MANAJEMEN ORGANISASI
NAMA DOSEN:HAIRULLAH, M.Pd
DISUSUN OLEH:
ZIANA SYAHPUTRI
A. .Latar Belakang
C. EFEKTIFITAS ORGANISASI
1. Kualitas (Quality)
Dewasa ini tengah terjadi kompetisi global, tentu diperbincangkan banyak
orang berapa banyak perusahaan yang efektif. Dalam hal ini perusahaan yang
efiktif adalah yang mampu memberikan kepada pelanggang dengan mutu produk
dan pelayanan.
2. Produktifitas
Istilah “produktifitas” dipergunakan untuk menyatakan hubungan diantara
masukan/input (lama kerja, usaha, penggunaanperalatan) dengan keluaran/output
(personal computer yang dihasilkan, komlien pelanggan, kerusakanproduk).
Konsep tersebut dikembangkan dan diakui berkenaan dengan efisiensi.
Pengukuran produktifitas keuntungan, penjualan, pembagian pasar, mahasiswa
yang melanjutkan, pasien yang berobat, dokumen yang diproses, klein yang
terlayani, dan sebgaimanahalnyadenganjenis industry atau berbagai institusi,
seperti: rumah sakit, universitas, perusahaan, dan organisasi perkantoran, dll.
3. Efisiensi
Dijelaskan oleh Ivancevic dan Matesson (2002:30) bahwa: “efficiency is
define as the ratio of outputs to inputs)”.Dipahami bahwa efisiensi adalah rasio
antara masukan dengan keluaran. Dalam hal ini kriteria jangkapendek focus
perhatiannya adalah terhadap rangkaian masukan, proses dan keluaran, bahkan hal
ini sering dikaitkan dengan elemen masukan dan proses.
4. Kepuasan
Gagasan tentang organisasi sebagai satu sistem social memerlukan bahwa
beberapa pertimbangan diberikan kepada keuntungan yang diterima oleh anggota
organisasi samahalnya sebagaimana pelanggan organisasi dan kliennya juga
mengharapkan demikian. Kepuasan dan morel adalah istilah yang sama mengacu
kepada pengembangan pencapaian kebutuhan organisasi atau organisasi.
5. Penyesuaian
Penyesuaian adalah perluasan kepada organisasi dan respon kepada perubahan
internal dan eksternal. Penyesuaian dalam konteks ini mengacu pada kemampuan
manajemen dalam melihat perubahan sebagaimana perubahan organisasi itu
sendiri.
6. Pengembangan
Pengukuran kriteria ini adalah merupakan kemampuan organisasi untuk
meningkatkan kemampuan menangani tuntutan lingkungan. Suatu organisasi
harus menginvestasikan dalam dirinya sendiri guna meningkatkan peluang
bertahan hidup dalam jangka waktu lama. Biasanya usaha pengembangan ini
adalah program pelatihan bagi manajemen dan personel non manajer.
D. PRINSIP ORGANISASI
1. Pembagian kerja
2. Wewenang
3. Disiplin
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan arah
6. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu
7. Remunarasi
8. Sentralisasi
9. Rantai scalar
10. Tata tertib
11. Keadilan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai
13. Inisiatif
14. Esprit de corps
E. BENTUK ORGANISASI
1. Organisasi Lini
2. Organisasi Fungsional
3. Organisasi Lini dan Staff
4. Organisasi Fungsional dan Lini
5. Organisasi Matrik
6. Organisasi Komite
BAB IV
KEPEMIMPINAN
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dalam hubungan
antara pemimpin dengan bawahan atau dengan pengikut. Frigon (1996:1)
kepemimpinan dijelaskan bahwa: “leadership is the art and science of getting
others to perform and achieve vision”.
B. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Leader Traits, (sifat-sifat pemimpin)
Five treats and skill:
1. Kapasitas; intelegensi, kehati-hatian, kemampuan berbicara, keaslian,
pertimbangan
2. Prestasi; pendidikan, pengetahuan, presasti olahraga
3. Tanggungjawab; ketergantuangn, inisiatif, ketekunan, agresifitas,
percaya diri, hasrat untuk kesempurnaan
4. Partisipasi; aktivitas, kesosialan, kooperatif, menyesuaikan diri,
homoris
5. Strata; social ekonomi, ketenaran/popularitas
2. Kepemimpinan situasional(situational leadership)
Fred, Robbins dan Lussier menyatakan bahwa factor situasi lebih
menentukan keberhasilan seseorang pemimpin dibandingkan dengan watak
pribadinya dan situasi dapat mempengaruhi kinerja para pemimpin. Factor
tersebut adalah sifat structural organisasi, iklim atau lingkuungan, karakteristik
tugas atau peran dan karakteristik bawahan.
3. Pemimpin yang Efektif (Effective leader)
Model kajian kepemimpinan ini mmeberikan informasi tentang tipe-tipe tigkah
laku(types of behaviours) para pemimpin yang efektif. Tingkah laku para
pemimpin dapat dikategorikan menjadi dua dimensi, yaitu struktur kelembagaan
dan konsiderasi.
4. Kepemimpinan kontingensi
Menurut House dalam (Robbins dan Lussier), tingkah laku pemimpin dapat
dikelompokan dalam 4 kelompok:
a) Supportive leadership (menunjukan perhatian terhadap bawahan dan
menciptakan iklim kerja yang bersahabat)
b) Directive leadership (mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan
peraturan, prosedur dan petunjuk yang ada)
c) Participative leadership ( konsultasi dengan bawahan dalam pengambilan
keputusan) dan
d) Achievement-oriented leadership (menentukan tujuan organisasi yang
menantang dan menekankan perlunya kinerja yang memuaskan).
5. Kepemimpinan Transformasional (transformational
leadership)
Pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang karismatik dan
mempunyai peran senral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai
tujuannya.
C. KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI PEMIMPIN
Dalam penjelasa rinci ada tiga keterampilan manajerial yang harus dimilki
seorang pemimpin, yaitu:
a. Keterampilan teknis; kemampuan untuk menggunakan alat, prosedur, atau
teknik bidang khusus.
b. Keterampilan manusia adalah kemampuan untuk bekerja dengan,
memahami dam memotivasi orang lain, baik sebagai individu atau sebagai
kelompok. Manajer cukup membutuhkan keterampilan hubunga manusia
ini untuk dapat berpartisipasi secara efektif dalam dan memimpin
kelompok.
c. Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk
menoordinasikan dan mengintegrasika semua minat dan kegiatan
organisasi. Ini melibatkan kemampuan manajer untuk melihat organisasi
secara keseluruhan dan untuk memahami bagaimana bagian-bagiannya
saling bergantung satu sama lain ini juga melibatkan kemampuan manajer
untuk memahami bagaiman perubahan pada bagian tertentu dapat
mempengaruhi keseluruhan organisasi”. Pemimpin harus memilki tiga
keterampilan.
D. FUNGSI BAWAHAN KEPEMIMPINAN
Bakat bawahan idak mencukupi untuk keberhasilan kepemimpinan bisnis,
karena bawahan pribadi hanyalah merupakan pra kondisi. Ada keinginan
pemimpin yang baik sebagai manifestasi prinsip kepedulian, yaitu:
1) Menunjukan kepeduian kepada orang,
2) Memberikan peluang dan membantu pengembangan diri,
3) Memberikan suatu atmospir dorongan kepuasan pribadi dan rasa bangga,
4) Membangkitkan rasa usaha tim,
5) Memelihara rasa keadilan, kejujurandan integritas,
6) Memelihara komunitas terbuka, konsisten, dan teratur,
7) Mendorong pelayanan masyarakat,
8) Mendorong kreativitas,
9) Komitmen pribadi dalam produktivitas dan kualitas,
10) Memelihara konsistensi
11) Berdedikasi kepada peningkatan,
12) Membangun atas kebutuhan dasar,
13) Memberikan perhatian dan hal detail,
14) Mengembangan sumber daya
15) Mendengarkan secara hati-hati appa yag di ungkapkan orang lain dan
meeluaskannya”(overton,2000:22)
E. ANTARA VISI DAN PEMIMPIN MASA DEPAN
Salah satu fungsi kepemimpinan adlah menciptakan visi dan mengembangkan
strategi untuk mencapainya. Visi adalah the dream of future ( mimpi masa depan
). Ada empat fungsi visi yaitu: (1) visi efektif memberikan keterkaitan antara hari
ini dengan masa depan, (2) melayani untuk kekuatan dan gerak ini dengan
pegawai serta komitemen untuk meuju masa depan, (3) memeberikan makna bagi
pekerja pegawai dan (4) menyusun standar keungulan oleh organisasi.
a. Misi dan Kepemimpinan
Misi adalah tujuan luas dari inti organisasi dan alasan bagi keberadaanya. Itu
berarti nilai inti organisasi dalam kehadirannya memberikan dasar bagi
penciptaannya visi. Keberadaan visi bersifat keinginan yang menggebu, tentang
masa depan, misi adalah pendirian organisasi dalam pengertian yang luas
( daft,1999:133). Jadi misi dibuat dari dua hal penting, yaitu : (1) nilai inti, dan (2)
tujuan inti.
b. Implementasi Visi dan Misi
Misi yang kuat dan visi yang membimbing/arahkan adalah penting, tetapi
keduanya tidak cukup sendirian untuk membuat kekuatan, kehebatan oragnisasi.
Bagi organiasai yang ingin sukses, memerlukan cara memindahkan visi, nilai dan
sasaran kedalam aksi, dalam hal ini adalah fungsi strategi. Ada beberapa
dipertanyakan bahwa (1) dimana posisi organisasi sekarang, (2) mau kemana
organisasi diarahkan?, (3) perubaham dan kecenderungan apa yang terjadi dalam
lingkungan kompetitif, (4) pekerjaan apa yang harus diwujudkan untuk dapat
mencapai visi?. Para pemimpin harus bertanggungjawab untuk membagun arah
organisasi melalui visi dan strategi. Karena jika pemimpin gagal memberikan
arah, maka organisasi akan mencair.
c. Pimpinan yang memberikan arah
Untuk menentukan aah yang strategis bagi masa depan, pemimpin harus melihat
kedalam ( sumber daya ), melihat keluar, dan melihat ke masa depan. Pemimpin
menggambar lingkungan internal dan eksternal organisasi untuk mengidentifikasi
kecendrungan, ancaman dan peluang organisasi. Memepertimbangkan bagaimana
pimpinan puncak mewujudkan perubahan, mak semua faktor internal dan
eksternal yang harus dikenali dengan baik. Pemimpin juga harus memberi
pengaruhi terhadap kinerja perusahaan, maka pemimpin dapat melakukan proses-
proses berikut :
1) Percakapan; dilakukan karena kurang oengertian, ketidaksetujuan,
keragaman sudut pandang, dan evaluasi terhadap orang lain.
2) Dialog; memunculkan perasaan, menjelajah asumsi, menampilkan
pendirian, membangun basis pengetahuan. Hasil yang diharapkan adalah;
bersifat jangka panjang, solusi inovatif, kepaduan kelompok, membagi
makna dan memindahkan pikiran,
3) Diskusi; mengalirkan makna karena digunakan degan alasan menyatakan
posisi, membela keyakinan, meyakinkan orang lain, membangun
perbedaan. Sedangkan hasil yag diharapkan adlah mengalirkan makna
yang mencaup, bersifat jangka pendek dan resolusi, kesepakatan atas
logika, perbedaan baru, dan menerima pikiran.
F. KUNCI SUKSES KEPEMIMPINAN
Mengacu kepada Stepehen dan Pace (1997) dalam A New Paradigma of
Leadership yang diedit oleh Ken Shelton (1997) dipaparkan lima kunci sukses
kepemimpinan, yaitu:
1) Perlakukan orang lain sebagai sahabat
2) Ciptakan kekuatan piositif
3) Ajak orang lain untuk ikut
4) Member wewenang kepada pengikut untuk bertindak
5) Perkuat diri anda sendiri.
BAB V
KOMUNIKASI ORGANISASI
A. LATAR BELAKANG
Aktifitas manajerial yang dijalankan oleh manajer memerlukan adanya
komunikasi. Sebab efektivitas manajerial tidak dapat ditingkatkan tanpa didukung
pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang dimiliki manajer sebab
dengan berkomunikasi yang baik dia akan dapat bekerjasama dengan kelompok.
B. DEFENISI KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi organisasi merupakan taksonomi ilmu manajemen yang
memungkinkan para manajer dapat menyampaikan gagasan, pikiran, tugaas-tugas,
perintah, pengawasan dan koordinasi.
C. SIFAT DASAR KOMUNIKASI
Ada beberapa sifat dasar komunikasi yang memungkinkan lain, terjadiya
komunikasi, baik antara seseorang dengan yang lain maupun antar kelompok
dengan kelompok lain atau komunikasi alam spectrum yang sangat luas.
1) Seseorang membutuhkan informasi
2) Kebutuhn orang terhadap penguatan social
3) Seseorang mengarahkan yang lain menggunakan komunikasi
4) Manusia berkomunikasi untuk mencapai sesuatu
5) Komunikasi berssifat dinamis dan berjalan terus
6) Komunikasi bersifat fundamental dan bertujuan/ bermanfaat
7) Komunikasi adalah bersifat kebutuhan social
8) Komunikasi adlah bersifat kompleks.
D. MODEL KOMUNIKASI
Model adalah suatu representasi yang bersifat sistematis dari suatu objek atau
persitiwa. Ada dua hal yang perlu diingat dalam suatu model. Pertama, mengenai
kriteria. Kriteria dari model adalah akurasi (yaitu seberapa jauh model bersifat
representative dari proses yang sesungguhnya), daaan manfaat ( seberapa jauh
model itu berguna dan praktis). Kedua, manfaat dari model adalah membantu
menjelaskan struktur dari peristiwa- peristiwa yang bersifat kompleks,
memberikan rangka bagi studi yang bersifat ilmiah, dan merupakan stimulasi
heuristic. Berikut ini akan ditinjau sejumlah model dari proses komunikasi.
1. Model Shannon dan Weaver
Model yang dikemukan tahun 1949 ini adalah mengenai permasalahan
transmisi dari pesan.
Sumber Penerima
Gangguan
Umpan balik
Aubrey Sanford, Gary Hunt, dan Hyler Brancy mengusulkan model yang
dibuat mereka untuk menampilkan beberapa karakteristik situsional yang
mempengaruhi pertukaran komunikasi. Ada factor penting yang mempengaruhi
potensi keberhasilan pertukaran komunikasi. Adapun faktor-faktor tersebut yaitu:
(1) iklim, atau lingkungan yang ada, dimana komunikasi terjadi atau tempat
kejadiannya, (2) tujuan komunikasi yang dipersiapkan dari pengirim pesan dan
penerima pesan, (3) penampilan keterampilan komunikasi oleh pengirim pesan
dan penerima pesan, (4) apakah pesan da penerima pesan maksud atau tidak
memilki tujuan, dan (5) pesan verbal atau non verbal.
Iklim Verbal /Non Verbal Iklim
Informasi
Tujuan Pengirim Pengirim Tujuan
pesan pesan
Maksud/ Tidak
Keterampilan Keterampilan
Interpersonal Interpersonal
BAB VI
MOTIVASI
A. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi bersumber dari kata dalam bahasa Latin “movere” yang
berarti “menggerakkan” (Steers, et al, 1996:8). Motivasi dapat diartikan sebagai
kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan
entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan baik yang bersumber dari
dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsic) maupun dari luar diri individu
(motivasi ekstrinsik).
B. Teori-Teori Motivasi
1. Teori Maslow
Salah satu teori motivasi yang popular adalah teori Maslow:Dalam hal ini
Maslow (1970) membagi jenjang motivasi yaitu: psiologis, ketenangan dan
keamanan, cinta dan perasaan,hrga diri dan aktualisasi diri.
2. Teori X dan Y
3. Teori Maturity Argiris
4. Teori Alderfer
5. Teori McClelland
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. .Latar Belakang
A. Kelebihan
1. Menjelaskan dengan sangat jelas pada sub-sub bahasan pada setiap bab
2. Cover buku terlihat bagus dan cocok dengan isinya
B. Kelemahan
1. Terlalu sedikitnya penjelasan tentang bagan dan gambar karena banyaknya
kutipan dari para ahli sehingga membuat pembaca kurang mengerti.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi Manajemen