Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Alah SWT, karena atas segala limpahan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMS
(Badan Usaha Milik Swasta), DAN KOPERASI”. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami
penulis akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah
ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan kerja sama yang dari
semua pihak yang telah membantu dalam terselesainya makalah ini sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi dapat teratasi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ........................................................ 2
B. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) ......................................................... 8
C. Badan Usaha Koperasi............................................................................... 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ ............ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak banyak diperdebatkan bahwa industri merupakan tulang punggung
perindustrian, sehingga terkadang pembangunan ekonomi identik dengan industrialisasi.
Yang sering menjadi permasalahan adalah bagaimana proses industrialisasi
dilaksanakan serta jenis industri apakah yang harus dipuilih oleh suatu negara. Hingga
menjelang akhir milenium II struktur industri Indonesia banyak didominasi oleh industri
besar swasta dengan sebagian besar bentuk konglomeratisasi. Industri kecil dan
menengah, dimana sebagian besar masyarakat terlibat di dalamnya, mengalami
marginalisasi bahkan kehancuran. Di sisi lain, industri besar dengan
konglomeratisasinya ternyata memiliki kinerja ekonomi yang buruk, sehingga perannya
dalam perekonomian dipertanyakan.
Peran pemerintah yang diimplementasikan melalui BUMN ternyata tidak optimal.
Bahkan, seringkali BUMN justru menjadi tunggangan ekonomi-politik dari penguasa.
Intervensi pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus biasa di Indonesia,
terutama menyangkut pembagian peran antara pemerintah, swasta dan koperasi.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang
menyangga perekonomian. Ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Atau, dapat dikatakan bahwa di
dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi, yakni swasta dan
pemerintah. Kelompok swasta dapat dibagi dalam dua subkelompok, yakni koperasi dan
perusahaan-perusahaan nonkoperasi. Sedangkan kelompok pemerintah adalah BUMN.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
2. Apa tujuan didirikannya BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
3. Apa saja peranan BUMN, BUMS, dan Koperasi ?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui peranan Badan – Badan perekonomian yang ada di Indonesia antara
lain BUMN, BUMS, dan koperasi.
2. Mengetahui penerapan BUMN, BUMS, dan Koperasi di Indonesia serta dampak
yang dihasilkannya.
3. Sebagai bahan referensi dari sumber – sumber yang telah ada sebelunnya.
4. Sebagai bahan evaluasi penerapan sistem perekonomian di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang
menyangga perekonomian, ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Dapat dikatakan bahwa di dalam
perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi yaitu swasta dan pemerintahan.
Kelompok swasta dapat dibagi dalam dua sub kelompok, yakni koperasi dan perusahaan-
perusahaan non koperasi. Sedangkan kelompok pemerintahan adalah BUMN.
A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
1. Definisi
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian
atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN
dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang
atau jasa bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa
pengertian dari Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN,
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang
produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran
rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.
Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan “Bumi , air, dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Kedua pasal ini merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan
dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang banyak
bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi kekuataan tertinggi
kepada negara untuk :
a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan
b. Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam
c. Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan
perbuatan hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya.
Dengan adanya pasal 33 ayat 2 dan ayat 2 UUD 1945 merupakan jaminan
bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Peran
pemerintah akan menjadi lebih nyata bila pemerintah memiliki perusahaan negara.
2
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang
dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan anak
perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Karena seluruh
modalnya dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh
pemerintah. Menurut instruksi presiden No. 7 tahun 1967, perusahaan negaradiubah
bentuknya menjadi BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan jawatan
(perjan), perusahaan umum (perum) , dan perusahaan perseroan (persero).BUMN
memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun agar
peran tersebut bisa lebih maksimal, BUMN harus memebuhi syarat-syarat berikut;
 Dikelola berdasarkan prinsip dan kultur korporasi yang sehat;
 Dikelola oleh manajemen profesional, integritas dan leadership yang kuat, serta
memiliki sense of business yang tinggi. Untuk itu pola rekrutmen dan pola re-
munerasi harus dikembangkan sesuai dengan standar korporasi;
 Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), secara konsis-ten
dan berkesinambungan;
 Mampu terus menciptakan nilai tambah dan inovasi;
 Siap bersaing di era kompetisi global, dan memiliki kemampuan untuk survive
dalam segala kondisi;
 Memiliki tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), baik dalam
hal kepedulian terhadap lingkungan hid up, pengentasan problem masyarakat
sekitar, dan pengembangan pengusaha kecil.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pengelolaan BUMN
membutuhkan keterlibatan yang aktif dari semua pihak, baik Pemerintah,
manajemen BUMN, karyawan BUMN, akademisi, parlemen, dan masyarakat luas
yang memiliki per-hatian terhadap BUMN. Karena itu, marilah bersama-sama kita
pikirkan dan pantau bersama pengelolaan BUMN ini, untuk dapat memberikan
hasil yang seoptimal mungkin bagi masyarakat dan negara ini.
2. Maksud dan Tujuan Badan Usaha Milik Negara(BUMN)
Berdasarkan UU no. 19 Tahun 2003 pasal 2, maksud dan tujuan pendirian
BUMN tidak lain adalah sebagai berikut:
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
2. Mengejar keuntungan.
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang
banyak.
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan koperasi.

3
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
3. Visi dan Misi Badan Usaha Milik Negara(BUMN)
Dibawah pembinaan Kementrian BUMN telah tersusun suatu Master Plan
BUMN tahun 2002-2008 yang memuat VISI “Menjadikan BUMN sebagai Badan
Usaha yang tangguh dalam persaingan global dan mampu memenuhi harapan
stakeholder” dengan beberapa catatan :
1. BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam
perekonomian Indonesia
2. Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus
dipertahankan baik sebagai pemegang saham mayoritas atau minoritas.
3. Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
pengelolaan secara profesional, efisien dan tangguh sehingga mampu
menghadapi persaingan global
4. Meningkatkan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pajak, deviden
maupun hasil privatisasi serta memenuhi harapan stakeholders.
Dari visi tersebut juga dikandung suatu MISI yang juga tersusun dalam
suatu Master Plan BUMN tahun 2002-2008BUMN sebagai berikut :
1. Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan
pengelolaan usaha untuk mewujudkan profesionalisme dengan berlandaskan
pada prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan BUMN.
2. Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa
usaha antar BUMN berdasar prinsip bisnis sehat.
3. Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk
menyediakan produk barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif serta
pelayanan bermutu tinggi.
4. Peningkatan kontribusi BUMN kepada negara
5. Peningkatan peran BUMN dalam kepedulian terhadap lingkungan, pembinaan
koperasi dan UKM dalam program kemitraan.

4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


a. Lebih bersifat social oriented / service oriented artinya berorientasi pada
pelayanan kepentingan umum
b. Jika dalam manjalankan usahanya memperoleh keuntungan. Maka
pemanfaatan keuntungan tersebut semaa-mata dimaksudkan untuk
menyejahterakan kehidupan masyarakat.
c. Selama masyarakat masih memerlukan , kegiatan badan usaha milik negara
dilakukan secara terus-menerus

4
d. Sebagai agen pembangunan , seluruh daya dan kemampuannya diarahkan pada
pembangunan nasional yang sedang dan akan dilaksanakan
e. Merupakan sarana vital yang efektif untuk melaksanakan pembangunan
nasional, sehingga direksi harus senantiasa membuat kebijakan yang sesuai
dengan GBHN
f. Pengorganisasian dilakukan secara profesionalisme.
5. Karakteristik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a. Usaha bersifat membantu tugas pemerintah, seperti membangun praarana
tertentu guna melayani kepentingan masyarakat.
b. Menghasilkan barang tertentu karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan,
seperti senjata dan pencetakan uang
c. Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus
dimiliki serta dikelola oleh pemerintah.
d. Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau bersifat
strategis.
e. Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat
f. Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.
7. Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a. Kelebihan BUMN
1. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2. Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
3. Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
4. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5. Sebagai sumber pendapatan negara
b. Kekurangan BUMN
1. Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2. Manajemen perusahaan kurang profesional
3. Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4. Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang
mengikat
5. Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi
8. Peranan BUMN terhadap Peningkatan Kemakmuran Rakyat
1. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal
2. Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan
koperasi
3. Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta

5
4. Sebagai sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk
dipergunakan oleh negara dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
5. Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi
pengangguran yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
6. Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi ,
dan masyarakat di sekitar BUMN
9. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik negara (BUMN)
Badan usaha milik negara atau BUMN memiliki 3 bentuk yaitu :
a. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan.Karena
keterbatasan modal yang dimiliki oleh pemerintah maka dijuallah sahamnya
kepada swasta. Namun untuk tetap dapat mengendalikan BUMN tersebut maka
saham dari pemerintah haruslah minimal 51 % .sehingga pemerintah masih
menjadi pengendali dalam pengambilan keputusan.
Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.
2. Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut :
1. Pendirian atas usulan menteri kepada presiden
2. Status hukumnya yaitu dalam bentuk badan hukum, yaitu berdasarkan
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan peraturan pemerintah
(PP) pendirian usaha
3. Hubungan organisasi dengan pemerintah yaitu berdiri sendiri sebagai
organisasi yang dicapai
4. Kepemilikan atau penguasaan oleh pemerintah dapat sepenuhnya atau
sebagian yang dapat diketahui melalui kepemilikan saham secara
keseluruhan, dan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.
5. Modal terdiri dari saham dan dapat diperjualbelikan di pasar modal
6. RUPS memegang kekuasaan tertinggi
7. Dipimpin oleh direksi
8. Tujuan utama mencari laba
9. Hubungan usaha diatur menurut hukum perdata
10. Status pegawai adalah pegawai swasta.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh
negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu dan sekaligus mencari
keuntungan yang berdasar prinsip pengelolaan perusahaan.
Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut :

6
1. Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.
2. Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan negara yaitu
UU No.19 PP tahun 1960 dan PP tentang pendirian usaha
3. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang
dipisahkan dari APBN
4. Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat
memperoleh kredit dari dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam
bentuk obligasi
5. Dipimpin oleh direksi
6. Usaha adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang atau
jasa yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan
sekaligus memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan yang sehat.
7. Dapat menuntut dan dituntut serta hubungan hukumnya diatur secara
hukum perdata.
8. Pegawai adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri di luar
ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri atau persero
9. Makna usaha sebagai public service dan profit service seimbang
10. Hubungan organisasi yaitu berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi yang
terpisah
c. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan jawatan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk
dalam anggaran belanja negara yang menjadi hak dari departemen yang
bersangkutan . Tujuan perjan adalah pengabdian dan melayani kepentingan
masyarakat yang ditujukan untuk kesejahteraan umum, dengan tidak
mengabaikan syarat efisiensi , efektivitas, dan ekonomis serta pelayanan yang
memuaskan.
Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan
syarat efisiensi, efektivitas dan ekonomis.
2. Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran belanja
negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan.
3. Merupakan bagian dari departemen , dirjen, direktorat, atau pemerintah
daerah
4. Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.
5. Perjan memperoleh fasilitas negara.
6. Pegawai perjan adalah pegawai negeri.
7. Perjan berlaku hukum publik yang berarti bila perusahaan dituntut,
kedudukannya adalah sebagai pemerintah.

7
B. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
1. Definisi
Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan
odan dimiliki oleh pihak swasta yang berorientasi pada laba. Jenis-jenis BUMS
dapat dibedakan atas beberapa bentuk badan usaha yang dimiliki oleh swasta,
seperti perusahaan perorangan (PO), firma (Fa), Commanditaire
Vennootsschap (CV), perseroan Terbatas (PT).
Berdasarkan paal 27 ayat 2 UUD 1945 dan alinea ketiga penjelasan pasal
33 UUD 1945, dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya perusahaan yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak yang boleh ada ditangan seseorang yang
kemudian dikenal dengan usaha swasta
2. Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a. Dimiliki oleh perseorangan atau persekutuan badan-badan usaha
b. Pemilik dapat bertindak sebagai pengelola, dapat juga hanya sebagai
pemilik tetapi pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain yang lebih
profesional
c. Keuntungan dan kerugian menjadi tanggungjawab pemilik dan atau
pimpinan
d. Keberhasilan atau kegagalan badan usaha sangat tergantung pada
kecakapan pemilik atau pimpinan
e. Modal berasal sepenuhnya dari pihak swasta
f. Modal dapat dihimpun dari laba yang tidak dibagi, dari cadangan, dan dari
penyusutan
g. Modal dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik bank maupun
nonbank.
3. Prinsip-prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a. Fungsi perencanaan, yaitu tiap-tiap direktur dalam jenjang vertikal
membuat rencana untuk departemen atau bagian masing-masing
b. Fungsi pengorganisasian, yaitu pengorganisasian harus mencerminkan
wewenang penuh dalam memimpin pelaksanaan pekerjaan dan harus
dapat menentukan arah serta tujuan pekerjaan antar bagian dalam
perusahaan
c. Fungsi pengenalan, yaitu fungsi yang memfokuskan pada terciptanya suatu
keadaan yang memungkinkan karyawan dan seluruh anggota organisasi
sadar akan pekerjaannya dan termotivasi untuk mencapai suatu prestasi
yang baik bagi mereka sendiri dan pada akhirnya akan membawa
kemajuan bagi perusahaan.
d. Fungsi Pengawasan, yaitu seorang manajer harus mengawasi apakah tugas
yang sudah diberikan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan

8
rencana yang sudah ditetapkan serta untuk mengambil suatu tindakan
perbaikan.
e. Fungsi sosial , yaitu perusahaan membuka kesempatan kerja yang luas
kepada masyarakat serta menjaga lingkungan hidup.
f. Fungsi ekonomi, yaitu perusahaan berperan serta dalam peningkatan
produksi barang dan jasa, membantu peningkatan pendapatan negara, dan
membantu memperlancar jalannya perekonomian nasional
4. Kelebiahan dan kelemahan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a. Kelebihan
1. Meningkatkan pendapatan negara
2. Meningkatkan export dan import
3. Memperluas lapangan kerja
b. Kelemahan
1. Menimbulkan persaingan pasar tidak sehat atau monopoli
2. Penyalahgunaan potensi sumber daya atau eksploitasi sumber daya
alam sebesar-besarnya
3. Berkurangnya pendapatan negara karena keringanan pajak
4. Berkuirangnya devisa karena keringanan bea masuk
5. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional
1. Sebagai mitra pemerintahan dalam kegiatan perekonomian
2. Membantu pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak
ditangani pemerintah
3. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara
4. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran
5. Membantu meningkatkan produksi nasional
6. Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan
7. Meningkatkan pendapatan negara dari pajak
6. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha milik swasta memiliki 4 bentuk, yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan (Po)
Secara definisi yang dimaksud perusahaan perorangan adalah
perusahaan yang dimiliki satu individu. Akan tetapi dalam praktiknya
badan usaha ini kerap kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu
perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga
untuk menjalankannya. Dalam suatu perekonomian tidak mudah untuk
menentukan apakah suatu kegiatan itu digolongkan sebagai perusahaan
perseorangan atau merupakan suatu kegiatan ekonomi yang tidak
digolongkan sebagai perusahaan.

9
Dalam setiap perekonomian perusahaan perseorangan merupakan
unit usaha yang paling banyak jumlahnya. Sebagai contoh pada masa ini di
Amerika Serikat lebih kurang 80 persen dari jumlah unit usaha merupakan
perusahaan perorangan. Akan tetapi walaupun jumlahnya banyak, nilai
penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan oleh usaha yang seperti itu
relatif kecil. Hal tersebut berarti perusahaan perorangan walaupun banyak,
tetapi setiap unitnya menggunakan modal yang relatif terbatas dan nilai
produksinya juga terbatas.
Pengelolaan perusahaan perseorangan hampir seluruhnya adalah
perusahaan kecil dan biasanya langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya.
Jika perusahaan perseorangan berkembang menjadi besar , maka kegiatan
manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemilik tidak lagi mengelola
secara langsung, melainkan akan duduk sebagai seorang komisaris
(pengawas) sedangkan untuk menjalankan usaha akan diserahkan kepada
orang lain atau manajer yang bisa bekerja lebih profesional.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain sebagai berikut :
1. Dimiliki oleh perseorangan
2. Pengelolaan terbatas atau sederhana
3. Modal tidak terlalu besar
4. Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan
Kelebihan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :
a. Mudah didirkan
Setiap orang dapat mengembangkan usaha perseorangan. Biasanya
usaha ini tidak perlu mendapat izin dari lembaga pemerintah untuk
menjalankannya.
b. Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah
Modal yang digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih
rendah dan umumnya modal yang digunakan adalah tabungan yang
dimiliki
c. Pengelolaannya fleksibel dan bebas
Manajemen perusahaan sangat bebas yaitu pemilik perusahaan
dapat menentukan sendiri jam kerjanya, dengan bebas membuat
keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas menentukan
harga, menentukan jumlah barang yang diproduksi, dan berbagai
keputusan lain dan bebas pula menggunakan pendapatan yang
diperoleh dari usahanya. Juga pemilik perusahaan bebas untuk
menutup usahanya apabila ingin melakukan kegiatan lain.
d. Kerahasiaan usaha terjamin

10
Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk
kegiatan usahanya dirahasiakan. Ketiadaan pemilik lain menyebabkan
pemilik usaha tidak perlu membuat laporan mengenai kegiatan yang
dilakukannya. Pihak lain juga tidak mengetahui nilai penjualannya,
modal yang digunakannya dan keuntungan yang diperoleh. Masalah-
masalah yang dihadapi perusahaan juga dapat dirahasiakan.
Adapuan yang menjadi kelemahan perusahaan perseorangan adalah :
a. Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas
Maksudnya apabila perusahaan memiliki tanggungjawab untuk
membayar utang, maka tanggungjawab ini tidak terbatas pada modal
perusahaan saja tapi juga meliputi kekayaan pribadi pemilik
b. Modal Terbatas
Karena modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga modal
terbatas . modal yang terbatas ini mengurangi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan produk yang besar.
c. Kualitas Manajerial dan kualitas Pekerja Terbatas
Pemilik belum tentu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
usaha yang dijalankannya. Oleh sebab itu kualitas manajemennya
terbatas. Disamping itu juga susah untuk mendapatkan pekerja yang
baik karena pekerja lebih suka bekerja di pewrusahaan yang
memberikan gaji serta jenjang prestasi organisasi yang lebih besar.
d. Kelangsungan operasi perusahaan terbatas
Umur usaha sangat tergantung padakeadaan dan sikap pemiliknya
karena pemiliklah yang memiliki fungsi vital dalam menjalankan
perusahaan.
2. Firma (partnership)
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan
perusahaan menggunakan nama bersama dan membagi hasil yang
didapatkan dari usahanya. Dalam menjalankan usaha, ada dua macam
anggota firma, yaitu :
1. Anggota yang mendapat kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan
2 Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama
perusahaan.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya tindakan yang
merugikan bagi perusahaan.
Proses pendirian firma adalah sebagai berikut :
1. Tahap akta otentik
2. Tahap pendaptaran akta firma
3. Tahap pengumuman dalam berita acara

11
Kelebihan firma adalah sebagai berikut :
1. Modal lebih besar, karena pemilik yang menyetorkan modalnya untuk
perusahaan sudah terdiri dari beberapa orang
2. Tanggungjawab bersama, apabila terjadi sesuatu yang tidak
menguntungkan, seperti perusahaan memiliki utang maka ssemua
pemilik menanggung kewajiban secara bersama-sama
3. Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan
terdaptar di pengadilan negeri
4. Didirikan dan pengelolaan secara bersama, maksudnya bahwa
perusahaan dikelola secara bersama-sama oleh pemilik perusahaan
yang biasanya pemilik terdiri dari beberapa orang.
Beberapa kelemahan dari Firma antara lain :
1. tanggungjawab pemilik tidak terbatas, maksudnya tanggungjawab
pemilik tidak hanya sebatas pada modal yang ada pada perusahaan
tapi kekayaan pribadi juga termasuk dan dapat ditarik untuk melunasi
kewajiban
2. sulit memperoleh laba
3. gampang bubar, karena jika terjadi perselisihan antara pemilik maka
perusahaan akan rapuh karena posisi pemilik sama dan mempunyai
suara yang selevel
4. modal sulit ditarik walaupun sekutu mengundurkan diri
3. Commanditaire Vennootschap (CV)
CV atau biasa disebut Persekutuan Komanditer adalah
persekutuan atas dasar kepercayaan. sekutu Komplementer dapat
menggunakan modal dari para sekutu hanya dengan dasar kepercayaan.
Perusahaan dijalankan oleh sekutu komplementer yang bertanggungjawab
sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.
Dalam pengelolaan persekutuan komanditer, ada 2 macam yaitu :
a. Sekutu komanditer adalah anggota yang memercayakan modalnya
kepada sekutu komplementer dengan menanggung kerugian yang
terbatas pada modal yang disetor.
b. Sekutu komplementer adalah anggota yang menjalankan dan
memimpin perusahaan dengan menanggung kerugian secara tidak
terbatas.
Kebaikan Persekutuan Komanditer antara lain :
a. Kebutuhan akan modal lebih mudah untuk terpenuhi, karena pemilik
atau penanam modal lebih banyak dan bisa lebih mudah memperoleh
pinjaman
b. Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orng atau lebih

12
c. Tanggungjawab sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya
hanya terbatas hanya pada modal yang disetor karena ia tidak ikut
campur dalam pengelolaan perusahaan
d. Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis ,
e. Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya
modal yang ditanam
f. Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan
Keburukan Persekutuan Komanditer antara lain :
a. Dapat terjadi selisih paham antar pemilik
b. Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah merupakan suatu kumpulan modal yang
diberi hak dan diakui oleh hukum untuk mencapai tujuan tertentu,
biasanya mencari keuntungan. PT merupakan bentuk perusahaan
dimanaperolehan modalnya berskala dari penjualan saham.
Beberapa karakteristik utama dari PT adalah sebagai berikut:
a. Pemiliknya adalah para pemegang saham.
b. Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham.
c. Merupakan suatu perkumpulan modal.
d. Dalam rapat pemegang saham setiap satu lembar saham yang dimiliki
berarti satu suara.
e. Bertujuan mencari laba yang sebesar-besarnya.
f. Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi yang memiliki
saham terbanyak akan memperoleh bagian yang besar.
g. Pemilik dan pengelolah dipisahkan.
h. Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar).
i. Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi persero)
C. Badan Usaha Koperasi
1. Definisi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi
2. Badan Hukum Koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi
yang memiliki lingkup lebih luas.
2. Badan Hukum Koperasi

13
Seperti halnya perusahaan lain yang berbadan hokum, maksudnya adalh
adanya pemisahan antara harta koperasi dengan pemiliknya (anggota koperasi),
atau jika terjadi kepalitan dimana koperasi harus melunasi hutang-hutangnya maka
anggota koperasi hanya dituntut sebesar modal yang diserahkan.
3. Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing.
d. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
4. Fungsi dan Peran Koperasi
Fungsi dan peranan koperasi adalah
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan secara efektif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
ekonomi.
5. Landasan, Asas, dan Tujuan
Landasan Koperasi
Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan
arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi
lainnya di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam UU No. 25/1992 tentang
pokok-pokok perkoperasian, koperasi Indonesia mempunyai landasan sebagai
berikut. (a) Landasan Idiil sesuai dengan bab II UU No. 25/1992 landasaan Idiil
koperasi Indonesia ialah Pancasila dan (b) Landasan Struktural ialah Undang-
Undang Dasar 1945.
Asas Koperasi
Berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992, ditetapkan sebagai asas koperasi ialah
kekeluargaan.
Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992 yang
berbunyi “ Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

14
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 “ berdasarkan pasal tersebut, tujuan
koperasi pada garis besarnya meliputi 3 hal yaitu :
1. Memajukan kesejahteraan anggotanya
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional
6. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi
A. Kelebihan
Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah :
1. Bersifat terbuka dan sukarela
2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajibtidak memberatkan anggota
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan
besarnya modal
4. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata
mencari keuntungan
B. Kelemahan
Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah :
1. koperasi sangat sulit berkembang karena modal terbatas
2. kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi
3. pengurus kadang-kadang tidak jujur
4. kurangnya kerjasama antara pengurus, pengawas, dan anggotanya
7. Jenis-jenis koperasi
1. Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang.
2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi
koperasi.
Dalam sistem ekonomi di Indonesia Koperasi mempunyai kedudukan sebagai soko
guru perekonomian, ide dasar pembentukan koperasi sering dikaitkan dengan pasal
33 UUD 1945, khususnya ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan”.
Dalam penjelasan UUD 1945 itu dikatan bahwa bangun usaha yang cocok dengan
asas kekeluargaan itu adalah koperasi. Tafsiran itu sering disebut sebagai perumus
pasal tersebut. Menurut M. Hatta sebagai pelopor pasal 33 UUD 1945 terbut
koperasi dijadikan sokoguru perekonomian nasional karena :
1. Koperasi mendidik sikap self-helping
2. Koperasi mempunyai sikap kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat
harus diutamakan daripada kepentingan sendiri atau golongan
3. Koperasi digali dan dikembangangkan dari budaya asli indonesia
4. Koperasi menantang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme
Koperasi tidak semaju BUMN dan BUMS dikarenakan lingkupnya yang kecil
hanya berfokus pada anggotanya saja, Walaupun sebenarnya sekarang ini koperasi

15
telah sedikit melebarkan sayapnya dan membentuk bank koperasi yaitu bank
Bukopin. Sesuai dengan jiwa pasal 33 UUD 1945, ketiga pelaku ekonomi tersebut
dalam menjalankan kegiatan ekonominya supaya mendasarkan diri pada semangat
kebersamaan dan kekeluargaan. Oleh karena itu, ketiga sektor itu dapat diharapkan
saling bekerja sama dan menghidupi sehingga pada akhirnya dapat dicapai
kedudukan yang telatif proporsional. Dan juga sebagai wujud demokrasi
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kerja sama antara koperasi, usaha negara
dan usaha swasta perlu lebih ditingkatkan dan dikembangkan. Badan usaha yang
sudah berkembang dan berhasil harus didorong untuk membantu usaha ekonomi
yang belum maju dalam meningkatkan kemampuan usaha ekonominya. Untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarka Pancasila, perkembangan
perekonomian nasional harus ditata, disusun, dan bukannya dibiarkan dengan
tersusun sendiri. Tata hubungan dan kerja sama serta kemitraan usaha antara
berbagai unsur ekonomi nasional terutama antara pengusaha kuat dan lemah
haruslah terus dibina dan dijalin dalam suasana salaing membantu dan saling
menguntungkan, sebagai suatu perwujudan kesatuan kekuatan ekonomi nasional
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kebersamaan sesuai dengan
demokrasi ekonomi berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Jadi dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan:
BUMN adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia. Dan BUMN juga memiliki peranan yaitu Sebagai salah satu
pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat secara optimal, Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha
swasta dan koperasi, Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta, Sebagai
sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh negara dalam
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja
dan mengurangi pengangguran yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita,
Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi , dan masyarakat
di sekitar BUMN.
BUMS adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh pihak swasta yang
berorientasi pada laba. Dan BUMS juga memiliki peranan yaitu Sebagai mitra pemerintahan
dalam kegiatan perekonomian, Membantu pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi
yang tidak ditangani pemerintah, Meningkatkan penerimaan dan devisa negara, Menciptakan
lapangan kerja dan mengurangi pengangguran, Membantu meningkatkan produksi nasional,
Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan, dan Meningkatkan pendapatan
negara dari pajak.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. koperasi dijadikan
sokoguru perekonomian nasional karena Koperasi mendidik sikap self-helping , Koperasi
mempunyai sikap kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat harus diutamakan
daripada kepentingan sendiri atau golongan, Koperasi digali dan dikembangangkan dari
budaya asli indonesia, dan Koperasi menantang segala paham yang berbau individualisme dan
kapitalisme.

17
DAFTAR PUSTAKA

Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.. Ghalia Indonesia. Bogor.


Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi ( Teori dan Praktik ). Alfabeta. Bandung.
Hamid, Edy Suwandi dan Hendrie Anto. 2000. Ekonomi Indonesia Memasuki Milenium
III.UII Press. Yogyakarta.
Ichsan, Achmad. 1986. Dunia Usaha Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Wastra, Pariata. 2009. Administrasi Perusahaan Negara ( Perkembangan & Permasalahan
). Ghalia Indonesia. Yogyakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai