Dr. Sarsono, SU
T. 081215530117
Email: sarsono41 @gmail.Com
REFERENSI:
Robbins. S.P., 1989. Organization Behavior
Gibson dkk. 1991. Organization-Structure-
Process
Muchlas, M. 2008. Perilaku Organisasi
Siagian. S., 1995. Teori Pengembangan
Organisasi
Toha. M. 2003., Pembinaan Organisasi
Winardi. J., 2007. Teori Organisasi &
Pengorganisasian.
Hand out “ PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI”
TUJUAN:
Mempelajari ikhwal perubahan organisasi dan
pengembangannya untuk memantabkan /meningkatkan
efektivitas organisasi - terutama SDMnya -- dalam
mencapai tujuan organisasi.
POKOK2 BAHASAN
1. Pengertian, maksud, dan tujuan ppo, serta faktor2
pendorong dan penghambat perubahan organisasi
2. Bentuk dan proses perubahan organisasi
3. Strategi perubahan dan pengembangan organisasi :
struktur, penataan fisik, teknologi, dan manusia
4. Maksud, tujuan nilai2 Pengembangan Organisasi
5. Sasaran, proses dan teknik2 Pengembangan Org
6. Pengembangan budaya organisasi dan budaya kerja
PENGANTAR
PENGUBAHAN ORGANISASI atau PERUBAHAN ORGANISASI ?
kamus perubahan = pengubahan menjadi beda dari
semula
Kebanyakan penulis menterjemahkan “Organization
Change” = perubahan organisasi
Perubahan organisasi mrp keniscayaan agar
perubahan/pembaharuan tsb berjalan efektif, diperlukan
pengembangan organisasi (PO), khususnya aspek manusia
sesuai dengan visi dan misi organisasi pengembangan
budaya kerja
Diktat : LATAR BELAKANG – PERUBAHAN ORGANISASI –
PENGEMBANGAN ORGANISASI – BUDAYA ORGANISASI –
WORK ENGAGEMENT (keterikatan kerja)
Siklus >PERUBAHAN PENGEMBANGAN PERUBAHAN
PO
PENGERTIAN“”
Perubahan organisasi (OC)membahas pertanyaan
apa dan mengapa, sedang pengembangan (OD
atau PO) membahas bagaimana perubahan tsb
terlaksana dg baik, terutama dibidang MSDM
D.k.l PO merupakan tindak lanjut (fokus) perubahan
organisasi yg menyangkut peningkatan kemampuan
organisasi dalam memecahkan inti masalah yg dihadapi
organisasi. Dkl PO mrp strategi terencana dlm
mewujudkan perubahan
Banyak penulis tidak membedakan arti perubahan dan
pengembangan. Namun dalam diktat akan dibahas
masalah perubahan dan pengembiangan organisasi
secara terpisah.
D.k.l PO berisi upaya terprogram dan sistematis untuk
memantabkan perubahan organisasi. melalui teknik2
intervensi
Minggu 2
Mengapa perlu adanya perubahan Organisasi ?
adanya kekuatan tuntutan dan tantangan :
(kompetitif, ekonomi, politik, global, demografis,
dan etis)
a. Kekuatan Kompetitif
. Kekalahan kompetisi akan berakibat organisasi kolaps,
shg organisasi akan terus melakukan perubahan agar
tetap hidup
b. Kekuatan Ekonomi
Kondisi perekonomian, baik itu secara lokal, nasioanl,
maupun global sangat mempengaruhi organisasi dlm
mengelola dan mengambil keputusan strategi
organisasi. Perekonomian yg dinamis mendorong
perubahan dan pengembangan organisasi.
c. Kekuatan Politik
Baik secara langsung maupun tidak: pergantian sistem politik,
dominasi politik oleh pihak tertentu, dan keadaan politik yg tdk
stabil bisa turut mengubah kondisi masyarakat.
d. Kekuatan Global
Bentuk tantangan global seperti ekspansi pasar asing,
perdagangan bebas, situasi moneter, dsb menuntut kebutuhan
organisasi untuk beradaptasi.
e. Kekuatan Demografi dan Sosial
terkait dg kondisi kependudukan, masyarakat, orang per orang,
karyawan, juga adaptasi
f. Kekuatan Etis
Banyak organisasi perlu membuat perubahan yg memung-
kinkan manajer dan pekerja bertindak etis dengan melindungi
minat umum dari anggota dan pelanggannya.
Bgmn Memperkuat Pendorong perubahan org
1. Pendidikan dan komunikasi. Sebelum/sesudah
perubahan, bertujuan untuk menghilangka
kekawatiran. . Peningkatan pendidikan dan
komunikasi u/ membangun persepsi dan penalaran
anggota thd pentingnya pengubahan organisasi
2. Partisipasi dan keterlibatan dlm pengambilan
keputusan tentang pengubahan dan
pengembangan organisasi u/ meningkatkan
komitmen mereka, meski memakan waktu lama.
3. Bantuan fasilitas dan emosionalitas. Bertujuan u/
memberikan kemudahan2 yg bisa mendukung
kebijaksanaan pengembangan organisasi
Sebaliknya terdapat penolakan perubahan yg
Robbin : KEKUATAN PENOLAKAN Perubahan Org
KEENGGANAN INDIVIDUAL
Manusia cenderung mempertahankan kebiasaan
Kawatir keahlianya akan terganggu
Kawatir penghasilannya akan terhambat
Kawatir akan menemui masalah
KEENGGANAN ORGANISASI
Terpukau pada mekanisme yg sudah mapan
Fokus pada pengubahan yg terbatas
Ancaman thd hubungan kekuasaan yg sudah mapan
Ancaman thd berkurangnya kebutuhan tenaga ahli
Sebab-sebab penolakanp perubahan a.l
1. Security. Merasa tidak aman dengan kondisi baru yang
belum diketahui sehingga perlu penyesuaian.
2. Economic. Organisasi cenderung menolak perubahan
karena tidak mau menanggung kerugian dengan adanya
perubahan.
3. Psikologis dan budaya/kebiasaan
a. Persepsi yang salah bisa menjadi sumber terjadinya sikap
menentang terhadap perubahan.
b. Emosi akan menimbulkan prasangka sehingga cenderung
menolak perubahan.
c. Kultur berguna sebagai dasar dalam menilai hal-hal baru
yang diterimanya.
BAGAIMANA CARA-CARA MENGADAKAN PERUBAHAN ?
1) Perubahan reaktif. Cara ini biayanya murah dan
sederhana serta ditangani secara cepat, di mana manajer akan
memberikan reaksi setelah masalah terjadi. Misalnya bila
peraturan pemerintah baru mensyaratkan perusahaan u/
mempunyai perlindungan thd kebakaran mungkin manajer
membeli alat-alat kebakaran.
2) Program perubahan yg direncanakan (Planed
Change). juga disebut proses proaktif,.
Pendekatan ini mempunyai ruang lingkup yg lebih
besar dan merupakan sarana penanganan perubahan-2
yg menyangkut kelangsungan hidup organisasi.
Pendekatan ini tepat bila keseluruhan atau sebagaian
besar satuan organisasi menyiapkan diri untuk
menyesuaikan dg perubahan
Langhah2 perubahan organisasi (Siagian)
(1) Mengadakan pengkajian : tidak dapat dipungkiri bahwa
setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri
dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar
organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik,
ekonomi, teknologi, hokum, social budaya dan sebagainya.
5. MINGGU 3
M2 # strategi perubahan
+ tipe perubahan
iNKREMENTAL STRATEGIS
Penjelasan : reaktif antisipatif
ADAPTASI: perubahan2 yg bersifat reaktif thd masalah2
eksternal yg dihadapi organisasi. Contoh: sewaktu
perusahaan mobil “D” mencapai sukses luar biasa,
maka perusahaan mobil “T” segera meniru
TUNING (TERUS MENERUS): Perubhan yg kurang intens,
kecil resikonya, dan yg paling umum. Dikenal sebagai
pemeliharaan preventif.
Dlm konsep Jepang disebut KAIZEN, yaitu filosofi yg
mengatakan tidak pernah puas dg apa yg telah dicapai
ingin selalu berubah/maju. Selalu mengoreksi
problema lalu. Kaizen mrp garis pertahanan pertama
thd kemerosotan keorganisasian
Tidak hanya menunggu/mengharapkan adanya
perubahan, tetapi justru mengupayakan adanya
perubahan itu sendiri.
Inkrimental strategis
RE-KREASI : perubahan yg bersifat lebih intens sbg
akibat tekanan kompetitif (frame breaking).
Misal, warung bakso yang bertambah sepi karena
persaingannya dengan warung bakso lainnya,
mencoba merubah baksonya dengan bakso goreng.
Lambat, apabila:
perencanaan pd umumnya masih kurang jelas
Melibatkan banyak orang yg terlibat
Di sini perlu diuoayakan meminimalkan penentangan
STRATEGI UMUM
(Kotter & Schlesinger)
CEPAT LAMBAT
PERENCANAAN JELAS PERENCANAAN KURANG JELAS
SEDIKIT ORANG LAIN TERLIBAT PD AWALNYA
USAHA U/ MENGATASI PENEN- BANYAK ORANG LAIN TERLIBAT
TANGAN USAHA U/ MEMINIMALKAN PE-
NENTANGAN
MINGGU 4
Pengembangan organisasi (organizing development –OD:
1. Pengertian OD / PO
2. Tujuan dan dasaran
3. Prinsi-prinsip
4. Criri-ciri OD
5. Pelaksanaan OD
6. Strategi OG
7. Kolaborasi OD
8. Nilai-nilai keberhasilan OD
PENGEMBANGAN ORGANISASI ( PO = OD )
Definisi PO setiap ahli berbeda rumusannya
Richard Beckhard:
OD mrp: usaha yg terencana, meliputi semua aspek organisasi yg
diatur dari atas, bertujuan u/ meningkatkan efektivitas dan
kesehatan organisasi melalui intervensi yg terencana dg
menggunakan pengetahuan perilaku (a.l psikologi)
French:
OD mrp upaya jangka panjang guna memperbaiki proses2
pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi secara
terencana, melalui manajemen kultur yg lebih efektif dan
kolaboratif thd tim-tim kerja formal, dg bantuan agen
pembaharu, berdasarkan ilmu perilaku
OD sebagai suatu disiplin perubahan
perencanaan yang menekankan pada
penerapan ilmu pengetahuan dan praktek
keperilakuan u/ membantu organisasi
mencapai efektivitas yang lebih besar
Prinsip-prinsip OD
1. Terencana. OD mencakup kegiatan: penetapan tujuan
perencanaan tindakan pelaksanaan
pemantauan dan tindakan koreksi bila diperlukan
2. Berorientasi pada pemecahan masalah secara ilmiah
dari hasil penelitian.
3. Mencerminkan pendekatan sistem. Program OD
menghendaki pendekatan analitis yang menjabarkan
proses OD kedalam langkah-langkah pokok yang
diurutkan secara logis..
Kesiapan Klien
Kesiapan klien dalam melaksanakan PO dilihat dari:
1. Apakah sasaran pembelajaran PO sudah ditentukan dengan
tepat
2. Apakah orang-orang penting dalam organisasi dilibatkan
dalam PO
3. Apakah setiap anggota sudah mendukung program PO
4. Apakah kultur organisasi mendukung PO
4
tunda
PERANAN DAN GAYA KONSULTASI
Konsultan sebagai agen PO dapat diambil dari dalam dan luar
organisasi, atau kombinasi keduanya. Keberhasilan PO
ditentukan oleh efektivitas hubungan konsultan dengan
klien pengambil keputusan, sehingga oleh karenanya
konsultan perlu mengadakan intervensi melalui beberapa
teknik. Intervensi tersebut berkaitan dalam memberikan
rekomen-dasi perubahan.
Konsultan harus dapat menyadarkan kalangan manajer
puncak sebagai klien, bahwa perubahan harus direncanakan
dengan tujuan yang spesifik, dengan gaya kepemimpinan
yang tepat di mana konsultan dapat berinteraksi di
dalamnya. Tindakan intervensi konsultan bersifat
humanistik-demokratik dengan memperhatikan harkat dan
martabat anggota sebagai manusia.
Tipe Gaya Konsultan:
1. Gaya stabilisator. Konsultan banyak melakukan konsultasi
internal untuk menjaga eksistensinya. Ia bersikap lunak
dan rendah hati, cenderung hanya memperluat rekayasa dan
manipulasi keputusan manajemen yang mengarah status quo,
bukan untuk peningkatan efektivitas organisasi.
2. Gaya penggembira. Konsultan lebih berorientasi pada upaya
memuaskan karyawan, dengan cara membangun hubungan akrab
dengan karyawan, tapi kurang memperhatikan efektivitas kerja.
Dia berasumsi bahwa dengan keakraban dengan anggota,
karyawan akan produktif kerjanya
3. Gaya analis. Konsultan lebih mementingkan efisiensi kerja,
namun kurang memperhatikan kepuasan kerja anggota, sHG
sering menimbulkan konflik. Gaya ini mungkin dipilih konsultan
pintar, yg memiliki pengetahuan dan ketrampilan, serta dpt
menyelesaikan sendiri pekerjaannya sampai tuntas.
4.Gaya pembujuk. Merupakan kombinasi gaya ke 2 dan ke 3,
yang menekankan efisiensi kerja sekaligus membangkitkan
semangat kerjanya. Dengan gaya ini konsultan menghindari
konfrontasi, sedang saran yang diajukan bersifat lunak. Akibatnya
pengembangan akan berjalan lambat.
5. Gaya pemandu. Konsultan berupaya mewujudkan efektivitas
organisasi sekaligus memuaskan semua pihak yg terlibat. Gaya ini
menggunakan pendekatan psikologis yang berpandangan bahwa:
munculnya konflik dlm organisasi merupakan sesuatu yg wajar,
tidak perlu dicemaskan. Konflik dianggap dpt mendorong
timbulnya persaingan. Apabila konflik diselesaikan secara
proporsional, akan dapat mendorong peningkatan efektivitas
kerja kelompok. Pandangannya bahwa suatu permasalahan dapat
dihadapi bersama secara terbuka.
Hasil konsultan dengan gaya pemandu akan menonjol dalam hal:
sebagai pendengar yang efektif
trampil dan tepat dalam tindakan diagnosis
bersedia u/ memantau terus hasil perubahan yg diharapkan
Lambat, apabila:
perencanaan pd umumnya masih kurang jelas
Melibatkan banyak orang yg terlibat
Di sini perlu diuoayakan meminimalkan penentangan
Periksa bagan berikut
Variabel2 situasional penting yg mempe-ngaruhi u/
strategi cepat atau lambat adalah:
Jumlah dan jenis hambatan (penentangan) yg
diantisipasi
Perbandingan kekuatan antara Inisiator perubahan dan
penentang perubahan perlu disurvai
Data/info dan energi yg dibutuhkan u/ implementasi
pembaharuan yg dimiliki organisasi perlu penelitian
Risiko yg dihadapi organisasi bila tidak terjadi
perubahan
…………………..
SELAMAT TAHUN BARU 2015
KULTUR ORGANISASI
Baca suplemen
TUNDA seterusnya
STRATEGI PENGUBAHAN TOTAL ORGANISASI
Ciri2 pengubahan total :
1. Proses konsultasi secara profesional, ( diagnosis,
pengumpulan data maupun pengolahannya dpt dipertanggung
jawabkan)
2. Mengenal dan memahami pemakaian teknik2
intervensi
3. Melakukan bentuk intervensi yg tepat dlm mengatasi
masalah organisasi
4. Merumuskan dg jelas arah pengubahan yg
menghasilkan independensi dlm mengatasi
permasalahan
KOORDINASI DAN PROSES PERUBAHAN
1. Mengidentifikasi fokus perubahan
memerinci tujuan perubahan yg diinginkan beserta kriterianya
3. Implementasi perubahan
(1) mencairkan situasi, menciptakan situasi perubahan dan mencegah
penolakan
(2) melakukan intervensi perubahan
(3) menguatkan perubahan
4. Evaluasi
memonitor dan mengevaluasi perubahan yg terjadi sbg masukan
b. MODEL LIPPITT DKK (5 phase perubahan, perluasan
Lewin)
1. Unfresszing Pengembangan suatu kebutuhan u/ melakukan-
perubahan . Dari data yg dikumpulkan, konsultan mengajukan saran
pd manajer akan perlunya pembaharuan.
2. Menciptakan tata hubungan perubahan (hubungan kolaborasi
konsultan dengan manajer
3. Moving. Melakukan perubahan
Hubungan tsb diurai dlm 3 langkah: (1) mendiagnosis permasalahan yg
timbul dan membatasi permasalahannya; (2) pengujian alternatif
pemecahan masalah; (3) mentranformasiKAN keinginan perubahan ke dlm
tindakan aktual
4. Refresszing) Generalisasi dan stabilisasi dr perubahan tsb
melembagakan perubahan (
5. Pencapaian suatu tata hubungan terminal. Akhirnya klien harus
dpt mengidentifikasi permasalahannya sendiri dan mampu
memecahkannya. Konsultan keluar
RENCANA
PENGUMPULAN RENCANA 2
DATA
Riset tindakan selengkapnya ….
1. Persepsi pimpinan ttg masalah yg dihadapi
2. Konsultasi dg ahli ilmu perilaku
3. Pengumpulan data + diagnosa awal oleh konsultan
4. Umpan balik kpd klien atau kelompok
5. Diagnosa bersama thd masalah yg dihadapi
6. Perencanaan aksi bersama (menetapkan tujuan)
7. Melakukan tindakan (action) nyata
8. Pengumpulan data setelah tindakan dilakukan
9. Konsultan menyampaikan umpan balik kpd klien
10. Diagnosa ulang + program2 tindakan selanjutnya oleh klien dan
konsultan
11. Tindakan baru
12. Pengumpulan data baru sbg hasil dari tindakan
13. Diagnosa ulang thd situasi
14. Dst … lihat bagan
PERSIAPAN PPO
Bila manajer sudah bisa menentukan sasaran PO, bisa
ditempuh salah satu model umum PPO tsb. Namun, bila tdk
diketahui, maka perlu dilakukan diagnosis terlebih dahulu.
untuk mengidentifikasi latar belakang (penyebab)
timbulnya permasalahan organisasi.
Tambah Identifikasi
Data ? Masalah difinitif
Motivasi klien
Tdk memerlukan
Menyelesaikan
perubahan
menyelesaikan
Diagnosis penyebab
Masalah dan
perubahan
PROSES PENGUMPULAN DATA
Dlm rangka diagnosis
1. Mendefinisikan sasaran perubahan, berisi kesenjangan
dari apa yg diharapkan dan apa yg telah terjadi
perumusan masalah
2. Mengidentifikasikan variabel2 sentral: faktor2 yg
mempengaruhi permasalahan tsb
3. Menentukan metode pengumpulan data primer
(observasi, interviu, kuesener)
4. Melaksanakan pengumpulan data
5. Analisis data
Konsultasi proses
Konsultasi proses (sbg awal diagnose PO) = konsultan
menuntun klien u/ menyadari dan menemukan sendiri
permasalahan dlm organisasi, dan kemudian menanalisis
bersama menemukan pemecahannya.
Pemecahan masalah menggunakan langkah2 berfikir ilmiah:
1. Adanya desakan dr perubahan lingkungan eksternal
maupun internal organisasi untuk mengubah organisasi
2. Mengidentifikasi berbagai permasalahan
3. Mendiagnosis permasalahan
4. Identifikasi alternatif metode intervensi ppo
5. Penerapan metode ppo
6. Evaluasi dan monitoring ppo
7. Menyampaikan masukan pengubahan organisasi pada klien
LEWATKAN
MODEL DIAGNOSIS:
(berdasarkan tujuannya)