Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

“BORAN” KERAJINAN BOKOR BERBAHAN

DASAR KORAN

BIDANG KEGIATAN:

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

I Gede Eka Wita Dharma NIM.2102622010008 Angkatan 2021

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2021

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : “BORAN” Kerajinan Bokor Berbahan Dasar Koran.


2. Bidang Kegiatan : PKM-KEWIRAUSAHAAN
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : I Gede Eka Wita Dharma
b. NIM : 2102622010008
c. Jurusan/Program Studi : Akuntansi
d. Universitas : Universitas Mahasaraswati
Denpasar
e. Alamat Rumah : Banjar Kacang Dawa, Desa
Kamasan, Klungkung.
f. No Telepon/HP : 0895410974055
g. Alamat Email : gedee18@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 1 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Putu Ayu Anggya Agustina.,SE.,Msi
b. NIDN : 0810089501
c. Alamat Rumah : Desa Sumerta Kaja, Denpasar.
No. Hp 085100167644
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 6.227.700
b. Sumber Lain :
7. Jangka Wakti Pelaksanaan : 5 Bulan

Denpasar, 27 November 2021


Ketua Pelaksana Kegiatan

I Gede Eka Wita Dharma


2102622010008

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

PENGESAHAN ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Luaran
1.5 Manfaat

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Jenis dan Nama Produk


2.2 Keunggulan Produk
2.3 Perolehan Bahan Baku
2.4 Analisis Pasar
2.5 Analisis SWOT
2.6 Analisis Usaha

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


4.2 Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Dan Dosen Pembimbing

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana Dan Pembangian Tugas

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat terhadap informasi mendorong media sebagai salah satu kebutuhan
yang harus ada dalam kehidupannya. Ada banyak media informasi yang menjadikan kemudahan
dalam mengetahui informasi dari mulai media online, televisi, radio, sampai media cetak seperti
buku, majalah dan koran. Koran merupakan salah satu media informasi yang dicetak pada kertas
yang berisi berita terkini dengan berbagai topik. Koran diminati semua kalangan tidak terkecuali
karena berisi informasi beragam mulai dari politik sampai sindiran lewat karikatur, selain itu
koran juga termasuk media yang murah karena semua orang bisa menikmati dengan cara
membeli ataupun melihat koran yang dipajang di etalase rak koran. Namun koran yang sudah
selesai dibaca oleh pembeli biasanya diabaikan bahkan dibuang atau dijual ke tukang loak karena
akan mengotori rumah. Mestinya barang yang sudah tidak terpakai bisa diolah dengan penerapan
prinsip 3-R yaitu penanganan sampah dengan cara Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan
kembali) dan Recycle (mendaur ulang sampah), dengan demikian koran bekas akan bermanfaat
dari sisi seni dan sisi ekonomi.

Di dalam persaingannya, bidang ekonomi memang terus gencar-gencarnya mencari inovasi


dan menuangkan kreativitas lewat potensi yang dimiliki demi meningkatkan taraf perekonomian
suatu bangsa dari segi pembangunan dan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Langkah Pemerintah guna meningkatkan perekonomian Indonesia terutama di daerah
yaitu dengan memberlakukan otonomi daerah. Lewat otonomi daerah tersebut setiap daerah di
Indonesia diharuskan untuk dapat mengembangkan setiap potensi lokal yang dimilikinya agar
dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan regional maupun global. Secara tidak
langsung, hal tersebut berarti pembangunan ekonomi suatu wilayah lebih mengarah pada
pendekatan yang berorientasi pada pengembangan sumber daya lokal yang merupakan faktor-
faktor endogen wilayah tersebut secara optimal dan maksimal.

Dengan melalui pengembangan ekonomi lokal diarahkan untuk mendukung perkembangan


sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan nilai di suatu
barang buatan lokal suatu wilayah. Melalui Proposal PKM Kewirausahaan ini dipaparkan
“BORAN” Kerajinan Bokor Berbahan Dasar Koran Sebagai Pemanfaatan Limbah Padat yang
dapat diubah menjadi barang yang berdaya guna, cinta alam, dan ramah lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang diambil adalah:

1. Bagaimana cara membuat kerajinan bokor koran?


2. Bagaimana proses promosi dan memasarkan produk ini?
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan program kreativitas mahasiswa ini adalah:

ii
1. Penyusun mendapat pengalaman dalam pembuatan PKM dan dapat memahami
bagaimana tahapan-tahapan membangun sebuah usaha dan menanamkan mental yang
kuat dan kreatif dalam berkarya.
2. Dapat membuat kerajinan tangan yang memiliki nilai tinggi akan cinta alamnya.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dalam penyusuna program kreativitas mahasiswa ini diantaranya.
1. Mendapat pengalaman dari mereka yang sudah menggeluti usaha ini, kreativitas,
ketekunan, kesabaran, dan menggali potensi diri.
2. Potensi diri untuk kreativitas, Jika ini ditekuni merupakan salah satu kegiatan ekonomi
kerakyatan.
3. Tentunya mendapat masukan positif dari teman dan orang lain.
4. Supaya mahasiswa mempunyai jiwa kewirausahaan.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penyusuna program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengalaman tentang bagaimana dunia wirausaha.
2. Mendapatkan pembelajaran bagaimana melihat potensi bahan-bahan atau jenis bahan
lainnya yang ada dilingkungan.
3. Bagi lingkungan, tidak mencemari lingkungan karena berbahan dasar koran yang ramah
lingkungan

ii
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Jenis dan Nama Produk


Jenis : Bokor
Nama Produk : Bokor Koran

2.2 Keunggulan Produk


Keunggulan bokor koran ini adalah koran biasanya dibaca dan lalu di buang begitu saja,
dari pada di buang koran juga dapat diubah menjadi kerajinan bokor koran. Selain itu
koran juga memiliki keunggulan lain yaitu:
1. Memiliki potensi yang tinggi, karena usaha ini berbahan dasar limbah padat dari
koran.
2. Ramah lingkungan dan membantu masyarakat dalam menyeleksi berbagai limbah
daur ulang yang dapat berdaya guna.
3. Produk yang terjual di pasaran biasanya terbuat dari perak dan kuningan, sehingga
untuk membuat daya tarik masyarakat akan produk berbahan dasar koran yang mudah
didapat dan hasil kerajinan yang terbilang bagus.
4. Biaya produksi produk yang terjangkau karena bahan bakunya murah dan memiliki
kualitas yang amat baik jika diolah dengan benar.

2.3 Perolehan Bahan Baku


Koran termasuk sebuah media massa yang dicetak dan disusun atau dibentuk dari kertas
buram yang berukuran besar yang isinya memuat tentang informasi-informasi seputar
kehidupan sehari-hari dan informasi sekitar atau berita. Setiap pagi masyarakat Indonesia
sering membaca koran, berita yang beredar pun hanya menarik pada saat itu saja. Setelah selesai
dibaca biasanya koran akan diletakan begitu saja atau langsung di buang. Limbah koran tersebut
biasanya akan di beli oleh pengepul untuk di daur ulang atau unuk membuat kerajinan-kerajinan
yang berharga cukup murah seperti bokor koran ini.
2.4 Analisis Pasar
a. Profil Konsumen
Dengan bertambahnya kesadaran masyarakat mengenai sampah koran yang sangat
berbahaya terutama untuk kondisi lingkungan, maka limbah koran tersebut diolah
dijadikan kerajinan yaitu bokor koran sebagai pengganti bokor perak dan kuningan
yang harganya cukup mahal di pasaran. Dengan memanfaatkan koran sebagai bokor
bisa mengurangi sampah koran yang ada di masyarakat, membuka peluang usaha
baru, bokor koran juga dapat di gunakan sebagai sarana untuk persembahyangan dan
acara-acara lain umat hindu.
b. Potensi dan Segmentasi Pasar
Potensi pasar kerajina berbahan dasar limbah koran masih sangat luas, karena
kerajinan bokor koran ini masih jarang ditemukan di pasaran. Sehingga limbah koran
yang tadinya tidak bernguna menjadi berguna di masyarakat. Segmentasi pasarnya

ii
adalah ibu-ibu PKK karena menjadi penggerak untuk mengurangi limbah kertas di
rumah tangga. Rencana pemasaran produk ini akan dilakukan dengan
mendistribusikan produk ke pasar umum, pasar kerajinan, pameran, dan juga
dipasarkan dengan mendirikan tempat usaha sendiri, namun menggunakan metode
pemesanan.
c. Pesaing dan Peluang Pasar
Tingkat kesadaran sangat besar sekali, karena setiap masyarakat Bali yang beragama
hindu pasti mempergunakan bokor untuk upacara agama dan bisa dijual sampai
keluar Bali, tergantung bagaimana cara promosi produk ini, dan untuk saat ini bahan
baku tidak ada masalah dan masih gampang didapatkan.
d. Target Penjualan Satu Tahun
Pembuatan bokor koran ini akan direncanakan dijual di pasar-pasar agar masyarakat
tahu untuk menjaga lingkungan dari limbah koran dengan cara diolah menjadi
kerajinan yang berguna.
e. Strategi Pasar yang Akan Diterapkan
1. Wilayah pemasaran
Pemasaran usaha ini akan ditujukan kepada ibu-ibu PKK di desa-desa di Bali.
2. Kegiatan pemasaran
Kegiatan pemasaran produk ini akan dilakukan dengan cara menawarkan produk
ke desa-desa khususnya kepada ibu-ibu PKK. Setelah menawarkan produk akan
langsung dibuka tahap pemesanan produk agar ibu-ibu PKK yang tertarik dengan
produk ini bisa langsung memesannya.
3. Kegiatan promosi
Promosi usaha ini akan dilakukan dengan menggunakan media sosial. Pemasaran
dengan menggunakan media sosial akan lebih mudah karena hanya men-share
foto-foto produk kerajinan ke internet atau media sosial seperti Facebook dan
Whats App.

2.5 Analisis Swot


a. Kekuatan
1. Bahan baku yang murah.
2. Bahan baku yang berasal dari limbah koran sehingga kita membantu melakukan
daur ulang produk.
3. Harga lebih murah dari pada bokor berbahan baku perak dan kuningan.
b. Kelemahan
1. Belum pernah memproduksi bokor koran.
2. Belum pernah memasarkan bokor koran.
3. Bahan tidak anti air.
c. Peluang
1. Menggunakan bahan baku daur ulang.
2. Mendukung kegiatan menjaga lingkungan.

ii
3. Memiliki potensi ekonomi.
4. Harga terjangkau di masyarakat.
d. Tantangan
1. Tidak dapat bertahan lama.
2. Tidak semua masyarakat mau membeli bokor koran.
2.6 Analisis Usaha

Tabel 2.1 Dana Produksi Bokor Koran


No Jenis Pengeluaran Biaya

ii
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Proses Pengolahan
Mulai Pengumpulan Limbah Koran
Koran Bekas Menjadi Bokor Koran

Promosi

Selesai Pemasaran
Bagan 3.1 Metode Pelaksanaan Program

Keterangan:
1. Pengumpulkan koran bekas
Mengumpulkan koran-koran bekas yang sudah tidak terpakai
2. Alat dan bahan yang diperlukan:
Alat: pisau cuter, kuas lukis, kuas besar, roskam kayu, botol kaca, botol plastik, dan alas,
meja kerja, dan kursi.
Bahan: koran, lem fox, lem-G, prade aga, cat mowilek, cat clear finish,
3. Proses produksi bokor koran
. Pastikan bahan dan alat ada dan siap digunakan, sehingga tidak menghambat proses
pembuatan kerajinan.
a. Potong koran pada sisi tengah yang memang belum terpotong. Lipat koran yang telah
terpotong dijadikan tiga lipatan terlebih dahulu, lalu masukkan lidi kedalamnya, ketika
akan menggulung diberi lem fox diatas alas agar koran gampang untuk melekat dan
melinting, kemudian gulung. Lalu keluarkan lidi dari gulungan koran, gunakanlah alat
pendukung untuk merapikan gulungan atau alat seperti roskam kayu sehingga mendapat
lintingan yang bagus dan baik.
b. Dalam pembuatan rancangan membutuhkan 120 lintingan (untuk membut satu buah
bokor). Lintingan koran di gulung dengan botol kaca sehingga membentuk lingkaran.
Untuk membuat tatakan bawah bokor, lintingan koran dilingkar merapat searah jarum
jam. Sesuaikan dengan ukuran pesanan (30cm). dalam setiap menempelkan lintingan
koran pergunakan lem-G secukupnya. Seperti pada gambar dibawah ini.
c. Kemudian diberi ornamen (ukiran) pada bebarapa sisi bokor agar terlihat lebih menarik.
d. Setelah selesai tahap pembuatan dasar selesai, pergunakan lem fox untuk dioleskan pada
setiap sisi agar bokor menjadi kuat. Kemudian dijemur dibawah terik matahari. Setelah
kering lakukan pengecatan dasar mempergunakan cat mowilek seri. Kurang lebih 3 lapis.

ii
Setelah kering, kemudian perguanakan cat prade untuk mengecap pinggiran atau lis serta
ornamen/ukiran. Dikeringkan kembali, jika benar-benar kering barulah di cat dengan
mowilek clear finish.
e. Barang siap di pasarkan.
4. Proses promosi
Tahap promosi, tahap ini dilakukan dengan cara yaitu dengan media online. Untuk media
online disini secara teknis penyusun akan membuat suatu promosi dengan foto dan kata-kata
serta mengupload hasil karya kerajinan pada sosial media.
5. Proses Pemasaran
Tahap pemasaran, tahap pemasaran ini dilakukan dengan metode online, pemasaran online
dilakukan dengan memasarkan produk ke sosial media melalui Facebook.

ii
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Rancangan ini di peruntukkan guna memproduksi sebanyak 156 buah produk bokor
selama satu bulan.
Tabel 4.1 Total Biaya Yang Diperlukan
No Jenis Pengeluaran Biaya

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-K
Bulan Ke-
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5

ii

Anda mungkin juga menyukai