buat tiap hari untuk sekedar mencari kesibukan saja atau
piring Lidi nya digunakan sebagai hiasan rumah. Sejalan perkembangan
waktu maka Piring lidi ini mulai dikerjakan dan dikumpulkan oleh
Pengepul( BOS ) untuk dijual di luar desa atau kota. Lambat laut piring lidi
ini mulai tahun 70 an mulai di kirim ke Bali ( di kirim 1 truk 1 bulan lagi
pulang 1 truk) tidak laku sama sekali karna masih ngetrands piring berbahan
kaca. Jadi piring lidi nya hanya dijual di sekitar Banyuwangi saja. Sejalan
dengan perkembangan waktu maka pada 80 an terjadi pertukaran pemuda
antar kota( waktu itu jarang sekali pelajar) pemuda dari Jogja, Semarang,
Jepara, Bandung, Tasikmalaya, Garut, dll. Pemuda dari jepara mengajarkan
cara buat ukiran ke pemuda buat ukiran kayu, yang dari Jogja mengajarkan

vi
cara buat anyaman dari bambu ( besek) yang dari Garut mengajarkan cara
membuat lampu dari bambu, sedang pemuda dari desa kami mengajarkan
cara buat Piring Lidi . (dari pertukaran Ilmu ini maka di desa kami
mengapdopsi berbagai macam kerajinan sampai sekarang).
Pada tahun 90 an piring lidi mulai banyak dikenal di kalangan kota-
kota besar disekitar Pulau Jawa juga Pulau Bali pun mulai tertarik dengan
piring lidi dan pada tahun itu pula piring lidi mulai dikirim dalam sekala kecil
sampai sekala besar, tapi waktu itu pakai sistem cara lama( barang dikirim
dulu kalau laku baru dibayar) akibatnya dari modal Uang yang di gunakan
untuk pembelian bahan Lidi jadi tersendat. Selama beberapa tahun
perkembangan piring lidi tidak begitu pesat. Pada tahun 1997 terjadi Krisis
moneter di mana krisis ini mematikan perekonomian seluruh indonesia . Dari
krisis ini rupanya berdampak positif terutama pembelinya dari kalangan yang
mempunyai usaha rumah makan, Lesehan, warung, atau pembisnis makanan
yang menyajikan dengan piring( alasannya Piring lidi harganya tidak naik
karena produk lokal). Sehabis krisis moneter piring lidi banyak sekali dikirim
ke Jakarta, Batam, Makasar,Surabaya, Jogja , Bandung, Bali, serta kota kota
lainnya. Peminatnya naik menjadi 1000% . Waktu itu peminat paling banyak
berasal dari Bali karena banyak sekali restoran yang mengadopsi Bentuk
tradisional dan alami.

vii
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Pembuatan Piring Lidi


1. Alat, Bahan dan cara Pembuatan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu: lidi aren atau lidi kawung,
pola dari kayu, pisau raut, luju, gunting, gergaji, paku, meteran, dan kursi
sudut.
Lidi aren atau lidi kawung sebelum dipergunakan untuk
menganyam, harus direndam terlebih dahulu kemudian di kerik/ dikupas
sehingga menghasilkan lidi yang mulus. Untuk pembuatan 1 piring lidi
dibutuhkan 70 helai lidi aren atau kawung.  Proses pembuatannya yaitu:
a. Lidi-lidi yang sudah dikerik kemudian dipisahkan 10 helai
b. Setelah itu lidi aren yang telah dipisahkan 10 helai dibuat melingkar
sesuai dengan pola lingkaran yang sudah ada
c. Kemudian 2 lidi 2 lidi dipisahkan dan diikat menggunakan tali
d. Rapihkan anyaman yang dibuat dari 2 lidi-lidi itu, bertujuan agar
hasil anyaman sejajar
e. Jangan lupa untuk selalu mengikuti pola, agar sesuai dengan apa
yang diinginkan
f. Setelah terbentuk satu lingkaran atau pola awal kemudian tali itu
diputar atau dikepangkan kemudian diikat
g. Pola awal yang sudah terbentuk dan sisa dari lidi-lidinya itu
dilenturkan dengan tujuan untuk mempermudah proses
penganyaman selanjutnya
h. Dipengkorkan agar menghasilkan variasi yang lebih menarik
i. Setelah terbentuk anyaman, jangan lupa rapihkan menggunakan palu
j. Potong ujung-ujung lidi aren agar rapih
2. Tinjauan Keunikan

viii
Yang kami lihat dari piring lidi yang dibuat oleh masyarakat
keunikannya yaitu dari ukurannya yang beragam. Mereka membuat
berbagai ukuran, dari mulai yang berdiameter 30 cm sampai 75 cm. Dan
dalam proses pembuatannya pun unik, karena dalam membuatnya kita
harus berputar  mengelilingi anyaman yang sedang dibuat, tujuannya
yaitu untuk menghasilkan anyaman yang rapih dan bagus.
Perkiraan kebutuhan bahan untuk 1 piring lidi membutuhkan
setidak nya 80 biji lidi muda. Apa saja yang harus diperhatikan sebelum
berlaith membuat piring lidi:

Gambar 1.1 Pola Pembuatan Awal Piring Lidi


a. Lidi yang digunakan biasanya lidi yang masih basah
b. Dianyam mulai dari bagian tengah dengan membentuk pola
tertentu yang berbentuk lingkaran
c. Sesuai dengan ukuran yang diinginkan, lidi diselipkan pada ujung
lingkaran supaya terbentuk seperti piring.
d. Jika piring berdiameter besar biasanya terjadi penyambungan lidi
dengan cara ditindih berdasarkan pola anyaman yang dibuat.
e. Finishing, dengan diplitur, cat, ataupun proses melamik.

Gambar 1.2. Piring Lidi yang Sudah Jadi

ix
.         
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Analisis Kelayakan Usaha


1. Asumsi
Dalam perencanaan program ini, diasumsikan bahwa dalam satu
bulan akan dapat diproduksi 250 buah ingke makan (M) dan 250 buah
ingke ajuman (A), dengan jumlah pengerajin sebanyak 2 orang.
2. Analisis Ekonomi Usaha
a. Biaya Produksi (BP)
b. Biaya Tetap (BT)
Adapun perincian biaya tetap yang diperlukan dalam usaha
pembuatan 500 buah ingke, yaitu :
Tabel 1.1 Rencana Biaya Tetap Produksi Ingke Makan.
No Jenis Modal Jumlah Harga per Harga Total
Kerja Satuan (Rp) (Rp)
1. Lidi 105 ikat 2.500 262.500
2. Pernis 1 kaleng 45.000 45.000
3. Tali Rapia 1/2 kg 6.500 6.500
4. Bensin 5 liter 6.500 32.500
5. Pewarna 1 renteng 23.500 23.500
6. Ongkos produksi 250 1.000 250.000
ingke makan
Total Modal Operasional 620.000

Tabel 1. 2 Rencana Biaya Tetap Produksi Ingke Ajuman.


No Jenis Modal Jumlah Harga per Harga Total
Kerja Satuan (Rp) (Rp)
1. Lidi 101 ikat 2.500 252.500
2. Pernis 1/2 kaleng 45.000 23.000
3. Tali Rapia 1/2 kg 6.500 6.500
4. Bensin 3 liter 6.500 19.500
5. Pewarna 1 renteng 23.500 23.500
6. Ongkos produksi 250 1.000 250.000
ingke makan
Total Modal Operasional 575.000

x
c. Biaya tidak tetap (BTT)
Adapun perincian biaya tidak tetap yang dimaksud berupa biaya
pembelian alat-alat produksi ingke, seperti berikut.
Tabel 1.3 Biaya Tidak Tetap Produksi Ingke.
No. Jenis Modal Jumlah Harga per Harga Total
Kerja Satuan (Rp) (Rp)
1 Gunting besar 1 buah 100.000 100.000
2 Gunting kecil 2 buah 5.000 10.000
3 Kuas 2 buah 5.000 10.000
Total Modal Operasional 120.000

xi
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kami dapat menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran ini,
ternyata karya seni terapan dapat dipergunakan sebagai alat rumah tangga
sehari-hari atau di rumah-rumah makan. Contohnya piring lidi yang kita
observasi. Piring lidi memiliki nilai estetika tersendiri sehingga dapat
diterima di masyarakat banyak.
B. Saran
Sebaiknya piring lidi ini lebih dijadikan komoditas utama produk
karya seni terapan, agar nantinya daerah-daerah pengrajin anyaman piring
lidi di Indonesia dapat dikenal karena kekreatifannya dalam membuat
suatu karya seni terapan.

xii
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
http://piringlidimurah.com/piring-lidi/sejarah-piring-lidi/
http://belagmp19.blogspot.co.id/2014/04/piring-lidi-kampung-naga.html

xiii
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pembimbing

Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ami Suryaningsih
2 Jenis Kelamin perempuan
3 Program Studi DIII Kebidanan
4 NIM 002SYEBID19
5 Tempat dan Tanggal Sukadana, 26 Agustus 2001
Lahir
6 Alamat E-mail amianggraini22@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 085333643560

1 Nama Lengkap Baiq Isti Istihanah


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi DIII Kebidanan
4 NIM 007SYEBID19
5 Tempat dan Tanggal Kelantah, 10 Agustus 2000
Lahir
6 Alamat E-mail baiqistihanah1082@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 085967123775

1 Nama Lengkap Herlina


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi DIII Kebidanan
4 NIM 017SYEBID19
5 Tempat dan Tanggal Lahir Dompu, 02 januari 2001
6 Alamat E-mail herlinaaa130@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

xiv
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi


salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.

Mataram, 19 Maret 2021


Ketua/Anggota Tim,

( Ami Suryaningsih )
002SYEBID19

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Danul Aristiawan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi DIII Keperawatan
4 NIP/NIDN 0810078602
5 Tempat dan Tanggal Lahir Narmada, 10 JULI 1986
6 Alamat E-mail danularisetiawan@gmail.com

xv
7 Nomor Telpon/HP 081907763510

B. Riwayat Pendidikan
1. S1 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Mataram
2. S2 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Mataram (UNDIKMA)

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Bahasa Inggris Wajib 2 SKS
2 Bahasa Inggris Keperawatan wajib 2 SKS
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana
1 Multilingual Code Mixing in Sasak
Languange in Karang Buyuk Ampenan
2 Investigating of Errors Made by
Students of Stikes Yarsi Mataram in
Descriptive writing
Pengabdian kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Tahun
Dana
1 Penggunaan Metode Audio Lingual
Dalam Meningkatkan Kemampuan
Listening Mahasisa Stikes Mataram

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Mataram, 19 Maret 2021
Dosen Pendamping

xvi
( Danul Aristiawan )
0810078602
Catatan :
*Setelah diisi dan diberi tanda tangan basah, satu halaman penuh yang ada tanda
tangannya dipindai (scan) atau difoto yang rapi

xvii
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai


(Rp) (Rp)
1. Perlengkapan yang Diperlukan
a. Pisau 1 10.000 10.000
SUB TOTAL (Rp) 10.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai
(Rp) (Rp)
a. Lidi 20 15.000 300.000
b. Tali rapia 1 5.000 5.000
SUB TOTAL (Rp) 305.000
TOTAL 1+2 (Rp) 315.000
(Terbilang : Tiga Ratus Lima Belas Ribu Rupiah)

xviii
Lampiran 3. Susunan Organisasi tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu (jam/ Uraian Tugas
Studi Ilmu
minggu)
1 Ami DIII Kebidana 18 jam Ketua
Suryaningsih/ n minggu
002SYEBID19
2 Baiq Isti DIII Kebidana 18 jam/ Mengkoordinasi
Istihanah/ n minggu keuangan
007SYEBID19
3 Herlina/ DIII Kebidana 18 jam/ Mengkoordinadi
017SYEBID19 n minggu proses penjualan
dan pemasaran

xix
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Ami Suryaningsih
NIM : 002SYEBID19
Program Studi : D3 Kebidanan
Fakultas : Kesehatan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-K saya dengan judul Piring Lidi
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Mataram, 19 Maret 2021


Yang menyatakan,

( Ami Suryaningsih )
002SYEBID19
 

xx

Anda mungkin juga menyukai