Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

(JENIS-JENIS PENELITIAN)

DISUSUN OLEH

PUTRI PASMARANI PRATIWI

PO7120520049

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEPERAWATAN LAHAT
TAHUN AJARAN 2022/2023
1.1 LatarBelakang BAB I
PENDAHULUAN
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan
data dengan tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah
penting. Akan ttapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus
dilakukan dan memastikan bahwa tugas yang diselesaikan bergerak ke arah tujuan.
Apa yang harus dicapai oleh seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk
mencapainya selalu merupakan pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam
manajemen.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh sesorang, tujuan
merupakan objek atas suatu tindakan. Realisasikan masing-masing tujuan tambahan
sehingga membantu pencapaian tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi.
Dengan demikian, hal itu akan memberikan kerangka tujuan yang benar-benar
distukan dan selaras bagi semua individu yang terikat dalam organisasi. Untuk
mencapai tingkat efektivitas yang maksimum, tujuan harus memiliki arti dan tepat
pada waktunya bagi individu. Pada umumnya, tujuan untuk penyelesaian pekerjaan
pada hierarki bawah harus dinyatakan dalam kesatuan yang dapat diukur. Sebelum
melakukan penelitian alangkah lebih baik mengetahui jeni-jenis penelitian yang akn
dilakukan. Oleh karena itu, akan dibahas pada makalah ini tentang jenis-jenis
penelitian.
1.2 RumusanMasalah
1. Apa saja jenis-jenispenelitian?
2. Apa manfaat masing-masing jenispenelitian?
1.3 RumusanMasalah
1. Mahasiswa mampu mengetahui jenispenelitian.
2. Mahasiswa mampu menemukan, membuktikan, dan
mengembangkan data yang akanditeliti.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-Jenis
Penelitian
Secara umum ruang lingkup pendekatan penelitian atau sering juga disebut
paradigma penelitian yang cukup dominan adalah paradigma penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Dari segi peristilahan para ahli nampak menggunakan istilah
atau penamaan yang berbeda-beda meskipun mengacu pada hal yangsama.
Wacana metodologi penelitian umumnya diakui terdapat dua paradigma
utama dalam metodologi penelitian yakni paradigma positivist (penelitian kuantitatif)
dan paradigma naturalistik (penelitian kualitatif), ada ahli yang memposisikannya
secara diametral, namun ada juga yang mencoba menggabungkannya baik dalam
makna integratif maupun bersifat komplementer, namun apapun kontroversi yang
terjadi kedua jenis penelitian tersebut memiliki perbedaan-perbedaan baik dalam
tataran filosofis/teoritis maupun dalam tataran praktis pelaksanaan penelitian, dan
justru dengan perbedaan tersebut akan nampak kelebihan dan kekurangan masing-
masing, sehingga seorang peneliti akan
dapatlebihmudahmemilihmetodeyangakanditerapkanapakahmetodekuantitatifatau
metode kualitatif dengan memperhatikan obyek penelitian/masalah yang akan
diteliti serta mengacu pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Meskipun dalam tataran praktis perbedaan antara keduanya seperti nampak
sederhana dan hanya bersifat teknis, namun secara esensial keduanya mempunyai
landasan epistemologis/filosofis yang sangat berbeda. Penelitian kuantitatif
merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme, sementara itu
penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham
naturalistik (fenomenologis).
Dalam pembahasan ini disampaikan bahwa penelitian dapat dibedakan dari
beberapa aspek yakni:
2.1.1 Penelitian Dasar atau PenelitianMurni
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu,
karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian
dasar dikerjakan tanpa memikirkan pada pemanfaatan hasil penelitian tersebut
untuk manusia masyarakat.
Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-
pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan ini merupakan alat
untuk memecahkan masalah- masalah praktika, walaupunia tidak memberikan
jawaban yang menyeluruh untuk masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang
akan menjawabmasalah-masalah praktis tersebut.
Penelitian dasar terdiri atas hanya pemilihan sebuah masalah khas dari sumber
mana saja, dan secara hati-hati memecahkan masalah tersebut tanpa memikirkan
kehendak sosial atau ekonomi ataupun masyarakat. Contoh penelitian murni
misalnya penelitian tentang gene, tentang nucleus, dan sebagainya.
Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak
memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada
umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol ketat. Jadi
penelitia dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu
tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan
menjadi penelitian terapan.
Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure research ) LIPI memberi definisi
sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru
tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera
dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akanterpakai.
2.1.2 PenelitianTerapan
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-
menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok. Hasil
penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru
dari penelitian yang telah ada.
Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan
masyarakat serta untuk memperbaiki praktik-praktik yang ada. Penelitian terapan
harus dengan segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat
supaya penemuan tersebut tidak menjadi kadaluwarsa.
Contoh penelitian terapan di antaranya termasuk survei konsumen yang
dilakukan oleh sebuah toko dan supermarket, penelitian tindakan tentang alat-alat
ternologi pertanian dan alat produksi dalam suatu perusahaan. Penelitian pendidikan
yang berkaitan dengan bagaimana meningkatkan keinginan belajar siswa,
implementasi kurikulum, peningkatan kualitas, dansebagainya.
Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan
mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalahpraktis. Batasan yang diberikan LIPI adalah: Penelitian terapan
ialah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah
dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk
keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan
yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan
atau administrator. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan
dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-
konsep teoritistertentu.
2.1.3 PenelitianDeskriptif
Klasifikasi yang pertama sering ditemui dalam bidang sosial, ekonomi, dan
pendidikan ialah penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti
berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu
secara jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian
praeksperimen. Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi,
menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi
terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan untuk
membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis,faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Penelitian ini secara harfiah, digunakan untuk mendeskripsikan situasi-
situasi atau peristiwa- peristiwa. Penelitian deskriptif tersebut merupakan akumulasi
data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, yang tidak perlumencari atau
menjelaskan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, mendapatkan
makna dan implikasi, meskipun penelitian yang bertujuan lebih kuat untuk
menemukan hal- hal tersebut mencakup juga metode-metodedeskriptif.
Penelitian deskriptrif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan
sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para
peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai
petunjuk arah atau guide dalam penelitian.
2.1.4 PenelitianSejarah
Penelitian ini juga dilihat sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya
sama- sama menggunakan penggambaran secara komprehensif tentang objek atau
subjek penelitian. Yang membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih
memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah,
misalnya para pimpinan yang terlibat dan tokh-tokoh masyarakat yang mengalami
dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk objek peninggalan kejadian,
prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa yang diteliti. Tujuan
dari kegiatan tersebut ialah untuk memperoleh gambaran secara objektif terhadap
peristiwa besar atau objek yang diteliti. Di negara berkembang termasuk di Indonesia
ini, penelitian sejarah belum menjadi perhatian yang serius oleh para ahli
dibidangnya. Oleh karena itu, tidak aneh jika terjadi penyimpangan terhadap
objektivitas yang dapat berakibat seperti berikut:
a. Peristiwa besar dalam kehidupan masyarakat yang diambil dengan metodologi
penelitian yang valid masihkurang.
b. Peristiwa biasa menjadi legendaris dan tidak sesuai dengan kenyataan yangada.
c. Banyak digunakan oleh para penguasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih
besar dan melanggengkankekuasaannya.
Penelitian ini bertujuan: membuat potret kontruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi
serta mensintesiskan
bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
Karakteristiknya:
1. Banyak menggunakan data yang diobservasi oleh orang lain (datasekunder)
2. Seringkali penelitian ini hanya mrpk kumpulan informasi yg kadang-kadang kurang
reliabel, berat sebelah, dan bias.
Penelitian ini, selain data sekunder juga tergantung pada data
primer ygdikumpulkanmelalui pengamatan secara langsung
pada obyek/subyek yang ditelitinya. Di antara kedua data tersebut, data primer
dianggap memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama dan diberi prioritas dlm
pengumpulandata.
2.1.5 PenelitianSurvei
Penelitian ini sering disebut sebagai penelitian normatif atau penelitian status.
Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa varibel. Para
penelitian pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas
sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Hasil yang dari penelitian
survey juga dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti berikut:
1) Penelitian ini dapat digunakan sebagai bentuk awal penelitian yang direncanakan
untuk ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian lain yang lebihspesifik.
2) Dengan penelitian survey, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif
sebagai tujuanpenelitian.
3) Dengan penelitian ini, mereka juga dapat melakukan klasifikasi terhadap
permasalahan yang hendak dipecahkankemudian
4) Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel
yangditeliti:
5) Untuk memperoleh fakta dari gejala yangada;
6) Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
7) Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang lain
dalam menangani hal yang serupa;
8) Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun
secarasampel;
9) Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilankeputusan
Dari segi yang berbeda tujuan dari penelitian-penelitian-penelitian survey juga
mencakup hal
– hal sebagai berikut :
a. Mengumpulkan informasi faktual secara mendetil yang mencandra gejala yangada.
b. Mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi dan
parktek- praktek yang sedangberlangsung.
c. Membuat perbandingan danevaluasi.
d. Mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau
situasi yang sama dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka untuk
membuat rencana dan membuat keputusan di masa yang akandatang.
2.1.6 Penelitian ex-postfakto
Penelitian ini disebut penelitian ex-postfakto karena para peneliti berhubungan
dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan
terhadap variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat
sudah dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian
korelasi atau diprediksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada
variabel terikat. Sedangkan untuk mencari hubungan maupun prediksi, seorang
peneliti sudah dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam
pemecahan permasalahan penelitian.
Penelitian ex-postfakto adalah penelitian yang dilakukan setelah peristiwa yang
dipermasalahkan itu telah terjadi. Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga
setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi (penelitian bersifat ex post
facto).

2.1.7 PenelitianEksperimen
Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada.
Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari
suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol,
memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen peneliti juga harus
membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup treatment atau
yang memperoleh perlakuan dan grup control yang tidak memperoleh perlakuan.
Penelitian eksperimen karene peneliti sudah melakukan kegiatan mengontrol meke
hasil penelitian dapat menentukan hubungan kausal atau sebab dan akibat.
Penelitian eksperimen juga diharuskan menggunakan hipotesis dan melalui
pengamatan, peneliti menguji hipotesis tersebut dalam kondisi eksperimen, yaitu
kondisi yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa (laboratorium), sehingga tidak ada
kontaminasi diantara variabel yang diteliti. Bidang kedokteran, pertanian, psikologi
dan bidang teknik adalah diantara bidang-bidang ilmu pengetahuan yang banyak
menggunakan penelitian eksperimen.
Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta
diadakan
kontrol terhadap variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan
untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel penelitian; Konsep
dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan penelitian ini untuk
menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan
sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa
kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan. Dilakukan
perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
2.1.8 Penelitian kuasieksperimen
Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati
eksperimen atau eksperimen semu. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang
ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia,
dimana mereka tidak boleh dibedakan antara satu de ngan yang lain seperti
mendapat perlakuan karena berstatus sebagai grup control. Pada penelitian kuasi
eksperimen peneliti dapat membagi grup yang ada dengan tanpa memmbedakan
antara control dan grup secara nyata dengan tetap mengacu pada bentuk alami yang
sudah ada.

2.1.9 Developmental Research


Tujuan penelitian: untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sebagai fungsi waktu. Beberapa karakteristik:
1. Memfokuskan pada studi mengenai variabel-variabel dan perkembangannya selama
beberapa bulan atau tahun. Penelitian ini menanyakan “Apakah pola- pola
pertumbuhan, lajunya, arahnya, urutannya, dan faktor-faktor yang saling terkait
mempengaruhi sifat- sifat perkembanganitu.
2. Studi cross-sectional biasanya meliputi subyek yg lebih banyak, akan tetapi
mencandra faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dibandingkan dengan studi
longitudinal.Studi longitudinalcukupmahal,pendekatancross-
sectionaltidakterlalumahaldanlebihcepat
karena kurun waktu yg lama diganti dengan sampling dari kelompok umur yang
berbeda. Sampling dari metode cross-sectional cukup kompleks karena anak-anak
yg sama tdk terlibat dlm setiap taraf usia dan tidak dapat dibandingkan satu sama
lain. Untuk membuat generalisasi pola-pola perkembangan instrinsik dari sampel-
sampel anak seperti ini mengandung risiko akan mengaburkan perbedaan-
perbedaan antar kelompok yang timbul dari prosessampling.
2.1.10 Case and Field StudyResearch
Tujuan penelitian:Untuk mempelajari secara intensif mengenai latar belakang,
keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial:individu, kelompok,
institusi, atau masyarakat. Penlitian ini mempunyai karakteristik antaralain.
a. Studi kasus merupakan penyelidikan yang mendalam pada suatu unit sosial yang
menghasilkan suatu gambaran yang lengkap, dan terorganisasi dengan baik
mengenai unit tsb. Tergantung pada tujuan, lingkup studi ini dapat mencakup
keseluruhan siklus hidup atau hanya bagian-bagian tertentu, studi ini dapat hanya
terfokus pada faktor-faktor yang spesifik saja atau dapat juga mengambil
keseluruhan dari unsur danperistiwa.
b. Dibandingkan dengan studi survey yang cenderung menguji sejumlah kecil va-riabel
ada unit s ample yang besar, studi kasus ini menguji jumlah unit kecil dengan
variabel- variabel dan kondisi-kondisi yangbesar.
Keungulannya adalah:
a) Studi-studi kasus terutama sangat bermanfaat sebagai latar belakang
informasi untuk perencanaan penelitian utama di dalam social sciences.
Karena dilakukan secara intensif, studi ini memberikan penjelasan terhadap
variabel- variabel penting, proses-proses, dan
interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian lebih intensif.
b) Data studikasus melengkapi contoh-contoh yang berguna untuk mengilustrasikan
penemuan-penemuan yang digeneralisasikan secarastatistik.
2.1.11 CorrelationalResearch
Tujuan: Untuk menyelidiki besarnya korelasi antara variasi –variasi dalam
suatu faktor dengan variasi-variasi dalam satu atau lebih faktor lainnya berdasarkan
pada koefisienkorelasi
Karakteristik:
a) Sangat cocok digunakan apabila variabel-variabel yang diteliti sangatk
kompleks dan/atau peneliti tidak memungkinkan melakukan penelitian dengan
metode ek sperimental dan pengontrolan terhadap manipulasidata.
b) Memungkinkan pengukuran secara simultan bbrp variabel dan saling hubungannya
dalam keaadaan yangrealistis.
c) Hasil penelitian ini merupakan derajat saling hubungan dari pada menanyakan ada
tidaknya pengaruh, seperti yang dikemukakan oleh rancanga penelitian
eksperimental: “Apakah ada pengaruhnya atau tidak?”
d) Keterbatasan-keterbatasan penelitian korelasional adalahsbb:
e) Hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, penelitian ini tidak perlu mengiden
tifikasi salinghubungan yang bersifat sebab akibat.
f) Metode ini kurang tertib dan ketat apabila dibandingkan dengan pendekatan eksperi
mental karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabelbebasnya.
g) Metode ini cenderung akan mengidentifikasi pola hubungan yang semu yang kurang
reliabel danvalid.
h) Pola saling hubungan sering tidak menentu dankabur
i) Metode ini dlm penelitian sering memberikan rangsangan penggunaannya
semacam pendekatan “shot gun”, yaitu memasukkan data tanpa pandang bulu dari
sumber yang beragam dan memberikan interpretasi yang bermakna atau
yangberguna.
2.1.12 ActionResearch
Tujuan penelitian: Untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan atau
pendekatan-pendekatanbaru dan untuk memecahkan masalah-masalah dengan
penerapan langsung di kelas atau dunia kerja. Beberapa karakteristik
a) Praktis dan secara langsung relevan dengan situasi aktual dalam dunia kerja, subyek
subyeknya para siswa, staf, atau yang lainnya.
b) Menyediakan kerangka kerja yg teratur utk pemecahan masalah & pengembangan-
pengembangan baru yang lebih baik daripada pendekatan impresionistik dan
fragmentaris yg secara khas sering dilakukan dalam pengembangan-pengembangan
pendidikan. Cara penelitian ini juga empiris dalam arti bahwa penelitian tsb
mendasar- kan pada pengalaman masalampau.
c) Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitian
dan mengorbankan kontrol utk kepentingan on-the-spot experimentation daninovasi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis-jenis penelitian terdapat 12 macam, yang masing-masing mempunyai fungsi,
manfaat, karakter, dan tujuan yang berbeda yakni:
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu
karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Hasil dari
penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam
serta hokum-hukumnya. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan
tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis.
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-
menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok. Hasil
penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru
dari penelitian yang telah ada. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan
menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan
dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Penelitian deskriptrif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan
sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para
peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai
petunjuk arah atau guide dalam penelitian.
penelitian sejarah lebih memfokuskan pencarian data dengan metode
wawancara pada pelaku sejarah. Tujuan dari kegiatan tersebut ialah untuk
memperoleh gambaran secara objektif terhadap peristiwa besar atau objek yang
diteliti.
Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa varibel.
Para penelitian pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang
luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. tujuan dari penelitian-
penelitian-penelitian survey juga mencakup hal – hal sebagai berikut :
Mengumpulkan informasi faktual secara mendetil yang mencandra gejala yang ada,
mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi dan
parktek-praktek yang sedang berlangsung, membuat perbandingan dan evaluasi, dan
mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau
situasi yang sama dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka untuk
membuat rencana dan membuat keputusan di masa yang akan datang.
Penelitian ex-postfakto adalah penelitian yang dilakukan setelah peristiwa yang
dipermasalahkan itu telah terjadi. Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga
setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi (penelitian bersifat ex post
facto).
Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada.
Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari
suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol,
memanipulasi, dan observasi. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya
hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan
cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan
menjediakan kontrol untuk perbandingan.
Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati
eksperimen atau eksperimen semu. Dan seterusnya.

3.2 Saran
Penulis telah membahas tentang Strategi pasar diatas, namun tidak
dipungkiri
sangat banyak kekurangan dalam makalah yang telah disusun.
Dari makalah yang dibuat ini, penulis sangat mengharapkan tanggapan, baik
kritik maupun saran dari Bapak Dosen dan teman-teman mahasiswa agar penulis
bisa membuat makalah dengan lebih baik kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. 2000. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung:
Angkasa. Armai, Arif. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,
Jakarta: Ciputat Press.
Ary, Donald (et.al). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa : Arief Furchan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Cooper, Donald R. Dan C. William Emory, Alih Bahasa: Ellen G. Sitompul.1996. Metode
Penelitian Bisnis. Jakarta:Penerbit Erlangga.
Hadi, Amirul. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia. Hamidi.2007.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: Press
Malang.
Kartono, kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Social. Bandung: Mandar Maju.
Kasiram, H. Moh.2008.Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang: UIN Malang
Press. Nazir, Mohammad. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soehartono, Irawan.2000.Metode Penelitian Social. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Sugiyono.2005. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya Widayat dan Amirullah.2002.Riset Bisnis. Yogyakarta :Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai