NPM : 1814241025
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri khas manusia adalah selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.Untuk
mengetahui sesuatu yang sama sekali baru seseorang seringkali kebingungan. Mereka
bingung dan tidak tahu mau menggunakan cara apa dan memulai dari mana untuk
menjawab keingintahuan mereka.
Sebagai manusia dan bagian dari dunia kependidikan, guru dalam kesehariannya
menjalankan tugas seringkali menemukan berbagai permasalahan.Permasalahan -
permasalahan yang guru hadapi sudah tentu membutuhkan penyelesaian. Salah satu
cara penyelesaian permasalahan tersebut adalah dengan melakukan penelitian.
Metodologi penelitian merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengetahui sesuatu yang belum mereka ketahui atau memecahkan masalah yang
mereka temui dan pada akhirnya menemukan cara penyelesaiannya.
Penelitian digunakan untuk menjawab keingintahuan seseorang akan suatu perkara.
Dalam penelitian memiliki berbagai jenis, pendekatan, dan metode. Penelitian dilakukan
di berbagai bidang, ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi yang digambarkan oleh
sampel. Survei juga daap tdilakukan untuk mengumpulkan data terkait sikap, nilai,
kepercayaan, pendapat, pendirian, keinginan, cita-cita, sikap, dan prilaku.
Penelitian survei dapat dilakukan diberbagai bidang antara lain, ekonomi, bisnis, politik,
pemerintah, sosiologi, dan pendidikan.
Seorang yang memiliki pekerjaan sebagai pendidik tentu dituntut untuk mengerti dan
menguasai berbagai metode penelitian. Dunia pendidikan tentu memiliki berbagai aspek
yang harus dan perlu untuk diteliti dalam upaya menyelesaikan permasalahan
pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Sebenarnya bidang pendidikan merupakan
salah satu ranah penelitian. Dalam dunia pendidikan pendidik perlu melakukan
penelitian-penelitian untuk mengetahui gambaran sesuatu.
Penelitian survei dalam pendidikan digunakan untuk menghimpun data tentang siswa,
seperti tentang sikap, minat, kebiasaan, cita-cita dan lain sebagainya.
Penggunaan metode penelitian ini karena beberapa hal. Pertama, survei bersifat
serbaguna (versattility), dapat digunakan untuk menghimpun data hampir di setiap
1
bidang danpermasalahan. Kedua, menggunakan survei dipandang cukup efisien
(efficiency) dapat menghimpun informasi yang dapat dipercaya dengan biaya yang
relatif muran dengan waktu yang tidak terlalu lama. Ketiga, survei menghimpun data
tentang populasi yang cukup besar dari sampel yang relatif kecil.
Metodologi penelitian menggunakan beberapa metode pendekatan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan
ataupun pertanyaan dibutuhkan metode penelitian tertentu. Beda permasalahan atau
pertanyaan membutuhkan penggunaan metode penelitain yang berbeda pula.
Pemilihan suatu metode penelitian ataupun jenis penelitian yang dilakukan akan sangat
menentukan keberhasilan penyelesaian suatu masalah.
Mengingat tentang pentingnya peranan penelitian maka guru sebagai bagian dari dunia
kependidikan yang seringkali menemukan permasalahan dalam hal pembelajaran
ataupun berbagai permasalahan pendidikan lainnya dipandang perlu untuk memiliki
pengetahuan yang cukup tentang penelitian itu sendiri.
Suatu contoh permasalahan atau pertanyaan yang timbul dibenak guru yaitu tentang
bagaimanakah tanggapan siswa terhadap penggunaan obyektiftes dan essay tes pada
ulangan harian yang diberikan oleh guru serta model tes yang manakah yang disenangi
siswa?. Pertanyaan tersebut dapat terjawab dengan melakukan penelitian survey oleh
karena itu pengetahuan tentang penelitian survey sangat diperlukan guna menjawab
secara tuntas permasalahan tersebut.
Dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan tentang metode survei yang
terdiri dari pengertian metode survei, langkah-langkah metode survei, dan berbagai jenis
metode survei.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah.
1. Apa pengertian metode survei?
2. Bagaimana langkah-langkah penelitian survei?
3. Bagaimana pengumpulan data survei?
C. Tujuan Penulis
2
3. Mendeskripsikan pengumpulan data survei.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi
komponen informasi ilmiah.1[2]
Menurut (Bambang Prasetyo), Penelitian survei adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk
kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis.
Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel,
berhubungan di antara variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari
responden.2[3]
Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang data pada saat tertentu denga tiga
fungsi metode Survei menurut de Vauess (1991:5-6):
Pertama ; Menggambarkan karakteristik data. Survei dapat digunakan untuk memberikan
gambaran tentang data dan kecenderungan yang ada. Dalam hal ini, survei dapat
menjelaskan berapa jumlah responden yang terlibat dalam penelitian, bagaimana
karakteristik mereka, berapa porsen yang berpendidikan sarjana, dan sebagainya. Dalam
jajak pendapat, survey dapat menggambarkan kecenderungan sikap public terhadap
suatu isu tertentu. Kedua ; Menjelaskan adanya penyebab sebuah gejala atau
kecenderungan tertentu dari suatu fenomena. Survei dapat dimanfaatkan untuk
memahami penyebab sebuah gejala melalui perbandingan kasus-kasus. Contoh: Peneliti
dapat melihat bagaimana kecenderungan pendidikan responden dengan kemampuan
mengakses internet, mengindentifikasi kecenderungan sikap dengan latar belakang
identitas responden.
4
Ketiga ; Mengesplorasi relasi antarvariabel. Survey dapat digunakan untuk menganalisis
relasi sebab akibat. Sebagai contoh: survey dapat digunakan untuk membuat prediksi
mengenai pengaruh tingkat pendidikan pada kemampuan mengakses internet. Namun,
meski dapat mengeksplorasi relasi tersebut, survey memiliki sejumlah keterbatasan, di
antaranya tidak cukup mampu menjelaskan kompleksitas fenomena relasi sebab akibat
secara komprehensif atau membahas secara kontekstual munculnya problem tertentu.
5
d. Evaluasi
e. Prediksi
f. Penelitian Operasional
g. Pengembangan indikator-indikator sosial
Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah berkembang, penelitian survei memiliki
dasar pemikiran, prosedur dan teknik-teknik khusus yang membedakannya dari metode
lainnya. Walaupun demikian, secara umum tetap sama dengan metode penelitian lainya.
Point pembeda tersebut adalah unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian survei.
Unsur-unsur yang ini adalah : konsep, preposisi, teori, variable, hipotesa dan definisi
operasional.
Sementara itu, Sevilla et al, ( 1993 ) menyatakan bahwa jika kita bermaksud melakukan
suatu kegiatan penelitian dengan mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah
6
kasus yang relatif besar jumlahnya, maka metode penelitian yang dapat digunakan
adalah metode survey. Pemilihan metode survey dalam hal ini dianggap lebih tepat
karena metode ini lebih menekankan pada penentuan informasi tentang variabel dari
pada informasi tentang individu. Survey digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang
ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut terjadi. Didalam penelitian yang
demikian ini, kita tidak perlu memperhitungkan hubungan antara variabel-variabel.
Tujuan pokok kita adalah menggunakan data yang kita peroleh utuk memecahkan
masalah, dari pada untuk menguji hipotesis.
Sebagai contoh, sensus demikian ini adalah sensus yang meliputi hitungan sampel
terbatas seperti jumlah siswa dalam suatu sekolah, jumlah bangku dalam ruangan kelas,
dan jumlah guru yang sudah sarjana, dan seterusnya. Kelemahannya terletak pada
lingkup penggunaannya yang terbatas. Sensus semacam ini hanya mampu memberikan
sumbangan kecil pada khasanah pengetahuan umum di dalam pendidikan.
Bila penelitian kita membutuhkan data kelompok besar, maka dalam hal seperti ini
sensus tidak disarankan untuk diterapkan, dan kita sebaiknya menggunakan teknik
pengambilan sampel (sampling). Melalui survey sampel terhadap hal-hal yang nyata kita
7
dapat memperoleh informasi dari kelompok besar dimana variabel-variabelnya adalah
nyata. Inilah yang dapat kita lakukan bila tujuannya adalah membandingkan ukran kelas,
sarana fisik, dan kualifikasi guru pada sejumlah sekolah disuatu negara tertentu.
Kegunaan metode ini ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kesesuaian prosedur
pengambilan sampel, akuratnya metode pengumpulan data, dan relevannya informasi
yang dikumpulkan untuk pemecahan masalah yang dihadapi.
Contoh penelitian yang menggunakan jenis ini adalah penellitian yang berkaitan dengan
variabel tingkat kegelisahan (stress), konsep diri, keadaan emosi wanita hamil tanpa
suami , sikap siswa yang terbisaa menyontek, dan sebagainya. Oleh karena penelitian-
penelitian tadi mengukur konstruk psikologi secara tidak langsung dari sampel populasi,
maka jenis penelitian di atas disebut survey sampel hal-hal yang tidak nyata
(sampel survey of intangible).
Scott (1967) menyatakan bahwa terdapat sepuluh langkah yang perlu diperhatikan agar
suvai dapat dilakukan dengan baik. Kesepuluh langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
2. Menetapkan tujuan
Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan focus perhatian dan
upaya yang akan dilakukan. Dalam tahap ini juga perlu diperhatikan sumber informasi,
arahan terhadap laporan yang akan dibuat, dasar interprestasi, dan sifat rekomendasi
yang akan diberikan.
8
3. Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas
Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik
komunitas yang akan menjadi lokasi survey. Hal ini diperlukan sebagai pertimbangan
peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang akan dihadapi dan persiapan teknik
operasional kegiatan survey menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi,
dan sebagainya. Perencanaan yang akurat mengenai berbagai aspek tersebut akan
sangat membantu peneliti dan memperlancar survey yang akan dilaksanakan.
4. Menggalang kerjasama
Sebagaimana jenis penelitian lainnya, survey juga memerlukan kerjasama dengan
sejumlah orang. Selain perlu melibatkan para pakar atau tenaga ahli dari luar lokasi,
alangkah baiknya jika dalam kegiatan survey dilibatkan pula personil dari lokasi setempat
yang memenuhi syarat kualifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian.
7. Mengumpulkan data
Jika sumber data untuk penelitian survey sudah ditetapkan maka selanjutnya perlu dipilih
teknik yang tepat untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data
mungkin bisa melalui observasi, studi dokumen, wawancara, kuesioner, tes, pengujian,
analisis kerja, studi kasus, dan teknik lainnya. Dalam kaitan pengumpulan data ini,
peneliti harus mengupayakan agar instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan
data adalah instrumen yang tepat, valid dan reliebel.
8. Menafsirkan data
Salah satu langkah kunci dalam kegiatan survey adalah menafsirkan temuan yang
diperoleh dan survey tersebut. Pemilihan sumber data dan teknik pengumpulan data
memang penting, namun penafsiran data dari hasil survey itu merupakan hal yang lebih
penting lagi karena disinilah terjadi proses pemaknaan suatu hasil penelitian. Proses
menafsirkan temuan penelitian survey dapat dimulai dan langkah mengklasifikasi data,
diperlukan statistik, menguji hipotesis, menganalisis hasil temuan, menyimpulkan,
menyusun implikasi hasil temuan dan menyusun rekomendasinya.
9. Menyiapkan laporan survey
Apabila data hasil penelitian survey telah dianalisis maka selanjutnya peneliti perlu
menyiapkan laporan hasil tersebut agar dapat dipublikasikan ke berbagai pihak yang
9
berkepentingan. Hasil penelitian yang dipublikasikan diharapkan dapat memotivasi pihak
lain untuk mengkaji dan menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.
Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survey adalah penelitian yang
mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok.
Menurut Daniel dalam Balipaper (2010) , Survei merupakan pengamatan atau
penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu
persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang
dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan.
Pertama Survei untuk tujuan eksplorasi atau penjajagan. Dalam hal ini, peneliti tidak
memiliki hipotesis atas permasalahan yang akan dipecahkan melalui survei yang
dilakukaannya. Sebagai contoh pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang
kurikulum baru maka peneliti dapat melakukan survey eksplorasi untuk mengetahui
sikatp guru terhadap kurikulum baru tersebut. Peneliti juga dapat melakukan survey
eksplorasi terhadap keputusan pemerintah menetapkan standar pendidikan yang baru
selain kurikulum.
10
Kedua, penelitian survei juga ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan dalam
kondisi tertentu. Misalnya, survei untuk mendeskripsikan seberapa jauh kurikulum baru
telah terimplementasi di lapangan, termasuk di dalamnya deskripsi tentang usaha-usaha
yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengawal kurikulum baru tersebut.
Ketiga, penelitian survei untuk mencari penjelasan atau eksplanasi atas suatu keadaan.
Seperti penelitian untuk mencari faktor-faktor yang menjadi peneyebab terjadinya anak
putus sekolah, atau penyebab terjadinya kegagalan dalam mencapai prestasi dalam
ujian nasonal. Dalam hal ini, apeneliti akan menghimpun bukti empiric tentang variable-
variabel yang diduga menjadi penyebab tersebut.
Kelima, penelitian survei juga dapat untuk menggali prediksi atas suatu kebijakan yang
akan diterapkan. Seperti adanya kebijakan akan diterapkannya kurikulum baru, akan
dapat digali pendapat umum mengenai seberapa jauh kemungkinan keberhasilannya.
Ketujuh, penelitian survei untuk membuat proyeksi ke depan. Misal dengan adanya
kurikulum baru yang menurut penjelasannya sudah dikurangi muatan jam
pertemuannya, apakah menjadikan peserta didik dapat meraih hasil yang lebih baik.
Kedelapan, penelitian survei untuk tujuan operasional. Misalnya, survei untuk menggali
berbagai faktor yang akan mendukung dan menghambat penerapan suatu kebijakan
baru, bagaimana jalannya kebijakan tersebut dan bagaimana hasil yang akan dicapai.
11
Dikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survei merupakan bagian dari studi deskriptif dan
meliputi :
1. School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan.
Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar mengajar, ciri-ciri
personalia pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar
mengajar.
2.Job Analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas
umum dan tanggung jawab para karyawan, aktifitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan,
dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya dan fasilitas.
3. Analysis Dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content analysis), analisis aktivitas
atau analisis informasi. Contoh kegiatannya : meneliti dokumen, menganalisis peraturan,
hukum, keputusan-keputusan. Analisis dokumen juga dapat dilakukan untuk menganalisis
isi buku dengan menghitung istilah, konsep, diagram, tabel, gambar, dan sebagainya
untuk mengetahui klasifikasi buku-buku tersebut.
4. Public Opinion Surveys. Survey ini bertujuan untuk mengetahui pendapat umum
tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang jalan
satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dan sebagainya.
5. Community Surveys. Survey ini juga disebut “social surveys” atau “field surveys”
karena di dalam survey ini peneliti bertujuan mencari informasi tentang aspek kehidupan
secara luas dan mendalam. Walaupun kelihatannya survey ini menyangkut masyarakat,
namun sangat erat hubungannya dengan survey sekolah. Dalam hal ini sekolah dapat
menggali data di masyarakat yang biasa membantu lancarnya roda persekolahan.
Dalam melakukan sebuah penelitian tentu ada langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk bisa mendapatkan data yang dicari dengan menggunakan berbagi teknik
pengumpulan data untuk mencapai apa yang menjadi tujuan peneliti melakukan
penelitian. Para ahli berbeda-beda dalam menetapakan langkah dalam penelitian survei
mulai dari yang sangat simpel sampai yang terperinci.
Ada tiga langkah terpenting yang menentukan keberhasilan penelitian survei (Babbie,
1982), yaitu:
1) mengembangkan atau membuat angket,
2) memilih sampel,
3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.
12
Menurut tokoh lain, penelitian survei ada beberapa langkah yang harus ditempuh
terutama yang menggunakan jasa pos (McMillan & Schumacher, 2001), antara lain:
1). Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Langkah yang harus dilakukan peneliti
pertama kali sebelum melakukan penelitian survei adalah merumuskan tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum merupakan rumusan yang bersifat umum tentang apa yang
ingin dicapai dengan penelitian yang dilakukan, sedangkan tujuan khusus adalah
rumusan tentang sasaran-sarasan yang lebih spesifik yang ingin dicapai.
2). Memilih sumber dan populasi target. Langkah selanjutnya adalah menentukan
populasi target yang akan dicapai.keluasan wilayah, penyebaran populasi, dan besarnya
populasi akan memengaruhi waktu, dana, dan jumlah personil yang diperlukan. Beberapa
sumber daya ini harus ditentukan bersamaan dengan penentuan populasi target.
3). Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data. Untuk
mengumpulkan data yang objektif dan akurat diperlukan instrumen yang valid, yakni
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkan. Ada dua jenis teknik pengumpulan
data dalam penelitian survei pada umumnya, yaitu dengan menggunakan pedoman
wawancara dan angket. Pedoman wawancara biasanya digunakan jika survei dilakukan
melalui wawancara (langsung), adapun angket digunakan ketika pengumpulan data
dilakukan secara tidak langsung. Pedoman wawancara dan angket dalam penelitian
survei biasanya bersifat tertutup, atau telah disediakan alternatif jawabannya.
4). Petunjuk pengisian. Petunjuk pengisisn sangat diperlukan dalam penelitian surver
dikarenakan penelitian survei bisanya dilakukan tanpa kehadiran peneliti atau responden
mengisi angket sesuai penafsirannya sendiri. Petunuju ini harus jelas apa yang dimaksud
dengan edaran angket tersebut dan bagaimana pengisisnnya.
5). Penentuan sampel. Pemilihan sampel merupakan langkah yang penting dalam
penelitian survei. Sampel harus mewakili populasi baik dari segi jumlah dan
karakteristiknya. Kemampuan responden dalam menjawab angket juga harus menjadi
pertimbangan dalam hal ini.
6). Pembuatan alamat. Pengumpulan data yang menggunakan jasa pos harus
mencantumkan alamat dengan terang dan jelas, dan mudah untuk dijangkau, baik alamat
responden maupun alamat peneliti.
7). Uji coba. Pedoman wawancada dan angket sebaiknya dilakukan uji coba terlebih
dahhulu terhadap sekelompok orang dari populasi target yang tidak termasuk sampel
yang akan mengisi instrumen pada penelitian yang sebenarnya.
8). Tidak lengkap dan tidak mengembalikan. Pelaksanaan penelitian survei dengan
menggunakan jasa pos sering kali kembali dengan jawaban yang kurang lengkap
(semua), mininal 70% merupakan rata-rata rate yang terjawab lengkap berarti angket
13
tersebut cukup baik. Jika terjadi hal seperti ini, maka harus ada pengiriman lanjutan pada
sampel lainnya.
9). Tindak lanjut. Apabila angket yang kembali kembali kurang dari 70% terutama yang
dilakukan melalui via pos, maka harus dilakukan harus dilanjutkan kegiatan tindak lanjut.
Responden yang dikirimkan bisa saja dari yang lama dan bisa juga respnden yang baru
dengan jarak waktu tenggang satu sampai dua minggu dari pengiriman pertama.3[8]
Ada juga pendapat lain mengenai langkah-langkah melakukan penelitian survei menurut
Rea dan Parker. Antara lain:
(1) identifikasi fokus kajian dan metode penelitian;
(2) membuat anggaran dan jadwal penelitian;
(3) membentuk kerangka teori dan hipotesis;
(4) menetukan teknik samling;
(5) menetapkan ukuran dan pemilihan sampel;
(6) mendesain instrumen penelitian survei;
(7) menguji instrumen penelitian survei;
(8) memilih dan melatih pewawancara;
(9) implementasi penelitian survei;
(10) mengumpulkan jawaban angket yang lengkap dan memasukkan data ke komputer;
(11) analisis data dan laporan terakhir.
Seluruh langkah-langkah sebagaiman di atas walaupun berbeda-beda antara satu tokoh
dengan tokoh lainnya tidak membuat tujuan penelitian itu berubah. Langkah-langkah yang
ada hanya sebagai penuntun agar apa yagn menjadi tujuan dari penelitian survei ini
tercapai sesuai dengan prosedur penelitian yang benar.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara
empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan
ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh
14
sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit
analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam
sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi
operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal
yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan
pengukuran.4[10]
Dalam Penelitian survei ada 3 instrumen umum guna membantu pengumpulan data yakni
:
a. Quesioner, guna memperoleh data-data factual
b. Skala, data yang diperoleh nantinya akan berisifat konseptual
c. Tes, Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki
standardisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat
tes.
1) Survei Catatan
Survei ini juga disebut sebagai survey of record, karena dalam kegiatan penelitian ini
banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan dan informasi nonreaksi.
Dalam hal ini peneliti tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari orang atau
subjek yang diteliti. Objektivitas data yang diperolah lebih kuat dari pada dengan
bentuk linnya.
15
c. Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan secara historis dan
dilakukan analisis kecenderungandari satu keadaan ke keadaan lain yang berbeda,
dan
d. Jika catatan up to date, maka dapat dijadikan acuan perbandingan yang sangat
baik.
Kelemahan jenis ini antara lain:
a. Peneliti terhalang dari dengan sumber catatan yang memiliki sifat confidential atau
rahasia negara, kelompok, dan pribadi,
b.Sumber catatan ada kemungkinan untuk tidak lengkap, tidak tepat, dan kadaluarsa,
c. Catatan pada umumnya hanya berupa informasi faktual yang masih memerlukan
kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.
d. Dll.]
16
Penelitian ini dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning)
menghubungi responden, kemudian mengutarakan maksud dan tujuan peneliti
memperoleh informasi dari mereka.
Kelebihan penelitian survei melalui telepon antara lain:
a. Lebih murah dibandingkan dengan metode wawancara langsung,
b. Memungkinkan menghubungi responden dalam jumlah besar,
c. Dapat dilakukan dalam waktu fleksibel,
d. Dapat mencakup daerah yang luas, sesuai domisili responden,
e. Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi.
Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti dalam menggali informasi
dari grup, memungkinkan terjadinya interaksi dari kelompok dan dengan peneliti,
sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek
atau objek yang diteliti.
17
c. Kemungkinan terjadinya manipulasi oleh anggota grup yang memiliki kelebihan,
seperti pandai bicara dll.5[14]
18
10) Pengolahan dan analisis data;
11) Interpretasi data; dan
12) Membuat kesimpulan serta rekomendasi (Yusuf, I.A, 2010).
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa poin yang menjadi kesimpulan pembahasan di atas antara lain:
1. Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti.
2. Ada beberapa langkah dalam penelitian survei antara lain yang palin gsimpel adalah,
1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih sampel, dan 3) mengumpulkan
data dengan wawancara atau angket.
3. Ada lima bentuk penelitian survei yaitu, survei catatan, survei menggunakan angket
dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui telepon, survei dengan wawancara
kelompok, dan wawancara individual.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah dalam kahidupan ini. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki kesalahan dan
kekurangan yang terlewatkan oleh penulis. Kemanfaata semoga tertuang dalam tulisan
singkat ini bagi yang ingin mengambil manfaat darinya. Amin.
20
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Em. 1991. A First Look at Communication Theory. New York: McGraw-Hill
21