Diajukan kepada Program Studi Manajemen guna memenuhi Syarat dalam Mata
Kuliah Metodologi Penelitian yang diampu oleh
OLEH
AULYA SAFITRI BALAKA
B1B119098
B. PENJELASAN BUKU
Buku Metode Penelitian Sosial yang ditulis oleh Dr. Ulber Silalahi.,MA ini
merupakan salah satu buku yang ditulis dengan tujuan tidak lain untuk memberikan wawasan
dan pemahaman tentang apa sebenarnya penelitian sebagai hal yang utama. Tujuan
selanjutnya adalah memberikan petunjuk bagaimana merancang dan melaksanakan sebuah
proyek penelitian, baik dalam skala kecil maupun besar.
Buku ini menyediakan pengetahuan tentang metode penelitian sosial dan didalamnya
juga dikemukakan beberapa aplikasi untuk hampir semua tahap-tahap dalam proses penelitian
sosial. Bahkan, dalam tahap analisis data dikemukakan sejumlah contoh dengan
menggunakan statistika sebagai alat bantu, baik analisis univariat, bivariat, maupun
multivariat. Buku ini juga tidak hanya menjelaskan tahap-tahap proses penelitian, tetapi juga
dijelaskan bagaimana menyusun sebuah rencana atau proposal penelitian dan bagaimana
menulis satu laporan hasil penelitian.
Buku ini dapat digunakan oleh siswa yang berminat melakukan penelitian. Para
mahasiswa untuk menulis skripsi, tesis, disertasi dan para praktisi untuk melakukan
penelitian sendiri atau untuk mengevaluasi hasil penelitian orang lain yang akan digunakan
dalam pembuatan keputusan dan orang-orang yang berkecimpung dalam lembaga penelitian.
C. HASIL REVIEW BUKU
BAB I
BAB II
MASALAH PENELITIAN
BAB III
PARADIGMA PENELITIAN
DARI POSITIVISME KE PENELITIAN KUANTITATIF
BAB IV
KERANGKA TEORITIS :
TEORI DALAM PENELITIAN
BAB VI
HIPOTESIS
Tujuan penelitian ialah menemukan jawaban atau memberi solusi atas suatu masalah.
Secara metodologis, ada dua tahap untuk menjawab suatu masalah penelitian. Pertama,
jawaban teoritis yaitu jawaban yang diberikan berdasarkan teori. Dari teori kemudian
dirumuskan atau diturunkan suatu hipotesis melalui proses deduksi untuk diuji secara
empiris. Agar hipotesis dapat diuji, dalam suatu hipotesis antara lain dinyatakan informasi
tentang tipe hubungan (positif, negatif, atau tidak diketahui) dan besarnya (seperti: tinggi atau
rendah). Kedua, jawaban empiris yaitu jawaban atas suatu masalah berdasarkan data empiris.
Melalui pengumpulan data, diperoleh sejumlah data mengenai fenomena yang diteliti. Data
tersebut kemudian dianalisis dan diinterpretasi dan hasilnya menjadi informasi untuk
menggambarkan atau menjelaskan masalah yang diteliti. Penjelasan empiris ini dilakukan
melalui pengujian hipotesis yang merupakan satu ciri penting dalam penelitian kuantitatif.
6.1nDefinisinHipotesis
Hipotesis merupakan satu tipe proposisi yang langsung dapat diuji. Oleh karena itu,
hipotesis selalu mengambil bentuk atau dinyatakan dalam kalimat pernyataan (declarative)
dan dalam pernyataan ini secara umum dihubungkan satu atau lebih variabel dengan satu atau
lebih variabel lain. Ia merupakan satu pernyataan tentatif tentang hubungan antara dua
variabel (independen dan dependen) dan hubungan tersebut dapat diuji secara empiris.
6.2nPentingnyanHipotesis
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian
kuantitatif. Ada tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini. Pertama, hipotesis dapat
dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis dapat dirunut dari teori yang digunakan untuk
menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat agresi dapat
dijelaskan melalui teoritentangagresi. Kedua, bahwa hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan
kemungkinan benar atau tidak benar atau difalsifikasi. Ketiga, hipotesis adalah alat yang
besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat "keluar" dari
dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan trenar atau salahnya
dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak
semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu
penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Dalam masalah atau tujuan
penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak. Penelitian eksplorasi
yang tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi
tidak menggunakan hipotesis.
6.3 Hubungan Antara Teori dan Hipotesis
Hipotesis adalah satu jenis proposisi, yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif atas
suatu masalah dan kemudian diuji secara empiris. Sebagai satu jenis proposisi, umumnya
hipotesis menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang di dalamnya pernyataan-
pernyataan hubungan tersebut telah diformulasikan dalam kerangka teoritis. Hipotesis
diformulasi, diturunkan, atau bersumber dari teori dan tinjauan literatur yang berhubungan
dengan masalah.
Hipotesis menghubungkan teori dengan realitas sehingga melalui hipotesis dimung-
kinkan dilakukan pengujian atas teori dan bahkan membantu pelaksanaan pengum- pulan
data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Oleh sebab itu, hipotesis sering
disebut sebagai pernyataan tentang teori dalam bentuk yang dapat diuji atau kadang-kadang
hipotesis didefinisikan sebagai pernyataan tentatif tentang realitas.
6.4 Merumuskan Hipotesis
Untuk merumuskan hipotesis yang jelas dan juga benar, peneliti harus memahami
karakteristik hipotesis dan tipe-tipe hipotesis.
- Karakteristik Hipotesis
Hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Kegagalan
merumuskan hipotesis akan mengaburkan hasil penelitian. Meskipun hipotesis telah
memenuhi syarat secara proposisional, jika hipotesis tersebut masih abstrak bukan
saja membingungkan prosedur penelitian, melainkan juga sukar diuji secara empiris.
Untuk memformulasi hipotesis yang benar atau baik, sedikitnya harus memiliki
beberapa ciri-ciri pokok, yakni:
1. Hipotesis diderivasi dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah
dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi.
2. Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam terminologi yang benar dan
secara operasional.
3. Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan
memberikan gambaran tentang fenomena yang diteliti.
4. Hipotesis harus value-free. Artinya, nilai-nilai yang dimiliki peneliti dan
preferensi subjektivitastidak memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah
seperti halnya dalam hipotesis.
5. Hipotesis harus dapat diuji, untuk itu, instrumen harus ada (atau dapat
dikembangkan) yang akan menggambarkan ukuran yang valid dan reliabel
dari variabel yang diliputi.
6. Hipotesis harus spesifik.
7. Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel.
- Tipe-TipenHipotesis
Hal lain yang harus dipahami untuk merumuskan hipotesis yang jelas adalah tipe- tipe
hipotesis. Ada beberapa variasi tipe hipotesis yanq digunakan dalam penelitian. Cara
untuk membedakan tipe hipotesis dapat dilakukan berdasarkan tujuan, bentuk, format
pernyataan, dan penulisan. Tipe hipotesis berdasarkan tujuan dapat dibedakan atas:
dua atau lebih variabel independen dan dependen yang meliputi hipotesis asosiatif
(associativehypoth- eses), hipotesis kausal (causal hypotheses), dan hipotesis
hypotheses) antara dua atau lebih kelompok dalam istilah variabel indepeden. Dua
yang terakhir ini disebut juga hipotesis perbedaan antara sampel atau antara dua
variabel (differencehy potheses between sample sorvariables), dan hipotesis asosiasi
(atau korelasi) antar variabel (hypotheses of association or correlation between
variables)
- Struktur Pengujian Hipotesis
o HipotesisnAlternatif
Hipotesis operasional atau hipotesis kerja (working hypotheses) sering dijadikan
sebagai acuan yang darinya diturunkan hipotesis alterrratif (alternative hypothesis),
ditulis H, atau H. Hipotesis ini kadang-kadang dibedakan dengan hipotesis penelitian.
o HipotesisnNull
Jika hipotesis alternatif dan hipotesis nol dinyatakan dalam bentuk simbolik
dan numerik, hipotesis seperti ini dinamakan hipotesis statistik (statistical
hypothesis).
-nStatistiknUji
Hipotesis operasional dan hipotesis nol yang dirumuskan dalam hipotesis statistik
harus diuji. Tujuan dari uji adalah untuk menentukan apakah hal itu tepat untuk
menolak (reject) atau tidak menolak (not reject) atau menerima (accept) hipotesis nol.
Teknik uji hipotesis secara kuantitatif dilakukan dengan statistik deskriptif atau
statistik inferensial. Uji hipotesis bergantung pada pengukuran variabel dan tipe
hubungan variabel.
-nWilayahnPenolakan
Bagaimana kita menentukan bahwa H, diterima dan H, ditolak, atau
sebaliknya, H, ditolak dan H, diterima; atau menentukan hubungan atau
perbedaan lebih besar atau sesuaidengan harapan? Untuk ini, kita
penolakan atau penerimaan. Wilayah penolakan adalah satu jarak nilai. Jika
statistik uji jatuh pada jarak tersebut, kita memutuskan untuk menolak hipotesis
nol. Hasil pengujian dan pembuktian hipotesis bukanlah bersifat absolut.
BAB VII
DESAIN PENELITIAN
Disain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian
rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
penelitiannya. Rencana itu merupakan suatu skema menyeluruh yang mencakup program
penelitian. Dalarn disain penelitian, terangkum paparan mengenai hal-hal yang akan
dilakukan oleh peneliti, mulai dari penulisan hipotesis dan implikasi operasional hipotesis
tersebut sampai pada analisis akhir terhadap data. Adapun suatustruktur adalah kerangka,
pengaturan, atau konfigurasi unsur-unsur struktur itu yang terhubungkan dengan cara-cara
yang jelas serta tertentu. Cara terbaik untuk menyatakan struktur ialah menuliskan persamaan
matematik yang merelasikan bagian-bagian struktur tersebut antara satu dan lainnya
7.1 Desain kolerasional
Secara Umum, ditemukan tiga tipe disain penelitianll, yakni disain korelasi-onal,
disain eksperimental, dan disain studi kasus. Ketiga disain ini memungkinkan peneliti untuk
mengenali hubungan-hubungan antar-variabel, meskipun berbeda dalam derajat kontrol yang
digunakan atas variabel dan dalam kemampuan untuk mengenali hubungan-hubungan kausal.
Karakteristik utama penelitian korelasional meliputi pengobservasian nilai-nilai dari dua atau
lebih variabel dan menentukan ada tidaknya hubungan antara variabel tersebut.
7.2 Disain Eksperimental
Tidak seperti penelitian korelasional, penelitian eksperimental memasukkan derajat
kontrol yang tinggi atas variabel yang Anda diteliti. Kontrol ini membolehkan Anda
menentukan hubungan kausal di antara variabel-variabel Anda. Ada dua karakteristik utama
penelitian eksperimental,le yakni manipulasi variabel independen dan kontrol melalui
variabel asing. Suatu disain eksperimental (juga disebut true experiments) adalah penelitian
yang memanipulasikan dan mengendalikan variabel bebas dan kemudian melakukan
observasi terhadap variabel atau variabel-variabel terikat untuk menemukan apakah terjadi
perubahan variasi yang muncul seiring dengan manipulasi variabel bebas tersebut.
Dalam disain eksperimental, peneliti memanipulasi variabel bebas dan variabel
kontrol melalui extraneous variables dan memonitor apakah variabel terikat yang
dihipotesiskan terpengaruh oleh manipulasi variabel bebas tersebut. lni berarti bahwa disain
eksperimen memungkinkan peneliti untuk mengendalikan situasi penelitian, sesuatu yang
tidak mungkin dilakukan dalam metode survei, sehingga hubungan kausal antara variabel
dapat dievaluasi.
7.3 Desain studi kasus
Dalam studi kasus, peneliti menjelaskan secara mendalam banyak ciri dari sedikit
kasus melalui satu durasi waktu. Jadi, penelitian kasus atau studi kasus merupakan penelitian
yang mempelajari secara intensif atau mendalam satu anggota dari kelompok sasaran suatu
subjek penelitian
studi kasus merupakan satu strategi penelitian yang secara umum lebih cocok
digunakan untuk situasi bila pokok bentuk pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan
"bagaimana" atau "mengapa"; bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol
peristiwa yang akan diselidiki atau tidak membutuhkan kontrol terhadap peristiwa
sebagaimana dalam studi eksperimen; dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada
fenomena atau peristiwa kontemporer (masa kini). Sebagai strategi penelitian, studi kasus
dapat digunakan untuk eksplorasi, deskripsi, maupun eksplanasi.
BAB VIII
OBJEK PENELITIAN DAN PENGUKURAN
8.1 Variabel
Konsep atau variabel merupakan abstraksi dari gejala, peristiwa atau masalah yang
memerlukan penyelidikan. Fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi
suatu konsep atau variabel disebut sebagai objek penelitian.l Objek penelitian ditemukan
melekat pada subjek penelitian.
Sebagai contoh, anggap Anda ingin mempelajari hubungan antara upah dan semangat
kerja. Pertanyaan penelitian umum Anda meliputi bagaimana upah memengaruhi semangat
kerja. Anda harus memutuskan membuat observasi spesifik. Pertama-tama, Anda harus
menentukan apa yang Anda maksud dengan "upah". Upah dapat didefinisikan sebagai setiap
imbalan yang diterima oleh seseorang dari pekerjaannya. Anda mungkin ingin mengukur dan
merekam semua variabel yang terkandung dalam definisi. Anda juga harus memutuskan apa
yang akan Anda observasi dari semangat kerja. Jadi, Anda harus menerjemahkan ide
penelitian umum Anda ke dalam tindakan melalui pemilihan observasi tertentu yang dibuat.
Cara khusus yaitu Anda memilih ukuran variabel menjadi definisi operasional dari variabel
tersebut di dalam konteks penelitian Anda.
8.2 Pengukuran
Ada tiga konsep dasar yang dapat digunakan untuk mendefinisikan pengukuran, yakni
objek yang diukur, kategori respons dan angka yang menunjukkan kejadian, dan aturan
pemetaan.a Komponen yang pertama, yakni objek yang diukur, merupakan variabel dalam
peristiwa empiris. Objek direpresentasi oleh konsep atau variabel yang memiliki sejumlah
ciri-ciri, sebagaiamana diharapkan terjadi dalam peristiwa empiris.
Komponen pengukuran kedua adalah penBBUnaan kategori respons (respons
category) atau angka (numerals) untuk menggambarkan kejadian empiris. "Angka" adalah
numerik atau satu simbol atau lambang yang berbentuk 1,2,3,...yang digunakan untuk
mengidentifikasi nilai objek
Komponen ketiga yang digunakan dalam definisi pengukuran ialah aturan atau kaidah
pemetaan (mapping rules). Angka atau bilangan dipetakan ke dalam objek-objek atau
peristiwa-peristiwa. Selain itu, dilakukan pemetaan objek dari satu himpunan pada objek dari
himpunan lain.
Jadi, dalam artinya yang lebih luas, pengukuran adalah kegiatan mengubah konsep
atau variabel menjadi indikator atau indikator-indikator dan kemudian menentukan nilai
respons atau kategori respons baik kuantitatif (angka) atau kualitatif(kategori) terhadap
indikator tersebut berdasarkan aturan-aturan. lndikator (dari kata "to indicatd'yang berarti
"menunjukkan" atau "menyatakan") dalam penelitian menunjuk pada hal atau sesuatu yang
dapat menunjukkan atau menjadi petunjuk bagi variabel yang dioperasionalkan langsung
menjadi indikator atau subvariabel jika variabel terlebih dahulu dioperasionalkan menjadi
subvariabel. Mengubah konsep atau variabel menjadi indikator atau indikator-indikator
disebut operasionalisasi, sedangkan menentukan nilai atau kategori respons baik kuantitatif
(angka) atau kualitatif (kategori) terhadap indikator atau indikator-indikator disebut
penskalaan
8.3 Bagian bagian pengukuran
- Konseptualisasi Sebelum Anda dapat mengukur, Anda membutuhkan satu
konsep. Untuk menggambarkan dunia empiris yang akan diobservasi atau
diukur, peneliti mulai dengan konsep. Satu konsep ialah suatu abstraksi yang
mewakili suatu ide.
- Operasionalisasi: Dari Konstruk Abstrak ke Ukuran KonkretKonsep seperti
"demokrasi", "akuntabilitas", "kekuasaan", "status sosioekonomi", "kinerja",
"integrasi sosial", "stratifikasi sosial", "kekuatan politik", "alienasi",
"kepemimpinan", "keadilan", atau "kepuasan kerja" merupakan konsep
abstraksehingga tidak dapat diobservasi secara langsung. Konsep-konsep
tersebutmenunjukkan konstruk teoritis atau konstruk abstrak sehingga tidak
dapat diukurlangsung secara empiris. Agar dapat diobservasi secara langsung,
tiap konsep harus diubah menjadi indikator atau indikator-indikator atau
menjadi dimensi-dimensi dan baru kemudian menjadi indikator atau indikator-
indikator. Proses mengubahkonsep atau variabel menjadi indikator atau
mengkonstruksi indikator-indikatoruntuk konsep atau variabel disebut
operasionalisasi.
- Penskalan: penentuan Nilai respon. Skala dapat digunakan untuk dua tujuan
yang saling brerhubungan. Pertama, skala membantu dalam proses
konseptualisasi dan operasionalisasi. Skala memperlihatkan kecocokan antara
satu set indikator dan satu konstruk tunggal. Penskalaan dapat membantu
menentukan apakah satu konstruk tunggal-misalnya, "ideologi
konservatif/liberal"-mendasari posisiorang melakukan kebijakan khusus.
Kedua, penskalaan menghasilkan ukuran kuantitatif dan dapat digunakan
dengan variabel lain untuk menguji hipotesis.seSkala atau tingkat pengukuran
adalah abstrak tetapi penting dan secara luas digunakan dalam penelitian
kuantitatif. Skala ukuran dalam penelitian kuantitatif penting karena:
1. Tanpa skala, tidak mungkin dilakukan pengukuran atau tidak mungkin di
tentukan nilai atau skor kesatuan pada variable
2. Tanpa skala, pemilihan metode atau teknik pengumpulan data tidak dapat
ditentukan berdasarkan alasan-alasan rasional (rational principle).
3. Skala untuk variabel perlu ditentukan oleh karena ukuran-ukuran dan
pengujian statistik.
4. Tiap skala tersebut menyebabkan penggunaan uji statistik yang berlainan.
Tipe skala
- Skala nominal. Skala atau tingkat nominal merupakan skala ukuran variabel
paling rendah karena secara esensial hanya merupakan level of classifiables.
Ukuran nominalmengindikasikan bahwa hanya ada satu perbedaan antara
kategori (sebagai contoh,agama: Muslim, Protestan, Katolik, Hindu, Budha),
data yang diperoleh dari skalanominal adalah dala categorical alau classifiable.
Oleh karena itu, skala nominaldisebut juga kelas, klasifikasi, kategori, dan
menunjuk pada nama atau label atauidentitas.
- Skala Ordinal. Skala ordinal dapat diurut dalam urutan tingkatan (rank order)
dalam hubungandengan jumlah atribut yang dimiliki. Ukuran ordinal
mengindikasi satu perbedaanjuga ditambah kategori dapat diurut (contoh,
ukuran pendapat: Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju).
Banyak skala dalam ilmu perilaku masukke dalam kategori ordinal ini.
Sebagai contoh, variabel sikap atau persepsi, statussosioekonomi, kepaduan
kelompok, dan moral pekerja adalah skala ordinal. Setiapsubkelas dapat
dibandingkan dengan subkelas lainnya dalam istilah hubungan"greater than"
atau "less than", dan sebagainya.
- Skala Interval. Skala interval memiliki karakteristik nominal (klasifikasi) dan
ordinal (urutan),dan ada equal intervals atau menggambarkan equal spacing
between members.Ukuran interval memiliki sifat nominal dan ordinal,
ditambrah ukuran dapat menetapkan jumlah jarak antara kategori (contoh,
temperatur celcius: 5",45", 90";skor lQ: 95,110, 125). Jadi, dalam skala
interval ada perbedaan (sifat nominal),lebih besar atau lebih kecil (sifat
ordinal), dan ada jarak di antara mereka (sifatinterval) sehingga dapat
dilakukan penambahan atau pengurangan untuk menentukan
- Skala Rasio. Skala rasio mewakili bentuk paling tinggi dari skala ukuran.
Skala rasiomemiliki karakteristik semua skala ukuran dan ditambah ada
absolute zero pointdari objek yang diukur yang membuatnya mungkin untuk
menyatakan hubungandalam arti proporsi atau rasio (contoh, pendapatan uang
Rp. 100, Rp. 500, Rp. 1 .000;tahun sekolah formal 1 tahun, 5 tahun, i 0 tahun,
25 tahun). Nol absolut artinyatidak ada nilai jika berada pada titik nol. Karena
memiliki titik nol absolut, denganskala rasio dapat dibuat bukan saja
penambahan dan pengurangan, melainkanjuga perkalian dan pembagian atau
perbandingan dan bahkan nilai angka padaskala rasio menunjukkan nilai yang
sebenarnya dari objek yang diukur.
8.4 Reliabilitas Ukuran
Sinonim dengan reliabilitas atau keandalan adalah keterpercayaan
(dependability), stabilitas atau kemantapan (stability), konsistensi (concistency),
prediktabilitas (predictability), dan ketepatan atau akurasi (accuracy) dari suatu ukuran.
Keandalan orang, misalnya, adalah orang yang perilakunya konsisten, stabil, dapat
dipercayai,dan dapat diprediksi. Apa yang dia akan lakukan besok dan minggu selanjutnya
akan konsisten dengan apa yang dia lakukan hari ini dan apa yang dia lakukan minggu lalu.
Orang yang tidak reliabel atau andal, sebaliknya, adalah orang yang perilakunya sangat
berubah-ubah, sering tidak dapat diprediksi. Kadang-kadang, dia melakukan ini dan kadang-
kadang melakukan itu.
8.5 Validitas ukuran
Validitas adalah sejauhmana perbedaan dalam skor pada suatu instrumen (item-item
dan kategori respons yang diberikan kepada satu variabel khusus) mencerminkan kebenaran
perbedaan antara individu-individu, kelompok-kelompok, atau situasi-situasi dalam
karakteristik (variabel) yang diketemukan untuk ukuran.Menurut Bailey, validitas
mengandung dua bagian: (1) bahwa instrumen pengukuran adalah mengukur secara aktual
konsep dalam pertanyaan, dan bukan beberapa konsep lain; dan (2) bahwa konsep dapat
diukur secara akurat. Oleh sebab itu, instrumen pengukur dikatakan valid atau sahih apabila
mengukur apa yang hendak diukur dan mampu mengungkap data tentang karakteristik gejala
yang diteliti secara tepat.
BAB IX
SUBJEK PENELITIAN DAN PENARIKAN SAMPEL
BAB X
PENGUMPULAN DATA
BAB XI
ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI
Data yang dikumpulkan dan direkam mungkin dalam bentuk angka atau jumlah dan
dalam bentuk kata-kata atau gambar. Data tersebut kernudian diolah dan dianalisis, Data
diolah untuk mendapatkan data yang siap analisis (getting data readyforanalysis).
Pengolahan data mengubah data menjadi informasi.
11. 1 Pemrosesan Data
Pemrosesan data (data processing) merupakan kegiatan pendahuluan dari analisis
data. lstilah lain yang sering digunakan adalah preparasi data (data preparation),
mengorganisasi data (organizethe data), dan reduksi data (data reduction). Pemrosesan data
menghubungkan antara pengumpulan data dan analisis data.
11.2 Penyuntingan
Data harus diperiksa kembali kualitasnya. Proses memeriksa kembali kualitas data
dalam instrumen dinamakan penyuntingan (editing). Yang diperiksa kembali adalah
kelengkapan, konsistensi, ketepatan, keseragaman, dan relevansi. Jika data yang didapat
menunjukkan ada cacat yang disebabkan oleh tidak dipenuhinya satu atau beberapa dari
syarat data (lengkap, relevan, konsisten, akurat, seragam), harus dilakukan pengumpulan data
ulang ke lapangan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
11.3nPengkodean
Pengkodean adalah salah satu tahap kunci dalam penelitian kuantitatif. Banyak bentuk
data yang diteliti ilmuwan sosial secara esensial dalam suatu bentuk tak terstruktur.
Pengkodean atau pemberian kode (coding) dalam penelitian kuantitatif merupakan bagian
penting dalam pemrosesan dan analisis data. Pengodean adalah satu proses pengklasifikasian
tanggapan atau jawaban menjadi kategori yang lebih bermakna.
- ProsedurnPengkodean
Prosedur pengkodean adalah satu set aturan yang menyatakan bahwa angka tertentu
diberikan untuk atribut variabel tertentu. Biasanya, ini dilakukan dalam persiapan
untuk analisis statistik dan secara hati-hati dicatat dalam satu buku kode. Data yang
sudah diedit dapat berupa angka, kalimat, atau pernyataan singkat. Pernyataan singkat
dapat berupa respon dalam dua kategori atau lebih. Untuk keperluan analisis statistik,
terhadap kategori respons untuk jenis kelamin (pria dan wanita) dan pernyataan
(setuju, ragu-ragu atau netral, tidak setuju), diberi kode berupa angka.
- KerangkanPengkodean
Kerangka pengkodeanmerupakan seperangkat kategori kode dan memuat semua
ordinal, interval, rasio) dan tipe pertanyaan (tertutup, terbuka atau semi, atau
pertanyaan positif atau negative). Tipe data menentukan kode.
- BukunKode
Pemberian kode atau kerangka pengkodean disusun dalam buku kode. Buku kode
ialah satu dokumen (dua halaman atau lebih) yang menggambarkan prosedur
pengkodean dan lokasi data untuk variabel dalam satu format yang dapat
menggunakan komputer. Buku kode akan memperkenalkan satu item atau nama
variabel spesifik dari observasi dan nomor kode yang menandai gambaran masing-
masing kategori yang dicakup dalam item tersebut.
- Tabel lnduk
Selain memilih angka yang berbeda untuk masing-masing dan tiap kategori jawaban
yang mungkin, prosedur coding juga mencakup prosedur memilih kolom yang sesuai
11.4 Tabulasi
Dalam penelitian ilmiah, tabulasi data umumnya tidak termasuk dalam analisis data
karena dalam tabulasi belum mengungkap hubungan dalam data. Tabulasi hanya menyajikan
hitungan frekuensi atau perkiraan numerik tentang distribusi dari satu hal. Oleh karena itu,
tabulasi merupakan alat analisis atau sebagai alat untuk menyusun kategori ketika mengubah
variabel rasio atau interval menjadi nominal atau ordinal atau berdasarkan indeks. Tabulasi
kemudian digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif.
11.5nAnalisisnData
Analisis data dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian atau untuk
menguji hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dinyatakan sebelumnya Analisis data adalah
proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan mengelompokkannya dalam suatu
bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi. Analisis data mempunyai dua tujuan, yakni
meringkas dan menggambarkan data (to summarize and describe the data) dan membuat
inferensi dari data untuk populasi dari mana sampel ditarik (to make in ferences from the
dipertanyakan), tujuan penelitian (hal yang dicari), dan pernyataan hipotesis (hal yang
diduga). Rumit atau sederhananya rancangan analisis data bergantung pada rumit atau
sederhananya masalah, tujuan, dan hipotesis.
o StatistiknDeskriptif
kuantitatif, data yang sudah tersusun dalam tabel (hasil proses tabulasi)
merupakan kerangka dasar untuk analisis deskriptif. Untuk tujuan deskripsi,
atau menguji hipotesis asosiasi (atau korelasi). Analisis yang digunakan ialah
analisis statistika inferensial atau statistik induktif.
- AnalisisnKualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data
kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak
dapat disusun dalam kategori-kategori atau struktur klasifikasi. Data (dalam wujud
kata-kata) mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,
apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukanlebih jauh menganalisis
BAB XII
ANALISIS DATA UNIVARIAT
Deskripsi merupakan prioritas utama dalam analisis data sebab, tanpa deskripsi,
peneliti tidak dapat mengapresiasi informasi hingga data tersebut diorganisasi dalam
beberapa cara yang lebih berarti dan menggunakan istilah-istilah yang ringkas dan mudah
dipahami maknanya.
12.1 Matriks Data
Untuk kepentingan analisis statistik, data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu
disusun dalam satu matriks data (data matriks). Data dalam table berikut (dihasilkan melalui
proses SPSS) menunjukkan satu matriks data dari survei 20 orang dan kepada mereka
dinyatakan pertanyaan yang sama tentang empat variabel : jenis kelamin, usia, status
variabel independen dan dependen.hasil analisis data hanyalah berfungsi sebagai alat bukan
tujuan penelitian.
Cara yang biasa dilakukan ialah kembali ke kerangka pemikiran teoritis yang
digunakan oleh peneliti. Membandingkan keduanya dan kemudian mengevaluasi implikasi-
implikasinya baik terhadap teori, solusi atau pemecahan atas masalah maupun terhadap
penelitian selanjutnya.
13.3 Uji Beda Antar-Kelompok
Sering peneliti ingin menguji hipotesis tentang perbedaan antara dua kelompok dan
untuk itu peneliti dapat menggunakan salah satu dari dua teknik uji statistik yang dapat
digunakan, yaitu t test atau difference of the means test, dan F test atau analysis of variance,
yang digunakan jika lebih dua kelompok ingin dibandingkan. Uji test dapat digunakan untuk
kelompok sampel independen dan kelompok sampel berpasangan.
13. 4 Mengukur Hubungan Bivarat
Ada banyak karakteristik dari suatu hubungan bivarat dan tiga di antaranya adalah:
1. Apakah ada atau tidak hubungan
2. Derajat (kekuatan) hubungan (the strength of association)
3. Arah hubungan.
- Eksistensi dari Suatu Hubungan
Suatu asosiasi dikatakan ada antara dua variabel jika distribusi dari satu variabel
berbeda dalam beberapa hal antara paling sedikit beberapa kategori dari variabel
lainnya.
13.5 Tipe Uji Statistik
Mengukur asosiasi bukan berarti mengukur pengaruh sebab kalaupun ada hubungan
antar satu variabel atau lebih bukan belum tentu ada pengaruh. Beberapa cara untuk
manggambarkan asosiasi antara variabel, yaitu menentukan kekuatan hubungan, signifikansi
statistik, dan meramalkan melalui perhitungan dan interpretasi yang disebut coefficient
determination.
13.6 Mengukur Hubungan antara Variabel Nominal
- Chi Square untuk Tabel Kontingensi: Uji Independensi
Chi Suare atau Ci Kuadrat, ditulis dengan simbol c2, digunakan untuk mengukur
koefisien korelasi antara dua variabel jika data untuk variabel dinyatakan sebagai klasifikasi
(ukuran nominal), atau sebagai alat analisis untuk uji signifikansi dari kebebasan antara dua
sampel. Uji independensi membantu untuk memutuskan apakah antara dua variabel nominal
adalah independen atau berhubungan. Ci kuadrat digunakan untuk membandingkan frekuensi
kelompok untuk melihat jika satu peristiwa terjadi lebih sering dalam satu kelompok dari
yang lain.
- The phi Coeficient
The phi Coeficient, ditulis dengan simbol f, digunakan jika dua variabel adalah
keduanya dikotomis. Dikotomis maksudnya jika jawaban antara benar dan tidak benar untuk
dua item uji, atau antara ya/tidak atau setuju/tidak setuju tipe item jawaban dalam satu uji.
- Lamda
Mengukur asosiasi dengan mengunakan lamda., ditulis lyx’ adalah satu ukuran asimetris
tentang derajat asosiasi dari dua variabel (independen dan dependen) yang berskala nominal.
13.7 Mengukur Hubungan abtara Variabel Ordinal
Jika data untuk dua variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen,
dinyatakan sebagai urutan (skala ordinal), maka mengukur asosiasi (koefisien korelasi) dari
kedua variabel tersebut dapat digunkan Kruskal’s Gamma, t dan Spearman rho.
13.8 Mengukur Hubungan antara Variabel Interval/Rasio
Teknik yang digunakan untuk mengetahui koefisien hubungan antara dua variabel,
jika kedua variabel (variabel independen dan variabel dependen) yang dikorelasikan
dinyatakan sebagai data ukuran interval/rasioialah product-moment correlation
coefficient atau uji person r. Product moment correlation adalah juga satu ukuran tentang
derajat dari hubungan linier antara variabel independen X dan variabel dependen Y. Ada
empat asumsi untuk menggunakan uji Person r, yakni sampel harus ditarik secara random,
sampel harus mempunyai dua variabel yang diukur menurut skala interval atau rasio, sampel
harus mempunyai hubungan linier antara dua variabel, dan bahwa distribusi dari skor untuk
kedua variabel adalah distribusi normal.
13.9 Mengukur Hubungan antara Variabel Nominal dan Ordinal
Jika seorang peneliti ingin mengukur hubungan antara dua variabel di mana satu
variabel adalah ukuran nominal dan yang lain adalah ukuran ordinal, uji Wilcoxon’s Theta,
q, dapat digunakan. Asumsi utama dari Theta adalah secara random dan satu variabel diukur
menurut skala ordinal, sedangkan yang lain diiukur menurut skala nominal.
13.10 Mengukur Hubungan antara Variabel Nominal dan Interval/Rasio
Jika menguji hubungan antara dua variabel, variabel kesatu diukur dalam skala
nominal dan variabel diukur dalam skala interval, dapat digunakan uji eta, the correlation
ratio. Uji ini juga digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel bentuk tak linier atau
kurvilinier. Asumsi utama untuk uji eta atau correlation ratio adalah sampel dipilih secara
random, satu variabel diukur secara skala nominal dan variabel lain diukur menurut skala
interval.
13.11 Mengukur Hubungan antara Variabel Ordinal dan Interval/Rasio
Jika penelitian dilakukan untuk mengukur asosiasi antara satu variabel yang diukur
dalam skala ordinal dan lainnya berdasarkan skala interval, satu ukuran asosiasi yang dikenal
sebagai Jaspen’s M dapat digunakan. Asumsi pengujian uji Jaspen’s M adalah secara
random, dan dua variabel masing-masing diukur menurut skala ordinal dan interval, atau
sebaliknya, dan juga bahwa tingkat interval variabel secara normal didistribusi.
13.14 Mengukur Hubungan Kurvilinier
Semua teknik korelasi yang telah digambarkan memiliki asumsi hubungan adalah
linier. Bagaimanapun, hubungan antara dua variabel mungkin tidak linier tetapi hubungan tak
linier atau kurvilinier adalah hubungan antara konflik dan kinerja, hubungan antara stres dan
kinerja. Mengukur asosiasi untuk hubungn dua variabel bentuk kurvilinier atau tak linier
dapat digunakan uji Eta, the correlation ratio dengan simbol h, atau disebut eta squared
(E2yx). Caranya dilakukan dengan mengubah ukuran variabel independen dari ordinal, interval
atau rasio menjadi ukuran nominal.
BAB XIV
ANALISIS DATA MULTIVARIAT
14. 1 Hakikat Korelasi Multivariat
Dillon dan Goldstein mendefinisikan analisis multivariat sebagai berikut:
Analisis asosiasi (atau korelasi), seperti yang dikemukakan dalam bab sebelum- nya,
menjelaskan hubungan antara satu variabel independen dan satu variabel dependen. Apabila
dua atau lebih variabel dependen atau independen diper.tim- bangkan dalam satu analisis
tunggal, kita memiliki satu analisis multivariat yang berbeda dengan analisis univariat dan
bivariat. Tentang hal ini Dillon dan Coldstein mengatakan:
Korelasi mutivariat digunakan apabila variabel dalam penelitian ingin menge- tahui
kaitan (atau korelasi) lebih dari dua variabel, mungkin variabel independen atau dependen.
Analisis korelasi multivariat dapat dilakukan melalui partial corre- lation dan multiple
correlation.
14.2 Analisis Korelasi Parsial
Korelasi parsial (partial correlation) digunakan untuk mengukur hubungan antara
beberapa variabel independen dan satu variabel dependen dan salah satu variabel
independennya dibuat tetap atau dikontrol. Singkatnya, korelasi parsial memasukkan satu
variabel tambahan yang disebut variabel kontrol yang berfungsi sebagai pengontrol dari dua
variabel yang berkorelasi terdahulu. Korelasi parsial adalah satu tipe dari Pearson correlation
coefficient dan dapat diinterpretasi dalam cara yang sama.
14.3 Analisis Korelasi Ganda
Jika peneliti ingin mengetahui hubungan antara satu variabel dan dua atau lebih
variabel lainnya yang secara simultan sungguh dipertimbangkan, harus digunakan korelasi
ganda. Hasil dari korelasi ganda disebut koefisien korelasi ganda (coeffi cient of multiple
correlation) dan disimbolkan sebagai R.
14.4 Analisis Regresi
Satu alasan penting tentang regresi adalah bahwa regresi dapat digunakan untuk
meramalkan variabel. Teknik ini meliputi pengembangan satu ekuasi matematikal untuk
menganalisis hubungan antara variabel yang menjadi ramalan dan variabel yang dipercaya.
secara statistik berhubungan dengan variabel ramalan. Variabel yang menjadi ramalan
dinamakan variabel dependen dan ditulis dengan y bila dihubungkan dengan yangdinamakan
variabel independen dan ditulis xt, x2, xk (dimana adalah jumlah variabel independen). Jadi,
regresi digunakan untuk pal- ing sedikit dua variabel. Oleh karena itu, tahap peftama adalah
mengidentifikasi variabel independen yang digunakan dalam analisis. Jadi, regresi adalah
satu alat yang sangat tepat untuk membolehkan peneliti membuat prediksi atau ramalan
tentang nilai-nilai dari variabel dependen y dari pengetahuan tentang nilai-nilai dari variabel
independen x.
Tiap regresi pasti ada korelasi, tetapi tidak tiap korelasi dapat dicari regresinya.
Korelasi yang dapat dicari regresinya ialah korelasi kausal antara dua variabel atau lebih yang
dapat diketahui berdasarkan teori tentang hubungan antar-variabel. Akurasi prediksi dengan
menggunakan regresi bergantung pada kekuatan hubungan antara dua variabel. Korelasi
tinggi lebih akurat bagi prediksi kita. Asumsi dasar dari regresi adalah:
o Variabel independen adalah berhubungan dalam bentuk linier dengan variabel
dependen dan di antara mereka.
o Pengaruh variabel independen dapatdijumlahkan bersama untuk menghasilkan
satu prediksidari variabel dependen.
o Semua variabel atau data adalah variabel atau data interval.
- Analisis Regresi Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal antara satu
variabel independen dan satu variabel dependen atau membuat prediksi dengan
menggunakan satu variabel independen tunggal
- Analisis Regresi Ganda
Dalam model analisis regresi sederhana kita menganalisis bagaimana satu variable
dependen dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam suatu penelitian adalah
mungkin bagi Anda untuk memiliki lebih dari satu variabel independen (atau
prediktod yang digunakan untuk meramalkan satu variabel dependen. Jika demi- kian,
Anda akan membutuhkan model analisis regresi ganda (multiple regression analysis)
yang di dalamnya prediksi dilakukan dengan menggunakan breberapa variabel
independen. Analisis regresi ganda adalah satu teknik statistik yang dapat digunakan
untuk menganalisa hubungan antara satu variabel dependen (kriterion) tinggal Dan
variabel variabel indenpenden. Untuk menerapkan analisis regresi ganda, data harus
metrik (data interval dan rasio) atau ditransformasi secara tepat; dan sebelum
membuat persamaan reg- resi, peneliti harus memutuskan variabel mana yang
menjadi dependen dan yang mana menjadi variabel independen. Kombinasi dari
variabel biasanya meng- hasilkan prediksi yang lebih akurat daripada hanya satu
variabel. Prediksi penelitian sering menghasilkan satu persamaan prediksi dan untuk
itu digunakan multiple- regression equation.
14.5 Analisis Jalur
Analisis jalur (path-analysis) dikembangkan oleh Sewal Wright (1934) sebagai suatu
model analisis yang digunakan dalam suatu model kausalitas (causation) yang diformulasi
oleh peneliti berdasarkan pengetahuan dan pertimbangan teoritis.
Analisis jalur merupakan satu tipe analisis multivariat untuk mempelajari efek-efek
langsung dan tidak langsung dari sejumlah variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel
sebab (juga disebut ultimate variables) terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel
akibat. Analisis korelasi sendiri, meskipun sangat membantu, tidak memberikan manfaat satu
ukuran tentang dampak variabel-variabel secara langsung atau secara tidak langsung terhadap
yang lain. Di samping asumsi analisis ialur sama dengan asumsi untuk regresi linier, pada
saat menggunakan efektif analisis jalur didasarkan atas beberapa asumsi dan beberapa di
antaranya yang penting ialah:
1. Hubungan antara variabel adalah linier dan aditif (bersifat penjumlahan) serta bersifat
kausalitas yang di dalamnya variabel independen berubah pertama dan variabel
dependen kemudian.
2. Semua variabel error alau residu (e atau epsilon) tidak berkorelasi satu sama lain.
3. Pola hubungan antarvariabel bersifat rekursif, yaitu hanya ada arus kausal satu arah
dalam sistem.
4. Tingkat pengukuran variabel (variabel endogonous) sekurang-kurangnya skala
interval.
5. Variabel yang diobservasi dapat diukur tanpa ada kekeliruan (measurable error).
14.6 Analisis Kanonikal
Studi tentang hubungan antara satu set variabel prediktor dan satu set tentang ukuran
respons dikenal sebagai analisis korelasi kanonikal. Kanonikal analisis menggambarkan satu
teknik statistik multivariat yang me- nyelidiki hubungan antara dua set variabel. Satu adalah
seperangkat prediktor dan satu lagi seperangkat kriierion. Analisis korelasi kanonikal
merupakan suatu analisis korelasi yang digunakan untuk menentukan derajat hubungan antara
satu satu set atau kelompok variabel kriterion (dependen) dan satu set atau kelompok variabel
prediktor (independen). Baik kelompok independen maupun kelompok dependen terdiri dari
dua atau lebih variabel.
BAB XV
PENULISAN PROPOSAL DAN PELAPORAN HASIL PENELITIAN
15.1 Menulis Satu Rencana dan Proposal Penelitian
Bagian dari tahap-tahap penelitian yang diajukan untuk menyelidiki masalah tertentu
disebut sebagai rencana penelitian (research plan). Format rencana penelitian khas untuk
skripsi, tesis atau disertasi sudah baku dan dibakukan oleh masing-masing institusi
penyelenggara pendidikan tinggi. Umumnya mencakup komponen-komponen: pendahuluan
(introduction) yang memuat pernyataan masalah, telaah literatur atau kerangka teoritik dan
440 Metode Penelitian Sosial dan pernyataan hipotesis, satu bagian metode (method) atau
lainnya menyebut disain penelitian (research design), deskripsi tentang data analisis yang
diajukan, dan satu skedul waktu (time schedule atau timetable).
Bagian besar dari isi dari satu proposal penelitian adalah rencana penelitian.
Umumnya isi dari satu proposal penelitian untuk skripsi, tesis, atau disertasi dibagi atas tiga
bagian: "Bagian Awal", "Bagian Utama" dan "Bagian Akhir". Bagian Awal yang merupakan
halaman pendahuluan (preliminary pages) terdiri atas "halaman judul", "halaman
persetujuan", "Daftar lsi", "Daftar Tabel", "Daflar tf Cambar". Bagian Utama atau sering
disebut batangtubuh memuat komponen utama dari rencana penelitian yang dibicarakan
secara mendalam. Bagian ini terdiri dari bagian "Pendahuluan", "Disain" (dalam banyak
format proposal disebut "Metoda"). Adapun bagian Akhir dari suatu rencana penelitian
adalah "skedul Waktu". "Anggaran", "Bibliografi" atau "Daftar Pustaka" atau "Referensi" dan
"Lampiran". Jadi proposal penelitian sama dengan rencana penelitian ditambah dengan
bagian yang disebut sebagai "preliminary pages" dan komponen-komponennya
15.2 Menulis Satu Laporan Hasil Penelitian
Satu laporan penelitian adalah satu dokumen ilmiah (scientific document), bukan satu
novel atau bukan ceritera atau freafise. Oleh karena itu laporan penelitian disusun dengan
menggunakan kaidah-kaidah metoda ilmiah dengan memperhatikan kelompok sasaran dan
kepentingan penulisan laporan ilmiah.Teknik-teknik penulisan ilmiah harus digunakan dalam
satu laporan penelitian.Kaidah bentuk penulisan ilmiah laporan penelitian dapat berbeda
berdasarkan kepentingan. Oleh karena itu sebelum memulai penulisan satu laporan, paling
tidak peneliti harus mengetahui secara jelas enam hal:
1. Siapa yang diharapkan pembaca utama dari laporan (the audience)
2. Apa tujuan yang diharapkan dari laporan (the purpose)
3. Palam bentuk apa laporan harus terbit (the medium)
4. Apa gaya penulisan yang harus dikerjakan (the writing style)
5. Bagaimana laporan harus diorganisasi (the contenf)
6. Bagimana laporan dapat dibuat sedemikian rupa sehingga responsibilitas etis dari
peneliti dapat dipenuhi (the ethical responsibility)
- Target Pembaca
Ada beberapa kelompok audiens yang menjadi sasaran pembaca laporan hasil
penelitian: akademisi, praktisi atau pengguna, sponsor dan masyarakat umum:
o Akademisi
o Praktisi
o Sponsor
o Masyarakat Umum
- Tujuan
Laporan juga dipengaruhi oleh tujuan peneliti dalam mempersiapkannya. Laporan
dapat ringkas dan sintesa semua aktivitas penelitian dikumulasi dalam apa yang
disebut the state-of-the-art report ltu menghimpun semua temuan-temuan penelitian
yang ada yang signifikan dan mengorganisasi mereka kedalam satu badan dengan
struktur teoritikal kohesif. Satu laporan dapat menggambarkan satu informasi baru
untuk badan pengetahuan yang ada.Akhirnya tujuan penulisan satu laporan adalah
memperlihatkan manfaat praktis informasi untuk para praktisi dan untuk public.
- Medium
Peneliti memiliki satu pilihan bentuk dimana laporan dapat terbit. Pilihan ditentukan
oleh audiens target, tujuan dari laporan, dan kegunaan ilmiah dan praktik informasi
yang disajikan. Tipe-tipe laporan penelitian antara lain skripsi, tesis, atau disertasi;
artikel jurnal, disajikan pada pertemuan profesional, atau in-house reports. Jika
laporan penelitian terkait dengan pencapaian gelar akademik maka laporan penelitian
tersedia di perpustakaan dalam bentuk dokumen skripsi, tesis, atau disertasi atau
dalam bentuk laporan penelitian lengkap.
- Isi
Umumnya, isi dari laporan penelitian kuantitaif pada hakekatnya merupakan sekuansi
tahap tahap dari satu proyek penelitian yang secara umum diorganisasi dalam tujuh
seksi utama: abstrak atau ringkasan eksekutif (abstract or executive summary),
penyajian masalah atau perumusan masalah (presenting the problem or statement of
the problem), menggambarkan metode atau rancangan studi dan prosedur (describing
the methods or study design and procedure), analisis atau hasil (analysis or results),
interpretasi dan pembahasan (interpretations and discussion), membuat kesimpulan
(drawing conclusions), bibliografi (bibliography)
15.3 Bagian lntegral dari Satu Laporan Hasil Penelitian
Untuk laporan hasil penelitian, bagian pertama atau bagian permulaan memuat
komponen yang terdiri atas Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Kata Pengantar dan
ucapan terimakasih, Abstrak, Daftar lsi, Daftar Tabel (jika ada), dan Daftar Bagan (Jika ada).
Bagian kedua atau bagian utama atau sering disebut batang tubuh dari laporan terdiri dari
komponen Pendahuluan, komponen Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori dan Hipotesis, serta
komponen Metode Penelitian. Bagian ketiga atau bagian akhir darisebuah proposal dan
laporan hasil penelitian ialah kepustakaan atau bibliografi dan lampiran. Skedul waktu dan
anggaran dalam proposal penelitian dimasukkan dalam lampiran dalam laboran hasil
penelitian.
- Bagian Awal
o Halaman Judul
Halaman judul (the title page) untuk tesis dan diseratasi, misalnya, memuat
judul penelitian (atau peper), tingkat persyaratan yang dipenuhi, nama peneliti
(atau penulis), afiliasi institusional (atau universitas/institut), baik nama dan
tempat se(a waktu laporan final penelitian diselesaikan (atau tahun). Judul
yang baik memuat dan mengkomunikasikan secara jelas tentang apa (what)
yang diteliti: variabel, siapa (who) yang diteliti: subjek, dimana (where)
diteliti: tempat atau lokasi, dan bahkan mungkin diharuskan untuk menentukan
kapan (when) diteliti: durasi waktu gejala atau masalah yang diteliti.
o Halaman Pengesahan
Bagian halaman pengesahan atau persetu iuan (approval page) ditempatkan
sesudah halaman judul. Khusus untuk skripsi, tesis, dan disertasi, isi dari
halaman ini rnemuat hal yang sama dengan halaman judul, tetapi ditambah
dengan nama dan tandatangan pembimbing atau promotor. Kata Pengantar dan
Ucapan Terimakasih Dalam bagian kata pengantar dan ucapan terimakasih
(acknowledgement) diungkapkan secara garis besar isi dari penelitian dan
sekaligus mengungkapkan apresiasi atau terimakasih kepada oranS-orang dan
lembaga yang telah memberi kontribusi secara berarti untuk melengkapi data
dan informasi hingga selesainya laporan. Kadang-kadang Kata Pengantar
dipisahkan dari Ucapan Terimakasih
o Abstrak
Abstrak (abstract) merupakan satu istilah yang populer yang sebenarnya sama
dengan summaryt tetapi trend braru cenderung menggunakan kata abstracts.
lsi dari abstrak dan summaries adalah identik, hanya pemposisiannya berbeda.
Abstracts mendahului badan utama dari laporan (main body of report),
sedangkan summary mengikuti bagian pembahasan.Abstrak bisa pendek atau
panjang dan jumlah kata minimum atau maksimum dari abstrak tergantung
pada lembaga atau universitas untuk kepentingan studi akhir (skripsi, tesis,
disertasi), atau tergantung untuk publikasi dalam bentuk buku atau publikasi
untuk jurnal.Abstrak pendek atau singkat lebih menyoroti atau menekankan
pada masalah dan pada hasil daripada metoda.Sebaliknya, abstrak panjang
menggambarkan aspek-aspek penting dari penelitian, seperti masalah yang
diteliti, teori yang dibangun untuk menjelaskan masalah, tipe dari subjek, dan
instrumen, disain, prosedur dan hasil utama dari kesimpulan.
o Daftar lsi
Daftar isi secara mendasar merupakan satu garis besar (outline) dari laporan
yang menandai tentang isi, baik bab utama (headings) dan subbab
(subheadings) dan di halaman mana tiap bagian (bab utama dan subbagian
atau subbab) dari isi laporan penelitian tersebut.
o Daftar Tabel
Daftar tabel (jika ada) disajikan pada halaman terpisah.Nomor dan judul
masingmasing tabel diberi dan disebut halaman di mana hal itu ditemukan.
o Daftar Bagan/Gambar
Daftar bagan dan atau gambar (jika ada) disajikan pada halaman terpisah.Tiap
bagan dan atau gambar diberi nomor dan judul pasti dan halaman di mana hal
itu dapat ditemukan.
- Bagian Utama
o Bab Pendahuluan
Bagian Pendahuluan (introduction) siap ditulis jika peneliti secara hati-hati
mengembangkan satu rencana penelitian untuk mengadakan
penelitian.Pendahuluan merupakan bagian pertama dalam satu arlikel jurnal,
disertasi, atau studi penelitian kesarjanaan.Pendahuluan mengatur bagian
penelitian secara keseluruhan.
o Latar Belakang
"Latarbelakang Penelitian" memuat bukan hanya "Latar belakang Masalah"
melainkan juga pentingnya masalah diteliti dari perspektif keilmuan atau
disiplin ilmu tertentu.Jadi dikemukakan landasan dan dasar keilmuan
berkaitan dengan masalah yang diteliti.Apapun format yang digunakan,
perumusan masalah harus disertasi dengan penyajian latarbelakang masalah
atau latarbelakang penelitian yang ditulis dalam titel latarbelakang
penelitian/latarbelakang masalah atau dicakup dalam titel perumusan
masalah.Memilih dan meneliti satu masalah harus memiliki latarbelakang,
baik latarbelakang teoritis lewat buku-buku referensi dan latar belakang
empiris lewat pengamatan. Dalam latar belakang penelitian diuraikan secara
lengkap situasi yang melatarbelakangi mengapa memilih masalah tertentu.
Penyajian latar belakang masalah dianggap baik bila dilakukan dengan
identifikasi situasi masalah yang berhubungan dengan pertanyaan: apa
permasalahan, mengapa dimasalahkan, di mana masalah terjadi, dan apa
alasan mengapa penting diteliti. Oleh karena itu melalui latarbelakang masalah
pemahaman tentang masalah penelitian menjadi jelas.Dalam latar belakang
penelitian juga diurai signifikansi masalah dihubungkan dengan bidang studi
dan pemecahan masalah.lni yang membedakan latarbelakang penelitian dan
latarbelakang masalah.
o Perumusan Masalah
Bagian "Perumusan masalah" memuat masalah penelitian yang spesifik yang
dirumuskan secara tajam, jelas, dan memiliki presisi.Perumusan masalah
adalah konteks dari penelitian dan memberikan arah terhadap penelitian yang
dilakukan.Biasanya perumusan masalah didahului oleh identifikasi
masalah.Tetapi identifikasi masalah sering disusun dalam satu subbab
tersendiri.Perumusan masalah penelitian yang dianggap sebagai tonggak bagi
peneliti karena darinya dapat ditentukan tujuan penelitian, hipotesis, populasi
dan sampel, teknik mengumpulkan data dan analisis data. Kemudian
perumusan masalah harus ada hubungannya dengan latar belakang masalah
termasuk justifikasi untuk dipelajari dalam istilah signifikansi masalah.
o Maksud dan Tujuan
Setelah perumusan masalah peneliti melangkah ke perumusan maksud atau
tujuan penelitian (the purpose statement).20 Ada hubungan yang erat antara
masalah penelitian dan maksud dan tujuan penelitian dan hipotesis
penelitian.Landasan perumusan maksud dan tujuan penelitian ialah perumusan
masalah. Adakalanya satu proposal atau usulan penelitian disertai dengan
maksud penelitian.Maksud penelitian ini dikemukakan sebelum merumuskan
tujuan penelitian. Rancangan pernyataan atau perumusan maksud penelitian
dalam studi kuantitatif dimulai dengan mengemukakan metode penyelidikan
yang akan digunakan dalam penelitian, memperkenalkan teori, model atau
kerangka konseptual yang akan diuji dalam penelitian, mengidentifikasi
variabel-variabel yang diajukan untuk penelitian, baik variabel bebas, variabel
terikat dan variabel intervining, menghubungkan atau membandingkan antar
variabel, dan menentukan subjek dan lokasi penelitian.
o Kegunaan
Dalam proposal dan laporan penelitian juga dikemukakan kegunaan atau
manfaat penelitian. Kegunaan atau manfaat penelitian adalah sesuatu yang
dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain, baik untuk
meningkatkan atau memperbaiki apa yang telah ada dan untuk pemahaman
atas gejala-gejala yang sama, baik teoritis dan praktis. Yang dapat
dikategorikan sebragai manfaat penelitian adalah informasi tentang sesuatu
yang disebutkan dalam tujuan penelitian, bukan produk fisik atau bagian dari
kegiatan penelitiannya itu sendiri.
o Bab Telaah Pustaka, Kerangka Teoritik dan Hipotesis Telaah Pustaka
Sesudah satu masalah telah secara hati-hati dipilih, digambarkan, dan
dirumuskan secara jelas, peneliti siap untuk melakukan telaah pustaka yang
dan mengembangkan kerangka teoritik.Tinjauan pustaka merupakan telaah
tentanB berbagai literatur yang terkait dengan topik dan rumusan masalah.
o Kerangka Teoritik
Berdasarkan telaah pustaka kemudian disusun kerangka teoritik yang
merupakan jawaban atau penjelasan teoritik dari rumusan masalah. Kadang-
kadang digunakan istilah kerangka pemikiran, kerangka pemikiran teoritik
atau kerangka konseptual. Kerangka teoritik merupakan gambaran dan
penjelasan teoritik yang berhubungan dengan masalah. Kerangka teoritik
disusun melalui survei literature.
o Hipotesis
Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan maka diturunkan hipotesis sebagai
dugaan atau jawaban sementara dari rumusan masalah. Satu hipotesis yang
baik menyatakan secara tuntas, jelas dan sesuai tentang hubungan (atau
perbedaan)yang diharapkan antara dua variabel dan mendefinisikan variabel
dalam istilah-istilah operasional, dapat diukur. Hipotesis (atau hipotesis-
hipotesis) secara logis mengikuti teori yang disusun berdasarkan survei
literature.
o Bab Metode
Metode atau disain penelitian umumnyA memuat subbagian berikut:
rancangan pengujian, pengukuran variabel (objek yang dipelajari), subjek
yang dipelajari (populasi dan sampel), pengumpulan data, dan analisis data
yang digunakan.
o Desain
Dalam bagian "Desain Penelitian" diidentifikasi hubungan-hubungan antar
variabel yang akan dijelaskan dalam penelitian, apakah melakukan rancangan
hubungan korelasional (mengukur dua atau lebih variabel dan melihat
hubungan antara mereka) atau hubungan kausal atau eksperimental
(memanipulasi satu variabel dan melihat perubahan yang bersamaan dalam
kelompok kedua)
o Objek dan Pengukuran
Dalam subbagian pengukuran, peneliti menegaskan lagi apa yang menjadi
variabel penelitiannya. Variabel penelitian merupakan objek
penelitian.Kemudian anda harus menentukan secara rinci ukuran-ukuran
variabel (indikator-indikator atau item-item) yang digunakan dalam penelitian,
baik variabel independen dan variabel dependen yang secara nyata mewakili
suatu definisi operasional untuk menghasilkan instrumen pengukuran.Masing-
masing variabelterlebih dahulu harus dibuat definisi operasional dan indikator
atau indikator-indikator dari variabel yang ditetapkan sebagai instrumen
pengukuran harus sesuai dengan definisi operasional.
o Subjek dan Penarikan Sampel
Dalam subbagian ini anda harus secara jelas mendeskripsikan populasi
darimana sampel akan dipilih, ukuran sampel dan bagaimana pemilihan
sampel yang anda gunakan. Deskripsi harus mengindikasi ukuran dan
karakteristik utama populasi.Kadang-kadang deskripsi populasi atau sampel
yang dipelajari dideskripsikan secara lengkap, termasuk karakteristik
demografik.Teknik pemilihan sampel dapat anda pilih antara acak dan tak
acak.Uraikan juga alasan atas pilihan teknik pemilihan sampel yang anda
gunakan.
o Pengumpulan Data
Subbagian ini mengidentifikasi dan menggambarkan semua instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data atau mengukur perilaku dan mengapa
hal itu digunakan. Pilihan dapatdilakukan antara satu atau lebih dariteknik
pengumpulan data yang tersedia: kuesioner, wawancara, observasi.
o Analisis Data
Subbagian ini mendeskripsikan analisis data yang digunakan.Pilihannya antara
kualitatif atau kuantitatif, deskriptif atau korelasional.Jika pilihan pada analisis
kuantitatif, maka harus digambarkan teknik-teknik statistik yang diterapkan
untuk analisis data.ldentifikasi statistik yang akan anda gunakan untuk
menguji perbandingan antar kelompok atau menguji hubungan antara variable
o Bab Hasil
Setelah mengungkapkan bagaimana data dikumpulkan, metode pemilihan
sampel, barulah kemudian menyajikan hasil.Peneliti kadang-kadang
menggabung bagian "Hasil" dengan bagian berikut yang dinamakan
"Pembahasan" atau "Temuan"' Tujuan utama dari bagian hasil adalah untuk
melaporkan apa yang anda temukan.
o Bab Pembahasan
Dalam bagian "lnterpretasi" atau "Pembahasan" anda tafsirkan hasil penelitian
anda, hubungkan dengan hasil penelitian sebelumnya atau teori.Struktur
pembahasan bergerakdaritema penelitian spesifikterhadap implikasiumum.
Mulai bagian pembahasan dengan satu laporan singkat pernyataan ulang
hipotesis anda
o Bab Kesimpulan, Rekomendasi dan lmplementasi
Peneliti menyatakan kembali pertanyaan penelitian dan meringkas temuan-
temuan dalam kesimpulan. Kesimpulan merupakan inti pokok yang ditarik
oleh peneliti dari hasil interpertasi dan pembahasan yang disajikan dalam bab
terpisah.Peneliti harus mengemukakan rekomendasi atau saran-saran, tetapi
yang berkaitan dengan manfaat penelitian yaitu menemukan jawaban atau
solusi atas pertanyaan penelitian.Manfaat kegiatan penelitian adalah jika
hasilnya dapat digunakan dalam praktek.Jangan sekali-kali mengemukakan
saran-saran yang tidak sinkron dan bahkan menyimpang dari penelitian.
Peneliti juga harus membicarakan implikasi teoritis dan praktis dari
penemuanpenemuan dan membuat rekomendasi untuk pemecahan masalah
atau penelitian yang akan datang atau tindakan yang akan datang. lmplikasi
teoritis dan praktis disejajarlan dengan manfaat penelitian yang telah
dikemukakan sebelumnya.
- Bagian Akhir
o Kepustakaan
Bagian setelah metode atau disain (dalam proposal penelitian) atau bagian
kesimpulan dan rekomendasi (dalam laporan hasil penelitian) adalah bagian
akhir yang terdiri dari kepustakaan dan lampiran. "Kepustakaan",luga sering
disebut sebagai "Bibliografi", "Referensi", "Dafrar Pustaka". Ada referensi
dalam suatu rencana penelitian atau laporan hasil penelitian menunjukkan
bahwa isi yang disusun tidak seluruhnya original gagasan peneliti melainkan
sebagian merupakan gagasan, informasi, dan bukti yang diperoleh dari orang
lain. Referensi merupakan ciri khas dan sekaligus suatu kekuatan tersendiri
dalam suatu penelitian atau karya tulis ilmiah, bukan kelemahan.Referensi
membantu anda dalam menyusun rencana penelitian dan laporan hasil
penelitian.
o Lampiran
Untuk skripsi, tesis atau disertasi, jika sumber-sumber yang digunakan ada
dalam badan utama dari laporan dimasukkan dalam daftar referensi. Caranya
dengan mendaftar dalam satu kesatuan daftar atau dibagi dalam sub bagian
seperti halnya: "Buku", "Artikel" (dalam Jurnal, Majalah, Surat Kabar),
"Tidak dipublikasi". Jika sumber-sumber yang digunakan tidak secara
langsung ada dalam badan utama dari laporan dimasukkan dalam bagian
"Lampiran".
o Skedul Waktu
Dalam proposal penelitian, Skedul Waktu merupakan bagian yang sejajar
bibliografi dan lampiran.Tetapi di dalam laporan hasil penelitian, skedul
waktu merupakan bagian dari lampiran. Penelitian adalah satu kegiatan yang
memakan waktu dan jika anda tidak menentukan diri anda satu timetable anda
akan mengalami resiko tidak menyelesikan proyek penelitian tepat waktu.
Satu skedul waktu realistik adalah penting untuk peneliti-peneliti pemula yang
mengerjakan skripsi, tesis atau disertasi atau untuk peneliti-peneliti
berpengalaman yang bekerja untuk memenuhi batas waktu dari satu dana
bantuan penelitian atau kontrak.
o Anggaran
Satu rencana penelitian formal biasanya diajukan dalam satu proposal atau
prospektus. Proposal secara umum diajukan kepada pemerintah atau agen
penyandang dana swasta yang diharapkan dapat membantu biaya untuk L
mengadakan penelitian.
15.4 Bahan, Aturan Umum Penulisan, Gaya Sitasi dan Format
Teknik-teknik penulisan ilmiah juga harus diterapkan atau digunakan dalam laporan
penelitian sebab satu laporan penelitian adalah satu dokumen ilmiah (scientific document),
bukan satu novel atau bukan ceritera atau risalat (treatise). Dengan kata lain, laporan
penelitian tidak berisi pernyataan subjektif, pernyataan berlebihan (overstatement) atau
pernyataan emosional.
- Bahan
Untuk membuat satu manuskrip maupun skripsi, tesis, disertasi biasar-rya
menggunakan bahan kertas HVS B0 standar 8,5 x 11 inch atau 44 (21 x29,7 cm) dan
menggunakan pita hitam
- Aturan Umum Penulisan
1.) Dalam menulis satu laporan penelitian, kata ganti pribadi seperti "saya", "kira" harus
dihindari. Dalam kasus di mana ini dibutuhkan, kata ganti impersonal dan passive
voice dapat digunakan untuk kata ganti pribadi.
2.) Dalam penulisan laporan penelitian formal tidak menggunakan singkatan kata, kecuali
singkatan formal atau telah baku dan berlaku umum baik dalam bahasa lndonesia atau
dalam bahasa asing.
3.) Nama pengarang atau orang yang kita kutip pendapatnya dalam laporan penelitian,
baik dalam badan utama laporan atau dalam catatan kaki (footnotes) atau cacatan
akhir (endnotes), nama pertama, inisial, gelar tidak perlu ditulis.
- Gaya Sitasi
Satu rencana atau proposal penelitian dan laporan penelitian adalah satu dokumen
ilmiah (scientific documen\, bukan satu novel atau bukan ceritera atau risalat.Sebab
itu teknik-teknik penulisan ilmiah juga harus digunakan dalam laporan penelitian.
Salah satu teknik penulisan ilmiah ialah anda menggunakan tulisan hasil pemikiran
atau hasilpenelitian orang lain. Mengambil pendapat orang lain (ahli) dalam penulisan
apapun disebut mengutip. Kutipan merupakan materi pemikiran atau penelitian orang
lain yang diacu baik secara langsung dengan mengutip kalimat yang persisi sama dan
tidak langsung dengan menggunakan kata-kata sendiri yang sangat mirip dengan
pernyataan sumber. Jangan mereferensi dan mengutip materi kuliah yang disampaikan
secara lisan atau komunikasi personal. Jika anda menggunakan atau mengutip
pemikiran, pendapat, data atau informasi dari karya tulisan atau penelitian orang lain,
baik langsung atau tidak langsung anda harus selalu membuat sitasi atau kutipan
(citation) atas tiap teks yang anda referensi atau kutip dan memberi informasi di mana
hal yang sedang kita kutip dapat ditemukan atau yang sedang kita jelaskan diuraikan
lebih komprehensif, baik pengarang, tahun dan halaman
- Format Penulisan
o Halaman Judul
Halaman atau lembar judul meliputi: judul penelitian, untuk apa penelitian itu
dilakukan, nama peneliti, dan afiliasi institusional (untuk sebuah skripsi, tesis,
atau disertasi juga disertai dengan tempat dan tahun).
o Judul
Ketik judul dalam posisi yang diinginkan di tengah halaman biasanya dalam
posisi 1 inch atau 4 cm dari pinggir margin atas kertas). Jika baris ganda
diperlukan, ketik dalam dua spasi.Umumnya menggunakan huruf kapital
(kecuali artikel), ukuran font (besar hurufl bervariasi antara 14 atau 1 6, huruf
tebal (bolr), jenis huruf tlmes new roman atau setara. Dalam proposal untuk
skripsi, tesis, atau disertasi, di bawah judul ditulis dengan jarak dua spasi
darijudul: Rancangan Usulan Penelitian Untuk Skripsifl-esis/ Disertasi. Dalam
laporan hasil penelitian diganti dengan kata Skripsi atau Tesis atau Disertasi.
o Nama Peneliti dan Afiliasi
Nama ditulis secara lengkap dari nama, nama tengah, dan nama terakhir di
tengah antara marjin. Jangan masukkan tiap gelar termasuk gelar derajat
pendidikan (BA, MA, Ph.D, dst). Gunakan huruf besar (huruf kapital) untuk
huruf awal dari katakata perlama dan dari semua kata-kata subsekuen.
o Halaman Persetujuan
Halaman atau lembar persetujuan juga memuat judul penelitian, untuk apa
disusun, oleh siapa, tempat dan tanggal pengesahan dan tanda pengesahan oleh
dosen pembimbing untuk skripsi dan tesis atau oleh ketua dan anggota
promotor untuk disertasi dan nama institusi, tempat dan tahun. Cara
pengetikan yang sama dengan lembar judul juga dibuat untuk halaman
persetujuan dengan menambah kalimat persetujuan dan nama pembimbing
atau promotor di bawah nama peneliti. Setiap institusi memiliki ketentuan
yang harus diikuti oleh peneliti untuk mengetik halaman persetujuan.
o Kata Pengantar dan Ucapan Terimakasih
Ketik kata "KATA PENCANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH"
ditengah halaman dengan huruf kapital, ukuran 12, diketik tebal (bold). Dua
spasi di bawah Kata Pengantar dan atau Ucapan terimakasih, mulai alinea baru
atau baris pertama dari paragrap dan diberi indentasi atau lekukan
(indentation) atau masuk kedalam antara 5 dan 7 ketukan
o Abstrak
Abstrak diketik dalam satu halaman terpisah setelah halaman
persetujuan.Ketik kata "ABSTRAK" di tengah dengan huruf tebal (bold),
kemudian dalam baris berikutnya mulai mengetik isi abstrak.Dalam abstrak,
jangan lekukkan atau diketik menjorok ke dalam baris pertama dari abstrak.
Umumnya menggunakan jenis huruf times new romant dan ukuran font 12.
o Daftar lsi
Daftar lsi diketik dalam satu halaman terpisah setelah halaman abstrak. Ketik
kata "DAFTAR ISI" di tengah antara margin dengan huruf kapital, huruf tebal,
ukuran 12. Daftar lsi diketik dalam halaman baru dan dengan huruf tebal
(bold). Pengetikan daftar isi biasanya diorganisasi dalam bentuk desimal.