Penelitian secara umum terbagi menjadi dua, yakni penelitian ilmiah dan penelitian
non ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang mengandung unsur-unsur ilmiah
atau keilmuan di dalam aktivitasnya. Ostle menyatakan penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah (scientific methode) disebut penelitian ilmiah,
mengandung dua unsur penting yakni; unsur pengamatan (observation) dan unsur
nalar (reasoning) (Nazir,1999). Penelitian ilmiah juga berarti penyelidikan yang
sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami, dengan
dipandu oleh teori-teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat
diantara fenomena-fenomena itu (Kerlinger, 2000)
Penelitian ilmiah adalah suatu proses pencarian kebenaran ilmu yang
harus melalui berbagai tahapan penelitian dan tindakan yang sistematik,
kritis, dan penuh disiplin. Proses yang demikianlah yang membedakan
penelitian ilmiah dengan cara-cara lain untuk menemukan kebenaran.
Penelitian non ilmiah tidak memiliki kelengkapan unsur-unsur seperti
pada penelitian ilmiah di atas. Penelitian yang tidak ilmiah umumnya tidak
menggunakan penalaran atau logika akal, tetapi menggunakan prinsip
kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak dapat digunakan
oleh para ilmuan atau mereka yang berkecimpung dalam dunia akademis.
Perbedaan selanjutnya antara metode ilmiah dengan metode non ilmiah
terdapat pada ada tidaknya data yang mendukung keabsahan jawaban yang
kita berikan. Dalam metode non ilmiah kita tidak perlu mengumpulkan data
untuk mendukung jawaban kita bahwa "pemahaman rakyat Indonesia
terhadap penyakit AIDS kemungkinan besar masih minim". Kalaupun ada
"data" maka "data" inipun hanya merupakan perkiraan intuitif, atau hasil dari
observasi yang dilakukan secara sepintas lalu.
Dalam penelitian bidang ilmu sosial dan ekonomi setidaknya ada dua metode yang
sering digunakan yaitu metode penelitian kualitatif (interpretatif) dan metode
penelitan kuantitatif (positivis).
1. Manageable Topik: Topik yang akan dijadikan lapang penelitian itu, agar tidak berada di
luar jangkauan kemampuan, maka dalam memilihnya perlu mempertimbangkan kemampuan
memecahkan masalah dalam topik. Dalam hal ini mencakup ketersdiaan dana, batas waktu
penyelesaian, sponsor dan kerjasama dengan pihak lain.
2. Obtainable Data: Meskipun kita dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum
tentu data yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Data itu sangat diperlukan dalam
mengembangkan penelitian. Dalam memilih topik, hal yang perlu di pertimbangkan yaitu:
b. Apakah teknik dan pengumpulan data dan/atau informasi cukup dikuasai sehingga
menjamin untuk menangkap data/informasi itu.
c. Apakah tidak ada fkator pribadi (dalam diri peneliti) dan faktor luar yang akan merintangi
kegiatan pengumpulan data.
3.Significance of Topik: Topik yang dipilih harus topik yang sangat penting untuk di teliti.
Yang menjadi pertimbangan memilih topik yang sangat penting harus didasarkan kepada dua
hal. Yaitu Sumbangan hasil penelitian terhadap “Academic Interes dan Social Interest”
Topik penelitian yang dipersiapkan, baik berbentuk skripsi, tesis, maupun disertasi, sebagai
karya ilmiah harus memberikan sumbangan pengetahuan. Kegunaan praktis (guna laksana)
dari hasil penelitian sering mendiktekan kemampuan dalam pemilihan topik penelitian.
Banyak hasil penelitian yang pada awalnya dianggap sebagai hasil penelitian murni (pure),
memberikan sumbangan sangat besar terhadap kemudahan dan kenikmatan hidup manusia di
masa sekarang. Namun, tetap saja ada persoalan yang mendesak pemecahan permasalahan
segera.
Rencana tema/topik penelitian yang akan kami ambil yaitu “Determinan Kinerja Dan
Kepuasan Kerja Pegawai; Analisis Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan Di Lingkungan
Sekretariat Daerah Kabupaten Poso”.
Kegiatan Penelitian tersebut menurut saya termasuk dalam penelitian ilmiah didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, diantaranya :
a) Rasional, penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh
penalaran manusia.
b) Empiris, menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan
menggunakan panca indera mereka.
c) Sistematis, menggunakan proses dengan langkah-langkah logis. Proses yang
dilakukan dalam penelitian ilmiah berawal dari penemuan masalah, merujuk
teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan
membuat kesimpulan (Sugiyono, 1999)
Referensi :
Sugiono. 1999. Metodologi Penelitian Administrasi. Edisi Kedua. Bandung: CV Alfa. Beta.
Tanjung, B.N. dkk. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis)
Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta: Kencana Predana Media
Group.