Anda di halaman 1dari 21

Nama : Anugrah Satria

NPM : 1814241025
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri khas manusia adalah selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.Untuk
mengetahui sesuatu yang sama sekali baru seseorang seringkali kebingungan. Mereka
bingung dan tidak tahu mau menggunakan cara apa dan memulai dari mana untuk
menjawab keingintahuan mereka.
Sebagai manusia dan bagian dari dunia kependidikan, guru dalam kesehariannya
menjalankan tugas seringkali menemukan berbagai permasalahan.Permasalahan -
permasalahan yang guru hadapi sudah tentu membutuhkan penyelesaian. Salah satu
cara penyelesaian permasalahan tersebut adalah dengan melakukan penelitian.
Metodologi penelitian merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengetahui sesuatu yang belum mereka ketahui atau memecahkan masalah yang
mereka temui dan pada akhirnya menemukan cara penyelesaiannya.
Penelitian digunakan untuk menjawab keingintahuan seseorang akan suatu perkara.
Dalam penelitian memiliki berbagai jenis, pendekatan, dan metode. Penelitian dilakukan
di berbagai bidang, ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi yang digambarkan oleh
sampel. Survei juga daap tdilakukan untuk mengumpulkan data terkait sikap, nilai,
kepercayaan, pendapat, pendirian, keinginan, cita-cita, sikap, dan prilaku.
Penelitian survei dapat dilakukan diberbagai bidang antara lain, ekonomi, bisnis, politik,
pemerintah,  sosiologi, dan pendidikan.
Seorang yang memiliki pekerjaan sebagai pendidik tentu dituntut untuk mengerti dan
menguasai berbagai metode penelitian. Dunia pendidikan tentu memiliki berbagai aspek
yang harus dan perlu untuk diteliti dalam upaya menyelesaikan permasalahan
pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Sebenarnya bidang pendidikan merupakan
salah satu ranah penelitian. Dalam dunia pendidikan pendidik perlu melakukan
penelitian-penelitian untuk mengetahui gambaran sesuatu.
Penelitian survei dalam pendidikan digunakan untuk menghimpun data tentang siswa,
seperti tentang sikap, minat, kebiasaan, cita-cita dan lain sebagainya.
Penggunaan metode penelitian ini karena beberapa hal. Pertama, survei bersifat
serbaguna (versattility), dapat digunakan untuk menghimpun data hampir di setiap

1
bidang danpermasalahan. Kedua, menggunakan survei dipandang cukup efisien
(efficiency) dapat menghimpun informasi yang dapat dipercaya dengan biaya yang
relatif muran dengan waktu yang tidak terlalu lama. Ketiga, survei menghimpun data
tentang populasi yang cukup besar dari sampel  yang relatif kecil.
Metodologi penelitian menggunakan beberapa metode pendekatan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan
ataupun pertanyaan dibutuhkan metode penelitian tertentu. Beda permasalahan atau
pertanyaan membutuhkan penggunaan metode penelitain yang berbeda pula.
Pemilihan suatu metode penelitian ataupun jenis penelitian yang dilakukan akan sangat
menentukan keberhasilan penyelesaian suatu masalah.
Mengingat tentang pentingnya peranan penelitian maka guru sebagai bagian dari dunia
kependidikan yang seringkali menemukan permasalahan dalam hal pembelajaran
ataupun berbagai permasalahan pendidikan lainnya dipandang perlu untuk memiliki
pengetahuan yang cukup tentang penelitian itu sendiri.
Suatu contoh permasalahan atau pertanyaan yang timbul dibenak guru yaitu tentang
bagaimanakah tanggapan siswa terhadap penggunaan obyektiftes dan essay tes pada
ulangan harian yang diberikan oleh guru serta model tes yang manakah yang disenangi
siswa?. Pertanyaan tersebut dapat terjawab dengan melakukan penelitian survey oleh
karena itu pengetahuan tentang penelitian survey sangat diperlukan guna menjawab
secara tuntas permasalahan tersebut.

Dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan tentang metode survei yang
terdiri dari pengertian metode survei, langkah-langkah metode survei, dan berbagai jenis
metode survei.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah.
1.      Apa pengertian metode survei?
2.      Bagaimana langkah-langkah penelitian survei?
3.      Bagaimana pengumpulan data survei?

C. Tujuan Penulis

Melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah.


1.      Mendeskripsikan pengertian metode survei.
2.      Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian survei.

2
3.      Mendeskripsikan pengumpulan data survei.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Penelitian Survei

1. Pengertian Metode Survei

Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi
komponen informasi ilmiah.1[2]
Menurut (Bambang Prasetyo), Penelitian survei adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk
kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis.
Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel,
berhubungan di antara variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari
responden.2[3]

Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang data pada saat tertentu denga tiga
fungsi metode Survei menurut de Vauess (1991:5-6):
Pertama ; Menggambarkan karakteristik data. Survei dapat digunakan untuk memberikan
gambaran tentang data dan kecenderungan yang ada. Dalam hal ini, survei dapat
menjelaskan berapa jumlah responden yang terlibat dalam penelitian, bagaimana
karakteristik mereka, berapa porsen yang berpendidikan sarjana, dan sebagainya. Dalam
jajak pendapat, survey dapat menggambarkan kecenderungan sikap public terhadap
suatu isu tertentu. Kedua ; Menjelaskan adanya penyebab sebuah gejala atau
kecenderungan tertentu dari suatu fenomena. Survei dapat dimanfaatkan untuk
memahami penyebab sebuah gejala melalui perbandingan kasus-kasus. Contoh: Peneliti
dapat melihat bagaimana kecenderungan pendidikan responden dengan kemampuan
mengakses internet, mengindentifikasi kecenderungan sikap dengan latar belakang
identitas responden.

4
Ketiga ; Mengesplorasi relasi antarvariabel. Survey dapat digunakan untuk menganalisis
relasi sebab akibat. Sebagai contoh: survey dapat digunakan untuk membuat prediksi
mengenai pengaruh tingkat pendidikan pada kemampuan mengakses internet. Namun,
meski dapat mengeksplorasi relasi tersebut, survey memiliki sejumlah keterbatasan, di
antaranya tidak cukup mampu menjelaskan kompleksitas fenomena relasi sebab akibat
secara komprehensif atau membahas secara kontekstual munculnya problem tertentu.

Secara sederhana penelitian survei merupakan cara untuk mengumpulkan


informasidengan menggunakan isntrumen penelitian (pedoman wawancara atau angket)
yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk meneliti karakteristik atau sebab
akibat antar variabel tanpa adanya campur tangan peneliti.

2. Tujuan Penelitian Survei

PenelitianSurvei bertujuan untuk :


a. Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi dan memerlukan informasi dari
subjek yang di pelajari.
b. Menggali dan mencari informasi faktual secara mendetail atas apa yang sedang
menggejala
c. Identifikasi masalah-masalah, dan
d. Mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian
dalam memecahkan massalah.
e. Mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau populasi.
f. Exploration atau penjajagan bersifat terbuka  masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti
tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi
diskriptif
g. Evaluasi yakni mengevaluasi  sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal
program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.
h. Explanation atau penjelasan yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian
hipotesis.
i. Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang.

Sedangkan Masri Singarimbun mengungkapkan tujuan dari penelitian survei


adalahsebagai berikut :
a. Penjajagan
b. Deskriptif
c. Penjelasan

5
d. Evaluasi
e. Prediksi
f. Penelitian Operasional
g. Pengembangan indikator-indikator sosial

3. Unsur-Unsur Penelitian Survei

Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah berkembang, penelitian survei memiliki
dasar pemikiran, prosedur dan teknik-teknik khusus yang membedakannya dari metode
lainnya. Walaupun demikian, secara umum tetap sama dengan metode penelitian lainya.
Point pembeda tersebut adalah unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian survei.
Unsur-unsur yang ini adalah : konsep, preposisi, teori, variable, hipotesa dan definisi
operasional.

4. Karakteristik Penelitian Survei

Adapun karakteristik dari penelitian survei, yaitu:


a. Tujuan utama survei adalah untuk menghasilkan statistik, deskriptif kuantitatif, atau
deskripsi dalam angka tentang berbagai aspek populasi yang diteliti.
b. Cara utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan mengajukan pertanyaan
kepada orang yang jawabannya kemudian merupakan daya yang akan dianalisis.
c. Biasanya informasi itu dikumpulkan dari sebagian saja dari populasi atau sampel,
bukan dari seluruh subyek yang menjadi anggota populasi.

5. Ciri-ciri penelitian Survei adalah :

Riyanto ( 2001 ) menyebutkan bahwa ciri-ciri penelitian survey antara lain :


1. Data survey dapat dikumpulkan dari sellluruh populasi, atau dapat pula dari haya
sebagian saja dari populasi ;
2. Untuk suatu hal data yang sifatnya nyata ;
3. Hasil survey dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas, karena
data yang dikumpulkan dibatasi oleh waktu dan saat data itu dikumpulkan ;
4. Biasanya untuk memecahkan masalah yang sifatnya insidental ;
5. Pada dsasarnya survey dapat merupakan metode cross-sectional dan longitudinal ;
6. Cenderung mengadalkan data kuantitatif ;
7. Mengandalkan teknik pengumpulan data yang berupa kuesioner dan wawancara
berstruktur.

Sementara itu, Sevilla et al, ( 1993 ) menyatakan bahwa jika kita bermaksud melakukan
suatu kegiatan penelitian dengan mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah

6
kasus yang relatif besar jumlahnya, maka metode penelitian yang dapat digunakan
adalah metode survey. Pemilihan metode survey dalam hal ini dianggap lebih tepat
karena metode ini lebih menekankan pada penentuan informasi tentang variabel dari
pada informasi tentang individu. Survey digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang
ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut terjadi. Didalam penelitian yang
demikian ini, kita tidak perlu memperhitungkan hubungan antara variabel-variabel.
Tujuan pokok kita adalah menggunakan data yang kita peroleh utuk memecahkan
masalah, dari pada untuk menguji hipotesis.

Pada dasarnya, survey dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu


sensus dan survey sampel. Sensus adalah survey yang meliputi seluruh populasi
yang diinginkan. Sedangkan survey sampel adalah dilakukan hanya pada sebagian kecil
dari suatu populasi. Kita dapat menggunakan survey untuk mentabulasi objek-objek
nyata atau untuk mengukur hal-hal yang tidak nyata seperti pendapat atau pencapaian
prestasi tertentu.

Berdasarkan lingkup dan pokok permasalahannya, survey dapat digolongkan menjadi


empat kategori yaitu : (1) sensus objek nyata, (2) sensus hal-hal yang tidak nyata,
(3) survey sampel objek nyata, dan (4) survey sampel hal-hal yang tidak nyata (Ary et al,
1979). Masing-masing jenis kategori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sensus hal-hl yang nyata (tangible)


Sensus hal-hal yang nyata meliputi jumlah populasi yang kecil dimana variabel-
variabelnya adalah konkret (nyata). Oleh karenanya, jawaban yang diperoleh cukup
sederhana dan akurat. Data kurang mengandung kontradiksi, karena variabel yang
diukur telah jelas dan didefinisikan dengan baik.

Sebagai contoh, sensus demikian ini adalah sensus yang meliputi hitungan sampel
terbatas seperti jumlah siswa dalam suatu sekolah, jumlah bangku dalam ruangan kelas,
dan jumlah guru yang sudah sarjana, dan seterusnya. Kelemahannya terletak pada
lingkup penggunaannya yang terbatas. Sensus semacam ini hanya mampu memberikan
sumbangan kecil pada khasanah pengetahuan umum di dalam pendidikan.

2. Sensus hal-hal yang tidak nyata (intangible)


Sensus ini mengukur konstruk-konstruk berdasarkan atas pengukuran yang tidak
langsung. Variabel-variabel yang diukur todak dapat diamati secara langsung seperti
prestasi akademik murid, semangat guru, atau sikap orang tua murid. Sebagai gambaran
sensus ini adalah hasil dari program ujian pencapaian prestasi yang dilakukan dibanyak
sekolah dasar dan sekolah menengah. Dalam hal ini erangkat atau sistem evaluasi
nasional ditentukan sebagai dasar perbandingan nilai-nilai siswa. Banyak kesulitan yang
timbul dalam prosedur ini,termasuk masalah penentuan pengukuran yang sesuai dan
tepat bagaimana pengukuran dapat disediakan dan dikembangkan lebih lanjut.

3. Survey sampel hal-hal yang nyata

Bila penelitian kita membutuhkan data kelompok besar, maka dalam hal seperti ini
sensus tidak disarankan untuk diterapkan, dan kita sebaiknya menggunakan teknik
pengambilan sampel (sampling). Melalui survey sampel terhadap hal-hal yang nyata kita

7
dapat memperoleh informasi dari kelompok besar dimana variabel-variabelnya adalah
nyata. Inilah yang dapat kita lakukan bila tujuannya adalah membandingkan ukran kelas,
sarana fisik, dan kualifikasi guru pada sejumlah sekolah disuatu negara tertentu.

Kegunaan metode ini ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kesesuaian prosedur
pengambilan sampel, akuratnya metode pengumpulan data, dan relevannya informasi
yang dikumpulkan untuk pemecahan masalah yang dihadapi.

Contoh penelitian yang dilakukan dengan survey sampel adalah penelitian dengan


ukuran variabel yang didefinisikan dengan jelas, konkrit dan nyata seperti status
pekerjaan tamatan sekolah perawat, pelajar yang putus sekolah pada sekolah sore
kejuruan, status guru yang tetap mengajar dan yang meninggalkan pekerjaan dan
sebagainya.

4. Survey sampel hal-hal yang tidak nyata


Bila survey kita menyangkut pengukuran konstruk psikologis atau sosiologis, serta
membandingkan anggota-anggota populasi yang besar dimana variabelnya tidak
langsung diamati, maka kita harus melakukan survey sampel hal-hal yang tidak nyata.
Jenis penelitian ini akan mengandung banyak kesulitan sebab kita akan memerlukan
banyak keahlian untuk melaksanakannya. Keahlian yang diperlukan antara lain keahlian
melakukan sampling yang cocok, keahlian merinci dan membuat instrumen yang sesuai
untuk mengukur konstruk, juga keahlian dalam menghitung dan menafsirkan nilai.
Keahlian menghitung dan menafsirkan nilai adalah perlu untuk membantu kita membuat
pernyataan yang berarti tentang variabel-variabel yang diliputi dalam penelitian.

Contoh penelitian yang menggunakan jenis ini adalah penellitian yang berkaitan dengan
variabel tingkat kegelisahan (stress), konsep diri, keadaan emosi wanita hamil tanpa
suami , sikap siswa yang terbisaa menyontek, dan sebagainya. Oleh karena penelitian-
penelitian tadi mengukur konstruk psikologi secara tidak langsung dari sampel populasi,
maka jenis penelitian di atas disebut survey sampel hal-hal yang tidak nyata
(sampel survey of intangible).

Scott (1967) menyatakan bahwa terdapat sepuluh langkah yang perlu diperhatikan agar
suvai dapat dilakukan dengan baik. Kesepuluh langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :

1. Mempelajari situasi dan masalah


Sebelum menentukan tujuan yang pasti mengenai survey yang akan dilakukan,
peneliti perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan situasi local dan
mempelajari masalah yang kemungkinan terjadi pada lokasi dimana survey akan
dilaksanakan.

2. Menetapkan tujuan
Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan focus perhatian dan
upaya yang akan dilakukan. Dalam tahap ini juga perlu diperhatikan sumber informasi,
arahan terhadap laporan yang akan dibuat, dasar interprestasi, dan sifat rekomendasi
yang akan diberikan.

8
3. Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas
Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik
komunitas yang akan menjadi lokasi survey. Hal ini diperlukan sebagai pertimbangan
peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang akan dihadapi dan persiapan teknik
operasional kegiatan survey menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi,
dan sebagainya. Perencanaan yang akurat mengenai berbagai aspek tersebut akan
sangat membantu peneliti dan memperlancar survey yang akan dilaksanakan.

4. Menggalang kerjasama
Sebagaimana jenis penelitian lainnya, survey juga memerlukan kerjasama dengan
sejumlah orang. Selain perlu melibatkan para pakar atau tenaga ahli dari luar lokasi,
alangkah baiknya jika dalam kegiatan survey dilibatkan pula personil dari lokasi setempat
yang memenuhi syarat kualifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian.

5. Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survey


Personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survey perlu diseleksi sesuai dengan
tingkat kepakaran yang dimilikinya. Misalnya kemampuan dan pengalaman mereka
mengenai teknik survey, penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survey melalui
wawancara, observasi dan sebagainya. Untuk personil lokasi, selain perlu memiliki
kemampuan juga harus dapat diterima oleh orang-orang setempat.

6. Mencari sumber data


Peneliti perlu mencari sumber data yang akurat, otentik dan sesuai dengan kebutuhan
penelitian yang dilakukan. Penelitian survey terkadang memerlukan sumber data atau
informasi yang begitun luas mencakup sumber dokumen (arsip, laporan, film, dokumen
tercetak), manusia (siswa, pengajar, pimpinan), fasilitas dan perlengkapan, serta unsur
alami (topografi, iklim, tanah, air, dan sebagainya).

7. Mengumpulkan data
Jika sumber data untuk penelitian survey sudah ditetapkan maka selanjutnya perlu dipilih
teknik yang tepat untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data
mungkin bisa melalui observasi, studi dokumen, wawancara, kuesioner, tes, pengujian,
analisis kerja, studi kasus, dan teknik lainnya. Dalam kaitan pengumpulan data ini,
peneliti harus mengupayakan agar instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan
data adalah instrumen yang tepat, valid dan reliebel.

8. Menafsirkan data
Salah satu langkah kunci dalam kegiatan survey adalah menafsirkan temuan yang
diperoleh dan survey tersebut. Pemilihan sumber data dan teknik pengumpulan data
memang penting, namun penafsiran data dari hasil survey itu merupakan hal yang lebih
penting lagi karena disinilah terjadi proses pemaknaan suatu hasil penelitian. Proses
menafsirkan temuan penelitian survey dapat dimulai dan langkah mengklasifikasi data,
diperlukan statistik, menguji hipotesis, menganalisis hasil temuan, menyimpulkan,
menyusun implikasi hasil temuan dan menyusun rekomendasinya.

9. Menyiapkan laporan survey
Apabila data hasil penelitian survey telah dianalisis maka selanjutnya peneliti perlu
menyiapkan laporan hasil tersebut agar dapat dipublikasikan ke berbagai pihak yang

9
berkepentingan. Hasil penelitian yang dipublikasikan diharapkan dapat memotivasi pihak
lain untuk mengkaji dan menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.

10. Mengestimasi efektifitas survey


survey yang telah berlangsung sebaiknya dievaluasi oleh peneliti. Evaluasi
terhadap survey yang telah dilakukan antara lain mencakup kesesuaian dan pencapaian
tujuan yang diperoleh, efektifitas pelaksanaan survey, dampak hasil survey terhadap
penerapan atau aplikasi di lapangan, dan berbagai hal lainnya yang terkait.

6. Prinsip-Prinsip Penelitian Survei

Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survey adalah penelitian yang
mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok.
Menurut Daniel dalam Balipaper (2010) , Survei merupakan pengamatan atau
penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu
persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang
dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan.

Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud:


a. Penjajagan (eksploratif)
b. Deskriptif
c. Penjelasan (explanatory atau confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan
kasual dan pengujian hipotessa
d. Evaluasi
e. Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang
f. Penelitian operasional
g. Pengembangan indikator-indikator sosial (Singarimbun dan Effendi, 1989)

Pertama Survei untuk tujuan eksplorasi atau penjajagan. Dalam hal ini, peneliti tidak
memiliki hipotesis atas permasalahan yang akan dipecahkan melalui survei yang
dilakukaannya. Sebagai contoh pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang
kurikulum baru maka peneliti dapat melakukan survey eksplorasi untuk mengetahui
sikatp guru terhadap kurikulum baru tersebut. Peneliti juga dapat melakukan survey
eksplorasi terhadap keputusan pemerintah menetapkan standar pendidikan yang baru
selain kurikulum.

10
Kedua, penelitian survei juga ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan dalam
kondisi tertentu. Misalnya, survei untuk mendeskripsikan seberapa jauh kurikulum baru
telah terimplementasi di lapangan, termasuk di dalamnya deskripsi tentang usaha-usaha
yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengawal kurikulum baru tersebut.

Ketiga, penelitian survei untuk mencari penjelasan atau eksplanasi atas suatu keadaan.
Seperti penelitian untuk mencari faktor-faktor yang menjadi peneyebab terjadinya anak
putus sekolah, atau penyebab terjadinya kegagalan dalam mencapai prestasi dalam
ujian nasonal. Dalam hal ini, apeneliti akan menghimpun bukti empiric tentang variable-
variabel yang diduga menjadi penyebab tersebut.

Keempat penelitian survei untuk tujuan mengevaluasi keberhasilan program (efektifitas


dan efisiensinya). Dalam hal ini dapat pula untuk mencari umpan balik sebagai dasar
perbaikan terhadap program yang sedang berjalan (formatif) atau mencari umpan balik
untuk mengambil keputusan apakah program perlu dievisi/diganti jika akan dilaksanakan
kembali (sumatif). Seberapa jauh program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
sebagai suatu bentu desentralisasi dan otonomi pendidikan sudah dapat berjalan akan
data dijawab melalui penelitian survei evaluatif.

Kelima, penelitian survei juga dapat untuk menggali prediksi atas suatu kebijakan yang
akan diterapkan. Seperti adanya kebijakan akan diterapkannya kurikulum baru, akan
dapat digali pendapat umum mengenai seberapa jauh kemungkinan keberhasilannya.

Ketujuh, penelitian survei untuk membuat proyeksi ke depan. Misal dengan adanya
kurikulum baru yang menurut penjelasannya sudah dikurangi muatan jam
pertemuannya, apakah menjadikan peserta didik dapat meraih hasil yang lebih baik.

Kedelapan, penelitian survei untuk tujuan operasional. Misalnya, survei untuk menggali
berbagai faktor yang akan mendukung dan menghambat penerapan suatu kebijakan
baru, bagaimana jalannya kebijakan tersebut dan bagaimana hasil yang akan dicapai.

Kesembilan, penelitian survei untuk mengembangkan indikator sosial secara berkala.


Seperti survei untuk menentukan indicator pemerataan pendidikan, indikator tingkat
pencapaian prestasi siswa secara nasional (Subali, 2010).

B. Macam-Macam Pendekatan Survei

11
Dikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survei merupakan bagian dari studi deskriptif dan
meliputi :
1. School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan.
Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar mengajar, ciri-ciri
personalia pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar
mengajar.
2.Job Analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas
umum dan tanggung jawab para karyawan, aktifitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan,
dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya dan fasilitas.
3. Analysis Dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content analysis), analisis aktivitas
atau analisis informasi. Contoh kegiatannya : meneliti dokumen, menganalisis peraturan,
hukum, keputusan-keputusan. Analisis dokumen juga dapat dilakukan untuk menganalisis
isi buku dengan menghitung istilah, konsep, diagram, tabel, gambar, dan sebagainya
untuk mengetahui klasifikasi buku-buku tersebut.
4. Public Opinion Surveys. Survey ini bertujuan untuk mengetahui pendapat umum
tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang jalan
satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dan sebagainya.
5. Community Surveys. Survey ini juga disebut “social surveys” atau “field surveys”
karena di dalam survey ini peneliti bertujuan mencari informasi tentang aspek kehidupan
secara luas dan mendalam. Walaupun kelihatannya survey ini menyangkut masyarakat,
namun sangat erat hubungannya dengan survey sekolah. Dalam hal ini sekolah dapat
menggali data di masyarakat yang biasa membantu lancarnya roda persekolahan.

C. Langkah-Langkah Penelitian Survei

Dalam melakukan sebuah penelitian tentu ada langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk bisa mendapatkan data yang dicari dengan menggunakan berbagi teknik
pengumpulan data untuk mencapai apa yang menjadi tujuan peneliti melakukan
penelitian. Para ahli berbeda-beda dalam menetapakan langkah dalam penelitian survei
mulai dari yang sangat simpel sampai yang terperinci.
Ada tiga langkah terpenting yang menentukan keberhasilan penelitian survei (Babbie,
1982), yaitu:
1) mengembangkan atau membuat angket,
2) memilih sampel,
3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.

12
Menurut tokoh lain, penelitian survei ada beberapa langkah yang harus ditempuh
terutama yang menggunakan jasa pos (McMillan & Schumacher, 2001), antara lain:
1). Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Langkah yang harus dilakukan peneliti
pertama kali sebelum melakukan penelitian survei adalah merumuskan tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum merupakan rumusan yang bersifat umum tentang apa yang
ingin dicapai dengan penelitian yang dilakukan, sedangkan tujuan khusus adalah
rumusan tentang sasaran-sarasan yang lebih spesifik yang ingin dicapai.
2). Memilih sumber dan populasi target. Langkah selanjutnya adalah menentukan
populasi target yang akan dicapai.keluasan wilayah, penyebaran populasi, dan besarnya
populasi akan memengaruhi waktu, dana, dan jumlah personil yang diperlukan. Beberapa
sumber daya ini harus ditentukan bersamaan dengan penentuan populasi target.
3). Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data. Untuk
mengumpulkan data yang objektif dan akurat diperlukan instrumen yang valid, yakni
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkan. Ada dua jenis teknik pengumpulan
data dalam penelitian survei pada umumnya, yaitu dengan menggunakan pedoman
wawancara dan angket. Pedoman wawancara biasanya digunakan jika survei dilakukan
melalui wawancara (langsung), adapun angket digunakan ketika pengumpulan data
dilakukan secara tidak langsung. Pedoman wawancara dan angket dalam penelitian
survei biasanya bersifat tertutup, atau telah disediakan alternatif jawabannya.
4). Petunjuk pengisian. Petunjuk pengisisn sangat diperlukan dalam penelitian surver
dikarenakan penelitian survei bisanya dilakukan tanpa kehadiran peneliti atau responden
mengisi angket sesuai penafsirannya sendiri. Petunuju ini harus jelas apa yang dimaksud
dengan edaran angket tersebut dan bagaimana pengisisnnya.
5). Penentuan sampel. Pemilihan sampel merupakan langkah yang penting dalam
penelitian survei. Sampel harus mewakili populasi baik dari segi jumlah dan
karakteristiknya. Kemampuan responden dalam menjawab angket juga harus menjadi
pertimbangan dalam hal ini.
6). Pembuatan alamat. Pengumpulan data yang menggunakan jasa pos harus
mencantumkan alamat dengan terang dan jelas, dan mudah untuk dijangkau, baik alamat
responden maupun alamat peneliti.
7). Uji coba. Pedoman wawancada dan angket sebaiknya dilakukan uji coba terlebih
dahhulu terhadap sekelompok orang dari populasi target yang tidak termasuk sampel
yang akan mengisi instrumen pada penelitian yang sebenarnya.
8). Tidak lengkap dan tidak mengembalikan. Pelaksanaan penelitian survei dengan
menggunakan jasa pos sering kali kembali dengan jawaban yang kurang lengkap
(semua), mininal 70% merupakan rata-rata rate yang terjawab lengkap berarti angket

13
tersebut cukup baik. Jika terjadi hal seperti ini, maka harus ada pengiriman lanjutan pada
sampel lainnya.
9). Tindak lanjut. Apabila angket yang kembali kembali kurang dari 70% terutama yang
dilakukan melalui via pos, maka harus dilakukan harus dilanjutkan kegiatan tindak lanjut.
Responden yang dikirimkan bisa saja dari yang lama dan bisa juga respnden yang baru
dengan jarak waktu tenggang satu sampai dua minggu dari pengiriman pertama.3[8]

Ada juga pendapat lain mengenai langkah-langkah melakukan penelitian survei menurut
Rea dan Parker. Antara lain:
(1) identifikasi fokus kajian dan metode penelitian;
(2) membuat anggaran dan jadwal penelitian;
(3) membentuk kerangka teori dan hipotesis;
(4) menetukan teknik samling;
(5) menetapkan ukuran dan pemilihan sampel;
(6) mendesain instrumen penelitian survei;
(7) menguji instrumen penelitian survei;
(8) memilih dan melatih pewawancara;
(9) implementasi penelitian survei;
(10) mengumpulkan jawaban angket yang lengkap dan memasukkan data ke komputer;
(11)  analisis data dan laporan terakhir.
Seluruh langkah-langkah sebagaiman di atas walaupun berbeda-beda antara satu tokoh
dengan tokoh lainnya tidak membuat tujuan penelitian itu berubah. Langkah-langkah yang
ada hanya sebagai penuntun agar apa yagn menjadi tujuan dari penelitian survei ini
tercapai sesuai dengan prosedur penelitian yang benar.

D. Pengumpulan Data Survei

1. Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara
empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan
ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh

14
sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit
analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam
sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi
operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal
yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan
pengukuran.4[10]

2. Instrumen Pengumpulan data

Dalam Penelitian survei ada 3 instrumen umum guna membantu pengumpulan data yakni
:
a. Quesioner, guna memperoleh data-data factual
b. Skala, data yang diperoleh nantinya akan berisifat konseptual
c. Tes, Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki
standardisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat
tes.

Penelitian survei mempunyai banyak variasi dalam pelaksanaannya. Di bidang pendidikan


dan tingkah laku penelitian survei minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam
bentuk, yaitu, survei catatan, survei menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa
pos, survei melalui telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara
individual.

1) Survei Catatan

Survei ini juga disebut sebagai survey of record, karena dalam kegiatan penelitian ini
banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan dan informasi nonreaksi.
Dalam hal ini peneliti tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari orang atau
subjek yang diteliti. Objektivitas data yang diperolah lebih kuat dari pada dengan
bentuk linnya.

Kelebihan jenis ini antara lain:


a. Catatan merupakan sumber informasi yang tidak dapat bereaksi terhadap
perlakuan apapun dari peneliti,
b.Sumber yang ada lebih cenderung murah, tetap, dan mudah untuk diakses,

15
c. Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan secara historis dan
dilakukan analisis kecenderungandari satu keadaan ke keadaan lain yang berbeda,
dan
d. Jika catatan up to date, maka dapat dijadikan acuan perbandingan yang sangat
baik.
Kelemahan jenis ini antara lain:
a. Peneliti terhalang dari dengan sumber catatan yang memiliki sifat confidential atau
rahasia negara, kelompok, dan pribadi,
b.Sumber catatan ada kemungkinan untuk tidak lengkap, tidak tepat, dan kadaluarsa,
c. Catatan pada umumnya hanya berupa informasi faktual yang masih memerlukan
kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.
d. Dll.]

2) Survei Menggunakan Angket

Metode angket dalam penelitian survei biasanya didistribusikan kepada responden


dengan bantuan jasa pos. Bagi negara yang masyarkatnya telah maju dalam
pendidikannya, penelitianini termasuk aman, namun di negara yang belum maju
masih memerlukan kecermatan secara intensif.

Kelebihan metode ini:


a. Pembiayaan murah dibandingkan dengan teknik lainnya,
b. Jangkauan kepada responden dengan jumlah besar dan jauh,
c. Dapat direncanakan dengan penampilan angket yang bagus, menarik, atau
sederhana,
d  Dapat diadministrasikan dengan lebih mudah, dan
e. Pengisian dapat dilakukan dengan tanpa harus menyebutkan nama responden.

Kelemahan metode ini:


a. Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian rendah,
b. Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalam angket dipahami oleh responden,
dan
c. Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah responden yang dimaksud
penelitian

3) Penelitian Survei Melalui Telepon

16
Penelitian ini dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning)
menghubungi responden, kemudian mengutarakan maksud dan tujuan peneliti
memperoleh informasi dari mereka.
Kelebihan penelitian survei melalui telepon antara lain:
a. Lebih murah dibandingkan dengan metode wawancara langsung,
b. Memungkinkan menghubungi responden dalam jumlah besar,
c. Dapat dilakukan dalam waktu fleksibel,
d. Dapat mencakup daerah yang luas, sesuai domisili responden,
e. Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi.

Kelemahan survei via telepon antara lain:


a. Banyak penduduk yang belum memiliki telepon,
b. Mengganggu hak kerahasiaan seseorang,
c. Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara langsung seperti
ekspresi eajah, gerak badan, dan lingkungan rumah responden.

4) Survei Menggunakan Wawancara Kelompok

Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti dalam menggali informasi
dari grup, memungkinkan  terjadinya interaksi dari kelompok dan dengan peneliti,
sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek
atau objek yang diteliti.

Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain:


a. Lebih efisien dan lebih murah dibandingkan wawancara individual,
b.Hasil survei lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan hasil
konsensus antar responden,
c. Menunjukkan adanya interaksi kelompok dalam suatu lembaga,
d. Dapat merangsang prosuktifitas yang lebih tinggi di antara kelompok.

Kelemahan teknik ini antara lain:


a. Interaksi antara kelompok memungkinkan terjadi rasa terintimidasi perbedaan
yang ada dalam tiap individu,
b. Menimbulkan terjadinya loyalitas kelompok yang bisa memengaruhi keadaan
kelompok tersebut,

17
c. Kemungkinan terjadinya manipulasi oleh anggota grup yang memiliki kelebihan,
seperti pandai bicara dll.5[14]

5) Survei Dengan Menggunakan Wawancara Individual

Survei model ini menggunakan pendekatan konvensional, dengan wawancara


perorangan. Hal ini akan berhasil jika peneliti merasa lebih tertantang untuk
melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi yang terbatas.

Kelebihan modek ini antara lain:


a. Lebih bersifat personal,
b. Wawancara yang lebih mendalam dengan jawaban bebas,
c. Proses lebih fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada,
d. Kemungkinan bagi peneliti memperoleh informasi tambahan dari bahasa tubuh
dan nada suara,
e. Lingkungan rumah dapat meningkatkan ketepatan teknik wawancara.

Kelemahan teknik ini antara lain:


a. Lebih mahal dan memrlukan waktu yang lama,
b. Terjadinya manipulasi terang-terangan dari pewawancara,
c. Kemungkinan terjadi konflik pribadi,
d. Memerlukan keterampilan berwawancara, dan
e. Kemungkinan sulih menyimpulkan hasil wawancara.

E. Langkah-Langkah (Prosedur) Penelitian Survei


Secara umum survei dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:
1) Menentukan masalah penelitian ;
2) Membuat desain survei ;
3) Mengembangkan instrumen survei;
4) Menentukan sampel;
5) Melakukan pre-test;
6) Mengumpulkan data;
7) Memeriksa data (editing);
8) Mengkode data;
9) Data entry;

18
10) Pengolahan dan analisis data;
11) Interpretasi data; dan
12) Membuat kesimpulan serta rekomendasi (Yusuf, I.A, 2010).

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ada beberapa poin yang menjadi kesimpulan pembahasan di atas antara lain:
1. Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti.
2. Ada beberapa langkah dalam penelitian survei antara lain yang palin gsimpel adalah,
1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih sampel, dan 3) mengumpulkan
data dengan wawancara atau angket.
3. Ada lima bentuk penelitian survei yaitu, survei catatan, survei menggunakan angket
dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui telepon, survei dengan wawancara
kelompok, dan wawancara individual.

3.2 Saran

Sebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah dalam kahidupan ini. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki kesalahan dan
kekurangan yang terlewatkan oleh penulis. Kemanfaata semoga tertuang dalam tulisan
singkat ini bagi yang ingin mengambil manfaat darinya. Amin. 

20
DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Em. 1991. A First Look at Communication Theory. New York: McGraw-Hill

Iskandar.2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP,

Littlejohn, Stephen, 1996, Theories of Human Communication. Wadsworth Publishing


Company Inc Belmont

Prasetyo, Bambang. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sendjaja, Sasa Djuarsa, 1993. Teori Komunikasi, Jakarta: Univ. Terbuka

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT


Bumi Aksara

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Yusuf, Iwan, A, 2011, Bahas Tuntas Langkah-Langkah Penelitian Survey


http://bincangmedia.wordpress.com/2011/10/05/membahas%20-tuntas-penelitian-
survei/

21

Anda mungkin juga menyukai