Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan pendidikan”


Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Manajemen Humas dan Layanan Publik
Dosen Pengampu : Baginda,S.H.,M.M.
Revi Syahputra,M.Pd.I

Di Susun Oleh :
( Kelompok 3 )
Sarpan
Tedi
Arsyad

PROGRAM STUDY MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH HAMZAH FANSURI

KOTA SUBULUSSALAM, ACEH


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Manajamen
Humas dan Layanan publik dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata
kuliah Manajamen Humas dan Layanan Publik yaitu bapak Baginda,S.H,.M.M Makalah
ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca
terhadap Manajemen Humas dan Layanan Publik.Pemahaman tersebut dapat dipahami
melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang tak
retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan
kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Subulussalam, 27 Febuari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
BAB I ..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .....................................................................................................................4
A. Latar Belakang ......................................................................................................................4
B. Rumusan masalah .................................................................................................................5
BAB II ........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Pengertian Manajemen Humas ...........................................................................................6
B. Pengertian Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ....................................7
C. Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan .....................................................................10
D. Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan pendidikan ........................................................13
E. Manfaat Peran dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan .....................................17
BAB III ........................................................................................................................... 18
PENUTUP ...................................................................................................................... 18
Kesimpulan ..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan serta kesuksesan suatu pendidikan melibatkan faktor internal dan


eksternal, diantara faktor tersebut yaitu lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar
lingkungan sekolah. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
pemerintah, sekolah, keluarga dan masyarakat. Ini berarti mengisyaratkan bahwa orang
tua murid/wali murid dan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk berpartisipasi,
turut memikirkan dan memberikan bantuan baik material maupun moril dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan secara
maksimal.

Program Sekolah tentunya tidak dapat berjalan lancar apabila tidak mendapat
dukungan masyarakat. Oleh karena itu pemimpin sekolah perlu terus menerus membina
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi
informasi kepada masyarakat tentang program-program yang sedang dijalankan, agar
masyarakat mengetahui dan memahami program-program apa saja yang sedang
berjalan, sehingga apabila

terjadi hal yang tidak diinginkan msyarakat turut serta mengantisipasi


permasalahan yang ada. Harapannya yaitu tumbuhnya rasa simpati dan partisipasi
masyarakat.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah


memberikan pengaruh yang positif bagi kemajuan sekolah, kualitas pelayanan
pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kemajuan dan
prestasi belajar anak-anak di sekolah.

4
Oleh karena itu, untuk lebih memaksimalkan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai, diperlukan adanya hubungan antara sekolah dengan masyarakat yang baik
melalui partisipasi masyarakat. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai
definisi Manajemen Humas, peran serta masyarakat dalam pendidikan, partisipasi
masyarakat dalam kegiatan pendidikan, manfaat adanya partisipasi masyarakat.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat ?

2. Apa saja peran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan di sekolah?

3. Manfaat apa yang diberikan dengan adanya partisipasi masyarakat ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Humas

Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang


berjudul Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

“hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah yang menunjang


kearah penciptaan kebijaksanaan ini, kemudian menjelaskan, mengumumkan ,
mempertahankan, atau mempromosikan kepada publik sehingga diperoleh saling
pengertian dan itikad baik Webster's New Collegiate Dictionary mendefinisikan humas
sebagai "usaha mendorong masyarakat untuk memiliki goodwill terhadap seseorang,
perusahaan atau lembaga.

Humas merupakan upaya terencana untuk mempengaruhi opini melalui kinerja


tanggung jawab sosial dan dapat diterima, berdasarkan komunikasi dua arah yang saling
memuaskan." Humas dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan karyawan,
pelanggan, investor, pemilih, atau masyarakat umum. Publik dianggap sebagai
penghubung antara perusahaan dan media.

Pada dasarnya manajemen humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang


atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi ysng
bersifat komersial maupun organisasi yang non komersial. Manajemen humas yang
merupakan terjemahan bebas dari istilah public relation. kedua istilah ini akan dipakai
secara bergantian itu terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara
organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya. Setiap
orang pada dasarnya juga selalu mengalami humas, kecuali jika ia adalah
sejenis tarzan atau tidak bertemu atau menyalin kontak dengan manusia

6
lainnya. Humas1 adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling
pengertian antara suatu2 organisasi dengan segenap khalayaknya. Jadi, humas adalah
suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian
kampanye atau program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara
berkesinambungan dan teratur. Tujuan humas itu sendiri adalah untuk memastikan
bahwa niat baik dan kiprah organisasi yang bersangkutan senantiasa dimengerti oleh
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Manajemen hubungan masyarakat merupakan
komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik (masyarakat) secara timbal balik
dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan
pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama.

B. Pengertian Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana
yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan
pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum
orang dapat mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah
dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah kegiatan yang dilakukan
sekolah atau sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ada suatu kebutuhan yang sama antara keduanya, baik dilihat dari segi
edukatif, maupun dilihat dari segi psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat
lebih dibutuhkan dan lebih terasa fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan
dalam pendidikan yang menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak melalui
pengalaman-pengalaman anak dibawah bimbingan guru, baik diluar maupun di dalam
sekolah.

1 https://dianatrilestari.blogspot.com/2016/03/partisipasi-masyarakat-dalam-kegiatan.html

2
https://www.academia.edu/36996523/Partisi_Masyarakat_Dalam_Pendidikan

7
Ada tiga faktor yang menyebabkan sekolah harus berhubungan dengan
masyarakat :

a) Faktor perubahan sifat, tujuan dan metode mengajar di sekolah.


b) Faktor masyarakat, yang menuntut adanya perubahan-perubahan dalam
pendidikan di sekolah dan perlunya bantuan masyarakat terhadap sekolah.
c) Faktor perkembangan ide demokrasi bagi masyarakat terhadap pendidikan.

Pengertian di atas memberikan isyarat kepada kita bahwa hubungan sekolah


dengan masyarakat lebih banyak menekankan pada pemenuhan akan kebutuhan
masyarakat yang terkait dengan sekolah. Di sisi lain pengertian tersebut di atas
menggambarkan bahwa pelaksanaan hubungan masyarakat tidak menunggu adanya
permintaan masyarakat, tetapi sekolah berusaha secara aktif serta mengambil inisiatif
untuk melakukan berbagai aktivitas agar tercipta hubungan dan kerjasama harmonis.

Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Elsbree menggariskan tujuan tentang hubungan antara sekolah dan masyarakat


adalah sebagai berikut:

a) Untuk memajukan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.


b) Untuk memperkokoh tujuan dan memajukan kualitas penghidupan masyarakat.
c) Untuk mendorong masyarakat dalam membantu progam bantuan sekolah dan
masyarakat di sekolah.

Di dalam masyarakat ada sumberdaya manusia dan sumber daya non manusia.
Dari kedua sumber daya itu, sekolah dapat memilih dan memanfaatkan untuk program
pendidikan sekolah. Jika sekolah itu berhasil memanfaatkan secara maksimal, maka
hasil belajar anak akan lebih baik. Dengan demikian potensi anak akan bertumbuh dan
berkembang secara maksimal. Pengaruh yang lebih jauh dari perkembangan anak
tersebut adalah tujuan pendidikan sekolah akan tercapai dengan meyakinkan. Hal ini
berarti bahwa tamatan (output) sekolah secara langsung akan ikut serta dalam
memajukan penghidupan dan kehidupan masyarakat.

Karena itu hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat perlu
dipelihara dan dikembangkan secara terus menerus.

8
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Apabila kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil


mencapai sasaran, baik dalam arti sasaran masyarakat atau orang tua yang dapat diajak
kerjasama maupun sasaran hasil yang diinginkan, maka beberapa prinsip-prinsip
pelaksanaan di bawah ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah
dengan masyarakat adalah sebagai berikut:

Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Pendidikan

a) Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan


kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
b) Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung
memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang
memerlukannya.
c) Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan
informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada
saat tertentu.
d) Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang
masalah pendidikan.
e) Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan
kerja sama.
f) Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan
pelaksanaan pendidikan.

Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di


dukung oleh beberapa faktor yakni:

a) Adanya program dan perencanaan yang sistematis.


b) Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
c) Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.

9
d) Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat.

C. Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 pasal 54 menjelaskan


bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan,
kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Sejalan dengan
konsep undang-undang, pemerintah menyerukan dan menekankan bahwa pendidikan
adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Karena
itu sekolah harus mengerti dan melaksanakan serta berupaya untuk meningkatkan peran
serta masyarakat untuk bersama-sama menanggung pendidikan guna memaksimalkan
pencapaian tujuan pendidikan. Dengan ini diharapkan masyarakat akan semakin
antusias dan berkompetisi untuk meningkatkan mutu pendidikan ketingkat yang lebih
tinggi.

Lingkungan pendidikan merupakan sebuah sistem, jadi saling berkaitan antara


satu sub sistem dengan sub sistem lainnya dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari masyarakat luas. Sekolah sebagai sistem terbuka yang selalu
mengadakan hubungan (kerja sama) yang baik dengan masyarakat, secara bersama-
sama membangun pendidikan. Hal ini sangat mungkin, sebab dalam era globalisasi
dengan perkembangan teknologi modern yang sangat pesat seperti sekarang ini,
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan menjadi modal utama dalam
membangun dan memajukan bangsa termasuk masyarakat itu sendiri.

Kegiatan humas didalam suatu lembaga pendidikan tidak hanya meliputi


hubungan sekolah dengan orang tua siswa saja, akan tetapi menjalin hubungan dengan
masyarakat luas, seperti menjalin relasi dengan masyarakat sekitarnya, sekolah lain,
serta instansi pemerintah. Karena dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan
membutuhkan jalinan komunikasi secara menyeluruh dengan semua lapisan
masyarakat, supaya keberadaan sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat diterima
ditengah-tengah masyarakat dan pelaksanaan kegiatannya berjalan dengan efektif dan
efisien.

10
Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan.


Dalam konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai
pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.

Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari


masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan
sekolah memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah
pihak.

1. Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.


2. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap
membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
3. Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung
museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan sebagainya.
4. Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
5. Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar seperti
aspek alami, industri, perumahan, transportasi, perkebunan, pertambangan dan
sebagainya.

Salah satu wujud aktualisasinya dibentuklah suatu badan yang mengganti


keberadaan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni Komite Sekolah
melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 14. Penggantian nama BP3
menjadi Komite Sekolah didasarkan atas perlunya keterlibatan masyarakat secara penuh
dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Salah satu tujuan pembentukan Komite Sekolah adalah meningkatkan tanggung


jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan. Hal ini berarti peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam
peningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya sekadar memberikan bantuan berwujud
material saja, namun juga diperlukan bantuan yang berupa pemikiran, ide, dan gagasan-

11
gagasan inovatif demi kemajuan suatu sekolah. Dengan demikian tujuan pembentukan
Komite Sekolah dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat


dalammelahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan
pendidikan.
2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan
3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan
(Kepmendiknas nomor: 044/U/2002).

Adapun fungsi Komite Sekolah, sebagai berikut:

1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap


penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/ dunia
usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan
pendidikan mengenai:
a) kebijakan dan program pendidikan
b) rencana anggaran pendidikan dan belanja sekolah (RAPBS)
c) kriteria kinerja satuan pendidikan
d) kriteria tenaga kependidikan
e) kriteria fasilitas pendidikan, dan
f) hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan

Peran masyarakat. di sekolah adalah menerima pelayanan yang berkualitas


melalui siswa-siswa yang menerima pendidikan yang mereka butuhkan. Mereka dapat
berpartisipasi dalam proses sekolah, mendidik siswa secara kooperatif, berusaha
membantu perkembangan yang sehat kepada sekolah dengan memberi sumbangan

12
sumber daya dan informasi, mendukung dan melindungi sekolah pada saat mengalami
kesulitan dan krisis, meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan dan dukungan
dari masyarakat, terutama dukungan moral dan finansial dalam upaya adalah
peningkatan intensitas dan ekstensitasnya Secara kontekstual menurut Kepmendiknas
nomor: 044/U/2002 peran komite sekolah sebagai :

a) pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaankebijakan pendidikan


di satuan pendidikan.
b) Pendukung, baik yang berwujud financial, pemikiran, maupun tenaga dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c) Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan
keluaran pendidikan di satuan pendidikan
d) Mediator antara pemerintah (eksekutif) di satuan pendidikan.

Dengan demikian peranan peranan Komite Sekolah sebagai wujud peran serta
masyarakat untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan dukungan
baik moral maupun financial mutlak diperlukan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan. Masyarakat yang dimaksud di sini meliputi masyarakat setempat dimana
sekolah itu berada, orang tua murid, masyarakat pengguna pendidikan yang memiliki
kepedulian terhadap dunia Pendidikan

D. Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan pendidikan

Sekolah dan masyarakat merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan.
Karena keduanya saling membutuhkan. Sekolah ada karena masyarakat. Dan
masyarakatlah yang berpartisipasi dalam pendidikan di sekolah. Keterlibatan
masyarakat dalam pendidikan akan mempengaruhi pendidikan itu sendiri. Maju dan
tidaknya pendidikan tergantung dari bagaimana dan sejauh mana masyarakat
memandang pendidikan. Partisipasi dari merekalah yang membuat pendidikan penting.
Banyak sekali hal yang dapat dilakukan masyarakat dalam pendidikan.

Partisipasi masyarakat dalam pendidikan, tidak hanya dalam hal mendidik anak
belak. Apalagi orang tua dan sekolah bersama-sama untuk mencerdaskan mereka.

13
Tetapi banyak hal dan hubungan yang dapat dilakukan bersama-sama. Sekolah sebagai
lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang nantinya akan hidup sebagai
anggota masyarakat yang terdiri atas bermacam-macam golongan, jabatan, status sosial
dan bermacam-macam pekerjaan, sangat memerlukan adanya adanya hubungan
kerjasama itu.Selain itu, partisipasi masyarakat juga diharapkan dalam hal perubahan
dalam pendidikan. Masyarakat diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun dalam pendidikan di sekolah demi majunya sebuah pendidikan. Karena
masyarakat juga menginginkan agar sekolah bisa memberi pengaruh positif terhadap
perkembangan masyarakat terutama untuk meningkatkan perkembangan putra-putri
mereka. Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan yang baik dalam hubungan antara
masyarakat dan sekolah. Agar tercipta pendidikan yang baik dan berkualitas.

a) Hakikat dan Definisi Pandangan filosofis tentang hakikat sekolah dan hakikat
masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya.
b) Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat; ia bukan merupakan
lembaga yang terpisah dari masyarakat.
c) Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat.
Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota
masyarakat dalam bidang pendidikan.
d) Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi; keduanya salng
membutuhkan.
e) Masyarakat adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena masyarakat
memerlukannya. Dari pandangan filosofis tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Karena sekolah berfungsi
untuk melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Dan keduanya saling
membutuhkan. Sekolah ada karena masyarakat membutuhkannya. Masyarakat
harus dan wajib membantu dan bekerjasama dengan sekolah agar apa yang
diolah dan dihasilkan sekolah sesuai dengan apa yang dikehendaki dan
dibutuhkan masyarakat. Selain itu, antara sekolah dan masyarakat terjadi
komnikasi dua arah untuk bisa saling memberi dan saling menerima.
Komunikasi tersebut bertujuan untuk saling memberi informasi dan
berrpartisipasi memina pendidikan. Jones (1969, h.388 ) menyambut

14
hubungan dengan masyarakat itu sebagai hubungan dua arah tempat memadu
ade antara sekolah dengan masyarakat untuk melahirkan saling pengertian. Jadi,
masyarakat yang mempunyai kepentingan denagn pendidikan, memberikan ide
atau informasi tertentu kepada sekolah. Hal tersebut dilakukan agar dapat
meningkatkan produktifitas pendidikan. Selain itu, agar sekolah dapat
menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kondisi daerah tempat sekolah
tersebut berada.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 peran serta /
partisipasi maysarakat dapat berbentuk:

a) pendirian dan penyelenggaraan satuan pendidikan pada jalur pendidikan sekolah


atau jalur pendidikan luar sekolah, pada semua jenis pendidikan kecuali
pendidikan kedinasan, dan pada semua jenjang pendidikan di jalur pendidikan
sekolah;
b) pengadaan dan pemberian bantuan tenaga kependidikan untuk melaksanakan
atau membantu melaksanakan pengajaran, pembimbingan dan/atau pelatihan
peserta didik;
c) pengadaan dan pemberian bantuan tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan
kegiatan belajar-mengajar dan/atau penelitian dan pengembangan;
d) pengadaan dan/atau penyelenggaraan program pendidikan yang belum diadakan
dan/atau diselenggarakan oleh Pemerintah untuk menunjang pendidikan
nasional;
e) pengadaan dana dan pemberian bantuan yang dapat berupa wakaf, hibah,
sumbangan, pinjaman, beasiswa, dan bentuk lain yang sejenis;
f) pengadaan dan pemberian bantuan ruangan, gedung, dan tanah untuk
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar;
g) pengadaan dan pemberian bantuan buku pelajaran dan peralatan pendidikan
untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar;
h) pemberian kesempatan untuk magang dan/atau latihan kerja;
i) pemberian bantuan manajemen bagi penyelenggaraan satuan pendidikan dan
pengembangan pendidikan nasional;

15
j) pemberian pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan penentuan
kebijaksanaan dan/atau penyelenggaraan pengembangan pendidikan;
k) pemberian bantuan dan kerjasama dalam kegiatan penelitian dan pengembangan;
dan
l) keikutsertaan dalam program pendidikan dan/atau penelitian yang
diselenggarakan oleh Pemerintah di dalam dan/atau di luar negeri.

Terkait hal ini, Suprapto ( 2003: 39) mengatakan : Dalam implementasi


partisipasi Masyarakat, seharusnya anggota masyarakat merasa bahwa tidak hanya
menjadi objek dari kebijakan pemerintah, tetapi harus dapat mewakili masyarakat itu
sendiri sesuai dengan dengan kepentingan mereka. Perwujudan partisipasi masyarakat
dapat dilakukan, baik secara individu atau kelompok, bersifat spontan atau
terorganisasi, secara berkelanjutan atau sesaat, serta dengan cara-cara tertentu yang
dapat dilakukan.

Tanpa benar-benar adanya keterlibatan masyarakat dalam pendidikan secara


menyeluruh (sejak dari perencanaan hingga implementasi) rasa tanggung jawab
terhadap penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan akan sangat sulit tumbuh. Hal
ini seiring paradigma sentralisasi pada zaman Orde Baru yang menjadikan masyarakat
seakan – akan hanya sebagai objek dari kebijakan-kebijakan yang diputuskan
pemerintah.

Sekolah/Madrasah Negeri dan swasta mendapatkan bantuan dari pemerintah


untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik berupa sarana prasarana, alat belajar, media
pembelajaran, sumber belajar (buku pelajaran) bahkan sampai kepada tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan disuplai langsung oleh pemerintah ketika bangunan bagus,
fasilitas pendidikan memadai, maka partisipasi cenderung memudar. Seperti
keswadayaan dalam pengelolaan, perawatan, penjagaan, penerimaan peserta didik dan
keswadayaan dalam bentuk lainnya.

Pada era desentralisasi ini dengan hadirnya UUSPN No. 20 Tahun 2003,
Madrasah Ibtidaiyah juga diakui oleh pemerintah sebagai lembaga pendidkan formal
pada pendidikan dasar, dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 17 ayat (2) dikatakan :
“ Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau

16
bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat ” ( Tim Redaksi Nuansa Aulia,
2008: 15).

Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan seluruh elemen


masyarakat maka akan terciptanya suatu pembangunan pendidikan yang berkualitas.
Selain itu kemajuan pendidikan akan terus meningkat karena semua pihak merasa
memiliki untuk memajukan lembaga pendidikan serta memajukan perkembangan
pendidikan.

E. Manfaat Peran dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan

Hubungan sekolah dengan masyarakat yang berjalan dengan baik akan memberi
manfaat pada kedua pihak. Berikut manfaat yang diperoleh:

(1) Bagi masyarakat

Masyarakat mengetahui inovasi-inovasi yang dilakukan oleh sekolah.

Masyarakat sebagai pihak yang membutuhkan pendidikan dapat mengajukan


aspirasinya terhadap sekolah.Masyarakat dapat memberikan kritikan dan saran yang
berguna untuk sekolah apabila terdapat program, keputusan atau tindakan sekolah yang
tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat .

(2) Bagi sekolah

Sekolah dapat termotivasi untuk terus melakukan perbaikan baik dari segi tenaga
pendidik maupun dari fasilitas pedidikan karena sekolah mendapat penilaian dan
kontrol langsung dari masyarakat.Sekolah dapat menyampaikan kesulitan-kesulitan
yang dialami sekolah yang memerlukan partisipasi masyarakat untuk
menyelesaikannya.Sekolah dapat memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai
konsep-konsep pendidikan yang perlu masyarakat pahami agar tidak terjadi
kesalahpahaman konsep antara sekolah dan masyarakat.Sekolah dapat memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar bagi peserta didik.

17
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari wacana dan penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa hubungan
antara sekolah dengan masyarakat memang sangat diperlukan. Karena sekolah
merupakan bagian dari masyarakat. , sehingga sudah selayaknya jika kedua pihak
tersebut bisa saling bekerjasama dan saling membantu untuk pendidikan yang lebih
baik bagi para peserta didik. Sekolah ada karena masyarakat membutuhkan yang
namanya pendidikan. Masyarakat juga wajib untuk berperan dan berpartisipasi juga
dalam penyelenggaran pendidikan yang dilakukan oleh sekolah. Antara sekolah dengan
masyarakat seharusnya terjadi yang namanya komunikasi dua arah yaitu berfungsi
untuk memberi dan menerima yang namanya informasi atau saran dari kedua belah
pihak. Hubungan sekolah dengan masyarakat ini bisa membantu dalam peningkatan
mutu pendidikan di sekolah tersebut dan sekolah pun bisa menyelenggarakan program
pendidikan yang sesuai dengan karakter dan siruasi di daerah sekitarnya sehingga antara
sekolah dan masyarakat bisa sama-sama merasa nyaman dalam melakukan aktivitas
masing – masing. Penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan seluruh elemen

18
DAFTAR PUSTAKA

https://dianatrilestari.blogspot.com/2016/03/partisipasi-masyarakat-dalam-kegiatan.html

https://www.academia.edu/36996523/Partisi_Masyarakat_Dalam_Pendidikan

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/2157/NjU0NQ==/Sosiologi-Pendidikan-
K.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai