DOSEN:
Dr. KANAFI, M.Pd.K
DISUSUN OLEH:
TRANSISTER YUNTARI, S.Pd.SD
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SYALOM
BANDAR LAMPUNG
2023
Nama : Transister Yuntari, S.Pd.SD
Nim :
Semester : 1 (Satu)
Penerbit :
Dalam sebuah Organisasi kita harus memahami hakihat bahwa setiap perubahan
yang ingin dilakukan hendaklah menjurus kearah pencapaian tujuan dan misi melalui
penggabungan usaha bakat yang dimiliki oleh setiap individu yang merupakan anggota
dalam organisasi. Keefesien mengarah kepada penggunaan masukan (input) untuk
menghaslkan keluaran (output) sebagaimana yang dikehendaki dalam pelaksanaan
perubahan. Oleh sebab itu keefesienan berkaitan erat dengan penggunaan sistem yang tepat
dalam usaha untuk mencapai hasil yang di ingingkan organisasi.
1. Strategi Global
2. Ketrampilan dalam teknologi
3. menjadi Ahli politik yang ulang
4. pemimpin sebagai motivator
5. keahlian berkomonikasi
Ada dukungan dan sumber yang berkaitan rapat dengan peranan pengagas perubahan,
berkaitan aspek ini, pemimpin hendaklah memanfaatkan penggagas politik yang dapat
mempermudah perubahan yang dilakukan dengan memberikan jawaban terhadap
persoalan-persoalan yang terjadi. dan pemimpin juga perlu membangun struktur yang akan
membolehkan perubahan dilakukan. Tentukan hasil yang ingin dicapai baik dalam kualitas
maupun dalam bentuk kuantitatif. Ada pun perancangan terhadap perubahan pemimpin
perlu mengalisis kejadian yang akan terjadi akibat dari pada perubahan,diantaranya
pemimpin perlu melihat sejauh manakah kejadian perubahan atas
misi,nilai,budaya,struktur organisasi, keperluan sumber daya manusia dari segi kemahiran
dan kecakapan, peranan dan tanggung jawab bahwahan serta kenyataan dalam
menghasilkan barang dan jasa,bagaimana biaya yang dikeluarkan serta proses kerjanya
yang dilaksanakan. sehingga adanya tindakan mempertahankan hasil hanya dapat
dilakukan seelah pemimpin memastikan hasil yang diharapkan dari perubahan akan
tercapai, keadaan ini dapat dibuktikan apabila pihak yang terlibat dengan perubahan telah
sepakat untuk meninggalkan cara lama dalam melakukan atau melaksanakan cara baru. dan
mengkonfirmasikan hasil perubahan yang telah dicapai.
Ada pun reaksi bwahan terhadap perubahanyaitu Reaksi Negatif, dan Reaksi
Positif. dalam hal ini ada jenis-jenis pertentangan terhadap perubahan bisa dikategorikan
dalam tiga jenis:
- pertentangan Logika
- pertentangan psikologi
- pertentangan sosiologi
- pemrakarsa perubahan harus memahami perubahan yang harus mereka dukung dan
apa yang ingin mereka peroleh dari perubahan itu.
- pemrakarsa perubahan bersedia memenuhi sumber darya yang diperlakukan
sehubungan dengan perubahan yang dilakukan.
- pemrakarsa perubahan selalu bersedia melakukan dialog dengan mereka yang terlibat
dengan pelaksanakan perubahan.
Pada waktu perubahan sedang berjalan, organisasi perlu menjamin kegiatan utama
juga berjalan seperti biasa. pada waktu yang sama bawahan perlu mempelajari ketrampilan
baru dan melaksanakan cara kerja yang baru, mencoba peralatan yang baru dan menerima
instruksi-instrusik terbaru. dan semua masalah ini memelukan waktu yang lama. Ciri dan
gaya kepemimpinan yang perlu dimiliki agen perubahan. Ada tiga hal yang perlu dimiliki
agen perubahan agar mereka dapat berperan sebagai agen perubahan dalam mebenahi
organisasi:
1. Personaliti ( kepribadian)
2. Keahlian melakukan analisis dan diagnosis terhadap perubahan
3. kemampuan yang harus dimiliki agen perubahan.
1. Pencarian
ada tiga faktor disini yaitu :
- ketegangan
- manfaat yang akan diperoleh
- kekuatan
2. perubahan
perubahan yang terjadi mungkin besar atau mungkin kecil
3. pembekuan kembali
1. Mendefenisikan Masalah
2. Mengetahui secara pasti kekuatan yang ada mengetahui secara pasti mengenai
kekuatan yang mendorong dan yang menangtang perubahan yang akan
dilaksanakan.
3. menentukan kekuasaan yang utama saat menentukan kekuasaan.
4. meminta dukiungan tindakan yang akan diputuskan.
a. Pemimpin di koordinat 1,1 (pemimpin acuh tidak acuh)
b. pemimpin dikoordinat 1,9 (pemipin klub)
c. Pemimpin dikoodinat 9,1 (pemimpin Otoriter)
1. pelatihan
2. membangun kelompok kerja
3. mengembangkan semangat kerja kelompok
4. penetapan tujuan organisasi
5. pencapaian tujuan
6. keberhasilan
Defenisi budaya organisasi terdapat berbagai pendapat dan jawaban yang diberikan
oleh para pakar dalam mendefenisikan budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan
adat dan kepercayaan dasar yang harus ada pengertian anatara para pakar dalam organisasi.
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaiman budaya dapat mendatangkan keuntungan dan
kerugian pada saat melakukan perubahan.
1. Kebaikan
- pihak eksternal organisasi
- kelompok dan tim
- individu
2. Keburukan
- kesan kepada pihak eksternal organisasi
- kesan terhadap oranisasi
- pengaruh terhadap tim atau kelompok
- pengaruh terhadap individu
Apabila sebuah organisasi yang ingin melakukan perubahan budaya maka akan
timbul berbagai reaksi dari para pakar yang ada dalam organisasi ada yang menentang dan
ada yang mendukung.
Defenisi TQM sebagai tindakan sistematik yang diambil demi mecapai kemajuan
terus menerus atas kualitas produk atau yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi.
Ciri-ciri TQM
TQM hanya akan berhasil apabila pihak manajemen benar-benar bersedia untuk
melaksanakan program kekuasaan bawahan dengan lebih baik, seorang pemimpin harus
bersedia untuk membagi kekuasaan dan tanggung jawab yang dimiliki dengan bawahan
yang dipercayai oleh pemimpin.
Sumber-sumber kekuasaan :
- Penekanan
- munafik
- menggunakan logika
- pertukaran kpentingan dengan sapi
- mencari dukungan kepada pemimpin yang lebih tinggi
- mencari dukungan dari para pakar organisasi.
Pengalihan ini memerlukan pemimpin yang juga mau mengalihkan tanggung jawab
secara mulus dan memberi kessan yang baik kepada bawahannya. Hal ini penting karena
pemimpin bukan hanya tahu memberi pengarahan tetapi juga mempunyai kemampuan
untuk mengembagkan kemampuan bawahannya,meningkatkan tahap kemampuan ,
memberi dorongan dan mempercepat perubahan-perubahan positif dikalangan , individu
kelompok, tim kerja secara keseluruhan dalam organisasi.
Memperkuat bawahan dan pemimpin transformasional ; Organisasi pada saat ini lebih
memberi ruang kepada tim kerja mandiri (self-managed teams). melalui unit ini ,
pemimpin tidak perlu mengeluarkan sembarang pengarahan untuk melaksanakan suatu
tugas, tetapi tim kerja ini akan diberi kuasa oleh pemimpin , menjalankan tugas mengekitu
cara mereka sendiri asalkan tujuan yang telah dibentuk berhasil dicapai.
Oleh karena itu apabila sistem baru diperkenalkan dlam melaksanakan perubahan
pemimpin perlu memastikan perubahan yang akan dilakukan akan dianggap adil oleh
bawahan.