Disusun Oleh :
Sandi Gunawan – E112011017
Shelya Putri Wiyoga – E112011018
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Hidayah Nya sehingga
dapat terselesaikan tugas makalah yang berjudul Maeteri Fungsi Perencanaan ini dan dapat tereselesaikan
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Pengantar Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Fungsi Perencanaan bagi para pembaca dan juga penulis.
Semoga Makalah ini dapat memberikan informasi bagi mahasiswa/i dan bermanfaat bagi
pengembangan wawasan dan peningktan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalammualaikum Wr.Wb.
I
Daftar isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………..I
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………II
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………………...........1
2.1.1. Perecanaan……………………………………………………………………………….3
1. Pengertian Perencanaan.……………………………………………………………3
2. Perspektif Perencanaan……………………………………………………………..3
4. Tujuan Perencanaan………………………………………………………………..4
II
3.5. Taktik dan Operasional…………………………………………………………………....13
BAB IV Penutup………………………………………………………………………………………....17
1. Kesimpulan………………………………………………………………………………...17
2. Saran – saran ……………………………………………………………………………...18
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………...19
III
BAB I
Pendahuluan
Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, ataupun yang lainnya
pasti memerlukan perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi,
perencanaan rekrutmen siswa baru, perencanaan anggaran, dan lain sebagainya. Perencanaan merupakan
proses dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan
tersebut.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen didalam mengambil suatu
keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi perencanaan, fungsi-fungsi manajemen yang lainnya,
seperti pengorganisasian, pengontrolan, dan pengarahan tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat
dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas
yang telah direncanakan.
Menurut Engkoswara (2010, dikutip dalam Ikhwan, 2016: 132) perencanaan adalah suatu kegiatan
untuk menetapkan aktivitas yang berhubungan 5W1H yaitu, apa (what) yang akan dilakukan, mengapa
(why) hal tersebut dilakukan, siapa (who) yang melakukannya, dimana (where) melakukannya, kapan
(when) dilakukan, dan bagaimana (how) melakukannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan
tujuan-tujuan yang akan dirumuskan, teknik dan metode yang dipergunakan, dan sumber yang
diperdayakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan merupakan aspek penting daripada manajemen. Manusia tidak boleh menyerah pada
keadaan dan masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan masa depan itu. Dengan demikian
landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa
depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan
yang dipilihnya dalam hal ini manajemen yang akan diterapkan seperti apa. Sehingga dengan dasar itulah
maka suatu rencana itu akan terealisasikan dengan baik. (Bukhari et al, 2005 dalam Ikhwan, 2016: 129-
130).
Sependapat dengan itu, Sanjaya (2008, dikutip dalam Sholeh, 2007: 131) menyebutkan terdapat
empat unsur perencanaan, yaitu adanya tujuan yang harus dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan,
sumber daya yang dapat mendukung, dan implementasi setiap keputusan. Dengan demikian, mengingat
pentingnya fungsi perencanaan maka dalam karya ilmiah ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari
perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan, ruang lingkup perencanaan, serta proses disusunnya suatu
rencana.
1
2
Tujuan umum
Tujuan Khusus
Dari makalah ini diharapkan dapat menambah Referensi untuk makalah selanjutnya yang berkaitan
dengan materi fungsi perencanaan, dan menambah materi dan wawasan serta referensi yang dapat
Landasan Teori
2.1. Kajian Teori
2.1.1 Perencanaan
1. Pengertian Perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah
perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri
dari perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan
salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam
melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan
adalah dengan membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut: Secara
umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian
menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara
pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan
secara menyeluruh.
Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk
mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
2. Persepktif Perencanaan
Bailey dan Johnson membagi perencanaan atas enam persepktif yaitu:
1. Perencanaan
2. Logical incremental adalah mempertimbangkan organisasi sebagai sistem siklik.
3. The political adalah strategi tawar menawar.
4
5
2. Tujuan Perencanaan
Menurut Husaini Usman (2011:65) Perencanaan Bertujuan Untuk :
1. Standart pengawasan, Yaitu mencocockan pelaksanaan dengan perencanaan
2. Mengetahui kapan pelaksanaan nya dan selesainya suatu kegiatan
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitas nya
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
5. Meminimalkan kegiatan – kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga, dan
waktu
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
7
Perencanaan merupakan upaya membuat kegiatan agar lebih fokus dan terarah. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Sa’ud & Makmun (2014: 3-4) pada hakikatnya perencanaan adalah suatu
rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa,
keadaan, suasana, dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi,
renovasi, substitusi, kreasi, dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan
tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang.
Selanjutnya, Kurniadin & Machali (2016: 139) menyatakan bahwa perencanaan pada dasarnya
adalah sebuah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan mempunyai peran
sangat penting dan utama, bahkan yang pertama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Begitu
pentingnya sebauh perencanaan sehingga dikatakan “Apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan
dengan benar, sesungguhnya sebagian pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan.”
Perencanaan berarti menentukan apa yang akan dilaksanakan sebagaimana yang dipaparkan oleh
Siagian (2015: 88) Planning dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan.” Untuk sekedar mempertegas perbedaan fungsi tersebut pada tingkat
administrasi dan manajemen, dapat dikatakan bahwa administrative planning mencakup segala aspek
kegiatan dan meliputi seluruh unit organisasi, sedangkan managerial planning bersifat departemental dan
operasional. Administrative planning merupakan hasil pemikiran dan penentuan yang bersifat garis besar,
sedangkan managerial planning bersifat lebih khusus dan rinci.
Sependapat dengan itu, Uno (2011: 2) menjelaskan perencanaan yakni suatu cara yang
memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang
antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Selanjutnya ditambahkan oleh Terry (2008: 46) perencanaan merupakan pemilihan dan
menghubungkan fakta, menggunakan asumsi-asumsi tentang masa depan dalam membuat visualisasi dan
perumusan kegiatan yang diusulkan dan memang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kemudian Siagian (2005: 36-37) berpendapat bahwa perencanaan merupakan usaha sadar dan
pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di
masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Definisi sederhana di atas sesungguhnya mengandung empat pokok pikiran sebagai berikut:
8
9
1. Suatu rencana tidak akan timbul dengan sendirinya melainkan lahir sebagai hasil pemikiran yang
bersumber pada hasil penelitian yang telah dilakukan. Artinya, kegiatan penelitian harus mendahului
perencanaan, atau paling sedikit sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan perencanaan.
2. Para manajer selaku perencana mutlak perlu memiliki keberanian mengambil keputusan dengan
segala risikonya. Dikatakan demikian karena memang benar bahwa suatu rencana adalah keputusan
yang hendak dilaksanakan di masa yang akan datang dan salah satu ciri masa depan ialah
ketidakpastian.
3. Orientasi suatu rencana ialah masa depan. Perlu ditekankan bahwa perencanaan bukanlah usaha
untuk meramalkan suatu masa depan secara umum, melainkan menentukan bentuk dan sifat masa
depan yang diinginkan oleh organisasi. Sejarah perjalanan organisasi harus dijadikan sebagai bahan
pemikiran dalam menentukan arah yang hendak ditempuh di masa yang akan datang.
4. Rencana harus mempunyai makna bahwa apabila rencana itu dilaksanakan, ia akan
mempermudah usaha yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan.
Dengan demikian, dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah proses
dasar dari fungsi manajemen yang sangat penting dalam menentukan arah kegiatan selanjutnya, dengan
adanya perencanaan maka suatu kegiatan atau aktivitas yang akan dilaksanakan menjadi lebih terarah dan
dengan perencanaan yang baik maka tujuan dari suatu kegiatan dapat tercapai dengan baik pula.
Suatu perencanaan selalu mengambil tindakan yang rasional dengan cerdas. Tetapi sebenarnya,
suatu tindakan berpikir cerdas tersebut merupakan pemikiran tentang suatu subjek dari banyak pendapat.
Termasuk juga para pendukung kebijakan substantif yang membuat suatu perencanaan melalui proses
pemikiran rasional. Mereka menyebutnya proses perencanaan ini sebagai tindakan yang rasional karena
argumen yang ada dapat merekonstruksi dan membuat kesimpulan sehingga orang lain yg dipimpin dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang sama. Sebuah diskusi intelektual atau cendekiawan mempunyai
kritk ideologis yang dapat memperkaya suatu proposal perencanaan. Tetapi, kritik ideologis ini sudah
semakin berkurang perannya sebagai pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan.
Jadi, seorang pengambil keputusan biasanya dilibatkan dengan banyak argumen yang dibuat oleh
para pendukung tindakan serta dihadapkan dengan masalah menilai suatu tindakan dari berbagai argumen
tersebut agar dapat diterima. Bagi mereka informasi yang diberikan oleh suatu kritik ideologis
merupakan rambu yang berguna tentang apa yang mungkin mendasari proposal. Kritik ini digunakan
untuk mengevaluasi argumen, menilai tempat untuk penerimaan dan kesimpulan. Selain itu, seorang
pengambil keputusan akan menggabungkan tuntutan tertentu dan proposalnya menjadi satu pilihan tang
rasional secara keseluruhan. Sehingga dapat menjadi kesimpulan yang dinilai sebagai intelegensi /
kecerdasan. Jadi, proses perencanaan rasional itu adalah menggunakanpengambil keputusan harus
mempunyai dpendukung tertentu untuk menyajikan argumen dan menggunakan prosedur intelegensi
dalam menentukan keinginan praktis.
Suatu perencanaan identik dengan suatu sistem analisis yaitu dalam konteks yang berbeda ,
disebut dengan penelitian operasional. Beer (1966) menggambarkan penelitian operasional sebagai
berikut : “Penelitian operasional adalah serangan ilmu modern terhadap masalah kompleks yang timbul
dalam arah dan pengelolaan sistem besar laki-laki. Mesin, s material dan uang dalam industri, bisnis,
pemerintah dan pertahanan. Pendekatan distinetive adalah untuk mengembangkan model scientifik dari
sistem, menggabungkan ukuran faktor kesempatan dan risiko tersebut, yang dapat digunakan untuk
memprediksi dan membandingkan hasil dari keputusan alternatif, strategi dan kontrol. Tujuannya adalah
untuk membantu manajemen menentukan kebijakan dan tindakan ilmiah.”
Pertumbuhan Manusia
10
Pertumbuhan manusia merupakan alasan mengapa kita harus mempunyai rencana, atau bisa
disebut alasan dari teori perencanaan. Maksudnya adalah pertumbuhan manusia merupakan sudut
pandang yang diambil dalam proses pembangunan framework konseptual untuk memikirkan
perencanaan. Pertumbuhan manusia mempunyai dua aspek yaitu pertumbuhan sebagai produk dan
sebagai proses menuju hasil yang sama. Tujuan dari proses pertumbuhan ini sendiri terkadang tidak saja
ditujukan untuk mendapatkan hasil, tetapi juga kemampuan untuk mencapai pertumbuhan yang masih
berlanjut. Sebagai sebuah produk, pertumbuhan tidak bisa diukur secara numerik seperti pooulasi
meningkat, GNP, dan Indeks standar hidup. Sedangkan pertumbuhan sebagai sebuah proses mengacu
dalam pembelajaan dan kreativitas.
Alasan pertumbuhan manusia sebagai akhir perencanaan , yaitu karena pertumbuhan sebagai
pedoman pembangunan diri sendiri, serta ketersediannya model pertumbuhan. Maka dari itu, banyak para
ahli atau peneliti menilai bahwa pertumbuhan merupakan konsep verifikasi secara empiris dan sebuah
kondisi pertumbuhan tersebut bersifat terbuka untuk analisis dan manipulasi. Pertumbuhan manusia
sendiri terkait dengan pembimbing diri sendiri. Banyak hambatan yang ditemukan dalam argumen
mengenai dua aspek tersebut, yaitu : masalah distribusi sumber daya.Maka cara untuk menghapuskan
hambatan pertumbuhan manusia berarti harus dengan mengubah diri kita sendiri.
Alasan lain terletak pada kesadaran. Kesadaran menurut Deutsh (1966) merupakan tingkat
tertinggi feedback atau umpan balik sebagai proses informasi yang dihasilkan dalam tindakan. Karena
manusia memiliki kesadaran , maka kapasitas mereka untuk belajar adalah jauh lebih besar daripada
mesin yang paling canggih. Tetapi kedasaran ini tidak perlu dianggap sesuatu yang sama sekali diluar
pemahaman kita. Menurutnya juga kesadaran dibagi menjadi dua yaitu, kesadaran sederhana dimana
sebuah variabel dipertahankan konstan. Kedua adalah kesadaran yang berperilaku sebagai objek.
Kesadaran juga penting menurut dia karena berkaitan dengan penentuan nasib sendiri.
Demikian juga menurut ahli Bucdey (1967) yang menekankan pentingnya sosial terhadap
lingkungan sosial. Sedangkan Etzioni (1968) juga menghubungkan konsep panduan diri dengan orang-
orang dari kesadaran dan pertumbuhan. Mereka menganggap pertumbuhan manusia sebagai ideal dalam
arti manusia dapat mengubah lingkungan fisik dan memanfaatkan sumber daya. Dalam arti kedua,
pertumbuhan dinilai sebahai panduan diri. Ketiga adalah pertumbuhan sebagai prinsip evolusi, yaitu
peningkatan berbagai pencapaian tujuan yg dalam kehidupan organisme adalah prinsip yang mendasari
proses evolusi.
Petumbuhan termasuk dalam model sibernetika (cybernetics). Model ini mampu untuk
menjelaskan perilaku mencari tujuan.Model ini memberikan penjelasan serta menyimpulkan adanya
ujung dari perilaku nyata seperti proses umpan balik. Ujung perilaku tersebut berhubungan dengan pola
arus informasi. Model pertumbuhan tidak memberikan arahan dalam mengamati pertumbuhan, mereka
hanya menunjukan konkret “real” untuk peningkatan pertumbuhan. Seperti yang dikatakan oleh Buckley
(1967) yang telah membedakan dua proses dalam membanguna dua jenis umpan balik, yaitu morphotasis
dan morfogenesis. Morphotasis adalah proses dimana sebuah sistem mempertahankan apa yang telah
diberikan. Jenis umpan balik yang terdapat dalam morphotasis adalah umpan balik negatif. Sedangkan,
morfogenesis mengacu pada proses yang cenderung untuk menguraikan suatu sistem, yaitu yang
mengarah pada pertumbuhan. Umpan balik yang digunakan dalam morfogenesis adalah umpan balik
positif.
Setelah kita mengetahui alasan merupakan nilai yang ideal maka sekarang kita akan membahas hal
apa yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yg berhubungan dengan pertumbuhan manusia.
Tantangan tersebut adalah tantangan untuk mengejar pertumbuhan tanpa henti, tantangan untuk melawan
11
hambatan pertumbuhan dimanapun itu berada, tantangan akan kecemasan yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dalam mengejar pertumbuhan, serta tantangan berbagi tanggung jawab untuk
masa depan. Maka diperlukannya sebuah pilihan untuk melawan peningkatan diri, untuk pertumbuhan
manusia. Tetapi pilihan juga dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan dan bisa untuk
menghilangkan peluang masa depan. Oleh karena itu, sebuah pilihan juga mempunyai unsur risiko.
Tetapi, jika kita menghindar dari pilihan berarti kita telah menghindar dari tanggung jawab. Sebuah
tanggung jawab untuk nasibnya diri sendiri.
“Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode, anggaran dan standar tolah
ukur keberhasilan suatu kegiatan untuk ditetapkan suatu keputusan tentang suatu pekerjaan yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan siapa yang melakukannya ”.
Pengertian ini menunjukan bahwa perencanaan merupakan proses ataupun rangkaian beberapa kegiatan
yang saling berhubungan dalam memilih salah satu diantara beberapa alternatif tentang tujuan yang
dilakukan sebuah organisasi/perusahaan. Kemudian memilih strategi dan metode untuk mecapai tujuan
tersebut. Dilanjutkan juga dangan menetapkan anggaran untuk melaksanakan strategi dan metode
tersebut, diiringi dengan memilih dan menetapkan kriteria tolak ukur untuk menilai tingkat keberhasilan
organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya dengan mengimplementasikan strategi yang telah
dipilih sebelumnya.
a). Proses Penyusunan dan Tahapan dalam Perencanaan.
Proses Penyusunan daalam perencanan adalah:
1. Merumuskan misi dan tujuan
2. Memahami kodisi atau keadaan saat ini.
3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan.
4. Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai tujuan.
b). Proses pembuatan Rencana
Proses pembuatan rencana adalah langkah-langkah yang harus dipahami dan dilakukan
dalam pengambilan rencana suatu organisasi untuk mewujudkan sebuah rencana. Rencana dalam
suatu organisasi haruslah dibuat dengan cermat sehingga rencana-rencana tersebut dapat
menjawab persoalan ataupun mencapai target masa depan. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah menganalisa permasalahan atau target masa yang akan datang. Kedua adalah mengetahui
kondisi organisasi bersangkutan dalam melaksanakan rencana nantinya. Selanjutnya dalam
membuat rencana adalah orientasi masa depan guna terus berkompetisi dengan tantangan global.
Untuk membuat suatu rencana ada beberapa tindakan yang harus dilalui. Tingkatan-tingkatan
atau langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan tugas dan tujuan
2. Mengobservasi dan menganalisa
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
4. Membuat sintesa
5. Menyusun rencana
Husein Umar: perencanaan merupakan kegiatan ataupun proses membuat rencana yang kelak
dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuan.
Garth N. Jone: perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembangan dari pada
tindakan yang paling baik untuk pencapaian tujuan.
13
M. Farland: perencanaan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan menggunakan
sebagian pengaruhnya untuk mengubah dari pada wewenangnya.
Handoko: perencanaan adalah pemilihan (penetapan) tujuan organisasi, penentu strategi,
kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi
atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan
sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan
dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST
(Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic,
Ecological, Regulatory). Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang
bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu
proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program
strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.Ada 3 (tiga) alasan yang menunjukkan
pentingnya Perencanaan Strategis :
1. Perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentukbentuk perencanaan
lainnya yang harus di ambil.
2. Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk
perencaaan lainnya.
3. Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk
perencaaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan
memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan
sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat
menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting
2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas
3. Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap kemungkinan
terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya Perencanaan strategis tidak mengenal standar
baku, dan prosesnya mempunyaivariasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang
variasinya sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat.
Perencanaan Strategik tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu organisasi, tetapi
perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang paling kritis. Sedangkan
perencanaan yang dilakukan pada tingkatan bawah disebut perencanaan operasional (operatioanl
planning), yang memusatkan perhatiannya pada operasi-operasi sekarang dan terutama berkenaan dengan
efisiensi, bukan efektifitas. Perbedaan pokok antara perencanaan strategik dan operasioanal dapat di
ringkas dalam tabel berikut:
14
Batasan Lingkungan sumber daya sekarang Lingkungan sumber daya masa yang
akan datang
Perencanaan Taktis atau Tactical Plans adalah Perencanaan yang memuat taktik-taktik para manajer
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah direncanakan oleh Top Management (Manajemen
Puncak) dalam perencanaan strategis.
Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis adalah keterlibatan terus-menerus para manajer dan karyawan inti untuk
menghasilkan rencana bagi keseluruhan organisasi maupun unit-unit individual mereka. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa performa organisasional untuk membuahkan hasil jangka pendek
konsisten dengan arah strategis organisasi anda serta memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia
seefektif mungkin. Perencanaan ini penting karena:
Tujuan operasional merupakan jabaran dan tahapan – tahapan untuk mencapai tujuan strategik.
Rencana operasional disusun oleh unit – unit atau Individu staf yang ada dalam struktur
organisasi sekolah dan mengacu pada program yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi
masing – masing.
Perencanaan Operasional merupakan Perencanaan yang berjangka waktu pendek (kurang dari
satu tahun), Tindakan-tindakan pada Perencanaan Operasional ini dirancang dan dikembangkan
16
spesifik untuk mendukung perencanaan strategis (Strategic Plans) dan perencanaan Taktis
(Tactical Plans).
Operational Plans ini biasanya direncanakan oleh para Manajer atau supervisor dan
pemimpin tim untuk memenuhi tanggungjawabnya dalam mencapai sasaran yang telah
direncanakan pada Perencanaan Taktis
Perencanaan Operasional ini juga mengatur operasional harian sebuah organisasi.
b) Perencanaan strategi bertugas mendefinisikan tujuan ideal dan tujuan yang bisa dilaksanakan.
Sementara itu perencanaan operasional bertugas menerjemahkan kedua macam tujuan tadi
bersama kebijakannya kedalam metode, prosedur, dan koordinasi agar tujuan-tujuan tadi
dapat direalisasi. Itulah sebabnya mengapa cunningham dalam pidarta mengatakan
perencanaan operasional doing things right, dalam perencanaan operasional kita dituntut
melakukan sesuatu dengan benar berbeda dengan perencanaan strategi yang menuntut kita
untuk melakukan hal yang benar. Mengerjakan sesuatu dengan benar berkaitan dengan
pelaksanaan, performan yang ingin dicapai dan hasil. Perencanaan operasional hanya
melakukan perintah perencanaan strategi, ia hanya berusaha agar cita-cita dari perencanaan
strategi bisa tercapai.
Dalam konteks pemyusunan strategi, ada dua tipe rencana yang harus diperhatikan. Pertama, rencana
konsepsionalatau teoritis, sebagai rencana yang ideal dan diharapkan dapat terwujud. Kedua, rencana
tindakan atau action-plan, yang lebih mendasarkan kepada faktor-faktor lapangan dengan segala
perkiraandistorsi yang mungkin terjadi.
Rencana tindakan sering juga disebut dengan rencana operasional. Perencanaan tindakan adalah kegiatan
penyusunan langkah-langkah yang operasional untuk mencapai hasil-hasil yang telah di rumuskan dalam
strategi. Berdasarkan pengertian ini, maka kata kunci yang penting dalam membuat rencana tindakan
adalah operasional.
Sesuatu rencana mungkin dinilai baik secara konseptual atau di belakang meja, tetapi belum tentu dapat
dilakukan dilapangan. Suatu rencanan mungkin menunjukan keberhasilan di suatu tempat ketika di
terapkan, namun ternyata belum tentu berhasil ditempat yang berbeda. Inilah yang membuat strategi akan
di tentukan pula oleh penyusunan rencana tindakan.
Tiga langkah yang harus di perhatikan dalam menyusun rencana tindakan atau action plan, yaitu:
1. Meninjau kembali langkah-langkah dalam rencana strategis yang mungkin diterapkan
2. Mengidentifikasi dan menginventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal
di lapangan yang mendukung dan menghambat tingkat keberhasilan rencana konsepnasional
3. Berdasarkan perhitungan dan pertimbangan atas faktor-faktor operasioanal di lapangan yang telah
teridentifikasi dan terinventarisasi,
selanjutnya harus di susun sedikitnya 3 variasi rencana tindakan, yaitu:
Rencana A, yang mendasarkan pada kemungkinan suksesnya operasional sesuai perhitungan di
‘belakang meja’
Rencana B, disebut juga rencana modifikasi atau rencana alternatif, yaitu rencana yang
mendasarkan kepada kemungkinan terjadinya hambatan-hambatan terhadap kelancaran rencana di
belakang mej’ oleh faktor-faktor operasional di lapangan.
Rencana C atau di sebut juga sebagai rencana darurat, yaitu rencana bersifat semi spontan di
lapangan yang di lakukan apabila segala sesuatu yang di rencanakan di ’ belakang meja’ menjadi
berantakan oleh satu atau lebih faktor operasioanal yang berisiko fatal.
18
19
BAB IV
Penutup
1. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas manajerial pada setiap organisasi.
Karena itu, perencanaan akan menentukan adanya perbedaan kinerja (perforemance) satu
organisasi dengan organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan. Mondy &
Premeaux (1995:138) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses menentukan apa yang
seharusnya dicapai dan bagaimana mewujudkannya dalam kenyataan. Berarti di dalam
perencanaan akan ditentukan apa yang akan dicapai dengan membuat rencana dan cara-cara
melakukan rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan para manajer di setiap level
manajemen.
Adapun perencanaan taktik dan operasional Perencanaan taktis adalah keterlibatan terus-
menerus para manajer dan karyawan inti untuk menghasilkan rencana bagi keseluruhan
organisasi maupun unit-unit individual mereka. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
performa organisasional untuk membuahkan hasil jangka pendek konsisten dengan arah strategis
organisasi anda serta memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seefektif mungkin,
Perencannan operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatiannya pada operasi
sekarang(jangka pendek) dan terutama berkenaan dengan tujuan mencapai efisien, perencannan
operasional merupakan kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan
perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih
sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi
Dapat diketahui bahwa rencana strategis adalah rencana spesifik mengenai bagaimana untuk
mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh entias. Sedangkan Perencanaan strategis
adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan
perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kesetiap program jangka panjang selama
beberapa tahun kedepan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan
strategik perencanaan yang berisi informasi tentang program-program beberapa tahuun yang akan
datang.
Dan dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh
organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan,
manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis / strategic planning. Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga
dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi . Perencanaan
strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil
penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979).
Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup
serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning
tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.
20
2. Saran – saran
1. Alangkah lebih baiknya diterapkan agar dapat mengetahui performa dan dapat
menghasilkan hasil yang konsisten
2. Karyawan dan manajer harus sering berkontribusi untuk menghasilkan hasil yang efisien
dan konsisten dan dapat mengimplementasikan perencanaan strategi tersebut untuk
mencapai tujuan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Februari 2021
Firmansyah Anang dan Mahardika w. Budi (2018). Pengantar Manajemen. Edisi.1. Yogyakarta:
Deepublish
https://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/12/04/perencanaan-
operasional/#:~:text=Perencanaan%20operasional%20adalah%20perencanaan
Februari 2021
Kho Budi (2016). Pengertian Perencanaan (planning) dan jenis – jenis perencanaan. Online. Tersedia :
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perencanaan-planning-jenis-perencanaan/.
Rifai Muhammad dan Fadhli Muhammad(2013). Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka Media
Perintis
Rifa’I Muhammad dan Wijaya Chandra (2016). Dasar – dasar Manajemen. Medan: Perdana Publishing
Pangesthi Dwiyana(2020. 15 Pengertian Manajemen Strategi menurut para ahli,fungsi dan tujuannya.
http://inovapos.com/perencanaan-tindakan-action-plan/#:~:text=Rencana%20tindakan
19 Februari 2021
Syabrina Hanna (2013). Pemikiran Dasar dari Perencanaan Teori. Online. Tersedia :