TANTANGAN PERUBAHAN ORGANISASI DAN STRATEGI MENGHADAPINYA
A. Karakteristik pengembangan organisasi
Menurut Miftah Thoha pengembangan organisasi adalah strategi intervensi yang memanfaatkan proses kelompok untuk berfokus pada budaya suatu organisasi secara menyeluruh dalam rangka melaksanakan perubahan yang diinginkan. Strategi ini berusaha mengubah keyakinan sikap, nilai, struktur dan praktek sehingga organisasi dapat menyesuaikan diri dengan teknologi dan mampu bertahan hidup dalam laju perubahan yang berlangsung cepat.
Sedangkan menurut adam indra jaya Ciri utama Pengembangan organisasi adalah:
1. Pengembangan organisasi adalah suatu perubahan berencana. Pengembangan
Organisasi selalu mendasarkan diri pada data yang diperlikan dalam proses penentuan tujuan, penentuan rencana tindak, pelaksanaan dan pengendalian serta bagi usaha perbaikan rencana perubahan organisasi itu sendiri. 2. Pengembangan organisasi berorientasi kepada persoalan dan usaha pemecahannya. Pengembangan Organisasi berusaha memanfatkan berbagai macam teori yang berasal dari berbagai cabang keilmuan, untuk memecahkan persoalan tertentu dari berbagai macam sudut pandang. 3. Pengembangan organisasi selalu berusaha mempergunakan pendekatan sistem. Pengembangan organisasi mengunakan pendekatan sistem, karena selalu berusaha melihat hubungan antara berbagai macam sub sistem yang terdapat dalam organisasi. 4. Pengembangan Organisasi harus selalu merupakan merupakan bagian integral dari proses majemen. Pengembangan organisasi harus merupakan suatu kegiatan yang dapat terjadi secara rutin dalam suatu organisasi yang dimaksudkan untuk dapat mengantisipasi perubahan yang terjadi pada keadaan sekitar. 5. Pengembangan Organisasi merupakan usaha yg dilakukan secara terus menerus. Ini berarti bahwa Pengembangan organisasi harus merupakan pandangan hidup dari setiap organisasi. 6. Pengembangan Organisasi memberikan Perhatian kepada peningkatan. Pengembangan Organisasi bukan hanya diperlukan bagi organisasiyang sedang sakit, tapi juga bagi organisasi yang sudah merasa sehat, karena di dalamnya ada falsafah kerja “ tidak ada yang terbaik, yang ada hanyalah yang lebih baik” 7. Pengembangan Organisasi berorientasi kepada pelaksanaan. Pengembangan Organisasi selalu berusaha untuk melakukan perbaikan pada yang mungkin diperbaiki, tidak perlu banyak menunggu sampai persyaratan yang macam- macam terpenuhi.Persyaratan utama hanyalah kesediaan untuk mengadakan perubahan dan mengalami perubahan perubahan (Organisasi) Berencana. B. Alasan munculnya tantangan pengembangan organisasi Ada dua alasan mengapa pengembangan dan pembaharuan organisasi itu diperlukan yaitu: 1. Karena truktur penggajian dalam pekerjaan tidak cukup kuat untuk memperkuat pelatihan konversional, sehingga sering kali gagal mengalihkan hasil belajar ke dalam pekerjaan. 2. Karena laju perubahan yang berlangsung dengan cepat, yang mengharuskan organisasi benar-benar fleksibel dalam rangka kelangsungan hidupnya dan memperoleh keuntungan.
Selain itu juga terdapat dua faktor yang melatarbelakangi perubahan organisasi, yakni:
1. Faktor internal merupakan segala keseluruhan faktor yang ada di dalam
organisasi, faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Proses kerjasama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang- kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasama dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerjasama yang tidak flexible atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Misalnya faktor internal seperti: Perubahan kebijakan lingkungan. Perubahan tujuan. Perluasan wilayah operasi tujuan melalui pengembangan segmentasi. Volume kegiatan bertambah banyak. Sikap dan perilaku para anggota organisasi yang kaku. 2. Faktor eksternal adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar (atau sering disebut lingkungan) organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Organisasi bersifat responsif terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena tekanan lingkungan yang menuntut perubahan seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah. Misalnya faktor seperti: Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber daya alam, Demografi (kependudukan), Sosiologi. C. Strategi efektif mengatasi perubahan organisasi Terdapat setidaknya 4 (empat) strategi perubahan, yakni : 1. Strategi politikal adalah cara menjalankan perubahan dari atas ke bawah (top- down). Inisiatif perubahan datang dari atas, dari pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi dan kemudian “dijual” ke bawah. Strategi politikal akan berjalan relatif cepat, namun apabila tidak diikuti dengan strategi lain, dampaknya mungkin hanya di permukaan saja. Strategi ini sering ditempuh apabila keadaan dirasakan sangat mendesak sehingga perubahan harus dilakukan dengan cepat. 2. Strategi informasional adalah cara menjalankan perubahan dengan memberikan informasi kepada warga institusi untuk menumbuhkan dan menguatkan kebutuhan untuk melakukan perubahan dan memperlemah perlawanan terhadap perubahan. Di sini diasumsikan bahwa warga institusi akan tergugah untuk melakukan atau menerima perubahan apabila mereka memiliki pengetahuan berdasarkan informasi atau fakta tentang keadaan unstitusi di tengah-tengah para pesaingnya atau di tengah-tengah lingkungan usaha yang lebih besar. Strategi informasional berlangsung lebih lambat dari strategi politikal, namun pengaruhnya lebih dalam. 3. Strategi fasilitatif adalah cara menjalankan perubahan dengan membantu kelompok yang hendak berubah, supaya mereka lebih mudah menghadapi keadaan baru. Bantuan ini dapat berbentuk penyediaan sumber daya atau sarana, atau memberikan kesempatan untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan baru yang diperlukan untuk menghadapi perubahan. 4. Strategi attitudinal adalah cara perubahan yang memprioritaskan perubahan sikap, yang pada gilirannya akan mengubah tingkah laku. Strategi attitudinal mengutamakan perubahan yang berdampak luas dan berkelanjutan pada cara pandang dan tingkah laku.
Efektivitas Kepemimpinan Kepala Kelurahan Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Pembangunan Di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Lianganggang