Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMPLEMENTASI PERUBAHAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perubahan
Dosen Pembimbing
Ahmad Royani, M.Pd, I.

Kelompok 11
Oleh :

Della Qorena A’la NIM T20183022


Ida Nur Kholifah NIM T20183127
Syarifatul Maulidiyah NIM T20183140

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
JEMBER
MARET 2021

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sepatutnya penulis persembahkan kehadirat Allah SWT atas
berkat taufik dan hidayahnya, makalah dengan judul, “Implementasi Perubahan”
dapat tersusun dan terselesaikan dengan tepat waktu.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan


kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman.

Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah


Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Tidak lupa penulis ucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada
penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum


sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif
sangat penulis harapkan. Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amin.

Jember, 18 Maret 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pekerjaan Proyek.................................................................................. 3
B. Pengorganisasian Mesin Perubahan..................................................... 4
C. Mobilisasi Sumber Sumber................................................................... 6
D. Motivasi Perubahan.............................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan merupakan sebuah proses transisi dari hal yang belum
pernah ada menajdi ada, dari sesuatu yang kurang baik menjadi baik.
Wikipedia menyatakan bahwa, "Change management is an approach to
shifting/transitioning individuals, teams, and organizations from a current state to a
desired future state". Manajemen perubahan adalah suatu pendekatan untuk merubah
individu, tim dan organisasi dari keadaan sekarang menuju keadaa masa depan. 1
Perubahan merujuk pada terjadinya sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya.
Perubahan juga dapat bermakna melakukan hal hal dengan cara baru,
memasang sistem baru, mengikuti prosedur manajemen baru, menggabungkan
sistem baru, malakukan reorganisasi antara terjadinya peristiwa yang
mengganggu yang sanagt signifikan.2
Perubahan sangtalah penting dan perlu dalam lembaga pendidikan,
dengan adanya perubahan lembaga pendidikan dapat berjalan mengikuti arus
serta kebutuhan yang diinginkan oleh peserta didik dan juga masyarakat.
adanya perubahan mampu menjadikan arah pendidikan ke dunia yang lebih
baik lagi, lebih relevan serta tidak kalah bersaing dengan lembaga lembaga
pendidikan lain.
Sayangnya, tidak sedikit lembaga pendidikan yang takut umtuk
melakukan perubahan, masih ada lembaga pendidikan yang kurang
memahami bagaimana mengimplementasikan perubahan perubahan demi
kemajuan lembaganya sendiri, akibatnya lembaga pendidikan yang ada masih
saja bersifat stagnan dan tidak memiliki perubahan secara spesifik. Masih

1
manajemen-perubahan-2015.pdf (uny.ac.id) di akses pada tanggal 09 Maret 2021 pukul 18:17
2
Jeft Davidson, Change Management The Complate Ideal’s Duides, (Jakarta: Prenada, 2005), 3.

1
terdapat lembaga lembaga yang tertinggal jauh oleh lembaga pendidikan yang
lain dalam segi perubahan.
Oleh karena itu, pada pembahasan makalah kami kali ini, akan
memaparkan mengenai implemetasi perubahan, agar pembaca khususnya
pihak lembaga pendidikan mampu memahami serta mengerti bahwa adanya
implementasi perubahan sangatalah dibutuhkan dan cukup memberi
kontribusi yang baik bagi lembaga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka diperoleh rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana pekerjaan proyek?
2. Bagaimana pengorganisasian mesin perubahan?
3. Bagaimana mobilisasi sumber sumber?
4. Bagaimana motivasi perubahan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka diperoleh tujuan yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan kepada pembaca mengenai pekerjaan
proyek
2. Untuk mendeskripsikan kepada pembaca menganai
pengorganisasian mesin perubahan
3. Untuk mendeskripsikan kepada pembaca mengenai sistem
mobilisasi sumber sumber
4. Untuk mendeskripsikan kepada pembaca mengenai motivasi
perubahan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pekerjaan Proyek
Pekerjaan proyek yang kami maksud dalam makalah kami kali ini
adalah mengenai penguraian contoh perubahan dalam bidang manajemen
pendidikan. Adab beberapa contoh hasil manajemen perubahan yang akan
kami jelaskan dibawah ini:
1. Vision
Perlu teman teman sekalian ketahui, bayangkan bagaimana kalau
sebuah organisasi tidak memiliki pemimpin dengan visi yang kuat, maka
dapat dipastikan akan kacau tidak ada kesatuan fikiran, dan tindakan
sehingga pancara energy tidak berfokus dan masing masing komponen
seolah olah bergerak sendiri sendiri. Solusi yang hadirpun reaktif terhadap
masalah masalah sehingga cenderung hanya mengandalkan masalah,
ibarat lingkaran yang bergerak namun tidak efektif. Maka supaya efektif
diperlukan visi yang menuntut pendalaman, bukan hanya sekedar reaksi
atau meredam masalah saja, tetapi bersifat reflektif atau pengendapan
yang akan bermuara pada penghayatan sehingga malahirkan cara kerja
integratif, jangka panjang dan strategis.
2. Skil
Skil atau keterampilan ini merupakan sebuah kompetensi yang
dimiliki oleh seseorang untuk mampu melakukan tuntutan tuntutan baru,
dimana keterampilan ini harus terus dipelihara dan ditumbuh kembangkan
supaya tetap terjaga serta semakin baik lagi.
3. Incentives
Insentif dengan memberikan reward yang memadai baik langsung atau
tidak langsung, berorientasi uang atau tidak, individual maupun
kelompok.

3
4. Resources
Hal ini merupakan segala sumber daya yang diperlukan sebagai
asupan dalam melakukan perubahan agar memiliki daya ubah yang kuat.
Namaun sayangnya jika perubahan dilakukan saat organisasi tidak
berdaya lagi. Di mana kondisi karyawan yang bagus telah meninggalkan
perusahaan akibat kebangkrutan semisal. Maka peran pemimpin di sini
adalah untuk dapat menggerakkan perubahan di masa pelik/susah dengan
berbagai sumber daya yang ada.
5. Action Plan
Perubahan dipercaya dipicu lewat sebuah rencana. Namun rencana
yang baik perlu didukung target yang terkendali sehingga dapat
menggerakkan seluruh energy ke titik yang sama. Dengan kata lain
rencana yang dimaksud adalah mencang dua rencana yaitu strategis yang
berisi tujuan dalam jangka panjang dan rencana tindakan di mana rencana
ini harus dibuat secara tertulis, menyeluruh, lengkap dengan perincian
sasaran serta resource yang dibutuhkan. Sebab perencanaan strategis tanpa
rencana tindakan bisa mengakibatkan kegagalan.3
B. Pengorganisasian Mesin Proyek
Pengorganisasian mesin proyek pada pembahasan yang kami maksud
adalah mengenai aspek pengorganisasian dalam perubahan, pengorganisasian
adalah pengaturan orang-orang yang akan melaksanakan perubahan, job
deskripsi setiap orang dan strategi untuk melaksanakan perubahan.
Pengorganisasian dalam hal ini yang utama adalah membentuk tim kerja yang
akan memandu pelaksanaan perubahan. Tim bisa dipimpin oleh kepala
sekolah atau orang yang ditunjukkan kepala sekolah untuk melaksanakan

3
Agus Arjianto dkk, Manajemen Perubahan Pemahaman dan Implementasi Manajemen Perubahan
Bagi Akademisi dan Perilaku Bisnis, (Jakarta: Moeka Publishing, 2018), 37-41.

4
perubahan. Anggota tim dipilih dari guru-guru senior yang komptensi kerja
tinggi dipercaya oleh warga sekolah.4
Perubahan besar memerlukan kekuatan yang luar biasa besarnya untuk
mempertahankan proses perubahan itu sendiri. Setelah rasa keterdesakan
bangkit di kalangan personel, leader perlu membentuk tim yang menjadi
pelopor perubahan, yang secara nyata dan dengan mudah dapat disaksikan
oleh anggota organisasi yang lain, mengadopsi berbagai perubahan yang
diciptakan.5 Anggota tim perlu memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Memiliki kekuasaan dari posisi yang dimilikinya.
Tim harus cukup mengikut sertakan manajer yang memegang posisi,
untuk dapat menyingkirkan semua penghambat kemajuan perubahan.
2. Memiliki keahlian.
Untuk menjamin dihasilkannya keputusan berkualitas, anggota tim
harus ahli dalam bidang yang diperlukan untuk menjalankan perubahan.
Tim harus terdiri dari para ahli dipandang dari disiplin dan pengalaman
kerja yang memang diperlukan untuk menjalankan proses perubahan.
3. Memiliki kredibilitas.
Untuk menarik perhatian seluruh personel perusahaan, anggota tim
harus orang-orang yang memiliki kredibilitas karena kompetensi,
kejujuran, dan integritas, serta kinerjanya di masa lalu dalam perusahaan.
4. Memiliki kemampuan leadership.
Anggota tim harus terdiri dari orang-orang yang memiliki visi ke
depan, menjunjung tinggi nilai-nilai, dan memiliki keberanian untuk
melaksanakan visi mereka. Di samping leadership skill, anggota tim perlu
memiliki managerial skill. Ketrampilan pertama memacu perubahan,

4
Apri Nuryanto, Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Mutu Sekolah, (Modul: Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktoret Jendral Pendidikan Menengah, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2015), 49.
5
Mulyadi, Manajemen Perubahan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 12, No. 3, 1997.

5
sedangkan ketrampilan kedua menjadikan seluruh proses perubahan
terencana dan terkendali.6
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa pengorganisasian
merupakan penempatan mengenai SDM yang dibutuhkan dalam proses
perubahan, agar perubahan yang diharapkan sesuai dengan rencana dan dapat
terselesaikan secara lebih mudah dan cepat.
C. Mobilisasi Sumber Sumber
Dalam melakukan perubahan dalam lembaga pendidikan perlu adanya
peran seorang pemimpin yang mampu melakukan perubahan. Hal ini sangat
penting mengingat pendidikan diyakini mampu memberdayakan secara
terpadu dan berkesinambungan dalam pembentukan karakter. Di satu sisi
pendidikan harus mampu mempunyai wawasan pemikiran yang jauh kedepan,
mampu membaca peluang dan tantangan global, sedangkan disi yang lain
upaya upaya untuk memelihara perilaku etik pribumi tetap dipertahankan.
Menurut Mulyana yang dikutip oleh Misbah Munir di dalam jurnalnya
mengatakan bahwa Pendidikan dalam perspektif global merupakan suatu
keharusan. Dalam konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) telah
memberikan gambaran yang jelas bahwa sekolah harus dibangun atas dasar
visi dan misi yang berorintasi jauh ke depan memiliki arti bahwa pendidikan
selain mempertahankan citra ideal warga Negara dan warga masyarakat yang
baik juga diperluas menjadi warga dunia yang baik, sehingga mencapai nilai-
nilai moral universal. Orientasi pendidikan tersebut diperlukan agar manusia
Indonesia tidak menjadi objek perubahan dalam tatanan global.7
Hal ini tentunya sekolahan memperlukan seorang pemimpin yang
mampu mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan,
mengarahkan, anggotanya dalam mencapai sasaran atau tujuan tersebut.

6
John P. Kotter, Leading Change, (Boston: Havard Busines School Press, 1996), 57.
7
Misbah Munir dan Ermita Zakiyah, Manajemen Perubahan Lembaga Pendidikan Islam di Era
Globalisasi, Jurnal MPI, Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2017.

6
Faktor perubahan secara menyeluruh dalam organisasi menurut Winardi di
dalam jurnalnya Misbah mencakup enam variabel yang saling berinteraksi
yang dapat dimanfaatkan dalam fokus perubahan terencana yaitu Manusia,
kultur, tugas-tugas, teknologi, desain dan startegi.
1. Variabel manusia berlaku bagi para individu yang bekerja dalam
organisasi yang bersangkutan.
2. Variabel kultur merefleksi keyakinan bersama, nilai-nilai, norma-norma
para anggota keorganisasian.
3. Variabel tugas mencakup dari sifat pekerjaan itu sendiri apakah pekerjaan
itu bersifat sederhana atau kompleks.
4. Variabel teknologi mencakup metode-metode pemecahan masalah dan
teknik-teknik yang diterapkan untuk penerapan pengetahuan terhadap
berbagai macam proses keorganisasian. Mencakup dari pemanfaatan
teknologi informasi, dan alat-alat otomatis lainnya.
5. Variabel desain adalah berkaitan dengan struktur keorganisasian formal
dan systemsistemnya berupa komunikasi, pengendalian dan otoritas dan
tanggung jawab.
6. Variabel strategi mencakup proses perencanaan organisasi yang
bersangkutan, secara tipikal ia terdiri dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan guna mengidentifikasi tujuan-tujuan keorganisasian dan
dipersiapkannya rencana-rencana spesifik guna mencapai, mengalokasi,
dan memanfaatkan sumber daya dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditentukan.8
Keenam variabel tersebut menunjukkan dengan jelas adanya hubungan
yang interdependen. Sebuah perubahan pada variabel tertentu biasanya
menyebabkan timbulnya perubahan pada salah satu variabel yang lain atau
variabel-variabel lainnya.

8
Ibid,…

7
Jadi, mobilisasi sumber sumber merupakan bagaimana cara pemimpin
dalam melihat sebuah potensi dengan beberapa variabel terkait dengan
perubahan, ke enam variabel yang utama yaitu:manusia, kultur, tugas,
teknologi, desain dan strategi.
D. Motivasi Perubahan
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya
penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan.
Kata movere, dalam bahasa inggris, sering disepadankan dengan motivation
yang berarti pemberian motif, penimbulan motif, atau hal yang menimbulkan
dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Motivasi merupakan
sebuah dorongan atau faktor yang dapat membuat seseorang melakukan
sesuatu.
Ada beberapa aspek motivasi atau faktor pendorong seseorang atau
lembaga pendidikan dalam melakukan sebuah perubahan, hal tersebut yaitu:
1. Faktor global (iklim perubahan global) dorongan perubahan sangat
dipengaruhi oleh adanya perubahan global.
2. Faktor regional, dorongan perubahan dipengaruhi oleh kondisi regional
suatu negara, di mana suatau organisasi atau perusahaan itu berdiri.
3. Faktor teknologi, faktor ini sangat berpengaruh sekali seiring dengan
pesatnya perubahan teknologi, sehingga jika suatu perusahaan tidak dapat
mengikuti dan segera menyesesuaikan dengan perkembangan teknologi
maka akan ketinggalan informasi.
4. Adanya kemauaan dalam diri organisasi untuk melakukan perubahan,
5. Menyebarkan ekspetasi yang positif terhadap perubahan.9
Jadi, motivasi merupakan sebuah dorongan sebagai pemicu seseorang
untuk mendorong dalam melakukan sebuah perubahan menuju arah yang
lebih baik lagi. Motivasi perubahan bisa berupa internal dan juga berupa
eksternal.
9
Wanuri, Manajemen Perubahan, Jurnal, Vol. 3, No. 1, Februari 211.

8
BAB III

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pekerjaan proyek adalah mengenai penguraian contoh perubahan
dalam bidang manajemen pendidikan seperti vision, skill, incentives,
Resources, dan actin plant.
Pengorganisasian merupakan penempatan mengenai SDM yang
dibutuhkan dalam proses perubahan, agar perubahan yang diharapkan sesuai
dengan rencana dan dapat terselesaikan secara lebih mudah dan cepat.
Jadi, mobilisasi sumber sumber merupakan bagaimana cara pemimpin
dalam melihat sebuah potensi dengan beberapa variabel terkait dengan
perubahan, ke enam variabel yang utama yaitu:manusia, kultur, tugas,
teknologi, desain dan strategi.
Jadi, motivasi merupakan sebuah dorongan sebagai pemicu seseorang
untuk mendorong dalam melakukan sebuah perubahan menuju arah yang
lebih baik lagi. Motivasi perubahan bisa berupa internal dan juga berupa
eksternal.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, harapan penulis disini adalah
semoga makalah ini dapat membantu para pembaca yang mungkin masih
kebingungan mengenai implementasi perubahan. Penulis juga mohon maaf
apabila masih banyak terdapat kekurangan. Penulis banyak mengharapkan
saran, agar dapat menjadi motivasi bagi penulis agar lebih baik buat
kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

10
Arjianto, Agus dkk. 2018. Manajemen Perubahan Pemahaman dan Implementasi
Manajemen Perubahan Bagi Akademisi dan Perilaku Bisnis. (Jakarta: Moeka
Publishing)
Davidson, Jeft. 2005. Change Management The Complate Ideal’s Duides. (Jakarta:
Prenada)
Munir, Misbah dan Ermita Zakiyah. 2017. Manajemen Perubahan Lembaga
Pendidikan Islam di Era Globalisasi. Jurnal MPI. Vol. 2. No. 2
Mulyadi. 1997. Manajemen Perubahan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol. 12.
No. 3
Nuryanto, Apri. 2015. Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Mutu Sekolah.
(Modul: Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktoret
Jendral Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan)
P, John Kotter. 1996. Leading Change. (Boston: Havard Busines School Press)
Wanuri. Manajemen Perubahan. 2011. Jurnal. Vol. 3. No. 1

11

Anda mungkin juga menyukai