Anda di halaman 1dari 19

RESUME

MENGGALI STRATEGI HUMAS DI LEMBAGA PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Menejemen Hubungan


Masyarakat
Dosen Pengampu Dr. Nur Fuadi, M.Pd

DISUSUN OLEH
NAMA : YUNIA ROSI ROZANA
NIM : 19176548

PROGRAM PASCA SARJANA


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
IAIN PURWOKERTO
2020

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. 1

Daftar Isi .......................................................................................................... 2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 3


B. Pengertian Hubungan Masyarakat ....................................................... 4

PEMBAHASAN

A. Model Management dalam Kegiatan Humas ....................................... 5


B. Strategi Hubungan Masyarakat ............................................................ 7
C. Strategi Humas Berdasarkan Alqur’an ............................................... 12
D. Public Relations dalam Islam .......................................................... 13

KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

2
PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang Masalah.

Hubungan masyarakat adalah usaha untuk mencapai hubungan


yang harmonis antara sekolah dan masyarakat melaui satu proses timbal
balik, hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual
understanding, mutual confidence dan imaj yang baik.1

Hubungan Masyarakat pendidikan dalam pelaksanaannya


memiliki ruang lingkup yang wajib diketahui oleh pada praktisi humas
saat ini. Ruang lingkup humas diperlukan agar dalam menjalankan
kewajibannya sebagai humas, seorang humas menyadari kedudukannya
serta apa saja yang menjadi wewenangnya. Karena tak semua hal
menjadi wewenang humas. Tapi, ada pihak lain juga nan terlibat.
Jangan sampai ada pihak nan merasa terlangkahi oleh langkah
seorang humas dalam menjalani ruang lingkup humas.

Manajemen humas dalam pendidikan merupakan mediator yang


berada diantara pimpinan sekolah dengan publiknya. Selanjutnya, ia
mengatakan bahwa aktivitas tugas humas adalah mengelola
komunikasi antara organisasi dengan publiknya. Jadi dapat dikatakan
bahwa humas (public relation) adalah aktivitas yang menghubungkan
antara organisasi dengan masyarakat (public) demi tercapaianya tujuan
organisasi dan harapan masyarakat dengan produk yang dihasilkan.

Dengan semakin kompleksnya manajemen sekolah yang


selalu berkembang dan padatnya kegiatan kepemimpinan di sekolah,
maka semakin banyak pula masalah-masalah yang perlu penanganan,
dan melibatkan warga sekolah, baik guru, orang tua, karyawan, siswa
mapun pemerintah setempat sama-sama menyadari perlunya
terobosan-terobosan yang positif agar mampu meningkatkan nilai jual

1
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep, Strategi dan Aplikasi (Yogyakarta : Teras
2009) h. 145.

3
sekolah, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan semakin
kondusifnya kegiatan belajar mengajar sehingga akan menghasilkan
lulusan yang baik dan bisa menempati perguruan-perguruan ternama
seperti yang diharapkan oleh masyarakat.

Strategi humas dalam hal ini adalah suatu cara alternatif optimal
yang dipilih untuk dilaksanakan atau ditempuh guna mencapai tujuan humas
dalam kerangka suatu rencana humas. 2Guna mengokohkan atau mendapat
dukungan pimpinan agar stategi oprasional humas mengenai sasaran dalam
suatu tujuan lembaga pendidikan, tentu kegiatan humas secara oprasional
seharusnya berada diposisi yang sedekat mungkin dengan pimpinan
lembaga pendidikan {rektor, direktur, kepala madrasah) dan diharapkan kegiatan
humas tersebut akan tercapai. Sekarang ini pada umumnya lembaga
pendidikan sudah menempatkan peran dan fungsi humas sebagai salah
satu bagian yang sangat penting.

Hal ini ditandai dengan posisi humas yang ditangani oleh seorang
wakil kepala sekolah. Akan tetapi hendaknya peran dan fungsi humas yang
dikoordinir wakil kepala sekolah bidang humas ini hendaknya dibantu
beberapa orang staf praktisi humas agar aktifitas yang sifatnya teknis dan
operasional dapat dikerjakan oleh beberapa orang staf humas tersebut. Agar
semua aktifitas humas tidak hanya dibebankan kepada wakil kepala
sekolah, agar pemimpin bidang kehumasan ini bisa berkonsentrasi
memikirkan dan merancang program program humas yang
membutuhkan pemikiran.

B. Pengertian Hubungan Masyarakat

Hubungan Masyarakat adalah segala bentuk kontak dan


hubungan yang diadakan oleh suatu organisasi dengan semua bentuk
publik ‖baik internal maupun eksternal, hubungan ini adalah meliputi
semua bentuk komunikasi. Harus diingat pula, bahwa untuk
terbentuknya suatu komunikasi harus terdapat unsur menerima dan

2
Zulkarnaen Nasution, Manajemen Humas dilembaga Pendidikan (Malang : UMM Press 2010)
h.28

4
memberi‖ atau dialog-dialog dengan pihak-pihak yang berhubungan,
dan unsur-unsur yang ada di dalamnya (humas) adalah: 1) fungsi
manajemen, 2) fungsi komunikasi, 3) fungsi penelitian dan penilaian,
4) suatu fungsi yang dirancang untuk meningkatkan saling pengertian,
keserasian, dan masukan yang demokratis ke dalam suatu proses
pengambilan keputusan.

Hubungan Masyarakaat memiliki fungsi manajemen dari sikap


budi yang berencana dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi-
organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadinya
berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka
yang ada kaitanya atau yang mungkin ada hubungan dengan jalan
menilai pendapat umum diantara mereka untuk mengkorelasikan, sedapat
mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi
yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerjasama yang lebih
produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien

Lembaga pendidikan merealisasikan siapa yang dicita-citakan


oleh warga masyarakat tentang pengembangan putra putra mereka.
Hampir tidak ada orang tua siswa yang mampu membina sendiri putra-
putri mereka untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara total,
integratif dan optimal seperti yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Itulah sebabnya lembaga-lembaga pendidikan mengambil alih tugas ini.

Selanjutnya manajemen hubungan masyarakat merupakan


komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik (masyarakat)
secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan
kepentingan bersama. Terdapat 3 bentuk hubungan sekolah dan
masyarakat diantaranya :
1. Hubungan edukatif ialah hubungan kerja sama dalam hal
mendidik anak antara guru disekolah dan orang tua didalam keluarga.

5
Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan
prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-
raguan pendirian dan sikap pada diri anak
2. Hubungan kultural yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan
masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.
Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah
dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah
disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan
masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan
metode-metode pengajarannya.
3. Hubungan institusional yaitu hubungan kerja sama antara
sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik
swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara
sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah
setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan
dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Strategi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan
interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima ditengah-
tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, dan simpati dari
masyarakat, serta mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar
sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama.

6
PEMBAHASAN
A. Model Strategic Management dalam Kegiatan Humas.
Kata strategi sendiri mempunyai pengertian yang terkait dengan
hal hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya,
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya
perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari
dalam maupun dari luar.3

Strategic Management dalam Kegiatan Humas adalah


untuk menggambarkan dua peran humas dalam strategic
management secara menyeluruh dan dalam kegiatan humas itu
sendiri . Tiga tahapan yang pertama mempunyai cakupan luas,
sehingga lebih bersifat analisis. Empat langkah selanjutnya
merupakan penjabaran dari tiga tahap pertama yang diterapkan pada
unsur yang berbeda beda. 4

B. Strategi Hubungan Masyarakat.

Model Strategic Management untuk Humas, antara lain :

1. Tahap Stakeholders

Sebuah perusahaan/organisasi mempunyai hubungan dengan


publiknya bilamana perilaku organisasi tersebut mempunyai
pengaruh terhadap stakeholdersnya atau sebaliknya. Humas harus
melakukan survei untuk terus membaca perkembangan lingkungannya,
dan membaca perilaku organisasinya serta menganalisis konsekuensi
yang akan timbul. Komunikasi yang dilakukan secara kontinu
dengan stakeholders ini membantu organisasi untuk tetap stabil.

3
Abdurrahman,Menejemen Humas Sekolah,(Yogyakarta,Media Akademi,2016),h.37
4
Ibid. h.41

7
2. Tahap Publik

Publik terbentuk ketika perusahaan/organisasi menyadari


adanya problem tertentu. Pendapat ini berdasakan hasil penelitian
Grunig dan Hunt yang menyimpulkan bahwa publik muncul
sebagai akibat adanya problem dan bukan sebaliknya. Dengan kata
lain publik selalu eksis bilamana ada problem yang mempunyai
potensi akibat (konsekuensi) terhadap mereka. Maka publik bukanlah
suatu kumpulan massa umum biasa, mereka sangat selektif dan
spesifik terhadap suatu kepentingan tertentu (problem tertentu).
Oleh karenanya humas perlu terus menerus mengidentifikasi
publiknya yang muncul terhadap berbagai problem. Biasanya
dilakukan melalui wawancara mendalam pada suatu focus group.

3. Tahap Isu

Publik yang muncul sebagai konsekuensi dari adanya


problem selalu mengorganisasi dan menciptakan isu‘. Yang
dimaksud dengan isu‘ di sini bukanlah isu dalam arti kabar
burung atau kabar tak resmi yang berkonotasi negatif (bahasa aslinya
rumor), melainkan suatu tema yang dipersoalkan. Mulanya pokok
persoalan demikian luas dan mempunyai banyak pokok, tetapi
kemudian akan terjadi kristalisasi sehingga pokoknya menjadi
jelas karena pihak pihak yang terkait saling melakukan diskusi.5

Humas perlu mengantisipasi dan bersifat responsif terhadap isu isu


tersebut. Langkah ini di dalam manajemen dikenal sebagai Issues
Management. Pada tahap ini media memegang peranan yang sangat
penting karena media akan mengangkat suatu pokok persoalan kepada
masyarakat dan masyarakat akan menanggapinya. Media mempunyai
peranan yang sangat besar dalam perluasan isu dan, bahkan,
membelokkannya sesuai dengan persepsinya. Media dapat melunakkan

5
Ibid,h.42

8
sikap publik atau sebaliknya, meningkatkan perhatian publik, khususnya
bagi hot issue, yakni yang menyangkut kepentingan publik yang lebih
luas.

Untuk melaksanakan strategi tersebut menurut Ruslan (2001) harus


diupayakan sebagai berikut :

1. Menempatkan posisi humas dekat dengan pimpinan lembaga


pendidikan agar humas mengetahui secara jelas dan rinci mengenai
pol perencanaan, kebijakan, keputusan yang diambil, visi dan arah
tujuan lembaga pendidikan bersangkutan, agar tidak terjadi kesalahan
dalam penyampaian pesan dan informasi yang berasal dari lembaga
pendidikan kepada masyarakaat.
2. Humas dalam memberikan informasi mewakili lembaga pendidikan
tersebut dapat dipertegas tentang batas-batas wewenang dan
tanggungjawab dalam memberikan keterangan (sebagai juru bicara).
Sehingga humas akan selalu mengetahui informasi secara jelas
mengenai pelaksanaan dari keputusan atau kebijakan pimpinan
lembaga pendidikan tersebut.
3. Pimpinan atau staf humas selalu diikutsertakan menghadiri setiap
rapat atau pertemuan pada tingkat pimpinan agar dapat mengetahui
secara langsung dengan tepat tentang latar belakang suatu proses
perencanaan,kebijakan,arah dan hingga tujuan organisasi yang hendak
dicapai ,baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
4. Agar humas diberi fungsi koordinasi berhubungan secara langsung
dan segera dengan pimpinan puncak (reketor/direktur/kepala sekolah),
tanpa melalui perantara pejabat /bagian lain. Sehingga fungsi
kehumasan berlangsung secara optimal,antisipatif dan dapat
melaksanakan berbagai macam perencanaan, peran komunikasi atau
dengan kewenangan yang ada mampu mengatasi berbagai masalah
yang mungkin akan timbul tanpa diduga sebelumnya.
5. Humas harus bertindak secara proaktif dan dinamis , serta fleksibel

9
sebagai narasumber atau mengatur saluran komunikasi baik ke dalam
maupun keluar untuk menghindarkan sikap reaktif (pasif ) dalam
menghadapi berbagai masalah atau tantangan yang akan dihadapinya.
6. Humas berperan melakukan tindakan mulai dari memonitor,
merekam, menganalisis, menelaah hingga mengevaluasi setiap reaksi
feed back, hususnya dalam upaya penilaiansikap tindakan serta
mengetahui persepsi masyarakat sebagai suatu akibat yang
ditimbulkan dari keputusan yang diambil dan kebijakan telah
dijalankan oleh pihak lembaga pendidikan.
7. Humas dapat memberikan sumbang saran, ide dan rencana atau
program kerja kehumasan untuk memperbaiki atau mempertahankan
nama baik, kepercayaan dan citra perusahaan terhadap publiknya,
termasuk menjembatani atau menyerasikan antara kebijaksanaan atau
keputusan pimpinan lembaga pendidikan dengan kepentingan dan
keinginan masyarakat sekaligus upaya memperoleh dukungan dan
partisipasi dari masyarakat.6

Menurut Pearce dan Robinson mengembangkan langkah-langkah


strategic management sebagai berikut :

1. Menentukan misi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah


pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi, dan
sasaran.
2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi
internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya.
3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi
semangat kompetitif maupun secara umum.
4. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang
melahirkan pilihan-pilihan).
5. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat
6
Zulkarnaen Nasution, Manajemen Humas dilembaga Pendidikan (Malang : UMM Press 2010)
h.29

10
digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan.
6. Pemilihan strategi atas tujuan jangka panjang dan garis besar strategi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan rencana jangka pendek yang
selaras dengan tujuan jangka panjang dan garis besar strategi.
8. Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang
tercantum pada anggaran (budget) dan memadukan rencana tersebut
dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi, dan sistem balas
jasa yang memungkinkan.
9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap
periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan
kontrol dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa
depan.7

Berdasarkan strategi yang harus diupayakan para praktisi, humas


dilembaga pendidikan diperlukan beberaapa pendekatan agar stategi
tersebut bisa berjalan dengan lancar yakni pendekatan kemasyarakatan,
pendekatan persuasif, sosial, kerjasama yang harmonis dan koordinasi.
Pendekatan kemasyarakatan melalui mekanisme sosial budaya dan nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat.

Pendekatan persuasif dilakukan dengan komunikasi balik dengan


menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik intern dan publik
ekstern. Baik bersifat mendidik dan memberikan penerangan maupun
pendekatan persuasif agar tercipta saling pengertian,menghargai
pemahaman, toleransi dan sebagainya. Pendekatan tanggungjawab
sosial, dalam hal ini menumbuhkan sikap agar tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai tersebutbukan untuk keuntungan sepihak dari publik
sasarannya (masyarakat), tetapi memperoleh keuntungan bersama yang
trampil dalam memadukan keuntungan dengan memotifasi tanggung
jawab sosialnya.

7
Abdurrahman,Menejemen Humas Sekolah,(Yogyakarta,Media Akademi,2016),h39

11
Pendekatan kerjasama dalam hal ini adalah membina hubungan
yang harmonis antara lembaga pendidikan dengan berbagai kalangan
baik hubungan ke dalam maupun keluar guna meningkatkan kerja sama.
Pendekatan koordinatif dalam hal ini peranan humas lebih luas
berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional.
Berkaitan dengan langkah-langkah pokok dari berbagai aspek
pendekatan dan strategi komunikasi humas, dalam upaya
menjalinberbagai hubungan dengan publik internal dan eksternal dapat
ditarik suatu pengertian yang mencakup peranan humas dari berbagai
kegiatan dilapangan adalah menginformasikan, menerangkan,
menyarankan, Adapun peran dan fungsi public relations dalam
perspektif Islam.
C. Strategi Humas Berdasarkan Alqur’an.
Strategi humas yang berdasarkan Alqur’an antara lain :
1. Pemberi Peringatan
Allah Swt. berfirman dalam Alquran Surat Al- Fath/48: 8 yang
artinya: Sesungguhnya kami mengutus kamu sebagi saksi,
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
2. Menyebarkan dan imformasi
Allah Swt. berfirman dalam Alquran Surat Al- Maidah/5: 67
yang artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang
diperintahkan itu, berarti) kamutidak menyampaikan amanat-Nya.
3. Membangun kerja sama dan memelihara saling pengertian
antara organisasi dan publik. Allah Swt. berfirman dalam Alquran
Surat Al- Maidah/5: 2 yang artinya: Dan tolong-menolonglah kamu
dalam mengerjakan kebajukan dan takwadan janganlah tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
4. Memberi peringatan atau menasihati pimpinan demi kepentingan
umum. Allah Swt. berfirman dalam Alquran Surat Adz-
Zariaat/51:55 yang artinya : “Dan tetaplah memberi peringatan

12
kerena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang
yang beriman”.
D. Public Relations dalam Islam.

Publik relation dalam Islam memerlukan suatu kode etik yang


berdasarkan Alquran dan Al- Hadis dan bukan berdasarkan kode
etik barat. Kode etik yang bisa digunakan para praktisi public
relatios dalam organisasi Islam yanng besumber dari Alquran dan Al-
Hadis yakni :

1. Amanah. Amanah berarti setia dan jujur dalam melaksanakan


sesuatu yang dipertanggungjawabkan bersama baik berupa tugas
maupun materi. Amanah berlawanan dengan sifat khianat. Sifat
ini terdapat dalam Alquran yang artinya : ”Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak”.
(QS. An-Nisa’/4: 58).
2. Menepati janji. Menepati janji berarti wajib bagi muslim
untuk memenuhi setiap janji yang yang dibuat bersama, baik itu
kepada muslim maupun non muslim. Firman Allah Swt. dalam
Alquran yang artinya : ”Hai orang-orang yang beriman
tepatilah janji-janjimu itu” (QS. AlMa’idah/5: 1).
3. Benar. Seorang muslim seharusnya berlaku benar dalam perkataan
dan perbuatan. Benar dalam perkataan berarti menyatakan perkara
yang benar dan tidak menyembunyikan rahasia kecuali untuk
menjaga nama baik sesorang. Benar dalam perbuatan adalah
mengerjakan sesuatu yang laras dengan tuntunan agamanya.
Allah menyuruh orang-orang beriman supaya berlaku benar
dan menyertai golongan-golongan yang benar dengan
firmannya yang artinya : “Hai sekalian orang-orang yang beriman
golongan orang- orang yang benar” (QS. AtTaubah/9: 119).
4. Ikhlas. Ikhlas berarti melakukan sesuatu pekerjaan semata
karena Allah Swt. Dan tidak karena mengharap balasan,

13
pujian atu kemashuran.Dalam Alquran Allah Swt meminta
pada setiap muslim supaya ikhlasdalam beribadah, ”dan
mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan tulus
ikhlas. Firma Allah Swt. dalam Alquran yang artinya : “Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus”. (QS. Al-Bayyinah/98: 5). Ikhlas ini bukan hanya
dalam ibadah tetapi juga dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab sehari-hari.
5. Adil. Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak
tanpa menguranginya. Berlaku adil kepada sesama
manusia,baik muslim maupun non muslim adalah perintah
Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya : “Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
(QS. An-Nahl/16: 90).
6. Sabar. Sabar berarti tabah manghadapi ujian, cobaan dan
kesulitan Allah Swt. Sangat suka pada orang-orang yang
sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: Innaa lillaahi wa innaailaihi raajiun.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran yang artinya : “Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan, Innaa lillaahi wa innaa ilaihiraaji`uun". (QS. :
155-156). Kemudian pada ayat lain Allah Swt berfirman yang
artinya : “Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang
menimpa mereka dijalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)

14
menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang
sabar”. (QS. Ali Imran/3: 146).
7. Kasih Sayang. Kasih sayang kepada sesama manusia terutama
kepada sesama manusia yang seagama dipandang tinggi dan
digalakkan oleh Islam. Firman Allah swt yang artinya: ”Mereka
saling berpesan dengan kesabaran, mereka saling berpesan
dengan kasih sayang”. (QS. Al-Balad/90: 17). Rasulullah
bersabda : ”Siapa yang tidak bersifat kasih kepada yang ada
dibumi, diapun tidak dikasihi oleh yang dilangit.” (Thabrani).
8. Pemaaf. Memaafkan kesalahan dan kekhilafan orang sangatlah
dianjurkan oleh Islam. Allah swt, berfirman yang artinya : ”Dan
hendaklah mereka memaafkan dan merelakan. Tidaklah
kamusuka bahwa Allah mengampunidosamu? Allah maha
penyayang lagi pengasih” (QS, An-Nur/24: 22).
9. Berani. Berani berarti mampu menguasai nafsu dan jiwa pada
waktu marah dan dalam keadaan dicoba, berani juga
merupakan suatu sikap kepatutan bukan bersifat membabi
buta. Sebagimana Rasulallah bersabda: ”Bukanlah dinamakan
berani orang yang kuat bergaul. Sesungguhnya orang yang berani
itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya pada waktu
marah” (Muttafaqun Alaihi). Selain mampu mengendalikan
perasaan marah seorang muslim juga harus berani meyatakan
yang benar, berarti mengakui kesalahan, membuat keputusan.
Mencoba sesuatu yang inovatifdan mempertahankan keyakinan
atau pendirian.
10. Kuat. Kekuatan yang diperlukan bukan hanya kekuatan
jasmani, melainkan juga dasri segi rohani dan pikiran.
Kekuatan rohani ini berfungsi untuk melawan cobaan, godaan
dan gangguan. Dalam membina kekutan ini Allah berfirman:
yang artinya : “ Dan janganlah kamu bersikap lemah, dan
janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-

15
orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman”. (QS. Ali Imran/3: 139).
11. Malu. Menurut Islam malu merupakan salah satu bagian dari pada
iman.Seseorang yang tidak mersa malu adalah seseorang yang
tipis imannya.Seorang muslim harus merasa malu terhadap
Allah jika melanggar peraturan yang ditetapkan Allah dan
juga merasa malu kepada dirinyasendiri dan anggota
masyarakat. Rasulullah menilai malu merupakan sifat yang baik
sebagaimana sabdanya: ”Malu itu tidak membuahkan yang lain
kecuali kebaikan” (Muttafaqun Alaihi).
12. Memelihara kesucian. Memelihara kesucian berarti menjaga
diri dari segala keburukan supaya terpelihara kehirmatan diri.
Seorang muslim harus senantiasa berusaha memelihara kesucian
dirinya ia harus berusaha menjaga hawa nafsunya, lidah dan
juga hatinya dai perbutan-perbuatan yang dilarang oleh Allah
swt. Sebagaimana dalam Alquran Allah berfirman : yang
artinya : “Berbahagialah orang yang membersihkan jiwanya
dan rugilah orang mengotorinya”. (QS. As-Syams/91: 9-10).8

KESIMPULAN.

Humas berperan melakukan tindakan mulai dari memonitor,


merekam, menganalisis, menelaah hingga mengevaluasi setiap reaksi
8
Rahmat Hidayat, &Candra Wijaya, Ayat Atat Al-Quran Tentang Menejemen Pendidikan Islam
(Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI),2017) h.152.

16
feed back, khususnya dalam upaya penilaian sikap tindakan serta
mengetahui persepsi masyarakat sebagai suatu akibat yang ditimbulkan
dari keputusan yang diambil dan kebijakan telah dijalankan oleh pihak
lembaga pendidikan.

Humas dapat memberikan sumbang saran, ide dan rencana atau


program kerja kehumasan untuk memperbaiki atau mempertahankan
nama baik, kepercayaan dan citra perusahaan terhadap publiknya,
termasuk menjembatani atau menyerasikan antara kebijaksanaan atau
keputusan pimpinan lembaga pendidikan dengan kepentingan dan
keinginan masyarakat sekaligus upaya memperoleh dukungan dan
partisipasi dari masyarakat.

Berdasarkan strategi yang harus diupayakan para praktisi, humas


dilembaga pendidikan diperlukan beberaapa pendekatan agar stategi
tersebut bisa berjalan dengan lancar yakni pendekatan kemasyarakatan,
pendekatan persuasif, sosial, kerjasama yang harmonis dan koordinasi.
Pendekatan kemasyarakatan melalui mekanisme sosial budaya dan nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat.

Pendekatan persuasif dilakukan dengan komunikasi balik dengan


menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik intern dan publik
ekstern. Baik bersifat mendidik dan memberikan penerangan maupun
pendekatan persuasif agar tercipta saling pengertian, menghargai
pemahaman, toleransi dan sebagainya. Pendekatan tanggungjawab
sosial, dalam hal ini menumbuhkan sikap agar tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai tersebut bukan untuk keuntungan sepihak dari publik
sasarannya (masyarakat).

Langkah-langkah pokok dari berbagai aspek pendekatan dan


strategi komunikasi humas, dalam upaya menjalinberbagai hubungan
dengan publik internal dan eksternal dapat ditarik suatu pengertian yang
mencakup peranan humas dari berbagai kegiatan dilapangan adalah

17
menginformasikan, menerangkan, menyarankan,

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Menejemen Humas Sekolah, (Yogyakarta, Media Akademi,


2016)

18
Rahmat Hidayat, &Candra Wijaya, Ayat Atat Al-Quran Tentang Menejemen
Pendidikan Islam (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia
(LPPPI),2017)
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep, Strategi dan
Aplikasi (Yogyakarta : Teras 2009)
Zulkarnaen Nasution, Manajemen Humas dilembaga Pendidikan (Malang :
UMM Press 2010)

19

Anda mungkin juga menyukai