PERTEMUAAN 2
Kajian literatur
Mampu menemukan informasi yang diperlukan.
Mengetahui cara menentukan kualitas atas informasi yang diperoleh.
Mampu membaca serta memahami informasi yang diperlukan.
Memiliki kompetensi untuk menggunakan informasi tersebut.
Memahami konteks atas informasi yang diperoleh.
Mampu mengaplikasikan informasi tanpa melakukan pelanggaran secara hukum
(plagiarism).
Bentuk kajian terapan pada ranah Administrasi Publik & Organisasi Nirlaba
Statewide Needs Assessment.
National Program Evaluation.
Refleksi
Dalam melakukan kajian terapan, ada sejumlah cara serta proses yang harus dilakukan oleh
peneliti. Mulai dari membuat rencana kajian; melakukan kajian literatur; memilih teori/konsep
yang relevan; hingga memperhatikan masalah etika kajian terapan.
PERTEMUAN 3
PERTANYAAN PENELITIAN
DALAM KAJIAN TERAPAN
Aspek-aspek penting dalam pembuatan rancangan kajian terapan
Menyusun pertanyaan penelitian
Melakukan kajian telaah/kajian literatur
Merumuskan tujuan kajian
Refleksi
Pertanyaan penelitian merupakan fondasi penting untuk mengawali sebuah proses kajian
(termasuk kajian terapan).
Berbeda dengan kajian akademis, pertanyaan penelitian perlu dibahas dengan pihak-
pihak yang akan terdampak hasil kajian (para pemangku kepentingan).
Pembahasan dengan pemangku kepentingan diperlukan agar peneliti dapat secara objektif
mengangkat permasalahan yang relevan untuk diatasi/dicarikan alternatif solusinya.
PERTEMUAN 4
Telaah Pustaka, Hipotesis,Teknik Pengambilan Sampel
Telaah Literatur
Penelitian terapan umumnya selalu diawali dengan beberapa pertanyaan:
1. Masalahnya apa?
2. Solusi sementara?
Mengembangkan pertanyaan penelitian, kita juga sekaligus melakukan telaah teori (middle
range theory), yang merupakan proses penting guna mendapatkan penjelasan mengenai
perilaku atau fenomena yang akan kita kaji.
Kegiatan Telaah Pustaka/Literatur
Begitu kita telah menentukan secara umum apa yang ingin kita kaji/teliti (topik kajian),
langkah selanjutnya adalah membaca tentang apa yang orang lain temukan berkenaan
dengan topik tersebut.
Literatur berkaitan dengan 2 hal, yaitu:
1. Kondisi di lapangan.
2. Pertanyaan yang masih memungkinkan untuk ditelaah.
Jenis Literatur(Buku)
Buku Cetak di Pasaran dari berbagai penerbit seperti yang dijual : Gramedia, Gunung
Agung, dsb
Buku Digital atau e-book yang dapat diakses di internet
Buku khusus: Modul, Peraturan Perundang-undangan, dsb
Tahapan Sampling
1. Menentukan populasi yang ingin kita pelajari
2. Mengembangkan kerangka sampling, yaitu kumpulan unit sampling dari mana kita
memilih sampe untuk penelitian kita. Pada umumnya, peneliti ini menginginkan kerangka
ini menjadi populasi atau perwakilan populasi.
3. Menentukan sampel yang relevan dengan kajian kita.
Non-Probability Sampling
Pengambilan sampel secara tidak acak didasarkan pada gagasan bahwa setiap unit populasi tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk disertakan dalam sampel yang ditarik seperti setiap unit
populasi lainnya dikarenakan alasan tertentu dari peneliti tersebut.
Refleksi
Penentuan sampel merupakan tahapan penting dalam sebuah proses kajian, karena
sampel berkenaan dengan keterwakilan populasi atas gejala/fenomena yang diteliti.
Ada 2 (dua) teknik penentuan sampel yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan penelitian
kita:
1. Penentuan sampel secara acak (probability sampling).
2. Penentuan sampel secara tidak acak (non-probability sampling).