Di susun oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
SARANG REMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT., yang telah memberi kita
kesempatan, kesehatan ,serta kenikmatan sehingga kita masih bisa menghirup udara yang telah
dia sediakan di zaman kompotision ini.
Dan tak lupa kita kirimkan salawat serta taslim kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.yang bisa menjadi suri teladan bagi ummat islam dan yang sangat pantas kita sebut
dengan sang revolusioner sejati, karna dia telah membawa kita dari zaman biadab menuju zaman
yang adil dan beradab.
Dalam mengenai tugas makalah manajemen perubahan dan mengambil dari berbagai
sumber, baik itu dari berbagai buku maupun pendapat beberapa ahli supaya materi yang di
berikan lebih berisi dan langsung di mengerti dan di pahami oleh para pembaca.
Mengenai manajemen perubahan sendiri kami beranggapan bahwa hal tersebut sangatlah
penting sekali didalam suatu organisasi/perusahaan untuk senantiasa melakukan perubahan
supaya tidak tertinggal perkembangan zaman yang semakin berkembang. Walaupun pada
prosesnya sendiri masih memerlukan penyusuaian yang membutuhkan waktu yang tidak terbatas
tergantung dari cara tangkap dan jalan pikiran masing- masing yang menjalankan.
Namun apabila ada kesempakatan dan kesepahaman semua pihak dalam menjalankan
perubahan yang di inginkan maka kami sangat yakin bahwa perubahan tersebut tidak akan
memerlukan proses yang lama.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 3
C. Tujuan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Kepemimpinan 4
B. Perubahan 5
A. Simpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut organisasi maupun perusahaan baik
swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna menghadapi tuntutan
perubahan dan berupaya menyusun kebijakan yang selaras dengan perubahan lingkungan.
Organisasi harus mampu menyusun kebijakan yang tepat untuk mengatasi setiap perubahan yang
akan terjadi. Penyusunan kebijakan yang menjadi perhatian manajemen salah satunya
menyangkut pemberdayaan suber daya manusia.
Kepemimpinan dalam perubahan sumber daya perubahan perusahaan terdiri dari aset
tangible maupun aset intangible seperti kemampuan, proses organisasi, atribut-atribut
perusahaan, informasi dan pengetahuan. Sumber daya manusia merupakan sumber pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi.
Kemampuannya ini terus diasah oleh perusahaan dari waktu ke waktu dan perusahaan terus
mengembangkan keahliannya sebagai pilar perusahaan agar selalu memiliki keunggulan
kompetitif.
Setiap langkah perusahaan untuk mengembangkan diri dapat dengan mudah ditiru oleh
perusahaan lain, sehingga tidak mungkin terus menerus dipertahankan sebagai competitive
advantage. Sebaliknya, sumber daya manusia merupakan sumber keunggulan kompetitif yang
potensial yang dimiliki berupa intelektualitas, sifat, keterampilan, karakter personal, serta proses
intelektual dan kognitif, tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain.Pentingnya perubahan sebagai
salah satu faktor pendukung kesuksesan perusahaan amat disadari oleh para pimpinan puncak
organisasi. Sehingga perusahaan dituntut untuk melakukan pengembangan berkesinambungan
terhadap kuantitas dan kualitas "sumber daya manusia", pengetahuan mereka melalui pelatihan
sumber daya manusia atau merangsang sumber daya manusia-nya agar "learning by doing"
dalam sebuah semangat yang termaksud dalam learning organization.
4
Membangun kemampuan pemimpin dalam perubahan yang didasari oleh kapasitas
perusahaan untuk mempertahankan pegawai, merupakan langkah awal dalam penciptaan aset
sumber daya manusia startegis. Namun langkah awal tersebut tergantung pada proses organisasi
untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan kemampuan perusahaan untuk
merekrut individu- individu terbaik dalam melakukan perubahan.
Paradigma lama manajemen perubahan atau yang biasanya disebut manajemen revolusi,
selama ini memiliki fungsi spesialisasi yang berkaitan dengan kegiatan administrasi bagian
pegawai, yakni dalam masalah dengan perekrutan, pelatihan, pengupahan/penggajian dan
sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan sumber daya manusia yang baik dapat
dipastikan bahwa pegawai yang telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing pasti sudah mampu melakukan pengektifan dalam suatu
perusahan/organisasi.
5
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka beberapa masalah yang harus di atasi
dalam manajemen perubahan diantaranya:
C. TUJUAN
Tujuan makalah ini untuk mengetahui dan mengatasi problem-problem dalam suatu
perubahan diantaranya:
1. Mengetahui bagai mana arti manajemen perubahan dalam kepemimpinan dan perubahn.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan
Setiap manusia pada hakikatnya adalah seorang pemimpin. Jika tidak mampu untuk
memimpin lingkungannya maka harus mampu untuk memimpin dirinya sendiri. Sebab, Allah
menurunkan manusia kebumi untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifa.
Artinya: “hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) dimuka bumi,
maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-
orang yang sesat dari jalan Allah SWT. Akan mendapat azab yang berat, karena mereka
melupakan perhitungan”[3]
7
mengendalikan organisasi, pemimpin acapkali dihadapkan pilihan tindakan yang serba salah:
memilih A salah, memilih B salah, memilih keduanya salah, tidak memilih keduanya juga salah.
Dalam situasi seperti ini, biasanya pemimpin kembali pada kaidah untuk memilih pilihan yang
memiliki resiko yang paling kecil.[4]
B. Perubahan
Pada hakikatnya kehidupan manusia maupun organisasi diliputi oleh perubahan secara
berkelnjutan. Disatu sisi karena adanya factor eksternal yang mendorong terjadinya perubahan,
disisi lainnya perubahan justru dirasakan sebagai suatu kebutuhan internal.
Dalam alquran juga diperintahkan untuk mekukan perubahan sebagaimana dalam Qs. Al-anfal
53.
Artinya: “sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia.”[6]
8
1. Kebutuhan Perubahan Hussey
Menurut hussey terdapat 6 faktor yang menjadi pendorong bagi kebutuhan akan
perubahan, yaitu sebagai berikut:
Dalam dunia yang semakin terbuka, terjadi persaingan yang semakin tajam dengan
cakupan lintas Negara. Banyak organisasi dipaksa mencapai standar kualitas dan biaya yang
telah dicapai oleh perintis industry. Apabila tidak dapat mengikuti standar tersebut, maka akan
kalah bersaing. Kekalahan dalam persaingan akan memaksa perushaan menutup usahanya atau
melakukan merger atau dibeli oleh perusahaan lain.
Pelanggan tidak lagi mau menerima pelayanan yang jelek atau kualitasnya rendah. Untuk
menjadi organisasi yang kompetitif, perusahaan harus lebih cepat dalam merespon kebutuhan
pelanggan, dan hal ini dapat berubah sepanjang waktu. Perusahaan yang tidak mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan akan ditinggalkan. Pelanggan akan beralih kepada
pesaing.
Komposisi kelompok peduduk tua dan muda berubah dengan akibat kekurangan
keterampilan. Perubahan sikap kekelompok tua terhadap kesempatan kerja, masalah motivasi
pada organisasi datar yang menyediakan sedikit peluang promosi. Kecenderungan ini
menyimpan banyak hal yang dapat memengaruhi perubahan yang akan terjadi dalam beberapa
9
dekade kedepan. Perkembngan demografis akan sangat berpengaruh terhadap pola kebutuhan
masyarakat.
Kecenderungan yang terjadi dalam dunia bisnis adalah terjadinya privatisasi yang
semakin luas. Dengan privatisasi bisnis, monopoli yang dimiliki sekelompok masyarakat tertentu
menjadi hilang. Privatisasi merupakan kecenderungan baru dunia bisnis yang akan semakin
berkembang. Walaupun kepemilikan tidak berubah, sistem baru dibangun untuk menciptakan
kompetisi dan tumbuhnya kekuatan pasar yang lebih besar lagi.
Perusahaan akan berada dibawah tekanan apabila kinerja dibawah harapan, meskipun
usahanya masih menguntungkan. Dalam situasi seperti ini, tekanan tidak hanya datang dari
keluhan pemegang saham, tetapi karena prestasinya rendah, dapat menjadi target untuk diambil
alih perusahaan lain.[8]
Kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu external forces (kekuatan
eksternal) dan internal forces (kekuatan internal). Kekuatan ekternal berasal dari luar organisasi,
sedangkan kekuatan internal bersumber dari dalam organisasi.
a. Kekuatan eksternal
Unsur demografis antara lain adalah umur, pendidikan, tingkat keterampilan, gender,
migrasi, dan lain-lain. Dimasa sekarang terdapat kecenderungan bahwa tenaga kerja semakin
beragam, dan terdapatnya bisnis penting yang dapat mengelola keberagaman secara efektif. Oleh
10
karena itu, organisasi perlu mengelola keberagaman secara efektif jika menginginkan untuk
mendapatkan kontribusi dan komitmen maksimum dari pekerjanya.
Tekanan sosial dan politik dapat tumbuh dari adanya perang, adanya nilai-nilai yang
harus dipertahankan, maupun tipologi kepemimpinan. Terkadang pengusaha kuat dapat
menyalurkan tekanannya melalui lembaga legislatif. Meskipun sulit bagi organisasi
memperkirakan perubahan dalam kekuatan politik, banyak organisasi menyewa pelobi dan
konsultan untuk membantu mendeteksi dan merespons perubahan sosial dan politik.
b. Kekuatan internal
Kekuatan internal datang dari dalam organisasi. Kekuatan ini mungkin sifatnya lebih
lunak, seperti rendahnya kepuasan kerja, atau dalam bentuk tanda seperti rendah produktifitas
dan konflik.kekuatan internal untuk perubahan datang dari hal-hal berikut:
11
1. Human internasional problems/prospects (problem/prospek SDM)
Masalah ini bisa timbul karena persepsi pekerja tentang bagaimana mereka diperlukan
ditempat kerja dan kecocokan antara kebutuhan dan keinginan individual organisasi.
Ketidakpuasan terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan dan ketidah puasan kerja. Organisasi
harus merespons masalah ini dengan menggunakan berbagai pendekatan dalam desain pekerjaan,
konflik peran, dan ambiguitas. Organisasi harus mampu menghargai dan memberikan pengakuan
kepada pekerja yang berprestasi.
Konflik antara menejer dan bawahannya merupakan tanda bahwa perubahan diperlukan.
Baik menejer maupun pekerja mungkin perlu interpersonal training, atau dua orang tersebut
perlu dipisahkan. Kekuatan untuk perubahan dapat datang dari adanya konflik, kepemimpinan
yang jelek sistem penghargaan yang tidak adil, dan perlunya reorganisasi struktural. [9]
Kebijaksanaan dan praktik sumber daya manusia harus berubah agar dapat menarik dan
mempertahankan tenaga kerja yang semakin beragam. Organisasi harus dapat mengakomodasi
kepentingan pekerja sebagai akibat keberagaman tersebut. Pekerja baru tidak mempunyai
12
keterampilan cukup sehingga apabila dilakukan rekrutmen, perusahaan harus mengeluarkan
banyak dana untuk pelatihan diberbagai bidang.
b. Tecnology (Teknologi)
d. Competition (persaingan)
Sifat persaingan telah berubah menjadi bersifat global. Organisasi harus dapat
mempertahankan diri baik dari pesaing tradisional yang mengembangkan produk dan jasa baru
dan kecil, maupun perusahaan yang menampilkan kewirausahaan dengan tawaran yang sangat
inovatif.
Salah satu contoh social trends adalah terjadinya kecenderungan kelompok muda untuk
menunda perkawinan, dan bayaknya perkawinan yang berakhir dengan perceraian. Di indonesia
terdapat kecenderungan meningkatnya pekerja wanita dengan segala konsekuensinya.
Perubahan politik dunia jelas sangat berpengaruh kuat terhadap perubahan. Tindakan
politik yang dilakukan oleh negara besar tidak lain merupakan usaha untuk melindungi
kepentingan negaranya sendiri, terutama kepentingan ekonomi.[11]
13
5. Penggerak perubahan anderson dan anderson
Anderson dan anderson mengemukakan bahwa terdapat tujuh faktor penggerak yang
dapat memengaruhi berlangsungnya perubahan. Faktor penggerak bergerak dari faktor yag
sifatnya eksternal dan impersonal seperti faktor lingkungan, pasar, dan organisasi, menuju pada
faktor yang sifatnya internal dan personal seperti terdapat pada faktor budaya dan orang.
Pemimpin pada umumnya lebih akrab pada ranah eksternal seperti lingkungan, pasar, bisnis, dan
organisasi, sedangkan ranah internal, budaya, perilaku dan pola pikir yang sama pentingnya
merupakan masalah baru bagi kebanyakan pemimpin.[12]
Menurut pandangan mereka, pada dasarnya perubahan perlu dilakukan karena adanya
tekanan lingkungan dan organiasi. Tekanan lingkungan lebih merupakan faktor eksternal,
sedangkan tekanan organisasional lebih merupakan faktor internal pendorong perubahan.
b. Tekanan organisasional
Dalam situasi ekstrem, perubahan organisasi dirancang untuk memutar balik aliran kas
negatif dan menghindari kebangkrutan serta kematian organisasi.[13]
14
seperti ditentukan dalam desain. Controlling change leadership biasanya hanya memerhatikan
realitas eksternal dan mengabaikan kekuatan orang dan budaya serta kebutuhan. Harapan untuk
berhasil bagi pemimpin dengan gaya controlling adalah apabila terpenuhi adanya empat variabel
antara lain: a) pemimpin sangat kharismatik; b) organisasi dalam krisis; c) sekelompok masa
kritis memahami urgensinya; dan d) orang cukup mempercayai pemimpin untuk mengikuti
perintahnya.
15
berusaha menetapkan masalah sebagai controlling change leader. Bagi self-organizing leader,
solusi menjadi tanggung jawab organisasi.[14]
Banyak orang mengatakan bahwa revolusi informasi baru mulai memberikan dampak,
tetapi tidak ada yang memprediksi kekuatan terbesar dalam perubahan di era informasi. Drucker
memperkirakan bahwa dimasa depan, terutama dinegara sedang berkembang, satu-satuya faktor
dominan yang berpengaruh besar pada perubahan adalah perubahan kependudukan.
Pertumbuhan penduduk dan struktur kependudukan akan berpengaruh besar pada permintaan
barang dan jasa. Dunia bisnis harus mampu mengantisipasi dan melihatnya sebagai peluang.
Drucker menegaskan bahwa kita harus dapat menerima kenyataan bahwa organisasi
harus berkaitan dengan perubahan dan pemimpin harus menciptakan kesediaan untuk berubah.
Pemimpin harus mampu memengaruhi seluruh organisasi dengan pola pikir bahwa
perubahan adalah peluang dan bukan hambatan. Drucker mengemukakan bahwa kebanyakan
masalah tidak dapat diselesaikan, tetapi hanya sekedar untuk dapat bertahan. Dengan demikian,
semua peluang harus dibuat daftar dan diperhitungkan resikonya. Kemudian, memfokuskan pada
beberapa prioritas. Seseorang tidak dapat melakukan terlalu banyak. Pilihlah yang terbaik dan
cocokkan dengan peluang yang tersedia. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa seseorang
pemimpin perubahan tidak harus selalu mengerjakan pekerjaannya sendiri, tetapi dapat
menunjuk orang yang dapat dipercaya untuk menerima delegasi guna menjalankan sebagian dari
kekuasaan dan kewenangan yang tidak menjadi prioritas untuk dikerjakan sendiri.
Peter senge melihat bahwa orang cenderung stress karena terlalu banyak perubahan.
Sebenarnya mereka menjadi stress karena tidak mudah untuk mengerjakannya. Apabila
pemimpin memandang bahwa perubahan yang harus dilakukan bagi organisasi yang
16
dipimpinnya merupakan suatu kontinuitas, maka tidak akan menimbulkan stress. Perubahan
merupakan satu hal yang wajar terjadi dan tidak perlu menjadi bingung atau takut karenanya.
Demi kelangsungan perubahan, maka didalam organisasi diperlukan adanya kepercayaan, yaitu
suatu komitmen untuk tetap sama-sama saling memercayai. Kepercayaan merupakan nilai-nilai
yang berlaku dalam organisasi.
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pada hakikatnya kehidupan manusia maupun organisasi diliputi oleh perubahan secara
berkelnjutan.
B. Saran
Seorang pemimpin semestinya memiliki sifat jujur, bijak, dan mampu memutuskan
perkara dengan adil tanpa harus memihak antara yang satu dengan yang lain.
18
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al-quran dan terjemahan Semarang: PT. Karya Toha Putra
Semarang
[3]Departemen Agama RI, Al-quran dan terjemahan (Semarang: PT. Karya Toha Putra
Semarang) h. 132.
[6] Departemen Agama RI, Al-quran dan terjemahan (Semarang: PT. Karya Toha Putra
Semarang) h. 472.
[8]Ibid. h.82-84
[9]Ibid. h.85-88
[10]Ibid. h.88
[11]Ibid. h. 91
[12]Ibid. h. 93
[13]Ibid. h.96
19
[14]Ibid. h. 340-342
20