Anda di halaman 1dari 17

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Oleh: Dr. Drs. AG. Sudibyo, M.Si


Dosen Departemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia

Pengantar
- Pengetahuan
Pengetahuan adalah jawaban terhadap rasa keingintahuan
manusia tentang kejadian atau gejala alam semesta , baik
dalam bentuk fakta ( abstraksi dari kejadian dan gejala ) ,
konsep ( kumpulan dari fakta ) atau prinsip ( rangkaian
dari konsep - konsep )

- Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan atau sains ( Science ) adalah
pengetahuan yang diperoleh dengan cara tertentu , yaitu
cara ( metode ) ilmiah. Jadi dalam hal ini , kata kunci yang
amat penting adalah cara atau metode . Jika ada suatu
pengetahuan yang didapat dari cara- cara non ilmiah , maka
pengetahuan ini belum layak disebut llmu pengetahuan.
- Metode Ilmiah
Metode ilmiah ( Scientific method ) adalah cara atau jalan
untuk mencar ilmu pengetahuan dengan mengikuti suatu
struktur logis ilmiah , yang dimulai dari perumusan
masalah , diikuti dengan pengumpulan data yang relevan ,
diteruskan dengan analisis data dan interpretasi temuan ,
serta diakhiri dengan penarikan kesimpulan temuan.

- Prosedur Penelitian llmiah


Pada dasarnya, metode ilmah sama dengan prosedur penelitian
lmiah. Hanya saja prosedur peneltian ilmiah mengandung langkah
- langkah yang lebih rinci , kongkrit dan operasional. Ada 7
langkah yang terdapat dalam prosedur penelitian ilmiah yaitu :
1. Perumusan masalah penelitian
 Penjelasan tentang latar belakang penelitian
 Formulasi masalah penelitian dalam bentuk hipotesis atau
pertanyaan.
 Manfaat penelitian
2. Pengkajian Kepustakaan ( studi literatur )
3. Perumusan Metodologi Penelitian
4. Penggumpulan Data
5. Proses dan Analisis Data
6. Pembahasan Temuan
7. Pengambilan Kesimpulan

TEORI

Apakah yang dimaksud dengan teori ?


 Yonathan Turner sebagaimana dikutip oleh Babbie ,
mengatakan bahwa teori dalam ilmu -ilmu sosial adalah
suatu penjelasan yang sistematis tentang hukum-hukum dan
kenyataan - kenyataan yang dapat diamati yang berkaitan
dengan aspek khusus dari kehidupan manusia . ( Babbie , 1992
, hal. 55 )

 Neumen mendefinisikan teori dalam ilmu -ilmu sosial sebagai


suatu sistem gagasan dan abstraksi yaang memadatkan dan
mengorganisir berbagai pengettahuan manusia tentang dunia
sosial sehingga mempermudah pemahaman manusia tentang
dunia sosial ( Neumen , hal 37 , 1997 )

Berdasarkan definisi -definisi tersebut kita melihat bahwa


teori mengadung beberapa unsur pengertian , yaitu :
1. Teori adalah suatu alat untuk menjelaskan gejala
2. Teori selalu berusaha menemukan hukum hukum umum atau
pola pola umum dari gejala sebagai suatu bentuk cara
penjelasannya.

Fungsi Teori
1. Menyederhanakan penjelasan tentang gejala sosial yang selalu
cenderung rumit
2. Memungkinkan dilakukannya Prediksi

Hubungan Antara Teori dan Penelitian


 Penelitian dan teori adalah dua hal yang selalu berkaitaan erat .
Tidak mungkin melakukan suatu penelitian tanpa berhubungan
dengan teori . Tidak mungkin pula mengembangkan suatu teori
tanpa penelitian.
 Neuman mengatakan bahwa teori memberi kepada kita suatu
kerangka yang membantu dalam melihat dan mamahami
suatu permasalahan . Teori menyediakan konsep -konsep yang
relevan , asumsi asumsi dasar yang bisa digunakan ,
membantu kita dalam mengarahkan pertanyaan penelitian yang
dapat diajukan , dan membimbing kita dalam memberikan
makna terhadap data.
JENIS-JENIS PENELITIAN

Beragam fenomena sosial yang muncul dan perbedaan


hasil yang diinginkan dari penelitian sosial menyebabkan
penelitiaan masalah sosial dibedakan dalam empat jenis
yang berbeda berdasarkan bentuk dan ukurannya.

Empat jenis penelitian sosial :


1. Berdasarkan tujuan penelitian
2. Berdasarkan manfaat penelitian
3. Berdasarkan dimensi waktu
4. Berdasarkaan teknik pengumpulan data

Jenis Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan Penelitian

1. Penelitian Eksploratif / Eksplorasi


 Penelitian yang bertujuan mengeksplorasi topik yang sama
sekali baru ditandai dengan masih sedikitnya tulisan yang
dihasilkan mengenai topik tersebut
Untuk mempermudah penelitian seorang peneliti dalam
penelitian Eksplorasi dapat mengajukan pertanyaan “apa’
(“ What “ ) Dalam menggali informasi. Pertanyaan ini ingin
mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan melakukan
penjajakan terhadap gejala tersebut.

 Tujuan Penelitian Eksploratif :


1.Menjadikan sebuah topik yang baru lebih dikenal oleh
masyarakat luas
1. Membuka kemungkinan diadakannya penelitian lanjutan
mengenai topik yang sedang dibahas.

2. Penelitian Deskriptif

 Penelitian Deskriptif ialah penelitian yang bertujuan


menggambarkan fenomena sosial.

 Dalam penelitian ini , peneliti telah memiliki definisi yang


jelas mengenai subyek penelitiannya .

 Untuk memperoleh hasil yang maksimal , peneliti biasanya


mengajukan pertanyaan “ Bagaimana “ ( “ How “ ) dalam
menggali informasi yang akan digunakan.
 Tujuan Penelitian Deskriptif :
1.Menghasilkan sebuah gambaran yang akurat tentang suatu
masalah atau kelompok.
2. Menyajikan informasi dasar
3. Menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan

3. Penelitian Eksplanatif

 Penelitian Eksplanatif bertujuan menjelaskan bagaimana


sebuah fenomena sosial terjadi.
 Penelitian eksplanatif diadakan ketika peneliti
mengumpulkan informasi mengenai topik yang telah
diketahui dan memiliki gambaran yang jelas.
 Peneliti berkeinginan untuk menggali lebih jauh topik ini
dengan mengajukan pertanyaan “ Mengapa “ ( “ Why “ )
 Tujuan Penelitian Eksplanatif :
1. Menjelaskan secara akurat sebuah teori
2. Mencari penjelasan yang lebih baik dari sebuah topik
3. Mempertahankan sebuah teori dalam topik baru
Jenis - jenis Penelitian
Berdasarkan Manfaat Penelitian

Penelitian berdasarkan manfaatnya dibagi ke dalam dua kelompok


yaitu ;
1. Penelitian Murni , yaitu penelitian yang memiliki orientasi
akademis dan ilmu pengetahuan.
2. Penelitian Terapan , yaitu penelitian yang bersifat lebih
pragmatis serta berorientasi pada perubahan.

Ad. 1. Penelitian Murni


 Menjelaskan pengetahuan yang amat mendasar
 Penelitian ini mendukung teori yang menjelaskan
bagaimana dunia sosial , apa yang menyebabkan sebuah
peristiwa terjadi.
 Seringkali ada pendapat bahwa penelitian murni
merupakan kegiatan tidak berguna karena tidak
memiliki implikasi langsung untuk menyelesaikan
sebuah masalah secara cepat. Itu sebabnya penelitian
murni seringkali dikatakan merupakan kebutuhan
intelektual bagi penelitinya.
 Penelitian murni memberikan dasar untuk pengetahuan
dan pemahaman yang dapat digeneralisasi bagi berbagai
aspek. Ini menjadikan penelitian murni sumber metode ,
teori dan gagasan yang dapat diaplikasikan bagi
penelitian selanjutnya.
 Penelitian murni ini menggunakan konsep - konsep
yang abstrak dan spesifik , itu sebabnya manfaat
penelitian ini baru dapat dilihat dalam jangka waktu
yang panjang , tidak dapat langsung digunakan untuk
memecahkan masalah saat itu juga.
 Dunia kesehatan seringkali mengadakan penelitian
murni. Misalnya ; Mengenai bagaimana virus bekerja.

Ad. 2. Penelitian Terapan


 Mencoba untuk menyelesaikan masalah tertentu secara
spesifik.
 Teori bukan merupakan titik utama dalam penelitian ini.
 Penelitian ini menghasilkan rekomendasi - rekomendasi
bagi masalah tertentu dan bukan semata - mata untuk
mengembangkan teori. Itu sebabya tingkat abstrak
penelitian ini tidak begitu tinggi.
 Penelitian yang dilakukan oleh produsen sebelum
mereka mulai memasarkan produk produk baru ke
masyarakat merupakan contoh penelitian terapan yang
paling mudah.
 Tujuan penelitian ini adalah agar Produsen memiliki
informasi yang jelas mengenai spesifikasi produk yang
dibutuhkan konsumen.

Penelitian Berdasarkan Teknik Pengumpulan Datanya

I. Penelitian Kuantitatif
II. Penelitian Kualitatif

I. METODE PENELITIAN KUANTITATIF

- Pendekatan kuantitatif mengutamakan data yang bersifat numerik.

- Perhatian terhadap obyektivitas merupakan karakter dari pendekatan

kuantitatif. Konsekuensnyai instrumen yang digunakan sedapat mungkin

diketahui validitasnya dan reliabilitasnya. Dengan mengetahui validitas

dan reliabilitas instrumen, maka dianggap bahwa situasi saat

pengambilan data berlangsung serta personifikasi pengambil data

dianggap tidak mempengaruhi data yang dikumpulkan .

II. METODE PENELITIAN KUALITATIF


- Penelitian kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang

digunakan dalam melakukan evaluasi program.

- Pengumpulan data memungkinkan peneliti mendapatkan data berupa

kata-kata ( narasi ) dalam kalimat yang panjang dari berbagai informan.

- Berdasarkan data yang terkumpul tersebut peneliti kualitatif membuat

intrepretasi makna data temuan yang berhubungan dengan penelitian

yang ada dengan menarik makna dari data yang telah diperoleh.

- Instrumen utama penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri.

Sumber Data dan Intrumen Penelian Kualitatif

- Menurut Lofland dalam Moleong ( 211 ) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lainnya.

- Jika dalam penelitian kuantitatif yang menjadi titik perhatian adalah

sampel yang diperlakukan sebagai subyek penelitian , maka di dalam

penelitian kualitatif tidak berbicara tentang sampel sebagaimana

penelitian kuantitatif, tetapi tentang informan dan aktor/pelaku. Kata-

kata dan tindakan informan dan pelaku itulah yang dijadikan sumber
data untuk diamati/ di observasi dan diminta informasinya melalui

wawancara/diskusi/ dokumentasi.

- Orang yang diminta informasinya sering disebut Key informant atau

Informan kunci yang dipilih karena benar-benar mengetahui tentang

penelitian yang akan diteliti.

- Dalam penelitian kualitatif , peneliti merupakan instrument utama

penelitian, dimana peneliti sekaligus sebagai perencana yang menetapkan

fokus, memilih informan, sebagai pelaksana pengumpulan data,

menafsirkan data , menarik kesimpulan sementara di lapangan dan

menganalisis data di lapangan yang alami tanpa di buat-buat.

Ciri-ciri Penelitian Kualitatif.

1. Sumber data berada dalam situasinyang wajar ( natural setting ), tidak

dimanipulasi oleh angket dan tidak dibuat buat.

2. Laporannya sangat deskriptif

3. Mengutamakan proses dan produk

4. Peneliti sebagai instrument penelitian ( key instrument )

5. pengumpulan datanya mengutamakan observasi partisipasi,

wawancara dan dolumentasi.


6. Menggunakan triangulasi, yaitu memeriksakan kebenaran data yang

diperoleh kepada pihak lain.

7. Partisipasi peneliti tidak mengganggu natural setting.

8. Analisis data dilakukan sejak awal sampai penelitian berakhir

9. Disain penelitian tampil selama proses penelitian

10. Mencari makna , dipandang dari pikiran dan perasaan responden.

Pengumpulan Data Kualitatif

- Focus Group Discussion

- Wawancara

Keabsahan Data Kualitatif

Subyektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian

kualitatif, mengingat dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrument

penelitian, ditambah lagi teknik pengumpulan data utama penelitian

kualitatif adalah wawancara dan observasi yang dianggap banyak

kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apa lagi tanpa kontrol.

Moleong ( 2011 ) menyarakan bahwa untuk menetapkan keabsahan data

diperlukan teknik pemeriksaan atas empat kriteria yaitu:

1. Credibility atau Drajat Kepercayaan


2. Transferability atau Keteralihan

3. Dependability atau Kebergantungan

4. Confirmability atau Kepastian

Ad. 1. Credibility atau Kredibilitas ( Drajat Kepercayaan ) adalah

kesesuaian antara kosep peneliti dengan konsep responden. Agar kredibilitas

terpenuhi, maka haruslah ; yaitu memeriks

a) Waktu yang digunakan penelitian harus lama

b) Pengamatan yang terus-menerus

c) Mengadakan triangulasi yaitu memeriksakan kebenaran data yang telah

diperolehnya kepada pihak-pihak yang dapat dipercaya

d) Mendiskusikannya dengan tema-teman seprofesi

e) Menggunakan alat bantu dalam mengungkapkan data seperti tape

recorder , kamera, video dan sebagainya.

Ad. 2. Transferabilitas, Transferabilitas adalah apabila hasil penelitian

kualitatif itu dapat digunakan atau diterapkan pada kasus atau situasi

lainnya. Dalam penelitian kualitatif biasanya bekerja dengan sampel yang

kecil mengakibatkan sangat sukar untuk mengadakan generalisasi .


TRansferabilitas dapat ditingkatkan dengan cara melakukan penelitian di

beberapa lokasi.

Ad. 3. Dependabilitas, adalah apabila hasil penelitian kita memberikan hasil

yang sama dengan penelitian yang diulangi pihak lain. Untuk membuat

penelitian kualitatif memenuhi dependabilitas, maka perlu disatukan dengan

konfirmabilitas.

Ad. 4. Konfirmabilitas, adalah proses audit trail dimana data data tersebut

dapat dibenarkan. Dalam penulisan tesis atau disertasi audit trail ini dapat

dilakukan oleh pembimbing. Pembimbing inilah yang berhak memeriksa

kebenaran data serta penafsirannya.

Desain Penelitian Kualitatif


( Tesis )
Judul Penelitian
Bab I. Pendahuluan
I.1. Latar Belakang Masalah
I. 2. Rumusan Masalah
I. 3. Tujuan Penelitian
I.4. Manfaat Penelitian
A. Manfaat Akademis
B. Manfaat Praktos

Bab II. Tinjauan Pustaka / Kajian Teoritis

Bab III. Metodologi


I/1. Paradigma Penelitian
III.2. Pendekatan Penelitian
III.3. Jenis Penelitian
III.4. Subyek dan Obyek Penelitian
III.5. Informan
III.6. Teknik Pengumpulan data
III.7. Pemeriksaan Keabsahan data
III.8. Teknik Analisis data
III.9. Keterbayasam Penelitian

Bab IV. Pembahasan Hasil Penelitan


Bab V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai