Di Susun Oleh :
( Kelompok 3 )
Sarpan
Tedi
Arsyad
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Manajamen
Humas dan Layanan publik dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata
kuliah Manajamen Humas dan Layanan Publik yaitu bapak Baginda,S.H,.M.M Makalah
ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca
terhadap Manajemen Humas dan Layanan Publik.Pemahaman tersebut dapat dipahami
melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang tak
retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan
kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Sekolah tentunya tidak dapat berjalan lancar apabila tidak mendapat
dukungan masyarakat. Oleh karena itu pemimpin sekolah perlu terus menerus membina
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi
informasi kepada masyarakat tentang program-program yang sedang dijalankan, agar
masyarakat mengetahui dan memahami program-program apa saja yang sedang
berjalan, sehingga apabila
4
Oleh karena itu, untuk lebih memaksimalkan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai, diperlukan adanya hubungan antara sekolah dengan masyarakat yang baik
melalui partisipasi masyarakat. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai
definisi Manajemen Humas, peran serta masyarakat dalam pendidikan, partisipasi
masyarakat dalam kegiatan pendidikan, manfaat adanya partisipasi masyarakat.
B. Rumusan masalah
2. Apa saja peran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan di sekolah?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
lainnya. Humas1 adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling
pengertian antara suatu2 organisasi dengan segenap khalayaknya. Jadi, humas adalah
suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian
kampanye atau program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara
berkesinambungan dan teratur. Tujuan humas itu sendiri adalah untuk memastikan
bahwa niat baik dan kiprah organisasi yang bersangkutan senantiasa dimengerti oleh
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Manajemen hubungan masyarakat merupakan
komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik (masyarakat) secara timbal balik
dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan
pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama.
Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana
yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan
pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum
orang dapat mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah
dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah kegiatan yang dilakukan
sekolah atau sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ada suatu kebutuhan yang sama antara keduanya, baik dilihat dari segi
edukatif, maupun dilihat dari segi psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat
lebih dibutuhkan dan lebih terasa fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan
dalam pendidikan yang menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak melalui
pengalaman-pengalaman anak dibawah bimbingan guru, baik diluar maupun di dalam
sekolah.
1 https://dianatrilestari.blogspot.com/2016/03/partisipasi-masyarakat-dalam-kegiatan.html
2
https://www.academia.edu/36996523/Partisi_Masyarakat_Dalam_Pendidikan
7
Ada tiga faktor yang menyebabkan sekolah harus berhubungan dengan
masyarakat :
Di dalam masyarakat ada sumberdaya manusia dan sumber daya non manusia.
Dari kedua sumber daya itu, sekolah dapat memilih dan memanfaatkan untuk program
pendidikan sekolah. Jika sekolah itu berhasil memanfaatkan secara maksimal, maka
hasil belajar anak akan lebih baik. Dengan demikian potensi anak akan bertumbuh dan
berkembang secara maksimal. Pengaruh yang lebih jauh dari perkembangan anak
tersebut adalah tujuan pendidikan sekolah akan tercapai dengan meyakinkan. Hal ini
berarti bahwa tamatan (output) sekolah secara langsung akan ikut serta dalam
memajukan penghidupan dan kehidupan masyarakat.
Karena itu hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat perlu
dipelihara dan dikembangkan secara terus menerus.
8
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
9
d) Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat.
10
Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
11
gagasan inovatif demi kemajuan suatu sekolah. Dengan demikian tujuan pembentukan
Komite Sekolah dapat diuraikan sebagai berikut:
12
sumber daya dan informasi, mendukung dan melindungi sekolah pada saat mengalami
kesulitan dan krisis, meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan dan dukungan
dari masyarakat, terutama dukungan moral dan finansial dalam upaya adalah
peningkatan intensitas dan ekstensitasnya Secara kontekstual menurut Kepmendiknas
nomor: 044/U/2002 peran komite sekolah sebagai :
Dengan demikian peranan peranan Komite Sekolah sebagai wujud peran serta
masyarakat untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan dukungan
baik moral maupun financial mutlak diperlukan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan. Masyarakat yang dimaksud di sini meliputi masyarakat setempat dimana
sekolah itu berada, orang tua murid, masyarakat pengguna pendidikan yang memiliki
kepedulian terhadap dunia Pendidikan
Sekolah dan masyarakat merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan.
Karena keduanya saling membutuhkan. Sekolah ada karena masyarakat. Dan
masyarakatlah yang berpartisipasi dalam pendidikan di sekolah. Keterlibatan
masyarakat dalam pendidikan akan mempengaruhi pendidikan itu sendiri. Maju dan
tidaknya pendidikan tergantung dari bagaimana dan sejauh mana masyarakat
memandang pendidikan. Partisipasi dari merekalah yang membuat pendidikan penting.
Banyak sekali hal yang dapat dilakukan masyarakat dalam pendidikan.
Partisipasi masyarakat dalam pendidikan, tidak hanya dalam hal mendidik anak
belak. Apalagi orang tua dan sekolah bersama-sama untuk mencerdaskan mereka.
13
Tetapi banyak hal dan hubungan yang dapat dilakukan bersama-sama. Sekolah sebagai
lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang nantinya akan hidup sebagai
anggota masyarakat yang terdiri atas bermacam-macam golongan, jabatan, status sosial
dan bermacam-macam pekerjaan, sangat memerlukan adanya adanya hubungan
kerjasama itu.Selain itu, partisipasi masyarakat juga diharapkan dalam hal perubahan
dalam pendidikan. Masyarakat diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun dalam pendidikan di sekolah demi majunya sebuah pendidikan. Karena
masyarakat juga menginginkan agar sekolah bisa memberi pengaruh positif terhadap
perkembangan masyarakat terutama untuk meningkatkan perkembangan putra-putri
mereka. Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan yang baik dalam hubungan antara
masyarakat dan sekolah. Agar tercipta pendidikan yang baik dan berkualitas.
a) Hakikat dan Definisi Pandangan filosofis tentang hakikat sekolah dan hakikat
masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya.
b) Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat; ia bukan merupakan
lembaga yang terpisah dari masyarakat.
c) Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat.
Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota
masyarakat dalam bidang pendidikan.
d) Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi; keduanya salng
membutuhkan.
e) Masyarakat adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena masyarakat
memerlukannya. Dari pandangan filosofis tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Karena sekolah berfungsi
untuk melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Dan keduanya saling
membutuhkan. Sekolah ada karena masyarakat membutuhkannya. Masyarakat
harus dan wajib membantu dan bekerjasama dengan sekolah agar apa yang
diolah dan dihasilkan sekolah sesuai dengan apa yang dikehendaki dan
dibutuhkan masyarakat. Selain itu, antara sekolah dan masyarakat terjadi
komnikasi dua arah untuk bisa saling memberi dan saling menerima.
Komunikasi tersebut bertujuan untuk saling memberi informasi dan
berrpartisipasi memina pendidikan. Jones (1969, h.388 ) menyambut
14
hubungan dengan masyarakat itu sebagai hubungan dua arah tempat memadu
ade antara sekolah dengan masyarakat untuk melahirkan saling pengertian. Jadi,
masyarakat yang mempunyai kepentingan denagn pendidikan, memberikan ide
atau informasi tertentu kepada sekolah. Hal tersebut dilakukan agar dapat
meningkatkan produktifitas pendidikan. Selain itu, agar sekolah dapat
menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kondisi daerah tempat sekolah
tersebut berada.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 peran serta /
partisipasi maysarakat dapat berbentuk:
15
j) pemberian pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan penentuan
kebijaksanaan dan/atau penyelenggaraan pengembangan pendidikan;
k) pemberian bantuan dan kerjasama dalam kegiatan penelitian dan pengembangan;
dan
l) keikutsertaan dalam program pendidikan dan/atau penelitian yang
diselenggarakan oleh Pemerintah di dalam dan/atau di luar negeri.
Pada era desentralisasi ini dengan hadirnya UUSPN No. 20 Tahun 2003,
Madrasah Ibtidaiyah juga diakui oleh pemerintah sebagai lembaga pendidkan formal
pada pendidikan dasar, dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 17 ayat (2) dikatakan :
“ Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau
16
bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat ” ( Tim Redaksi Nuansa Aulia,
2008: 15).
Hubungan sekolah dengan masyarakat yang berjalan dengan baik akan memberi
manfaat pada kedua pihak. Berikut manfaat yang diperoleh:
Sekolah dapat termotivasi untuk terus melakukan perbaikan baik dari segi tenaga
pendidik maupun dari fasilitas pedidikan karena sekolah mendapat penilaian dan
kontrol langsung dari masyarakat.Sekolah dapat menyampaikan kesulitan-kesulitan
yang dialami sekolah yang memerlukan partisipasi masyarakat untuk
menyelesaikannya.Sekolah dapat memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai
konsep-konsep pendidikan yang perlu masyarakat pahami agar tidak terjadi
kesalahpahaman konsep antara sekolah dan masyarakat.Sekolah dapat memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar bagi peserta didik.
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari wacana dan penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa hubungan
antara sekolah dengan masyarakat memang sangat diperlukan. Karena sekolah
merupakan bagian dari masyarakat. , sehingga sudah selayaknya jika kedua pihak
tersebut bisa saling bekerjasama dan saling membantu untuk pendidikan yang lebih
baik bagi para peserta didik. Sekolah ada karena masyarakat membutuhkan yang
namanya pendidikan. Masyarakat juga wajib untuk berperan dan berpartisipasi juga
dalam penyelenggaran pendidikan yang dilakukan oleh sekolah. Antara sekolah dengan
masyarakat seharusnya terjadi yang namanya komunikasi dua arah yaitu berfungsi
untuk memberi dan menerima yang namanya informasi atau saran dari kedua belah
pihak. Hubungan sekolah dengan masyarakat ini bisa membantu dalam peningkatan
mutu pendidikan di sekolah tersebut dan sekolah pun bisa menyelenggarakan program
pendidikan yang sesuai dengan karakter dan siruasi di daerah sekitarnya sehingga antara
sekolah dan masyarakat bisa sama-sama merasa nyaman dalam melakukan aktivitas
masing – masing. Penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan seluruh elemen
18
DAFTAR PUSTAKA
https://dianatrilestari.blogspot.com/2016/03/partisipasi-masyarakat-dalam-kegiatan.html
https://www.academia.edu/36996523/Partisi_Masyarakat_Dalam_Pendidikan
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/2157/NjU0NQ==/Sosiologi-Pendidikan-
K.pdf
19