MANAJEMEN PERUBAHAN
BERBASIS SEKOLAH
Oleh :
Kelompok 7
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa pula kami ucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
makin banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan dalam
pembuatan makalah selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………...………………...……2
C. Tujuan………………………………………………………….....2
BAB II PEMBAHASAN
C. Teori Perubahan………………………………………...……….16
Manajemen Perubahan.................................................................18
E. Implementasi Perubahan...............................................................21
A. Kesimpulan……………………………………………………....23
B. Saran………………………...…………………………….……..23
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk mencapai sasaran atau tujuan yang dapat menjadikan sebuah organisasi atau
lembaga menjadi lebih baik dari kemarin untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas maka seorang manajer dalam mencapai tujuan manajemen
perubahan sangatlah mudah. Selain itu Pidarta juga menjelaskan bahwa untuk
mewujudkan sebuah manajemen perubahan dalam sebuah organisasi atau
lembaga, seorang manajer juga harus harus memiliki empat ketrampilan dalam
menyusun sebuah konsep yaitu:
a. Menentukan strategi;
b. Membuat sebuah kebijakan yang tegas;
c. Mengkreasikan atau merencanakan suatu yang baru; dan
d. Memutuskan.
Dalam menyusun sebuah perencanaan yang baik seorang manajer harus
memperhatikan 5 unsur khusus:
1) Tujuan di rumuskan secara jelas.
2) Komprehensif, namun jelas bagi staf dan anggota organisasi.
3) Hierarki rencana yang terfokus pada daerah yang paling penting.
4) Bersifat ekonomis, mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia.
5) Layak, memungkinkan perubahan.
Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2002: 104), menyatakan bahwa
manajemen perubahan adalah mengimplementasikan sebuah strategi dan
menganalisis sebuah perubahan yang mungkin akan dialami perusahaan atau
sebuah lembaga pendidikan akibat dari formulasi strategi yang telah disepakati
pada tahap sebelumnya. Analisis tentang perubahan ini bertujuan untuk
memberikan sebuah gagasan yang jelas dan terperinci mengenai seberapa banyak
perusahaan atau sebuah lembaga pendidikan harus berubah berhasil dalam
mengimplementasikan sebuah strategi.
1. Hal-Hal Yang Terkait Dengan Perubahan
a. Penyesuaian, adaptasi dengan keadaan baru di lingkungan sekitar
b. Perbaikan proses, mengejar kemajuan
c. Mempertahankan diri dari kepunahan
d. Menghindari kekalahan dari persaingan
e. Menyongsong kemenangan yang lebih besar
f. Meletakkan capaian positif sebagai ukuran keberhasilan
g. Diluar sana, teknologi sedang berubah, ilmu pengetahuan berkembang,
dunia sedang berubah.
2. Tujuan Perubahan
MBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan utama di daerah,
karena sekolah dan masyarakat tidak perlu menunggu pemerintah dari pusat,
tetapi dapat mengembangkan suatu visi pendidikan yang sesuai dengan kondisi
daerah dan melaksanakan visi pendidikan secara mandiri adapun Perubahan
mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya
perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan
4
lama. Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap
dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi.
3. Tipe Perubahan
Tipe perubahan terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe
memerlukan strategi manajemen perubahan yang berbeda pula. Tiga macam
perubahan tersebut adalah :
a. Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses
organisasi;
b. Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah
dicapai organisasi;
c. Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan
pelayanannya. Tidak ada satupun pendekatan yang sesuai untuk Manajemen
Perubahan. Metoda-metoda yang digunakan untuk komunikasi,
kepemimpinan, dan koordinasi kegiatan harus disesuaikan dalam
menemukan kebutuhan masing-masing situasi perubahan.
5
Motivasi dan perilaku dua hal yang saling terkait yang karenanya
menghantarkan kepada tercapai tidaknya apa yang diinginkan. Kecepatan dan
ketepatan sampai pada yang diinginkan sangat terbantung kepada seberapa
kuat dan tersedia faktor-foktor pendukung untuk bergeraknya perilaku pada
seting dan arah yang benar.
Secara umum proses manajemen perubahan peliputi kegiatan: perancangan
perubahan, implementasi perubahan, dan pengendalian perubahan. Bagaimana
proses perubahan dikembangkan mengacu pada keberhsilan upaya perubahan
itu sendiri. Dalam kaitan itu di antara kerangka kerja perancangan dan
pelaksanaan perubahan yang patut dijadikan ancangan adalah model piramida
pengembangan organisasi. Keduanya mengembangkan model kerangka kerja
berpijak pada premis dasar bahwa semua organisasi mencakup dua hal, yaitu :
(1) a “business foundation” and (2) a set of six key “strategicbuilding blocks”
of organizations (p27).
6
8. Dampak perubahan dalam pengembangan kapasitas sekolah dalam
mengimplementasikan MBS di Satuan Dikdas
Dalam perkembangan fasilitasi teknis yang diberikan oleh para fasilitasor
dan Tim Pengembang MBS selama periode tiga tahunan sekolah penerima
DPS, ada kesenderunagn besar sekolah-sekolah baik di Bima maupun di
Buleleng telah terbiasa untuk menyusun perencanaan program sekolah melalui
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Dengan RPS menyebabkan program-
program yang dikembangkan di sekolah-sekolah lebih terarah dan berkualitas
dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain yang tidak terpilih. Sekolah-sekolah
telah memiliki kemampuan menyusun RPS mereka secara komprehensif dan
partisipatif sebagai hasil musyawarah bersama semua stakeholder. Hal ini telah
menimbulkan kepercayaan dari masyarakat untuk membantu sekolah.
Perubahan positif pada Tim Mutu juga terjadi dalam kebiasaan menyusun
rencana. Jika di awal program terindikasikan kecenderungan Tim untuk
“memesan” RPS (sempat teridentifikasi tempat photo copy yang menyediakan
jasa), maka pada memasuki akhir program kemudian sekolah sudah terbiasa
membuat sendiri.
2. Kurangnya informaso
7
dengan tindangan spekulasi, yang kerap kali mengasumsi menekankan sisi
keburukan dari pihak yang melaksanakan perubahan tersebut, dan dampak buru
bagi diri pribadi mereka masing-masing.
4. Kebiasaan
Andai kata sesuatu perubahan terkesan bersifat arbitrer, atau tidak masuk
akal, atau penetapan waktunya, dan cara pengimplementasiannya kurang
menarik minat orang-orang yang diekspektasi melaksanakannya maka akan
timbul kejala, di mana sikap penolakan dan amarah sering kali ditunjukkan
kepada pihak yang memulai (menginisiasi) perubahan tersebut.
8
Menurut Buhler (2004: 367) dalam mulyadi (2010), menyatakna bahwa faktor
penghambat suatu perubahan dalam individu dan organisasi sebagai berikut:
a. Semangat rendah
h. Kemacetan kerja
9
3) Fasilitas dan Bantuan. Berilah dorongan, bantuan, pelatihan, konseling, dan
sumber-sumber daya kepada semua pihak yang dipengaruhi oleh perubahan
tersebut, membantu mereka menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan baru
yang muncul.
10
3. Teori Perubahan
1. Teori Motivasi
a. Manfaat-biaya
b. Ketidakpuasan
11
4. Teori Contingency
12
2. Menghasilkan prodsuk pendidikan melalui proses pembelajaran (do).
3. Memeriksa produk pendidikan melalui evaluasi pendidikan/evaluasi
pembelajaran, apakah hasilnya sudah sesuai rencana atau belum (chek).
4. Memasarkan produk pendidikan dan menyerahkan lulusannya kepada
orang tua atau masyarakat, pendidikan lanjut ataupun di dunia usaha
(analyze).
5. Menganalisis bagaimana produk tersebut di terima di pasar, baik-baik pada
pendidikan lanjut ataupun di dunia usaha dalam hal kualitas, biaya dan
criteria lainnya (analyzi).
5. Implementasi Perubahan
13
Implementasi perubahan jarang berjalan lancar walaupun sumber daya
manusia telah siap untuk berubah. Implementasi tidak dapat dilakukan sesuai
langkah-langkah yang direncanakan.
2. Melaksanakan Perubahan
14
Rencana ini harus memetakan usaha, memperinci semua hal dari mana
pertemuan pertama harus dilakukan, sampai pada pencapaian tujuan
perubahan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep dasar manajemen perubahan adalah mengimplementasikan
sebuah strategi dan menganalisis sebuah perubahan yang mungkin akan
dialami perusahaan atau sebuah lembaga pendidikan akibat dari formulasi
strategi yang telah disepakati pada tahap sebelumnya. Perubahan ini bertujuan
untuk memberikan sebuah gagasan yang jelas dan terperinci mengenai
seberapa banyak sebuah lembaga pendidikan harus berubah berhasil dalam
mengimplementasikan sebuah strategi.
Dengan adanya penerapan suatu manajemen perubahan di sekolah,
yaitu merubah dari keadaan sebelumnya menjadi keadaan yang lebih maju
maka sekolah tersebut akan diminati oleh masyarakat. Dan masyarakat juga
tidak beranggapan lagi, bahwa madrasah tidak tertinggal lagi dengan
pendidikan-pendidikan yang lain.
B. Saran
Adanya saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17