Anda di halaman 1dari 9

RESUME

JUDUL BUKU : TRAKTAT ETIS KEPEMIMPINAN NASIONAL & INDEKS KEPEMIMPINAN NASIONAL INDONESIA PENULIS : PROF. DR. MULADI, SH DR. ADI SUJATNO, SH, MH MAHASISWA : BINAR SUDIBYO NO.REG : 8223108283

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Banyak pengertian atau definisi yang diberikan terhadap terminologi kepemimpinan, di antaranya : 1. Kepemimpinan merupakan prilaku individu ketika dia mengarahkan kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama kelompok tersebut. (Hemphill & Coons, 1957). 2. Kepemimpinan merupakan pengaruh antar personal, dilakukan dalam suatu situasi, dan diarahkan melalui proses komunikasi, untuk pencapaian suatu tujuan atau lebih. (Tannenbaum, Weshler & Masarik, 1961). 3. Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan problem-problem yang berkaitan (Humphill, 1954), dll. Istilah pemimpin, kepemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama pimpin. Namun demikian, ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda. Pemimpin adalah suatu peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Adapun istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang. Oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan pemimpin. Sedangkan istilah memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

PERBEDAAN ANTARA LEADER DAN MANAJER Menurut Warren Bennis dalam bukunya On Becoming A Leader

mengidentifikasi perbedaan-perbedaan diantara keduanya, sebagai berikut: NO 1 2 3 4 5 6 MANAJER Manajer mengelola Manajer tiruan Manajer mempertahankan Berfokus pada sistem & struktur Bergantung pada pengawasan Melihat jangka pendek LEADER/PEMIMPIN Pemimpin r menginovasi Pemimpin orisinil Pemimpin mengembangkan Berfokus pada orang Membangkitkan kepercayaan Melihat panjang 7 8 9 10 11 12 Bertanya kapan & bagaimana Melihat hasil pokok Meniru Menerima status quo Melakukan hal dengan benar Prajurit yang baik Bertanya apa & mengapa Menatap masa depan Melahirkan Menantangnya Melakukan hal yang benar Pemimpin sendiri adalah dirinya perspektif jangka

TEORI KEPEMIMPINAN Kajian mengenai kepemimpinan termasuk kajian yang multi dimensi, aneka teori telah dihasilkan, oleh karena itu banyaknya teori tentang kepemimpinan telah

menyebabkan sulit sekali merumuskan munculnya atau lahirnya kepemimpinan tersebut. Namun menurut buku ini, apabila dikaji lebih lanjut, ternyata teori lahirnya pemimpin dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : 1. Heredity Theory atau Teori Bawaan Menurut pandangan Teori Bawaan, bakat kepemimpinan dalam diri seseorang telah dibawa sejak kelahiran orang tersebut. Penganut teori ini berpendapat bahwa leader are born, pemimpin adalah dilahirkan, jadi betul-betul ditentukan secara genetis. Menjadi pemimpin itu sudah ditakdirkan sehingga hanya orang-

orang yang mempunyai keturunan pemimpin saja yang dapat menjadi pemimpin di kemudian hari. 2. Psychological Theory atau Teori Psikologi Teori ini berpandangan bahwa jiwa kepemimpinan dapat dibentuk melalui interaksi seseorang dengan lingkungannya. Jiwa kepemimpinan tidak datang begitu saja akan tetapi memang betul-betul direncanakan melalui mekanisme atau sistem interaksi sosial sedemikian rupa yang memang sengaja dibuat untuk itu. Seorang manusia yang menjadi pemimpin adalah manusia yang dapat beradaptasi terhadap lingkungannya. Mereka yang tidak dapat beradaptasi, akan gagal menjadi pemimpin. 3. Situasional Theory atau Teori Situasi Pada dasarnya teori situasi merupakan sintesis dari Teori Pembawaan dan Teori Psikologi. Teori ini berpandangan bahwa kepemimpinan seseorang muncul pada saat atau situasi tertentu. Artinya bakat kepemimpinan yang dimiliki seseorang yang ditopang oleh pengalamannya akan betul-betul berwujud menjadi kepemimpinan pada situasi yang sesuai. Hal ini terjadi karena status manusia dapat berubah setiap saat. Di antara teori-teori tersebut diatas, terdapat teori lainnya yang membahas masalah kepemimpinan, yaitu: Teori Kepemimpinan Transformatif. Menurut teori ini, pemimpin harus memiliki empat fungsi: 1. Seorang pemimpin harus bisa menentukan visi atau gambaran tentang masa depan yang diharapkan. Pemimpin harus mampu menjelaskan dan menggambarkan mimpi-mimpinya kepada para pengikutnya, sehingga mereka optimis, kukuh menghadapi berbagai hambatan, solid dalam satu kesatuan, serta bersemangat dalam menjalankan tugas dan mengejar tujuan bersama. Seorang pemimpin tidak diharuskan memformulasikan visi itu sendirian, tetapi boleh mengikutsertakan pengikutnya. 2. Seorang pemimpin harus menyampaikan visi kepada para pengikut. Visi yang sangat baik dan indahpun takan berguna jika tidak dipahami dan dipercaya oleh para pengikut. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu menyampaikan visi secara emosional (masuk dalam jiwa).

3. Seorang pemimpin harus bisa mengimplementasikan visi. Pemimpin yang efektif tidak sekedar mampu menjelaskan visi, tapi juga bisa menghayatinya. Dia tidak mengatur para pengikutnya dari menara gading, tetapi hidup bersama mereka, terlibat didalam setiap peristiwa kecil maupun besar dalam bingkai visi yang dicita-citakannya. 4. Seorang pemimpin harus bisa meningkatkan komitmen para pengikutnya terhadap visi. Setelah menyampaikan visi kepada pengikut, menghayati serta

mengaplikasikannya pada diri sendiri, maka peran utama pemimpin adalah memantapkan komitmen para pengikutnya terhadap visi tersebut.

PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN Prinsip kepemimpinan adalah asas yang mengandung kebenaran dan pantas untuk selalu digunakan oleh setiap pemimpin. Menurut Covey dalam buukunya Principle Centered Leadership, yaitu: 1. Belajar terus menerus: membaca, berlatih, dan mendengar masukan; 2. Berorientasi pada pelayanan: meliputi hidup sebagai suatu misi dan tidak hanya sebagai suatu karir; 3. Memancarkan energi positif: optimis, positif, dan modern; 4. Mempercayai orang lain: tidak bereaksi berlebihan pada perilaku negatif, kritik dan kelemahan; 5. Hidup seimbang: memperhatikan keseimbangan jasmani dan rohani, antara yang tradisonaldan yang modern; 6. Melihat hidup sebagai petualangan: menghargai hidup diluar kenyamanan; 7. Sinergistik: memilih untuk memfokuskan diri pada kepentingan orang lain dan mampu membina energi-energi yang dimiliki organisasi; dan 8. Melaksanakan pembaruan diri: memiliki karakter yang kuat dan sehat, serta berdisiplin tinggi.

TUGAS DAN WEWENANG PEMIMPIN 1. Tugas pemimpin. Pada hakikatnya tugas pemimpin adalah merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 2. Wewenang pemimpin. Wewenang adalah hak yang diberikan kepada pemimpin untuk bertindak dalam rangka melaksanakan kepemimpinannya. Wewenang bagi seorang pemimpin adalah merupakan pembatasan-pembatasan bertindak yang diberikan kepadanya. Pemimpin yang bekerja melebihi wewenang akan berakibat terjadinya penyelewengan , namun apabila bekerja kurang dari wewenang yang diberikan kepadanya berarti pemimpin tersebut tidak melaksanakan kewajiban secara penuh.

CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN Keberhasilan ataupun kegagalan dari hasil kepemimpinan seseorang dapat diukur atau ditandai oleh empat hal, yaitu moral, disiplin, jiwa korsa, dan kecakapan. 1. Moral Moral adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil

pelaksanaan tugas perorangan ataupun organisasi. Seseorang pemimpin yang bermoral tinggi akan mempunyai kepercayaan yang teguh dan penuh gairah, semangat jiwa pengabdian untuk melaksanakan tugas secara berhasil dan berdaya guna. 2. Disiplin Disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang baik adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi. Seorang pemimpin harus dapat menciptakan iklim kepemimpinan. Bawahannya dapat menerima tindakannya sebagai sesuatu yang logis, rasional, dan membawa hasil yang memuaskan. 3. Jiwa Korsa Jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggaan dan antusiasme yang tertanam pada anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Moral dan jiwa korsa mempunyai hubungan pengaruh yang timbal balik. Dalam suatu organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat dipadamkan oleh semangat organisasi.

4. Kecakapan Kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dan hasil yang baik dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan, inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas.

SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN 1. Integritas Integritas adalah perpaduan dari keteguhan watak dan prinsip-prinsip moral, bertabiat suka akan kebenaran, tulus hati dan persaan halus mengenai etika, keadilan dan kebenaran. 2. Pengetahuan Pemimpin yang memiliki pengetahuan terutama yang langsung menyangkut tugas profesinya dan mengerti terhadap bawahan, akan cepat mendapatkan daya tarik dan respek yang meyakinkan. 3. Keberanian Keberanian adalah kualitas mental dari seseorang mengenai rasa takut akan bahaya atau keadaan gawat, tetapi memungkinkan dia untuk tetap bertindak menghadapinya dengan tenang dan tegas. 4. Inisiatif Inisiatif adalah kemampuan melihat apa yang seharusnya dikerjakan walaupun tidak diperintah. Membangkitkan inisiatif di kalangan bawahan dengan jalan memberikan mereka untuk memecahkan soal dan penyelesaian tugas tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa pemimpin lepas tangan, tapi justru benar-benar mengetahui pekerjaan dan sekaligus dapat memeriksanya. 5. Kemampuan Memutuskan Merupakan kemampuan untuk mengabil keputusan dengan singkat, jelas, tegas, dan meyakinkan. Pemimpin yang bijaksana akan mengumpulkan semua jenis yang berkaitan untuk dipertimbangkan, kemudian dengan tenang tapi segera mengambil keputusan secara cepat dan tepat. 6. Kebijaksanaan Adalah kemampuan pikiran untuk mempertimbangkan bermacam-macam faktor untuk sampai pada suatu keputusan yang sehat.

7. Keadilan Adalah kualitas dari sikap yang tidak memihak dan konsekuendalam menjalankan perintah termasuk pemberian ganjaran dan hukuman oleh kemarahan, emosi, atau prasangka-prasangka lain yang mempengaruhi untuk bertindak adil. 8. Dapat dipercaya Merupakan kepastian menjalankan kewajiban dengan baik dan jujur, dengan atau tanpa pengawasan. Pemimpin yang dapat dipercaya adalah pemimpin yang disertai kepercayaan untuk melaksanakan tugas dengan aktif, cakap, dan dengan kemauan keras. 9. Sikap Sikap pemimpin perlu meciptakan kesan-kesan yang baik dalam kelakuan, pembawaan, dan tingkah laku pribadi pada setiap saat sehingga berpengaruh terhadap anak buah/bawahan. Bahasa merupakan ukuran untuk menilai seorang pemimpin. Dengan bahasa dapat juga digunakan untuk menanamkan pengaruh terhadap bawahan. Untuk itu hendaknya berbicara dengan jelas dan sederhana dengan kalimat pendek, positif dan langsung. 10. Tidak Mementingkan Diri Sendiri Merupakan sikap yang tidak mengambil keuntungan dari suatu kesenangan pribadi demi keuntungan sendiri dengan merugikan orang lain, sifat ini erat hubungannya dengan rasa tanggung jawab.

JENIS KEPEMIMPINAN 1. Kepemimpinan Demokratis Adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi atau partisipasi. Selain cara pengangkatannya dilakukan secara demokratis, cara melaksanakan

kepemimpinannya pun berjalan secara demokrasi. Keputusannya merupakan keputusan kelompok para bawahan yang diajak secara terbuka untuk berpartisipasi atau ambil bagian dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan. 2. Kepemimpinan kharismatis Adalah suatu bentuk kepemimpinan yang kepatuhan dan kesetiaan para pengikutnya timbul dari kepercayaan penuh kepada pemimpin yang dicintai, dihormati, dan dikagumi.

3. Kepemimpinan Autokratis Pemimpin yang memliki keewnangan dan dijadikan sebagai pegangan atau alat agar segala sesuatunya dapat dilaksanakan dan diselesaikan. Pemimpin hanya memberitahukan tugas-tugas yang harus dilakukan bawahannya dan menuntut kepatuhan bawahannya secara penuh. 4. Kepemimpinan Birokrasi Dijalankan dengan memberi tahukan kepada anggotannya tentang apa dan bagaimana sesuatu itu dilaksanakan. Pimpinan ini dalam menyampaikan perintah-perintahnya yang menyangkut kebijakan-kebijakan, prosedur, dan aturan organisasi. 5. Kepemimpinan Diplomatis Pemimpin diplomatis senantiasa menggunakan pendekatan kpada

bawahannya secara persuasi, walaupun ia memiliki kewenangan dan kekuasaan ia tidak pernah atau tidak suka menggunakannya tetapi ia memilih cara untuk memotivasi anggotanya. 6. Kepemimpinan Tradisional Pemimpin keturunan. 7. Kepemimpinan yang Bebas Pemimpin bebas menyerahkan penentuan usaha-usaha yang akan dicapai sepenuhnya kepada anggota. Pemimpin menetapkan tujuan yang harus dicapai oleh kelompoknya disertai dengan parameternya, seperti kebijakan-kebijakan tertentu. Anggota kelompok dilepaskan untuk bekerja bebas bertindak tanpa pengarahan atau kontrol lebih lanjut kecuali bila mereka memintanya. 8. Kepemimpinan Paternalistik Biasanya terdapat di lingkungan masyarakat agraris. Rasa hormat yang tinggi yang diajukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan seperti tokoh adat. tradisonal mendapat kekuasaan berdasarkan warisan atau

RAHASIA KEPEMIMPINAN Menurut Ken Blanchard & Mark Miller di dalam bukunya yang berjudul The Secret mangatakan bahwa ada lima syarat menjadi seorang pemimpin besar sehingga dapat membangkitkan sebuah negara, di antaranya: 1. Seorang pemimpin harus bisa dan mampu untuk menjadi pendengar yang baik;

2. Seorang pemimpin harus mampu untuk mengenal para bawahannya atau yang dipimpinnya dengan baik; 3. Kepemimpinan mempunyai banyak kesamaan dengan Gunung Es dengan 2 unsur di dalamnya, yaitu: a. Unsur yang berada di atas air atau permukaan itu hanya sebesar 10% yang kelihatan, yaitu berupa kemampuan/skill/knowladge. b. Sedangkan yang berada di bawah permukaan air yaitu yang tidak kelihatan sebanyak 90%, yaitu berupa karakter/attitude. 4. Menjadi pemimpin yang besar, seseorang harus melayani/ to serve, baik kepada bawahan maupun kepada rakyatnya. Sehingga ada pertanyaan utama yang harus terus menerus Anda ajukan kepada diri sendiri ialah: Apakah saya seorang pemimpin yang melayani atau seorang pemimpin yang melayani diri sendiri? 5. Kepemimpinan sejati sama sekali tidak ada hubungannya dengan jabatan seseorang dalam organisasi. Karena ada banyak orang di dunia ini yang tidak memegang kedudukan sabagai pemimpin, namun mereka senantiasa

memberikan kepemimpinannya. Demikian juga sebaliknya, ada banyak orang yang memegang kedudukan sebagai pemimpin, namun mereka sama sekali tidak menjalankan kepemimpinannya.

Anda mungkin juga menyukai