Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Rosenbalt komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran
informasi, ide/opini, dan instruksi yang dikemukakan baik secara personal maupun
nonpersonal melalui simbol dan tanda guna mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi
bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai
macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal
(Purwanto,Djoko, 1996). Perhatikanlah seseorang yang sedang berbicara, menulis,
mendengarkan, atau membaca, kegiatan komunikasi yang dilakukan lebih dari satu
tindakan. Menurut William C. himstreet dan wayne Murlin Baty dalam bukunya yang
berjudul Business Communication Principles and Methods dikatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu melalui suatu
sistem biasa, baik dengan symbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sebagai
suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang
mengekspresikan perasaan, ada hal-hal yang berlawanan (kontrakdiktif), dan hal-hal
yang sejalan (selaras, serasi), serta meliputi proses menulis, mendengarkan, dan
mempertukarkan informasi.
Menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thil proses komunikasi dapat dibagi
menjadi lima tahap, yaitu Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan, Ide dibuah
menjadi suatu pesan, Pemindahan pesan, Penerima menerima pesan, dan Penerima
memberi tanggapan dan mengirim umpan-balik kepada pengirim. Dalam komunikasi
yang bias dibagi dalam lima tahap maka komunikasi dapat dibedekan dari bentuk
komunikasinya, yaitu komunikasi verbal yang komunikasinya disampaikan dengan
tulisan (written) atau lisan (oral) dan komunikasi nonverbal yang komunikasinya
disampaikan dengan gerakan-gerakan tubuh (bahasa isyarat/body language).
Hubungan yang dijalin akan berjalan baik, apabila komunikasi diantara satu dengan
yang lain berjalan efektif. Oleh sebab itu, mengingat bahwa pentingnya komunikasi,
seiring berkembangnya kehidupan manusia maka muncul teori komunikasi yang
didefinisikan oleh para ahli. Teori yang mudah dan cukup bagi sebuah perusahaan
untuk mendapatkan hasil yang baik dalam berkomunikasi khususnya dalam
komunikasi bisnis disingkat dengan CINTA.
Cinta dalam maksud teori bukanlah bermakna hubungan kasih sayang antara dua
lawan jenis, melainkan seperti beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa para
ahli seperti Connectionism, Informatif, Nativisme, Transaksional, dan Administrasi.
Konflik SDM dalam perusahaan khususnya konflik yang terjadi karena miss
communication merupakan konflik yang tidak bisa di sepelekan. Oleh sebab itu,
perusahaan harus mencari solusi yang tepat dalam penyelesaian konflik tersebut.
Selain menjadi solusi bagi perusahaan dalam konflik karena miss communication,
maka teori cinta ini juga dapat menyebabkan perusahaan bertahan dalam jangka
panjang. Terdapat dua kasus yang berhubungan, yaitu kasus PT Golden Castle dan
PT Nusantara Sarana Alam (NSA).

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa proses dan bentuk komunikasi dikatakan penting?
2. Mengapa konflik komunikasi SDM sangat penting dituntaskan perusahaan?
3. Apakah Teori Cinta itu dan Bagaimana penerapannya dalam perusahaan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pentingnya proses dan bentuk komunikasi.
2. Mengetahui pentingnya menuntaskan konflik komunikasi SDM perusahaan.
3. Mengetahui mengenai Teori Cinta dan penerapannya di dalam perusahaan,
sehingga perusahaan dapat mengimplementasikannya.

1.4 Metode Penulisan


Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang di dapat melalui
referensi buku atau referensi online yang berhubungan dengan topik pembahasan.
Melalui metode observasi dan literatur untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Proses dan Bentuk Komunikasi


Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator (pengirim) menyampaikan
pesan kepada komunikannya (penerimanya), sehingga dapat menciptakan suatu
persamaan makna. Dalam proses komunikasi terdapat lima tahapan, yaitu
Penginterprestasian (pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan, dimana pesan
masih abstrak). Penyandian (ide diubah menjadi suatu pesan, dimana komunikator
mengubah pesan abstrak menjadi konkret). Pengiriman (pemindahan pesan, dimana
pesan yang konkret tersebut dikirim dengan transmitter). Perjalanan (penerima
menerima pesan, dimana pesan dikirim hingga pesan akhirnya diterima).
Penerimaan (penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan-balik kepada
pengirim). Bentuk komunikasi adalah cara untuk menyaikan pesan yang lazim
digunakan dalam praktek dunia bisnis dan nonbisnis, yaitu komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral), seperti surat
(macam-macam surat bisnis), memo, dan laporan. Sedangkan komunikasi nonverbal
adalah salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui
gerakan-gerakan tubuh atau dikenal dengan bahasa isyarat (body language).
Pentingnya proses dan bentuk komunikasi disebabkan karena sebuah
perusahaan memerlukan sebuah komunikasi bisnis didalamnya. Oleh sebab itu,
individu yang ingin menjalankan sebuah perusahaan harus mempelajari bagaimana
komunikasi bisnis yang baik dan benar demi kelangsungan jangka panjang maupun
jangka pendek perusahaannya.

2.2 Kesalahpahaman Dalam Proses Komunikasi


Tidak semua pesan dapat diterima dan dimengerti dengan baik, karena
disebabkan oleh factor penghambat proses komunikasi antara pengirim dan penerima
pesan. Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut mencangkup:
2.2.1. Masalah dalam Mengembangkan Pesan
Sumber masalah potensial dalam mengembangkan suatu pesan
adalah saat merumuskan pesan tersebut. Saat merumuskan pesan dapat
timbul masalah yang disebabkan oleh munculnya keragu-raguan tentang isi
pesan, adanya pertentangan emosi atau adanya kesulitan dalam
mengekspresikan ide.
2.2.2. Masalah dalam Menyampaikan Pesan
Masalah dalam penyampian pesan yang paling jelas adalah faktor fisik,
misalnya sambungan kabel yang kurang baik, gangguan dalam pengiriman
secara online, dan tindakan yang tak terbaca.
2.2.3. Masalah dalam Menerima Pesan
Masalah yang muncul dalam penerimaan pesan antara lain adanya
persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tak nyaman, lampu
yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi
penerima.
2.2.4. Masalah dalam Menafsirkan Pesan
Masalah yang muncul dalam penafsiran pesan adalah adanya cara
pandang yang berbeda karena perbedaan latar belakang, perbendaharaan
bahasa, dan pernyataan emosional yang menyebabkan terjadinya
kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan.

2.3 Teori Cinta Oleh Beberapa Ahli


Teori cinta adalah gabungan dari beberapa teori yang digabungkan dan
didefinisikan oleh beberapa ahli. Teori cinta ini terdiri dari Teori Connectionism, Teori
Informatif, Teori Nativisme, Teori Transaksional, dan Teori Administrasi.
2.3.1. Teori Connectionism
Teori ini disebut juga dengan teori Trial and Error. Menurut teori ini,
individu apabila bertemu dengan situasi yang baru akan melakukan
beberapa tindakan yang bersifat coba‑coba secara terus menerus.
Kemudian, jika dalam usaha coba coba tersebut secara tidak sengaja timbul
perbuatan yang dirasa memenuhi situasi, maka perbuatan tersebut akan
terus diterapkan sebagai salah satu tindakan yang dinilai cocok dalam situasi
tersebut. Dengan percobaan yang dilakukan secara berkelanjutan, maka
perbuatan tersebut menjadi suatu kebiasaan dan semakin efisien untuk
diterapkan.
2.3.2. Teori Informatif
Teori ini dikembangkan oleh Sannon dan Weaver (1949). Teori
informasi merupakan salah satu teori klasik, dimana teori ini menitikberatkan
pada komunikasi sebagai suatu transmisi pesan dan bagaimana transmitter
menggunakan media dalam berkomunikasi. Dalam hal ini, jika sinyal media
yang digunakan baik, maka komunikasi akan berjalan efektif dan sebaliknya,
apabila sinyal media tidak baik, maka komunikasi tidak akan berjalan dengan
lancer juga.
2.3.3. Teori Nativisme
Chomsky dan Hadley (1993) adalah tokoh pendukung teori nativisme.
Teori ini berpandangan bahwa manusia adalah makhluk yang dapat
berkomunikasi melalui verbal. Disisi lain, bahasa merupakan sesuatu yang
kompleks, oleh karena itu manusia senatiasa belajar untuk dapat
berkomunikasi. Teori ini juga dapat digunakan untuk solusi dari teori
informatif.
2.3.4. Teori Transaksional
Eric Berne (1960), adalah pengembang teori ini. Transaksional adalah
hubungan komunikasi antar individu. Teori ini digunakan untuk mengetahui
bentuk dan isi pesan yang tersampaikan dalam suatu komunikasi dan
bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan komunikasi yang terjalin
antara individu.
2.3.5. Teori Administrasi
Teori administrasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan
secara timbal balik antar anggota. Teori ini dimaksudkan dengan tujuan
untuk menumbuhkan rasa saling pengertian dalam rangka mencapai tujuan
organisasi dengan efektif dan efisien. Fungsi dari penerapan teori ini adalah
untuk menjaga stabilitas informasi agar tercipta penyesuaian sikap yang
memadai antar bagian dalam organisasi.

2.4 Penerapan Teori Cinta dalam Perusahaan dan Pemaparan Kasus


Penerapan teori cinta ini dapat diterapkan sebagai solusi dari kasus yang
berkaitan dengan pembahasan mengenai teori cinta adalah kasus dari PT Golden
Castle dan PT Nusantara Sarana Alam.
PT Golden Castle

PT Golden Castle, bergerak dalam bidang konveksi atau textile, mengalami


konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi disebabkan oleh
adanya miss communication antara atasan dengan karyawan. Adanya perubahan
kebijakan dalam perusahaan mengenai perhitungan gaji atau upah kerja karyawan,
namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan
merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan
mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini
berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

PT Nusantara Sarana Alam (NSA)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Kantor PT Nusantara Sarana Alam


(NSA) yang berada di Desa Songga Kecamatan Menyuke, sempat diamuk sekitar 300
karyawan dengan merusak fasilitas kantor. Selasa (9/8/2016) sekitar pukul 16.00 WIB.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material
mencapai puluhan juta. Di antaranya alat-alat elektronik seperti laptop, komputer,
CPU, meja, kursi dan dinding kantor, pagar, jendela, serta ruangan kerja manager
mengalami kerusakan. Sesaat setelah kejadian, anggota Polsek Menyuke yang
dibackup Polres Landak langsung menuju lokasi untuk pengamanan sehingga situasi
pun bisa dikendalikan, dan amukan massa meredam. Permasalahan tersebut terjadi
karena miss communication.

Pemecahan dari Kasus

Dari kasus yang telah dipaparkan maka Teori Cinta dapat menjadi solusi dari
konflik komunikasi sumber daya tersebut. Dengan menerapkan teori cinta untuk PT
Golden Castle saat menjalankan perusahaan lagi setelah terjadi konflik tersebut.
Sedangkan bagi PT Nusantara Sarana Alam teori cinta ini diterapkan saat perusahaan
tersebut ingin kembali membangun perusahaannya lagi, karena amukan dari 300
karyawan PT Nusantara Sarana Alam merugi dan terpaksa berhenti demi membayar
tunggakan dari gaji karyawannya.

Menerapkan Teori Connectionism dengan mencoba kebijakan baru dari gaji dan
upah, menerapkan Teori Informatif dengan memberitahu karyawan kebijakan baru
tersebut melalu pesan tertulis online, menerapkan Teori Nativisme dengan
pemberitahuan lisan kepada karyawan jika seandainya teori informative mengalami
masalah dalam pengiriman, menerapkan Teori Transaksional dengan menanyakan
pendapat karyawan dalam perubahan kebijakan yang telah diputuskan sebelumnya,
menerapkan Teori Administrasi dengan menerapkan teori transaksional tersebut
maka perusahaan dapat melaksanakan teori administrasi sehingga terjadin rasa
saling pengertian dan dapat mencapai tujuan perusahaan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator (pengirim) menyampaikan
pesan kepada komunikannya (penerimanya), sehingga dapat menciptakan suatu
persamaan makna. Bentuk komunikasi adalah cara untuk menyaikan pesan yang
lazim digunakan dalam praktek dunia bisnis dan nonbisnis, yaitu komunikasi verbal
dan komunikasi nonverbal. Pentingnya proses dan bentuk komunikasi disebabkan
karena sebuah perusahaan memerlukan sebuah komunikasi bisnis didalamnya. Oleh
sebab itu, individu yang ingin menjalankan sebuah perusahaan harus mempelajari
bagaimana komunikasi bisnis yang baik dan benar demi kelangsungan jangka panjang
maupun jangka pendek perusahaannya.
Teori cinta adalah gabungan dari beberapa teori yang digabungkan dan
didefinisikan oleh beberapa ahli. Dalam perusahaan cara menerapkan Teori
Connectionism dengan mencoba kebijakan baru dari gaji dan upah, menerapkan
Teori Informatif dengan memberitahu karyawan kebijakan baru tersebut melalu
pesan tertulis online, menerapkan Teori Nativisme dengan pemberitahuan lisan
kepada karyawan jika seandainya teori informative mengalami masalah dalam
pengiriman, menerapkan Teori Transaksional dengan menanyakan pendapat
karyawan dalam perubahan kebijakan yang telah diputuskan sebelumnya,
menerapkan Teori Administrasi dengan menerapkan teori transaksional tersebut
maka perusahaan dapat melaksanakan teori administrasi sehingga terjadin rasa
saling pengertian dan dapat mencapai tujuan perusahaan.

3.2 Saran
Menyarankan beberapa hal terkait dengan pengembangan perusahaan melalui teori
cinta, yaitu
 Dalam penerapan teori cinta alangkah baiknya perusahaan tetap
menjalankannya demi kesejahteraan bersama
 Karyawan yang kurang mengerti lebih baik tidak dibiarkan begitu saja karena
karyawan yang kurang mengerti kemungkinan memiliki persepsi yang salah dan
menimbulkan kesalahpahaman dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Djoko. 1996. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga

http://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-menurut-para-ahli

http://fekool.blogspot.com/2016/04/contoh-kasus-komunikasi-sdm-pt-golden.html?m=1

http://pontianak.tribunnews.com/2016/08/10/massa-karyawan-merusak-kantor-pt-nsa

Anda mungkin juga menyukai