Anda di halaman 1dari 4

Rahmat Runa (NIM : 530053723)

Ijin Menanggapi Diskusi 1 Seminar dan Workshop Penelitian

1. Apakah penelitian ilmiah merupakan satu-satunya cara dalam memberikan


jawaban untuk suatu pertanyaan/permasalahan di bidang ilmu sosial atau
ekonomi? Jelaskan!

Penelitian secara umum terbagi menjadi dua, yakni penelitian ilmiah dan penelitian
non ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang mengandung unsur-unsur ilmiah
atau keilmuan di dalam aktivitasnya. Ostle menyatakan penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah (scientific methode) disebut penelitian ilmiah,
mengandung dua unsur penting yakni; unsur pengamatan (observation) dan unsur
nalar (reasoning) (Nazir,1999). Penelitian ilmiah juga berarti penyelidikan yang
sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami, dengan
dipandu oleh teori-teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat
diantara fenomena-fenomena itu (Kerlinger, 2000)
Penelitian ilmiah adalah suatu proses pencarian kebenaran ilmu yang
harus melalui berbagai tahapan penelitian dan tindakan yang sistematik,
kritis, dan penuh disiplin. Proses yang demikianlah yang membedakan
penelitian ilmiah dengan cara-cara lain untuk menemukan kebenaran.
Penelitian non ilmiah tidak memiliki kelengkapan unsur-unsur seperti
pada penelitian ilmiah di atas. Penelitian yang tidak ilmiah umumnya tidak
menggunakan penalaran atau logika akal, tetapi menggunakan prinsip
kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak dapat digunakan
oleh para ilmuan atau mereka yang berkecimpung dalam dunia akademis.
Perbedaan selanjutnya antara metode ilmiah dengan metode non ilmiah
terdapat pada ada tidaknya data yang mendukung keabsahan jawaban yang
kita berikan. Dalam metode non ilmiah kita tidak perlu mengumpulkan data
untuk mendukung jawaban kita bahwa "pemahaman rakyat Indonesia
terhadap penyakit AIDS kemungkinan besar masih minim". Kalaupun ada
"data" maka "data" inipun hanya merupakan perkiraan intuitif, atau hasil dari
observasi yang dilakukan secara sepintas lalu.

Metode penelitian ilmiah sebenarnya hanyalah salah satu cara manusia


untuk mencari jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukannya, sebagai
cerminan rasa ingin tahunya yang besar terhadap berbagai kejadian dan
gejala di alam semesta. Tetapi sebagai satu cara untuk mencari "kebenaran",
metode ilmiah memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki cara-cara
yang lain.

Ilmu-ilmu dasar baik dalam bidang sosial maupun ekonomi


dikembangkan melalui penelitian dasar, sedangkan penelitian terapan
menghasilkan ilmu-ilmu terapan (kedokteran, teknologi, pendidikan).
Penelitian terapan dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar. Penelitian
dasar (basic research) adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
pengembangan teori-teori ilmiah atau prinsip-prinsip yang mendasar dan
umum dari bidang ilmu yang bersangkutan.

Penelitian terapan (applied research) ditujukan untuk menemukan teori-teori atau


prinsip-prinsip yang mendasar dan umum dari masalah yang dikaji sehingga dapat
memecahkan/mengatasi suatu masalah serta masalah-masalah lain yang
tergolong dalam tipe yang sama.

Dalam penelitian bidang ilmu sosial dan ekonomi setidaknya ada dua metode yang
sering digunakan yaitu metode penelitian kualitatif (interpretatif) dan metode
penelitan kuantitatif (positivis).

a. Metode Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif mencakup penggunaan subjek yang dikaji dan kumpulan
berbagai data empiris – studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, perjalanan
hidup, wawancara, teks-teks hasil pengamatan, historis, interaksional, dan visual –
yang menggambarkan saat-saat dan makna keseharian dan problematis dalam
kehidupan seseorang (Denzin dan Lincoln, 2009:2). Data kualitatif adalah data
yang berupa informasi kenyataan yang terjadi di lapangan. Penelitian dengan
menggunakan metode jenis ini, biasanya akan menggunakan teknik pengumpulan
data dengan dua cara yaitu wawancara mendalam dan pengamatan
partisipasi/pengamatan partisipan. Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
b. Metode Penelitian Kuantitatif Penelitian dengan pendekatan kuantitatif, yaitu
penelitian yang bersifat mengumpulkan data yang dapat diukur, seperti besarnya
penghasilan, frekuensi perilaku, dan sebagainya. Penelitian kuantitatif dapat
berupa deskripsi statistik atau studi korelasional (hubungan sebab akibat). Metode
penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi,
(bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang
luas dengan variabel yang terbatas.
Berdasarkan uraian diatas Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa
untuk menjawab pertanyaan /permasalahan dalam bidang ilmu sosial dan ekonomi
metode yang paling tepat digunakan adalah metode ilmiah walaupun bukan satu
satunya metode yang dapat diaplikasikan. Tujuan penelitian ilmiah yaitu menguji
hipotesis, mengembangkan teori-teori dan hipotesis melalui pengungkapan
data serta pemecahan atas suatu masalah dan yang terpenting adalah
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Riset memang sangat berperan
penting dalam memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, hampir dalam
semua aspek dan sendi kehidupan manusia mendapatkan manfaat dari hasil
sebuah riset atau penelitian, tak terkecuali dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang sosial dan ekonomi yang hakikatnya bertujuan
untuk memberikan kesejahteraan bagi umat manusia.

2. Faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan  tema penelitian


ilmiah? Jelaskan!

1. Manageable Topik: Topik yang akan dijadikan lapang penelitian itu, agar tidak berada di
luar jangkauan kemampuan, maka dalam memilihnya perlu mempertimbangkan kemampuan
memecahkan masalah dalam topik. Dalam hal ini mencakup ketersdiaan dana, batas waktu
penyelesaian, sponsor dan kerjasama dengan pihak lain.

2. Obtainable Data: Meskipun kita dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum
tentu data yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Data itu sangat diperlukan dalam
mengembangkan penelitian. Dalam memilih topik, hal yang perlu di pertimbangkan yaitu:

a. Apakah sumber-sumber data (kepustakaan) untuk mengembangkan penelitian tersedia


secukupnya dan mudah di perolehnya

b. Apakah teknik dan pengumpulan data dan/atau informasi cukup dikuasai sehingga
menjamin untuk menangkap data/informasi itu.

c. Apakah tidak ada fkator pribadi (dalam diri peneliti) dan faktor luar yang akan merintangi
kegiatan pengumpulan data.

3.Significance of Topik: Topik yang dipilih harus topik yang sangat penting untuk di teliti.
Yang menjadi pertimbangan memilih topik yang sangat penting harus didasarkan kepada dua
hal. Yaitu Sumbangan hasil penelitian terhadap “Academic Interes dan Social Interest”

Topik penelitian yang dipersiapkan, baik berbentuk skripsi, tesis, maupun disertasi, sebagai
karya ilmiah harus memberikan sumbangan pengetahuan. Kegunaan praktis (guna laksana)
dari hasil penelitian sering mendiktekan kemampuan dalam pemilihan topik penelitian.
Banyak hasil penelitian yang pada awalnya dianggap sebagai hasil penelitian murni (pure),
memberikan sumbangan sangat besar terhadap kemudahan dan kenikmatan hidup manusia di
masa sekarang. Namun, tetap saja ada persoalan yang mendesak pemecahan permasalahan
segera.

4. Interested Topic: Setelah memperhatikan tiga pertimbangan pemilihan topik di atas.


Selanjutnya, kita memperhatikan faktor yang ada di dalam diri peneliti itu sendiri. Faktor
tersebut adalah minat dan semangat. Artinya, topik yang di sertai itu harus benar di sertai
bahkan di dorong oleh minat dan semangat yang besar. Minat dan semangat yang besar ini
timbul dari rasa ingin tahu secara ilmiah (scientific curiosity) dengan maksud mencari
kebenaran ilmiah (scientific truth). Salah satu kelemahan peneliian adalah kegiatan itu tidak
di dorong oleh maksud mencari kebenaran ilmiah itu, melainkan oleh keinginan untuk
membuktikan kebenaran pendapat pribadi.
3. Apakah rencana penelitian yang akan Saudara lakukan akan termasuk sebagai
penelitian ilmiah? Mengapa?; dan apa tema rencana penelitian Saudara?

Rencana tema/topik penelitian yang akan kami ambil yaitu “Determinan Kinerja Dan
Kepuasan Kerja Pegawai; Analisis Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan Di Lingkungan
Sekretariat Daerah Kabupaten Poso”.
Kegiatan Penelitian tersebut menurut saya termasuk dalam penelitian ilmiah didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, diantaranya :
a) Rasional, penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh
penalaran manusia.
b) Empiris, menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan
menggunakan panca indera mereka.
c) Sistematis, menggunakan proses dengan langkah-langkah logis. Proses yang
dilakukan dalam penelitian ilmiah berawal dari penemuan masalah, merujuk
teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan
membuat kesimpulan (Sugiyono, 1999)

Referensi :

Etty Puji Lestari.2019.Seminar dan Workshop Penelitian Universitas Terbuka

Sugiono. 1999. Metodologi Penelitian Administrasi. Edisi Kedua. Bandung: CV Alfa. Beta.

Tanjung, B.N. dkk. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis)
Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta: Kencana Predana Media
Group.

Anda mungkin juga menyukai