MAKALAH
TATA KERJA, PROSEDUR KERJA DAN SISTEM KERJA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
1.RAUDHO AL FITRAH
2.ABID AL MUBARROK
tugas makalah “Tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja” ini dengan
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan
adanya penyusunan makalah ini dapat tercatat dengan baik dan dapat kita
belajar kita.
karena itu segalakeritikan dan saran sangat saya harapkan demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua
adanya makalah ini kita dapat sama-sama belajar demi kemajuan kita.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
2.2. Manfaat Tata kerja, prosedur kerja dan, sistem kerja ..................................... 8
2.3. Azas-azas Tata kerja, prosedur kerja dan, sistem kerja ................................... 11
2.4 Pengaturan pokok Tata kerja, prosedur kerja dan, sistem kerja 14
iii
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 20
3.1.Kesimpulan........................................................................................................ 20
3.2 saran…………………………………………………………………….......... 20
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
memberikan layanan pelanggan yang berkualitas, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
Dengan memahami dan mengidentifikasi latar belakang masalah ini, maka penulis
akan memaparkan lebih lanjut mengenai pentingnya tata kerja, prosedur kerja, dan
sistem kerja yang baik dalam konteks bisnis dan organisasi modern. Analisis
mendalam akan dilakukan untuk memberikan wawasan yang lebih baik tentang
bagaimana implementasi yang efektif dari tata kerja ini dapat membantu
organisasi mencapai tujuan mereka dan meraih keunggulan kompetitif.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
3
memahami prinsip-prinsip yang mendasari pengembangan yang baik
dalam ketiga aspek ini.
4. Menggali Pengaturan Pokok: Kami akan menjelaskan bagaimana
organisasi dapat mengatur tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja
dengan benar untuk mencapai tujuan mereka. Ini termasuk pemahaman
tentang bagaimana mengintegrasikan dan menyelaraskan ketiga elemen ini
untuk mencapai kinerja yang optimal.
5. Menganalisis Penyederhanaan Kerja: Tujuan lainnya adalah
menganalisis pentingnya penyederhanaan kerja dalam konteks tata kerja
dan prosedur kerja. Kami akan membahas bagaimana mengidentifikasi dan
menghilangkan proses yang tidak perlu dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas organisasi.
Manfaat Makalah:
1. Pemahaman yang Mendalam: Makalah ini akan memberikan manfaat
dalam bentuk pemahaman yang mendalam tentang tata kerja, prosedur
kerja, dan sistem kerja. Ini akan membantu pembaca, termasuk dosen,
untuk memiliki wawasan yang lebih baik tentang topik ini.
2. Peningkatan Kesadaran Praktis: Pembaca akan mendapatkan manfaat
praktis dengan memahami bagaimana menerapkan konsep-konsep ini
dalam lingkungan kerja mereka. Mereka dapat menggunakan wawasan
dari makalah ini untuk meningkatkan operasi organisasi mereka.
3. Pemahaman Mengenai Manfaatnya: Makalah ini akan membantu
pembaca memahami manfaat konkret dari tata kerja, prosedur kerja, dan
sistem kerja yang baik. Ini akan memotivasi mereka untuk menerapkan
konsep-konsep ini dalam praktik sehari-hari mereka.
4. Referensi dan Sumber Informasi: Makalah ini akan menjadi sumber
referensi yang berharga bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut
topik tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja. Mereka dapat
menggunakan makalah ini sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
4
5. Penilaian yang Baik dari Dosen: Makalah ini akan memberikan manfaat
bagi penulis dalam bentuk penilaian yang baik dari dosen. Dengan
menyajikan analisis yang kuat, penulis berharap dapat mencapai tujuan
akademiknya dan mendapatkan nilai yang bagus.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
bertanggung jawab, dan bagaimana informasi mengalir di antara mereka.
Ini lebih bersifat konseptual dan tidak selalu terikat pada prosedur tertentu.
Prosedur Kerja (Procedure): Prosedur kerja adalah panduan atau
langkah-langkah yang harus diikuti dalam melakukan tugas atau aktivitas
tertentu. Ini adalah instruksi yang lebih rinci tentang bagaimana pekerjaan
seharusnya dilakukan. Prosedur kerja membantu menjaga konsistensi
dalam pelaksanaan tugas dan mengurangi risiko kesalahan.
Sistem Kerja (Work System): Sistem kerja mencakup semua elemen
yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk manusia, teknologi,
proses, dan lingkungan kerja. Sistem kerja lebih luas dan mencakup semua
faktor yang memengaruhi bagaimana pekerjaan diorganisasi, dikelola, dan
dilaksanakan.
7
teknologi. Organisasi yang memiliki sistem yang fleksibel lebih siap
menghadapi tantangan yang muncul.
Dengan pemahaman yang baik tentang tata kerja, prosedur kerja, dan
sistem kerja, organisasi dapat mengoptimalkan operasional mereka, menghindari
kesalahan yang mahal, dan tetap bersaing di pasar yang terus berubah. Selain itu,
manajer dapat mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan pemahaman
yang mendalam tentang bagaimana pekerjaan dilakukan dalam organisasi mereka.
a. manfaat utama yang diperoleh oleh organisasi dari penerapan tata kerja
yang baik
1. Peningkatan Efisiensi Operasional: Salah satu manfaat paling mencolok
dari penerapan tata kerja yang baik adalah peningkatan efisiensi
operasional. Dalam sebuah organisasi, terdapat banyak tugas dan proses
yang harus dijalankan sehari-hari. Dengan mengatur tata kerja dengan
baik, organisasi dapat mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang
tidak perlu atau redundan. Hal ini berarti bahwa pekerjaan dapat
diselesaikan dengan lebih cepat, menghemat waktu dan sumber daya.
Hasilnya adalah penghematan biaya dalam jangka panjang dan
kemampuan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis.
2. Konsistensi dalam Pelaksanaan Tugas: Tata kerja yang jelas dan
terdokumentasi membantu dalam memastikan konsistensi dalam
pelaksanaan tugas. Ini berarti bahwa setiap kali suatu tugas dilakukan, itu
dilakukan dengan cara yang sama, mengurangi risiko kesalahan manusia.
Ini sangat penting dalam konteks bisnis seperti manufaktur atau layanan
pelanggan di mana konsistensi adalah kunci untuk kepuasan pelanggan.
3. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik: Dalam bisnis, risiko selalu ada.
Namun, tata kerja yang baik membantu organisasi untuk mengelola risiko
dengan lebih baik. Dengan pemahaman yang mendalam tentang
bagaimana tugas-tugas diorganisir, organisasi dapat mengidentifikasi
8
risiko yang mungkin muncul dalam proses mereka. Ini memungkinkan
mereka untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengurangi atau mengelola risiko tersebut, sehingga dapat meminimalkan
dampaknya terhadap operasional.
4. Peningkatan Kualitas Layanan: Dalam bisnis layanan, kualitas layanan
adalah kunci untuk mempertahankan pelanggan dan menciptakan reputasi
positif. Tata kerja yang baik membantu dalam memastikan bahwa tugas-
tugas yang terlibat dalam memberikan layanan dilaksanakan dengan baik
dan kualitas yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan,
yang selanjutnya dapat mengarah pada pertumbuhan bisnis dan loyalitas
pelanggan yang lebih besar.
5. Penghematan Biaya dalam Jangka Panjang: Meskipun mungkin ada
biaya awal yang terlibat dalam merancang dan mengimplementasikan tata
kerja yang baik, dalam jangka panjang, organisasi akan menghemat biaya.
Efisiensi yang diperoleh melalui tata kerja yang baik dapat mengurangi
pemborosan sumber daya dan tenaga kerja, yang pada akhirnya akan
menguntungkan organisasi secara finansial.
9
3. Pengelolaan Sumber Daya yang Optimal: Prosedur kerja yang efisien
membantu dalam mengalokasikan sumber daya, termasuk tenaga kerja,
dengan cara yang paling efektif dan efisien. Ini menghindari pemborosan
sumber daya dan membantu organisasi mencapai lebih banyak dengan
sumber daya yang ada.
4. Perbaikan Berkelanjutan: Prosedur kerja yang terdokumentasi
memungkinkan organisasi untuk lebih mudah mengidentifikasi peluang
untuk perbaikan berkelanjutan dan inovasi dalam proses bisnis. Dengan
memantau dan mengevaluasi prosedur kerja, organisasi dapat terus
meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka.
10
4. Optimalisasi Sumber Daya: Dengan informasi yang akurat dan
terintegrasi, organisasi dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya untuk
mencapai tujuan strategis. Manajer dapat melihat di mana sumber daya
digunakan dengan efektif dan di mana perubahan perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan dengan lebih baik.
5. Pengambilan Keputusan yang Lebih Cerdas: Dengan data yang
terintegrasi dan analisis yang lebih baik, manajer dapat membuat
keputusan yang lebih cerdas dan informasi yang lebih baik dalam
perencanaan strategis. Mereka memiliki visibilitas yang lebih besar ke
dalam organisasi mereka dan lebih mudah mengidentifikasi peluang dan
ancaman di lingkungan bisnis.
Penggunaan sistem kerja yang terintegrasi adalah alat penting dalam
mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik di tingkat strategis. Dalam
dunia bisnis yang dinamis, memiliki akses yang cepat dan akurat ke informasi
adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang manfaat dari tata kerja,
prosedur kerja, dan sistem kerja, organisasi dapat mengambil langkah-langkah
untuk meningkatkan operasional mereka, menghindari kesalahan yang mahal, dan
tetap bersaing di pasar yang terus berubah. Selain itu, penerapan yang baik dari
ketiga elemen ini adalah aspek yang sangat penting dalam mencapai keunggulan
kompetitif dan kesuksesan jangka panjang bagi organisasi
11
dan fokus pada langkah-langkah yang benar-benar diperlukan untuk
menyelesaikan tugas. Semakin sederhana tata kerja, semakin mudah untuk
diikuti dan diterapkan oleh karyawan.
2. Jelas dan Terdokumentasi: Tata kerja yang baik harus jelas dan
terdokumentasi dengan baik. Semua langkah-langkah dan prosedur harus
ditulis dengan rinci, sehingga tidak ada keraguan tentang bagaimana
pekerjaan seharusnya dilakukan. Dokumentasi ini juga membantu dalam
pelatihan karyawan baru dan memastikan konsistensi dalam pelaksanaan
tugas.
3. Fleksibel dan Adaptif: Walaupun tata kerja harus sederhana, mereka juga
harus fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Organisasi
modern seringkali dihadapkan pada perubahan lingkungan bisnis yang
cepat. Tata kerja yang fleksibel memungkinkan organisasi untuk berubah
dan berinovasi sesuai kebutuhan.
4. Partisipatif: Azas partisipatif menggambarkan pentingnya melibatkan
karyawan dalam perancangan tata kerja mereka sendiri. Ketika karyawan
memiliki peran dalam merancang tata kerja mereka, mereka cenderung
lebih berkomitmen untuk mengikuti tata kerja tersebut dengan baik.
5. Mengedepankan Keamanan dan Kesehatan: Tata kerja yang efektif
harus memprioritaskan keamanan dan kesehatan karyawan. Ini mencakup
pemahaman dan penanganan potensi risiko serta penggunaan peralatan
yang aman dan ergonomis.
12
pelatihan yang memadai untuk memastikan bahwa karyawan memahami
dan mampu menjalankan prosedur kerja dengan benar.
3. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Penting untuk memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan prosedur kerja secara berkala. Ini
memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi masalah atau kesalahan
yang mungkin muncul dan mengambil tindakan korektif.
4. Pemahaman dan Kepatuhan: Karyawan harus memahami pentingnya
mengikuti prosedur kerja dan harus patuh terhadap mereka. Ini
mengharuskan komunikasi yang efektif dari manajemen kepada karyawan
tentang pentingnya prosedur kerja.
13
untuk merencanakan tindakan yang lebih baik dan mengoptimalkan
operasional mereka.
Dengan mengintegrasikan azas-azas sistem kerja, organisasi dapat
mencapai sinergi di seluruh perusahaan, meningkatkan efisiensi operasional, dan
mencapai tujuan keseluruhan dengan lebih baik. Pengintegrasian yang baik antara
tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja adalah kunci untuk kesuksesan
organisasi modern
2.4 Pengaturan pokok Tata kerja, prosedur kerja dan, sistem kerja
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan prosedur
kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, serta bagaimana organisasi dapat
mengatur sistem kerja yang mendukung perubahan dan pertumbuhan
berkelanjutan.
a. mengatur tata kerja yang baik untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif
Mengatur tata kerja yang baik untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang visi, misi, dan strategi
organisasi. Berikut adalah langkah-langkah kunci yang harus diperhatikan:
1. Analisis Kebutuhan: Pertama-tama, organisasi harus melakukan analisis
menyeluruh untuk memahami kebutuhan dan tujuan mereka. Ini mencakup
mengidentifikasi sumber daya yang tersedia, mengukur kinerja saat ini,
dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
2. Rancang Tata Kerja yang Optimal: Setelah kebutuhan diidentifikasi,
organisasi harus merancang tata kerja yang optimal. Ini termasuk
mengidentifikasi tugas-tugas, proses, dan aliran kerja yang diperlukan
untuk mencapai tujuan. Tata kerja harus disusun agar efisien, konsisten,
dan sesuai dengan strategi organisasi.
3. Dokumentasi: Penting untuk mendokumentasikan tata kerja dengan baik.
Ini mencakup pembuatan panduan, diagram aliran kerja, dan dokumentasi
14
tertulis lainnya yang akan membantu karyawan memahami dan mengikuti
tata kerja dengan benar.
4. Pelatihan Karyawan: Organisasi harus menyediakan pelatihan kepada
karyawan agar mereka memahami dan mampu mengikuti tata kerja yang
telah ditetapkan. Ini memastikan konsistensi dalam pelaksanaan tugas dan
mencegah kesalahan.
5. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Tata kerja yang baik tidak
statis. Organisasi harus terus memantau dan mengevaluasi kinerja mereka.
Dengan menganalisis data dan umpan balik dari pelaksanaan tata kerja,
organisasi dapat mengidentifikasi peluang untuk perbaikan.
15
5. Pemantauan dan Revisi: Seperti tata kerja, prosedur kerja juga harus
dipantau dan direvisi secara berkala. Organisasi harus bersedia untuk
melakukan perubahan jika diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan
keandalan.
16
Mengatur sistem kerja yang mendukung perubahan dan pertumbuhan
berkelanjutan memerlukan visi jangka panjang dan kesediaan untuk berinvestasi
dalam perbaikan dan inovasi. Organisasi yang berhasil mengelola sistem kerja
dengan baik akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di pasar yang berubah-
ubah dan mencapai tujuan pertumbuhan mereka.
17
mungkin untuk mengikuti prosedur yang sederhana dan jelas. Ini juga
mempermudah pengawasan dan memastikan kepatuhan terhadap
kebijakan organisasi.
5. Meningkatkan Produktivitas Karyawan: Proses yang rumit dapat
membingungkan karyawan dan mengganggu produktivitas mereka.
Penyederhanaan kerja menghilangkan hambatan ini dan memungkinkan
karyawan untuk lebih fokus pada tugas mereka.
b. organisasi dapat mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang tidak
perlu atau redundan
Untuk mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang tidak perlu atau
redundan, organisasi perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Evaluasi Proses yang Ada: Organisasi harus melakukan audit proses
yang ada untuk memahami bagaimana tugas-tugas dilakukan saat ini. Ini
mencakup mengidentifikasi langkah-langkah, dokumen, dan prosedur
yang terlibat.
2. Identifikasi Kendala: Selama audit, identifikasi kendala atau hambatan
yang ada dalam proses. Ini bisa termasuk tugas yang duplikatif, prosedur
yang rumit, atau langkah-langkah yang tidak lagi relevan.
3. Diskusi dengan Karyawan: Karyawan yang menjalankan tugas sehari-
hari sering memiliki wawasan yang berharga tentang proses. Melibatkan
mereka dalam diskusi dan mengumpulkan masukan mereka akan
membantu mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi.
4. Prioritaskan Perubahan: Setelah proses yang perlu diubah diidentifikasi,
organisasi harus memprioritaskan perubahan tersebut berdasarkan dampak
dan tingkat kesulitan. Fokus pada perubahan yang memberikan manfaat
terbesar.
5. Implementasi dan Pemantauan: Perubahan harus diimplementasikan
dengan hati-hati. Organisasi harus memastikan bahwa karyawan diberi
pelatihan yang sesuai dan bahwa perubahan tersebut berjalan dengan
lancar. Selanjutnya, proses harus dipantau secara berkala untuk
memastikan bahwa penyederhanaan berdampak positif.
18
c. penyederhanaan kerja dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
kepuasan karyawan
Penyederhanaan kerja dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada
organisasi, karyawan, dan hasil akhir. Berikut adalah beberapa cara di mana
penyederhanaan kerja dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kepuasan
karyawan:
1. Efisiensi yang Lebih Tinggi: Dengan menghilangkan proses yang tidak
perlu, karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien.
Ini menghemat waktu dan sumber daya organisasi.
2. Peningkatan Produktivitas: Karyawan yang tidak terbebani oleh proses
yang rumit atau tugas-tugas yang tidak perlu cenderung lebih produktif.
Mereka dapat fokus pada tugas-tugas yang benar-benar penting.
3. Meningkatkan Kepuasan Karyawan: Karyawan yang dapat
menjalankan tugas-tugas mereka dengan lebih mudah dan tanpa hambatan
cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka. Ini dapat meningkatkan
retensi karyawan dan mengurangi tingkat turnover.
4. Kualitas Pekerjaan yang Lebih Baik: Proses yang sederhana dapat
membantu mengurangi risiko kesalahan. Ini berarti pekerjaan yang
diselesaikan oleh karyawan cenderung lebih berkualitas.
5. Keseragaman: Penyederhanaan kerja membantu dalam menciptakan
keseragaman dalam pelaksanaan tugas. Ini memastikan bahwa semua
karyawan mengikuti prosedur yang sama, menghasilkan hasil yang
konsisten.
Penyederhanaan kerja adalah prinsip yang krusial dalam manajemen yang
dapat membantu organisasi mencapai kinerja yang lebih baik dan meningkatkan
kepuasan karyawan. Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang
tidak perlu atau redundan, organisasi dapat mencapai efisiensi, produktivitas, dan
kualitas yang lebih tinggi dalam operasional mereka.
19
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Tata Kerja, Prosedur Kerja, dan Sistem Kerja adalah Landasan
Manajemen: Tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja adalah elemen-
elemen dasar dalam manajemen organisasi. Mereka membantu dalam
mengatur tugas dan proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Manfaat yang Signifikan: Penerapan yang baik dari tata kerja, prosedur
kerja, dan sistem kerja dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi
organisasi. Ini termasuk peningkatan efisiensi, produktivitas, kualitas
layanan, dan kepuasan karyawan.
3. Azas-azas dan Pengaturan yang Efektif: Merancang tata kerja, prosedur
kerja, dan sistem kerja yang efektif memerlukan perhatian terhadap azas-
azas dasar seperti sederhana, jelas, fleksibel, partisipatif, dan
mengutamakan keamanan. Pengaturan pokok yang baik melibatkan
pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan organisasi dan
kemampuan untuk merancang solusi yang sesuai.
4. Penyederhanaan Kerja: Penyederhanaan kerja adalah langkah penting
dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Organisasi harus mampu
mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang tidak perlu atau
redundan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
3.2 Saran
Dalam rangka menerapkan konsep-konsep yang telah dibahas dalam
makalah ini, kami ingin memberikan beberapa saran kepada organisasi:
1. Evaluasi dan Audit Rutin: Organisasi harus melakukan evaluasi dan
audit rutin terhadap tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja mereka. Ini
membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan
penyederhanaan.
20
2. Keterlibatan Karyawan: Keterlibatan karyawan dalam proses
perancangan tata kerja dan prosedur kerja adalah kunci keberhasilan.
Mereka memiliki pemahaman yang berharga tentang pelaksanaan tugas
sehari-hari dan dapat memberikan masukan yang berharga.
3. Penggunaan Teknologi: Manfaatkan teknologi untuk mendukung tata
kerja dan prosedur kerja yang lebih efisien. Investasikan dalam perangkat
lunak dan sistem yang dapat membantu dalam otomatisasi tugas-tugas
rutin.
4. Pemantauan Berkelanjutan: Setelah perubahan dan penyederhanaan
diterapkan, organisasi harus terus memantau kinerja mereka. Data dan
umpan balik dari pelaksanaan dapat membantu dalam mengidentifikasi
potensi perbaikan lebih lanjut.
5. Pemahaman yang Holistik: Pemahaman yang holistik tentang bagaimana
tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja saling berhubungan adalah
kunci untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan. Organisasi harus
memahami dampak perubahan dalam satu area terhadap area lainnya.
6. Budaya Inovasi: Budaya inovasi yang diterapkan di organisasi dapat
mendorong karyawan untuk mencari cara baru dan lebih efisien untuk
melaksanakan tugas mereka. Berikan insentif untuk gagasan inovatif dan
berikan dukungan untuk eksperimen.
21
Daftar Pustaka
Management. Pearson.
O'Reilly, C. A., & Pfeffer, J. (2000). Hidden Value: How Great Companies
Review Press.
Management Review.
Business Review.
HarperBusiness.
River Press.
Senge, P. M. (2006). The Fifth Discipline: The Art & Practice of The Learning
Organization. Currency.
Hammer, M. (2015). Process and Reality: Why It's Time to Rethink Business
Doubleday.
Association.
Handbook. HarperBusiness.