Anda di halaman 1dari 2

Tugas.

2 PERILAKU ORGANISASI

NAMA : RAHMAT RUNA

NIM : 530053723

1. KASUS:

Ada sebuah kepanitian yang menyelenggarakan suatu acara. Kepanitiaan tersebut dituntut
harus menyiapkan suatu acara besar. Ketua sebagai pemimpin ingin acara berjalan sesuai
rencana tetapi dia tidak dapat mengembangkan timnya. Pada hari H, kinerja panitia tidak
terlalu baik sehingga menyebabkan acara tidak terlaksana sesuai dengan
rencana. (Sumber: kenvym.wordpress.com)

a. Menurut Anda apa yang membuat acara tersebut tidak terlaksana sesuai dengan
rencana?
b. Apakah ada pengaruh dari kepemimpinan ketua panitia?
c. Mengapa tim tersebut tidak dapat bekerjasama dengan baik? Jelaskan pendapat
Anda.

2. Seorang pemimpin bisa menerapkan kepemimpinannya apabila ia memiliki


kekuasaan. Bagaimana menurut pendapat Anda dengan pernyataan tersebut?
3. Supaya kepemimpinan seseorang bisa efektif, maka seorang pemimpin perlu
mendapatkan kekuasaan. Menurut Anda, dari mana para pemimpin mendapatkan
kekuasaan mereka dengan kapasitasnya untuk mempengaruhi perilaku dan kinerja
anggotanya? Berikan pendapat Anda!

Jawab :
1.
a. Acara tersebut tidak jadi terlaksana karena perencanaan kegiatan yang kurang
mantap, dan pembagian tugas masing-masing individu dalam organisasi kepanitiaan
tidak dilaksanakan dengan baik.
b. Pengaruh kepemimpinan ketua panitia sangat jelas karena sebagai pimpinan tidak
memiliki pengaruh dan tidak mampu menggerakan organisasi kepanitiaanya, sera
tidak memimiliki ketrampilan manajerial berupa perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan terhadap jalannya kegiatan tersebut.
c. Keberhasilan suatu organisasi/kepanitiaan dalam mencapai tujuannya tentunya
dipengaruhi oleh kerjasama/sinergitas seluruh anggota tim, melalui pola komunikasi
setiap indididu yang baik dan terbuka sehingga semua masalah dapat dipecahkan
bersama, sehingga dalam kasus diatas faktor komunikasi yang kurang efektif
meyebabkan anggota kepanitiaan tidak dapat bekerjasama dengan baik.

2. Kekuasaan adalah : kemampuan mempengaruhi Perilaku, mengubah peristiwa,


mengatasi perlawanan, dan meminta orang melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka
lakukan (Pfeffer dalam Luthans 2005:482), sedangkan pendapat ahli yang lain
Kekuasaan adalah potensi/ kapasitas dari satu pihak (agen) untuk mempengaruhi pihak
lain (target) (Robbins, 1996, 2:84).
Banyak atau hampir semua orang membutuhkan kekuasaan. Karena dengan
kekuasaan seseorang dapat mengatur kepatuhan orang lain serta memberikan perintah
atas kemauannya. Serta dengan kekuasaaan dapat memberikan perubahan dan
menciptakan perubahan yang akan mewujudkan visi dan misi yang telah dibuat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kekuasaan adalah alat atau variabel
moderasi bagi seorang pemimpin untuk mempengaruhi khsususnya meningkatkan
kinerja dalam mewujudkan tujuan organisasi, kepemimpinan tanpa kekuasaan tidak ada
artinya dan cenderung tidak dapat untuk mengambil keputusan karena pengaruhnya yang
lemah, sebaliknya kepemimpinan dengan kekuasaan organisasi akan berjalan dengan
lebih efektif.

3. Menurut French dan Raven Kekuasan individu dapat dibedakan menjadi lima tipe
berdasarkan sumbernya sebagai berikut dalam (Achmad Sobirin 2014):

a. Kekuasaan Penghargaan (Reward power), kekuasaan yang bersumber pada


kemampuan orang mengontrol sumberdaya dan memberikan imbalan pada orang
lain
b. Kekuasaan koersif (Coercive power), kekuasaan yang bersumber pada
kemampuan dalam menggunakan ancaman dan hukuman
c. Kekuasaan Legitimasi (Legitimate power). kekuasaan yang bersumber pada hak
atau wewenang resmi dalam organisasi.
d. Kekuasaan Keahlian (Expert power), kekuasaan yang bersumber pada
kemampuan spesifik (keahlian) dalam bidang tertentu.
e. Kekuasaan Referen (Referent power), kekuasaan yang bersumber pada ciri khas
kepribadian tertentu.

Sehingga Untuk Menjalankan organisasi yang efektif maka seorang pemimpin


mendapatkan kekuasaannya dengan cara :
1. Mempunyai kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain
2. Mempunyai sikap dan sifat yang unggul atau dominan yang menjadikannya
mempunyai wibawa terhadap para bawahannya;
3. Memiliki pengetahuan yang luas, serta informasi dan pengalaman yang
luas;
4. Memiliki kepandaian untuk bergaul dan berkomunikasi kepada siapapun.

Referensi :

Stephen P. Robbins, 1996.Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi danAplikasi.

Luthans, Fred. 2005. Perilaku Organisasi Edisi Sepuluh. Yogyakarta : Penerbit Andi

Sobirin, A. (2014). Organisasi dan Perilaku Organisasi. Budaya Organisasi, Pengertian,


Makna Dan Aplikasinya.

Anda mungkin juga menyukai