ORGANISASI
DISUSUN OLEH :
PRODI MANAJEMEN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah “Pengembangan Organisasi” tepat pada waktunya. Adapun
maksud dari penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Organisasi sebagai salah satu kriteria penilaian terhadap perkuliahan yang
dilakukan
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, baik ditinjau dari
segi pengolahan data maupun dari segi penyajian. Hal ini dikarenakan pengetahuan dan
pengalaman yang terbatas dalam pengumpulan, pengolahan data dan penyusunan makalah.
Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, tentu kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Oleh karena itu, melalui ini kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca yang bersifat
membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari Intervensi
1.3.2. Untuk mengetahui sasaran Intervensi
1.3.3. Mengetahui jenis-jenis Intervensi
1.3.4. Untuk mengetahui kriteria Intervensi yang efektif
1.3.5. Untuk memahami pendekatan dasar intervensi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Dan keterkaitan di dalam adalah bahwa klien mempunyai tanggung jawab untuk
tetap terikat pada pelaksanaan dari rencana atau keputusan cyang telah dibuat.
Penggunaan perantara atau konsultan berupa seorang individu atau suatu kelompok yang
mempunyai tanggung jawab untuk mengubah pola perilaku seseorang tau sistem yang
telah ada. Seorang konsuktan akan menyelidiki kelakuan sehari-hari, memberika
informasi, membantu manajemen dalam perubahan yang telah disetujui, membantu
anggota-anggota organisasi untuk dapat berdiri sendiri dalam memecahkan masalah.
1. Mengirimkan prajurit suatu negara ke negara-negara yang bertikai yang jelas bukan
urusannya
2. Melakukan embargo pada suatu negara yang dimusuhi oleh lembaga negara lainnya
3. Melakukan peperangan dengan cara blokade ke negara lainnya, padahal tidak ada
sangkut
4. pautnya sama sekali.
Terdapat beragam jenis intervensi, dan kita dapat menggolongkannya dalam empat
jenis utama, yakni :
4
2. Structural Intervention
4. Strategic Intervention
Human process intervention adalah jenis intervensi yang fokus pada peningkatan
efektivitas hubungan antar manusia. Atau bagaiman agar relasi antar pegawai dapat
dikembangkan secara produktif. Contoh intervensi dalam tipe ini adalah sbb:
Process Consultation
Intervensi yang berfokus pada hubungan antar-personal dan dinamika sosial yang
terjadi dalam kelompok kerja.
Team Building
Intervensi ini membantu kelompok kerja menjadi lebih efektif dalam memenuhi
tugasnya.
Structural intervention adalah jenis intervensi yang fokus pada perubahan struktur dan
desain organisasi. Jadi fokusnya lebih pada aspek infrastruktur organisasi. Jenis intervensi
dalam tipe ini adalah sbb :
Structural Design
Downsizing
Intervensi ini bertujuan menurunkan biaya dan birokrasi dengan cara memangkas
ukuran organisasi – baik dari sisi jumlah posisi ataupun jumlah pekerja.
Reengineering
Intervensi ini mendesain ulang secara radikal proses pekerjaan inti organisasi untuk
menciptakan unjuk kerja yang lebih responsif.
5
HR Management Intervention adalah jenis intervensi yang berfokus pada perubahan
dalam kebijakan dan sistem manajemen SDM. Contognya adalah :
Manajemen Kinerja
Perencanaan Karir
Intervensi ini membantu orang-orang untuk memilih jalur karir dan mencapai tujuan
karir mereka.
Sistem Penghargaan
Strategic Intervention adalah jenis intervensi yang berfokus pada tindakan strategis
untuk merubahan bentuk dan kultur organisasi. Contoh dari jenis intervensi ini adalah
sbb:
Intervensi ini merupakan proses yang sistematis untuk mengintegrasikan dua atau
lebih organisasi.
Perubahan Kultur
Intervensi ini membantu organisasi mengembangkan kultur yang tepat untuk strategi
dan lingkungan mereka
Pembelajaran Organisasional
6
2.4. KRITERIA SUATU INTERVENSI YANG EFEKTIF
Kriteria dari suatu intervensi yang efektif antara lain adanya informasi yang benar dan
bermanfaat, kebebasan memilih, dan keterikatan di dalam.
1. Dengan informasi yang benar dan bermanfaat dimaksudkan segala bahan keterangan
tentang masalah organisasi yang diperoleh ketika proses diagnosa. Bahan keterangan
tersebut bukan karangan dari konsultan atau klien melainkan benar-benar terjadi dan
berlaku secara nyata dalam kegiatan organisasi. Selain itu bahan keterangan tersebut
berkaitan dengan persoalan yang sedang dipecahkan, sehingga bahan keterangan
tersebut bermanfaat bagi perbaikan organisasi. Oleh karena itu tugas pertama bagi
konsultan ialah mencari informasi yang benar dan bermanfaat tersebut. Kalau tugas
ini tidak berhasil dilaksanakan, artinya konsultan tidak memperoleh data yang benar
dan relevan kiranya sulit bisa dilakukan intervensi yang tepat.
Klien yang telah dengan bebas membuat keputusan untuk perbaikan organisasi
dengan cara tertentu, maka dalam hal ini dia bertanggung jawab untuk mau
melaksanakannya. Keterikatan ini sangat penting artinya, karena inti usaha pembinaan
organisasi terletak pada keterikatan orang-orang yang terlibat sejak awal sampai usaha
pembinaan organisasi itu selesai.
7
Dengan tiga kriteria diatas kita dapat menangkap bahwa proses intervensi itu memang
sangat tergantung pada proses diagnosa. Dengan kata lain proses pengumpulan data
akan banyak mewarnai kegiatan intervensi yang akan dijalankan. Proses intervensi
bukanlah berdiri sendiri. Dengan demikian perencanaan intervensi yang tidak
berdasarkan proses pengumpulan data atau diagnosa, maka intervensi seperti itu
kurang logis.
8
Pengakuan dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Timbulnya
konsep pemberdayaan manusia di tempat kerja. Bekerja tidak lagi mutlak
dipandang sebagai “cari nafkah” sehingga mandiri dan tidak tergantung pada
orang lain dalam pemenuhan kebutuhan.
C. Intervensi berfokus pada manusia.
Pelatihan Kepekaan
Mengubah perilaku melaui interaksi kelompok yang tidak tersetruktur
(lingkungan penuh keterbukaan; diarahkan secara longgar oleh para perilaku
organisasi agar tercipta suasana tetap hidup, tidak ada penonjolan peran
kepemimpinan)
Umpan Balik melalui Survey
Digunakan untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan sikap anggota
organisasi, menemukan kesenjangan/beda presepsi, serta menyelesaikan masalah.
Konsultan Proses
Organisasi masih tetap mungkin untuk disempurnakan dalam semua
aspek/seginya.
Pembinaan Tim
Peningkatan interaksi antara anggota tim/antar tim dalam rangka peningkatan
sikap saling percaya/keterbukaan.
Pembinaan kerja sama antar kelompok
Mengubah sikap, pendekatan stereotip dan presepsi yang dimiliki oleh suatu
kelompok tentang kelompok lain dalam organisasi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
10
Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan analisa organisasi yang dimaksudkan
untuk meneliti kembali persoalan tersebut serta untuk mencari sebabnya;
3.2 SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Wexley, N Kenneth, Ph. D, dan Gary A. Yuki, 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia Jakarta: PT Rineka Cipta
http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/
http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
https://www.coursehero.com/file/12766337/INtervensi/
https://www.ganipramudyo.web.id/2017/07/intervensi-pengembangan-organisasi-di.html
http://digilib.uinsby.ac.id/16362/6/Bab%202.pdf
12