Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hilma Lathifah

Nim : 18042053

TANTANGAN PERUBAHAN ORGANISASI DAN STRATEGI MENGHADAPINYA

A. Karakteristik pengembangan organisasi


Menurut Miftah Thoha pengembangan organisasi adalah strategi intervensi
yang memanfaatkan proses kelompok untuk berfokus pada budaya suatu organisasi
secara menyeluruh dalam rangka melaksanakan perubahan yang diinginkan. Strategi
ini berusaha mengubah keyakinan sikap, nilai, struktur dan praktek sehingga
organisasi dapat menyesuaikan diri dengan teknologi dan mampu bertahan hidup
dalam laju perubahan yang berlangsung cepat.

Sedangkan menurut adam indra jaya Ciri utama Pengembangan organisasi adalah:

1. Pengembangan organisasi adalah suatu perubahan berencana. Pengembangan


Organisasi selalu mendasarkan diri pada data yang diperlikan dalam proses
penentuan tujuan, penentuan rencana tindak, pelaksanaan dan pengendalian
serta bagi usaha perbaikan rencana perubahan organisasi itu sendiri.
2. Pengembangan organisasi berorientasi kepada persoalan dan usaha
pemecahannya. Pengembangan Organisasi berusaha memanfatkan berbagai
macam teori yang berasal dari berbagai cabang keilmuan, untuk memecahkan
persoalan tertentu dari berbagai macam sudut pandang.
3. Pengembangan organisasi selalu berusaha mempergunakan pendekatan sistem.
Pengembangan organisasi mengunakan pendekatan sistem, karena selalu
berusaha melihat hubungan antara berbagai macam sub sistem yang terdapat
dalam organisasi.
4. Pengembangan Organisasi harus selalu merupakan merupakan bagian integral
dari proses majemen. Pengembangan organisasi harus merupakan suatu
kegiatan yang dapat terjadi secara rutin dalam suatu organisasi yang
dimaksudkan untuk dapat mengantisipasi perubahan yang terjadi pada keadaan
sekitar.
5. Pengembangan Organisasi merupakan usaha yg dilakukan secara terus
menerus. Ini berarti bahwa Pengembangan organisasi harus merupakan
pandangan hidup dari setiap organisasi.
6. Pengembangan Organisasi memberikan Perhatian kepada peningkatan.
Pengembangan Organisasi bukan hanya diperlukan bagi organisasiyang
sedang sakit, tapi juga bagi organisasi yang sudah merasa sehat, karena di
dalamnya ada falsafah kerja “ tidak ada yang terbaik, yang ada hanyalah yang
lebih baik”
7. Pengembangan Organisasi berorientasi kepada pelaksanaan. Pengembangan
Organisasi selalu berusaha untuk melakukan perbaikan pada yang mungkin
diperbaiki, tidak perlu banyak menunggu sampai persyaratan yang macam-
macam terpenuhi.Persyaratan utama hanyalah kesediaan untuk mengadakan
perubahan dan mengalami perubahan perubahan (Organisasi) Berencana.
B. Alasan munculnya tantangan pengembangan organisasi
Ada dua alasan mengapa pengembangan dan pembaharuan organisasi itu diperlukan
yaitu:
1. Karena truktur penggajian dalam pekerjaan tidak cukup kuat untuk
memperkuat pelatihan konversional, sehingga sering kali gagal mengalihkan
hasil belajar ke dalam pekerjaan.
2. Karena laju perubahan yang berlangsung dengan cepat, yang mengharuskan
organisasi benar-benar fleksibel dalam rangka kelangsungan hidupnya dan
memperoleh keuntungan.

Selain itu juga terdapat dua faktor yang melatarbelakangi perubahan organisasi,
yakni:

1. Faktor internal merupakan segala keseluruhan faktor yang ada di dalam


organisasi, faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan
organisasi. Proses kerjasama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-
kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul
dapat menyangkut masalah sistem kerjasama dan dapat pula menyangkut
perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerjasama yang tidak
flexible atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak
efisien. Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Misalnya faktor internal seperti:
 Perubahan kebijakan lingkungan.
 Perubahan tujuan.
 Perluasan wilayah operasi tujuan melalui pengembangan segmentasi.
 Volume kegiatan bertambah banyak.
 Sikap dan perilaku para anggota organisasi yang kaku.
2. Faktor eksternal adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar (atau
sering disebut lingkungan) organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi
dan kegiatan organisasi. Organisasi bersifat responsif terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena tekanan
lingkungan yang menuntut perubahan seperti itu. Beberapa penyebab
perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan
teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah. Misalnya faktor seperti:
Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber daya alam, Demografi
(kependudukan), Sosiologi.
C. Strategi efektif mengatasi perubahan organisasi
Terdapat setidaknya 4 (empat) strategi perubahan, yakni :
1. Strategi politikal adalah cara menjalankan perubahan dari atas ke bawah (top-
down). Inisiatif perubahan datang dari atas, dari pemegang kekuasaan tertinggi
dalam organisasi dan kemudian “dijual” ke bawah. Strategi politikal akan berjalan
relatif cepat, namun apabila tidak diikuti dengan strategi lain, dampaknya
mungkin hanya di permukaan saja. Strategi ini sering ditempuh apabila keadaan
dirasakan sangat mendesak sehingga perubahan harus dilakukan dengan cepat.
2. Strategi informasional adalah cara menjalankan perubahan dengan memberikan
informasi kepada warga institusi untuk menumbuhkan dan menguatkan kebutuhan
untuk melakukan perubahan dan memperlemah perlawanan terhadap perubahan.
Di sini diasumsikan bahwa warga institusi akan tergugah untuk melakukan atau
menerima perubahan apabila mereka memiliki pengetahuan berdasarkan informasi
atau fakta tentang keadaan unstitusi di tengah-tengah para pesaingnya atau di
tengah-tengah lingkungan usaha yang lebih besar. Strategi informasional
berlangsung lebih lambat dari strategi politikal, namun pengaruhnya lebih dalam.
3. Strategi fasilitatif adalah cara menjalankan perubahan dengan membantu
kelompok yang hendak berubah, supaya mereka lebih mudah menghadapi
keadaan baru. Bantuan ini dapat berbentuk penyediaan sumber daya atau sarana,
atau memberikan kesempatan untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan baru
yang diperlukan untuk menghadapi perubahan.
4. Strategi attitudinal adalah cara perubahan yang memprioritaskan perubahan sikap,
yang pada gilirannya akan mengubah tingkah laku. Strategi attitudinal
mengutamakan perubahan yang berdampak luas dan berkelanjutan pada cara
pandang dan tingkah laku.

Anda mungkin juga menyukai