Anda di halaman 1dari 23

METODE PENELITIAN KUANTITATIF DALAM AKUNTANSI

“SURVEI”

OLEH :
KELOMPOK 5

Ni Kadek Alit Agustini Witari (1981621009)


Ni Ketut Ayu Rosiana Dewi (1981621010)
Kadek Gita Saraswati (1981621016)
Cintya Purnama Sari (1981621020)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
A. PENDAHULUAN TERKAIT SURVEI
Pengertian Survei
Survei merupakan proses pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
dalam sebuah wawancara yang terstruktur dengan baik dimana pertanyaan-pertanyaan dipilih
atau dibuat dengan cermat, terurut, dan secara tepat diajukan ke masing-masing peserta,
dengan atau tanpa seorang pewawancara.

Karakteristik Ilmiah Penelitian Survei


1. Logis, penelitian survei dilaksanakan dengan menggunakan prosedur berpikir logis,
dalam arti rasional. Cara kerja yang tidak rasional tidak dapat dipakai dalam metode
penelitian survei.
2. Deterministik, sebagai konsekuensi cara berpikir logis tersebut, penelitian survei harus
menentukan sistem atau kerangka berpikir terlebih dahulu dan membangun hipotesis
untuk dibuktikan. Hipotesis-hipotesis tersebut bersifat eksplanatif terhadap variabel-
variabel yang terkait. Eksplanasinya dapat berupa eksplanasi mengenai hubungan
korelasional maupun hubungan kausal atas beberapa fenomena yang dijadikan variabel.
3. General, penelitian survei yang notabene menggunakan sampel dalam penelitiannya,
tidak dimaksudkan hanya untuk menjelaskan sampel dimaksud saja melainkan untuk
digeneralisasikan secara lebih luas sampai kepada cakupan populasinya. Oleh karena
itu, penelitian survei disebut bercirikan umum/genaral.
4. Parsimonious, penelitian survei adalah penelitian yang hemat karena beberapa hal.
Pertama, untuk meneliti populasi yang besar seorang peneliti dapat menghemat
energinya dengan cara pengambilan sampel. Kedua, untuk meneliti fenomena yang
rumit dalam kehidupan yang mengandung banyak unsur yang saling tekait satu sama
lain, seorang peneliti dapat menggunakan kerangka berpikir yang dimodelkan dari
hubungan-hubungan antarvariabel. Ketiga, untuk menganalisis data, sang peneliti dapat
menggunakan mesin atau komputer sehingga analisis dapat dilakukan secara lebih
efisien.
5. Spesifik, penelitian survei disebut spesifik karena sebelum pengambilan data, sang
peneliti harus menyusun definisi-definisi operasional terhadap variabel-variabel yang
diteliti. Di samping itu, terkait data lapangan, instrumen- instrumen pengambilan data
harus dijamin validitasnya. Akibatnya, data yang diperoleh juga dijamin valid.

Tujuan Penelitian Survei


1
Tujuan survei adalah memperoleh data yang dapat dibandingkan dengan data dari
bagian lain dari sampel yang terpilih sehingga kesamaan dan perbedaan dapat ditemukan.
Penelitian survei menurut Soehartono (2000:54) diklasifikasikan mempunyai dua tujuan,
yaitu: (1) Survei dapat dilakukan dengan tujuan semata-mata untuk memberikan gambaran
tentang sesuatu. Survei semacam itu disebut survei deskriptif yang berkaitan dengan situasi
yang memerlukan teknik pengumpulan data tertentu seperti wawancara, angket, atau
observasi. Apabila survei dekriptif ini menggunakan teknik statistik, maka statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif (tendensi sentral, ukuran penyebaran, dan ukuran
korelasi). (2) Survei bertujuan untuk melakukan analisis, yang disebut sebagai metode survei
analitik. Data dalam survei analitik biasanya merupakan data kuantitaif. Maksud metode
survei analitik untuk menarik kesimpulan dan menfsirkan data atau pengujian hipotesis.

Jenis Survei
Ada beberapa kategori penelitian survei dilihat dari proses pelaksanaannya dan
perlakuan terhadap sampel. Metode penelitian survei dapat dibedakan menajdi dua tipe
(Widodo, 2008:43), yaitu :
1. Cross Sectional Survei, digunakan untuk mengetahui isu yang bersifat temporer dengan
pengumpulan data cukup satu kali dengan tujuan menggambarkan kondisi populasi.
2. Longitudinal Survei, digunakan untuk memahami isu yang berkepanjangan, tetapi
populasi lebih kecil dengan pengumpulan data secara periodik untuk mengetahui
kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu.. Survei ini juga sering dibedakan
lagi menjadi trend study, cohort study, dan  panel study.

Metode Pengumpulan Data


Data merupakan hal utama yang akan diproses dan dianalisis dalam penelitian
survei. Menurut Jogiyanto (2014) terdapat bermacam-macam teknik pengumpulan data
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mail Survei
Mail survei merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup praktis karena
peneliti hanya perlu mengirimkan kuesioner kepada responden melalui email. Peneliti
tentunya harus memilih responden yang mampu mengoperasikan internet dengan
cangkupan jaringan yang cukup luas.

2. Personal Interviews

2
Wawancara pribadi merupakan teknik yang melibatkan peneliti secara langsung terjun
ke lapangan. Peneliti melakukan wawancara secara langsung menggunakan pedoman
wawancara yang telah dibuat sebelumnya.
3. Telephone Interviews
Wawancara melalui telepon memungkinkan peneliti untuk mendapatkan respon secara
langsung dalam waktu yang cepat karena wawancara dilakukan secara langsung
melalui telepon. Tentunya peneliti harus mempertimbangkan soal biaya tagihan
telepon.
4. Internet Interviews
Di zaman yang serba digital ini hampir setiap orang mampu mengakses internet. Kini
survei semakin populer melalui media internet. Biasanya kuesioner berbentuk link form
yang mampu diakses oleh siapa saja.
5. Focus Groups
Discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu
metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD adalah
diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam
suasana informal dan santai.

Instrumen Penelitian Survei


Instrumen merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah
penelitian. Instrumen memiliki peranan penting dalam penelitian sebagai alat pengumpul
data. Adapun yang menjadi instrumen penelitian survei yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner sebagai instrumen utama dari penelitian survei memiliki kelebihan yaitu
peneliti akan banyak mendapatkan data secara faktual. Adapun peran penting
kuesioner adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2014).
 Kebanyakan survei mengandalkan kuesioner untuk mengukur berbagai variabel.
 Variabel demografis mendeskripsikan karakteristik orang-orang yang disurvei.
 Peneliti perlu hati-hati dan ahli untuk membuat akurasi dan presisi kuesinoer.
 Skala-skala laporan-diri digunakan untuk meng-assess preferensi dan sikap
orang-orang.
Terdapat beberapa jenis dari kuesioner seperti open-ended question, close ended
question, forced choice, yes-no question, dan pilihan berganda.
2. Skala
3
Penggunaan skala yaitu likert-type scale dalam angket memungkinkan jawaban-
jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai dengan self-concept
masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab pertanyaan.
3. Alat Tes
Penggunaan alat tes yang berupa pertanyaan yang diajukan sudah memiliki
standarisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang digunakan sebagai alat
tes. Alat tes seperti aptitude test, achievement test, dan personality test bentuk
pertanyaannya mirip dengan tes potensi akademik. Tujuan dari diadakannya tes
semacam ini adalah untuk penelitian survei yang berkaitan dengan personalitas.

Langkah-langkah Penelitian Survei


1. Menentukan Masalah Penelitian
Setiap penelitian diawali dari adanya “masalah”. Masalah penelitian adalah
konseptualisasi (pemakaian konsep) atas sebuah fenomena atau gejala sosial yang akan
diteliti. Itu berarti, tidak semua masalah dapat dikatakan sebagai masalah penelitian.
Lalu apakah perbedaan antara masalah dengan masalah penelitian?
Masalah adalah gejala/fenomena/kasus yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan masalah penelitian adalah konseptualisasi terhadap masalah social, yang
dimana terdapat peranan teori dalam masalah penelitian.
Apakah setiap masalah sosial dapat dijadikan masalah penelitian? Jawabannya, tidak
selalu. Tapi, satu masalah sosial dapat menjadi lebih dari satu masalah penelitian.
Lantas bagaimana mengubah masalah sosial menjadi masalah penelitian?
 Hubungkan masalah sosial dengan konsep (teori).
 Kaitkan dengan metode penelitian yang dipakai.
 Hubungkan dengan paradigma penelitian yang dipergunakan.
 Rumuskan dalam kalimat tanya.
2. Membuat Hipotesis
Dalam menyusun penelitian survei, ada kalanya peneliti membuat dugaan sementara
atas jawaban pertanyaan penelitiannya. Proses ini disebut membuat hipotesis. Hipotesis
artinya dugaan, asumsi, atau pernyataan sementara. Hipotesis adalah kesimpulan
sementara yang harus diuji kebenarannya. Tidak semua penelitian survei harus ada
hipotesisnya, penelitian survei yang sifatnya deskriptif (mengetahui gejala-gejala atau
karakteristik data) umumnya tidak menggunakan hipotesis. Berbeda dengan penelitian
survei eksplanatif (menjelaskan hubungan anatargejala), umumnya menggunakan
4
hipotesis untuk selanjutnya diuji kebenarnnya. Dalam kaitan ini, survei eksplanatif
dapat diidentifikasi dengan adanya pertanyaan asosiatif (hubungan keterkaitan) dan
atau pertanyaan komparatif (perbandingan).
3. Menentukan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan survei dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian dan
upaya yang akan dilakukan.
4. Membuat Desain Penelitian Survei
Tahap selanjutnya dalam penelitian survei adalah membuat desain penelitian. Desain
penelitian merupakan konseptualisasi atas sebuah fenomena atau gejala sosial yang
akan diturunkan menjadi variabel-variabel penelitian sampai ke tingkat indikator.
Personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei perlu diseleksi sesuai dengan
tingkat kepakaran yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman mereka
mengenai teknik survei, penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survei melalui
wawancara, observasi, kuesioner, dan sebagainya.
5. Mengembangkan Instrumen Survei  (Menyusun Kuesioner/Pertanyaan)
Tahap selanjutnya dari penelitian survei adalah mengembangkan isntrumen penelitian
dari matriks menjadi daftar pertanyaan serta memilih alat tes yang akan digunakan
yaitu kuestioner, skala (likert-type scale) atau tes.
6. Menentukan Sampel
Menentukan sampel artinya memilih teknik dan metode yang akan digunakan untuk
mengambil sampel yang didasarkan pada keadaan dan kebutuhan data penelitian.
Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga untuk meneliti suatu populasi menyebabkan
perlunya dilakukan penentuan sampel. Jumlah sampel yang sesuai dengan penelitian
yang telah mencerminkan seluruh populasi (sampel harus sesuai dengan permasalahan
yang akan di teliti).
7. Melakukan Pre-Test
Tahap selanjutnya dari penelitian survei adalah melakukan tes pendahuluan pra riset
(pre-test). Tujuan dari dilakukannya pre-test yaitu:
 Untuk mengetahui apakah ada beberapa pertanyaan yang perlu dihilangkan atau
ditambah.
 Untuk mengetahui apakah ada pertanyaan yang sulit dipahami responden.
 Untuk mengetahui apakah susunan pertanyaan ada yang pertu diubah.

5
 Untuk mendeteksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi satu
kuesioner.

1.Dalam tahapan pre-test, seringkali dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk
mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
pengukuran serta mengetahui apakah instrument yang digunakan dalam penelitian dapat
dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi uang sebenanya
terjadi.
8. Mengumpulkan Data
Tahap kedelapan dalam rangkaian prosedur penelitian survei adalah mengumpulkan
data. Seperti dipaparkan pada bahasan sebelumnya, dalam penelitian survei, data dapat
diperoleh dengan berbagai alternatif teknik pengumpulan data. Berikut adalah beberapa
teknik pengumpulan data tyang lazin digunakan dalam penelitian survei.
 Kuesioner Langsung
 Wawancara tatap muka
 Wawancara via telepon
 Kuesioner via Pos Kota
 Pengisian kuesioner via komputer
 Wawancara online (chatting)
 Polling
9. Pengolahan dan Analisis Data
Tahap selanjutnya yaitu pengolahan dan analisis data. Agar dapat menjawab pertanyaan
penelitian dan membuktikan hipotesis, peneliti harus memilih teknik analisis data yang
tepat. Karena penelitian survei menyangkut banyak kasus, maka umumnya teknik
analisis data berhubungan dengan statistik.
10. Pembahasan Hasil
Setelah data diolah dan dianalisis, selanjutnya yaitu menginterpretasi data dimana perlu
mengaitkan temuan dan data dengan teori yang dibangun di awal. Selanjutnya berikan
konteks, makna, atau implikasi data temuan tersebut dengan kondisi dan situasi atau
setting penelitian secara lebih luas. Setelah analisis dan interpretasi data, bagian akhir
dari penelitian survei adalah menyusun kesimpulan dan rekomendasi.

B. KARAKTERISTIK PENDEKATAN KOMUNIKASI

6
Desain riset dapat diklasifikasikan dengan pendekatan yang digunakan untuk
mengumpulkan data primer. Terdapat dua pilihan yaitu bisa melalui observasi atas kondisi,
tingkah laku, kejadian, orang atau proses. Atau kita dapat berkomunikasi dengan orang
tentang berbagai topik, termasuk tingkah laku partisipan, motivasi, dan harapan. Pendekatan
komunikasi melibatkan pelaksanaan survei atau wawancara dan merekam tanggapan yang
diterima untuk dianalisis.
Kekuatan terbesar dari survei sebagai sebuah pendekatan pengumpulan data primer
adalah keunggulanya dalam berbagai hal. Informasi abstrak mengenai berbagai hal dapat
dikumpulkan melalui wawancara dengan pihak lain. Lagi pula, beberapa pertanyaan yang
dipilih dengan baik dapat menghasilkan informasi yang mungkin memerlukan banyak sekali
waktu dan usaha apabila dikumpulkan melalui observasi. Survei dapat menggunakan telepon,
surat, komputer, email, ataupun internet sebagai media komunikasi yang dapat memperluas
cakupan geografis dengan biaya dan waktu yang lebih sedikit dibandingkan dengan
observasi. Selain kekuatan terdapat terbesar survei, juga terdapat berita buruk untuk riset
komunikasi adalah semua riset komunikasi mempunyai beberapa eror.

Eror dalam Riset Komunikasi


Terdapat tiga sumber utama dari eror dalam riset komunikasi yaitu: pertanyaan-
pertanyaan pengukuran dan instrumen survei, pewawancara dan peserta.
1. Eror Pewawancara
Dari pendahuluan sampai dengan kepada kesimpulan dari wawancara, terdapat banyak
hal yang menjadi kendali pewawancara dalam prosesnya yang dapat mempengaruhi
kualitas data. Eror pewawancara, sumber utama dari eror pengambilan sampel dan
respon bias, disebabkan oleh beberapa tindakan:
 Kegagalan mendapatkan kerjasama penuh peserta (eror pengambilan sampel).
Sampel memiliki kemungkinan menjadi bias jika pewawancara tidak melakukan
kerja yang baik dalam mendapatkan kerjasama peserta.
 Kegagalan merekam jawaban secara akurat dan lengkap (eror pemasukan data).
Eror mungkin timbul dari prosedur perekaman wawancara yang mendorong
pewawancara untuk merangkum atau menafsirkan jawaban peserta serta
memberikan ruang yang tidak cukup untuk merekam jawaban peserta.
 Kegagalan menjalankan prosedur wawancara secara konsisten.

7
Ketepatan perkiraan survei akan berkurang dan akan terdapat lebih banyak eror di
sekitar perkiraan sampai suatu tingkat dimana pewawancara tidak lagi konsisten
dalam hal-hal yang mempengaruhi data.
 Kegagalan menetapkan lingkungan wawancara yang tepat.
Jawaban akan menjadi tidak akurat atau bias secara sistematis ketika pewawancara
gagal melatih atau memotivasi peserta atau gagal menetapkan situasi interpersonal
yang mengena.
 Pemalsuan jawaban individu atau keseluruhan wawancara.
Kadang kala, pemalsuan jawaban atas pertanyaan yang terlewatkan dirasakan
sebagai solusi termudah untuk melengkapi data.
 Faktor perilaku pewawancara.
Seorang pewancara dapat menyimpangkan hasil survei melalui saran, arahan, atau
penyelidikan bahasa yang tidak tepat melalui penekanan kata dan penafsiran
pertanyaan, melalui nada suara atau melalui bahasa tubuh, reaksi wajah terhadap
jawaban, atau sinyal-sinyal nonverbal lainnya.
 Bias akibat keberadaan fisik.
Pewawancara yang berusia lebih tua seringkali terlihat sebagai tokoh yang lebih
berkuasa oleh peserta muda yang selanjutnya akan memodifikasi tanggapan
mereka terhadap pertanyaan yang diberikan.
2. Eror Peserta
Tiga kondisi yang harus dipenuhi oleh peserta agar survei mengalami keberhasilan
antara lain:
 Peserta harus memiliki informasi yang ditargetkan oleh pertanyaan investigasi.
 Peserta harus memahami perannya dalam wawancara sebagai pemberi informasi
yang akurat.
 Peserta harus memiliki motivasi yang cukup untuk bekerjasama.
Karena itu, peserta menyebabkan adanya eror melalui dua cara: apakah mereka
menanggapi survei yang ada (keinginan mereka untuk berpartisipasi) dan bagaimana
mereka menanggapi survei tersebut. Penyebab terjadinya eror oleh peserta antara lain:
 Kurangnya pengetahuan
 Penyajian yang keliru dari informasi
 Interpretasi yang keliru dari konsep atau konstruk
 Partisipasi yang tak lengkap
8
 Penolakan partisipasi (error nonrespons)
3. Eror Berbasis Partisipasi
Tiga faktor yang mempengaruhi partisipasi yaitu:
 Peserta harus percaya bahwa pengalaman tersebut akan menyenangkan dan
memuaskan.
 Peserta harus percaya bahwa menjawab survei adalah bentuk penggunaan waktu
yang baik.
 Peserta harus menghilangkan keberatan mental untuk berpartisipasi.
4. Eror Berbasis Respon/ Tanggapan
Eror respons disebabkan oleh dua hal yaitu: 1) peserta gagal memberikan jawaban yang
tepat atau lengkap dan 2) pewawancara hanya memiliki kontrol yang kecil terhadap
tingkat informasi yang dimiliki peserta.

Pemilihan Metode Komunikasi


Seorang periset dapat menjalankan wawancara semi terstrukur atau survei dengan
wawancara personal atau melalui telepon atau dapat mendistribusikan survei yang dikelola
sendiri melalui surat, faks, komputer, e-mail, internet, atau kombinasi semuanya. Periset
harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari metode yang akan digunakan.
Penjelasan lebih detail terkait dengan metode pengumpulan data akan dijelaskan pada materi
berikutnya.

C. SURVEI YANG DIKELOLA SENDIRI


Kuesioner yang dikelola sendiri sering muncul dalam kehidupan modern, seperti kita
pernah mengalami evaluasi layanan dari hotel, restoran, penjualan mobil, dan penyedia
transportasi. Survei melalui surat yang dikelola sendiri dikirimkan tidak hanya melalui kantor
pos tetapi juga melalui faks dan jasa kurir dengan mekanisme pengembalian yang umumnya
termasuk didalamnya. Bentuk pengiriman lain meliputi studi yang dikirim melalui komputer
(komputer – delivered) dan cegatan (intercept). Kuesioner dapat dilakukan melalui:
a. Dikirim melalui surat, faks, atau diantar kurir yang dikelola sendiri dengan mekanisme
pengembalian yang umumnya termasuk didalamnya (dinyatakan sebagai a).
b. Dikirim melalui internet, internet dan layanan online, komputer menyimpan atau
meneruskan kuesioner yang telah dilengkapi secara otomatis (dinyatakan sebagai b).

9
c. Orang-orang dicegat disebuah lokasi dan dikaji melalui kuesioner tertulis atau perangkat
komputer tanpa bantuan pewawancara, misalnya kartu saran hotel dan restoran
(dinyatakan sebagai c).

Kelebihan Survei yang Dikelola Sendiri Kekurangan Survei yang Dikelola Sendiri
 Memungkinkan kontak dengan peserta  Jumlah tanggapan yang rendah dalam
yang sulit ditembus (misalnya CEO). beberapa mode.
 Insentif dapat digunakan untuk  Tidak ada intervensi pewawancara untuk
meningkatkan tingkat respon. penyelidikan atau penjelasan (a).
 Seringkali menggunakan pilihan biaya  Tidak dapat terlalu lama atau terlalu
terendah. kompleks (a).
 Cakupan geografis diperluas tanpa  Diperlukan daftar alamat surat yang
menaikkan biaya (a). akurat (a)
 Membutuhkan sedikit staf (a).  Seringkali peserta yang mengembalikan
survei mewakili kondisi ekstrim dari
populasi, tanggapan yang diperoleh tidak
terdistribusi normal (a).
 Dirasakan lebih anonim (a).  Keraguan diantara beberapa peserta (b).
 Memungkinkan tambahan waktu bagi  Petunjuk pengarahan/instruksi untuk
peserta untuk memikirkan pertanyaan perangkat lunak diperlukan untuk
(a). melanjutkan pengisian kuesioner (b).
 Peralatan yang lebih komplek dapat  Keamanan komputer (b).
digunakan (b).
 Akses yang cepat keorang-orang yang  Perlu lingkungan yang tenang untuk
biasa menggunakan komputer (b). melengkapi survei (c).
 Pengumpulan data yang cepat (b, c).
 Peserta yang tidak dapat dijangkau
dengan telepon dapat dihubungi (b, c).
 Kerangka sampel mendaftar lokasi-
lokasi yang aktif daripada peserta yang
prospektif (b, c).
 Visual dapat digunakan (b, c).

Evaluasi Survei yang Dikelola Sendiri


Kuesioner yang dikelola sendiri dapat dikirimkan melalui komputer dengan
menggunakan intranet organisasi, internet, atau jasa online melalui tablet atau telepon
genggam untuk menghubungi peserta mereka, dimana peserta tersebut dapat ditargetkan atau
self-selecting. Kuesioner dan pengaturan perangkat lunak terletak di dalam komputer atau
10
jaringannya, baik secara cloud (terintegrasi) maupun dikirimkan kepada peserta dengan surat
(survei disk-by-mail). Kelebihan dan kekurangan web sebagai tempat riset survei dapat dilihat
pada tabel berikut.
Kelebihan Web Kekurangan Web
 Hasil survei dapat diperoleh dengan  Biaya yang tinggi dan memakan waktu
cepat: hasil ditabulasikan begitu peserta yang lama untuk mendapatkan sampel
menyelesaikan survey yang tepat, tidak seperti sampel melalui
telepon dan surat, tidak ada daftar yang
tersedia
 Kemampuan menggunakan dukungan  Pengubahan survei ke web bisa berbiaya
visual mahal
 Kemampuan melakukan beberapa survei  Membutuhkan keterampilan teknis
sekaligus selain keterampilan riset untuk
menjalankan survei web
 Kemampuan menarik peserta yang tidak  Sementara riset semakin cocok dengan
akan berpartisipasi di proyek riset lain, penjelajahan internet, teknologinya
termasuk peserta internasional kurang sempurna
 Peserta akan merasa namanya tidak
dikenali (anonim)
 Perputaran desain kuesioner hingga
pelaksanaan survei yang lebih singkat

Pelaksanaan survei juga dapat berupa survei intercept (cegatan) di pusat perbelanjaan,
balai pertemuan, tempat wisata bahkan di perempatan jalan di kota yang ramai. Orang-orang
yang dicegat disebuah lokasi dikaji melalui kuesioner tertulis yang sifatnya masih tradisional
tanpa bantuan pewawancara, misalnya kartu saran hotel dan restoran.
Survei yang dikirim dengan komputer, khususnya yang dikirim melalui internet sedang
berkembang. Kekuatan dan kelemahan dari metode survei yang dikelola sendiri dapat ditinjau
dari berbagai aspek seperti dibawah ini.
1. Biaya
Survei yang dikelola sendiri biasanya berbiaya lebih murah daripada survei melalui
wawancara personal. Semakin luas tersebarnya sampel secara geografis, semakin dapat
dipastikan bahwa metode survei yang dikelola sendiri melalui melalui komputer atau
surat menjadi metode berbiaya rendah. Penelitian yang dikirimkan melalui surat atau
yang dikirim melalui komputer dapat berbiaya rendah karena biasanya hanya
dikerjakan oleh satu orang saja. Selain itu, penelitian yang dikirim melalui komputer
11
dapat mengurangi biaya pencetakan kuesioner, bagian biaya yang cukup besar dari
survei melalui wawancara personal yang menggunakan kuesioner tertulis.
2. Kemudahan Akses Sampel
Salah satu kemudahan yang diperoleh bila menggunakan survei yang dikekola sendiri
melalui surat adalah peneliti dapat menghubungi peserta yang mungkin saja tidak dapat
diakses oleh peneliti lain. Misalnya eksekutif perusahaan besar dan dokter yang sulit
untuk diakses secara pribadi melalui telepon, begitu juga keterbatasan para asisten
(sekretaris). Survei yang dikirim melalui komputer seringkali dapat menjangkau
sampel-sampel yang terindentifikasi hanya dengan menggunakan komputer dan internet
seperti pengguna game online tertentu atau mereka yang telah berbelanja dengan
penjual eceran online tertentu.
3. Batasan Waktu
Sementara survei melalui pencegatan akan memaksa peserta untuk tanggapan yang
relatif cepat, dalam sebuah survei melalui surat, peserta dapat menggunakan waktu
lebih banyak untuk mengumpulkan fakta, berbicara dengan yang lain atau
mempertimbangkan jawaban dengan waktu yang tidak dimungkinkan pada survei yang
menggunakan telepon atau dalam sebuah wawancara personal. Survei yang
menggunakan komputer, terutama yang diakses melalui link-link e-mail ke internet,
seringkali mempunyai batasan waktu baik terhadap akses maupun pengisiannya setelah
dimulai. Ketika survei dimulai, studi yang dikirimkan dengan komputer biasanya tidak
dapat diinterupsi oleh peserta yang hendak mencari informasi yang tidak ia ketahui.
4. Keanoniman
Survei melalui surat biasanya dirasa lebih netral dan tidak memihak kepada
perseorangan serta memberikan keanoniman yang lebih dibandingkan cara komunikasi
lain termasuk metode-metode lain untuk mendistribusikan kuesioner yang dikelola
sendiri. Survei yang dikirimkan melalui komputer masih disukai dan dirasakan
memiliki keanoniman, walaupun meningkatnya perhatian mengenai privasi mungkin
akan mengikis persepsi tersebut ke depannya.
5. Cakupan Topik
Keterbatasan utama dari survei yang dikelola sendiri terletak pada tipe dan jumlah
informasi yang dapat diperoleh. Para peneliti biasanya tidak memiliki ekspektasi untuk
memperoleh informasi dalam jumlah besar dan tidak dapat menggali topik lebih dalam.
Peserta umumnya akan menolak bekerja sama dengan sebuah survei yang panjang

12
dan/atau kompelks, dikirim komputer, atau kuesioner dengan cara mencegat kecuali
mereka menerima manfaat pribadi. Kuesioner yang dikembalikan dengan banyak
pertanyaan dibiarkan tak terjawab membuktikan masalah ini, tetapi terdapat juga
beberapa pengecualian. Satu aturan umum yang penting adalah bahwa peserta
sebaiknya dapat menjawab kuesioner dalam waktu tidak lebih dari 10 menit sesuai
dengan petunjuk yang diterapkan untuk studi menggunakan telepon.

Memaksimalkan Partisipasi dalam Survei yang Dikelola Sendiri


Untuk memaksimalkan kemungkinan tanggapan secara keseluruhan, perhatian harus
diberikan pada setiap tahap proses survei di mana kegagalan tanggapan dapat terjadi. Sebagai
contoh:
 Alamat yang salah, baik alamat e-mail maupun alamat rumah dan kode pos, dapat
menyebabkan kuesioner tidak sampai atau tidak kembali.
 Amplop atau lembar pengantara faksimili yang terlihat seperti surat sampah (junk mail)
sehingga dibuang sebelum dibuka, atau baris subjek dari e-mail kemungkinan
memberikan kesan spam dan tidak mendorong dibukanya e-mail tersebut.
 Kurangnya petunjuk yang tepat untuk pengisian bisa mengarah pada tidak adanya
tanggapan.
 Surat, fax atau e-mail diterima oleh orang yang salah yang kemudian gagal
memberikannya kepada orang yang tepat.
 Seorang peserta mungkin tidak menemukan penjelasan atau ajakan yang meyakinkan
untuk mengisi survei dan kemudian mengabaikannya.
 Seorang peserta mungkin untuk sementara menunda pengisian kuesioner atau
menyimpan e-mail dalam inbox tetapi kemudian gagal mengisinya.
 Alamat pengembalian mungkin hilang, sehingga kuesioner tidak dapat dikembalikan.
Sebuah pendekatan untuk memaksimalkan kemungkinan tanggapan secara keseluruhan
dapat dilakukan dengan Total Design Method (TDM). TDM menyarankan adanya
minimalisasi beban peserta dengan mendesain kuesioner yang:
 Mudah dibaca.
 Memberikan petunjuk pengisian yang jelas.
 Menyertakan komunikasi pribadi.
 Memberikan informasi tentang survei melalui pemberitahuan awal.
 Mendorong peserta untuk menanggapi.

13
Beberapa saran praktis yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan jumlah
tanggapan adalah sebagai berikut.
 Pemberitahuan awal dari pengiriman kuesioner yang dikelola sendiri akan memperbesar
tingkat respons.
 Tindak lanjut setelah pengiriman kuesioner yang dikelola sendiri akan memperbesar
tingkat respons.
 Petunjuk dan perangkat pengembalian yang dijelaskan dengan baik (misalnya amplop
respons, terutama yang disertai perangko) akan memperbesar tingkat respons.
 Pemberian imbalan untuk partisipasi akan memperbesar tingkat respons.
 Tenggat waktu tidak memperbesar tingkat respons tetapi mendorong peserta untuk
merespons dengan segera.
 Jaminan keanoniman, yang memang penting bagi mereka yang memberikan respons,
tidak memperbesar tingkat respons.
 Daya tarik untuk berpartisipasi adalah penting.

Tren Survei yang Dikelola Sendiri


Perusahaan saat ini menggunakan kemampuan intranet untuk mengevaluasi kebijakan-
kebijakan dan perilaku karyawan. Kemudahan akses ke sistem surat elektronik
memungkinkan organisasi besar maupun kecil nenggunakan survei komputer dengan
kelompok peserta internal dan eksternal. Kuesioner berbasis web adalah sebuah perangkat
pengukuran yang dikirim maupun dikumpulkan melalui internet, mempunyai kekuatan sistem
wawancara telepon dengan bantuan komputer tetapi tanpa biaya administrator jaringan,
perangkat lunak khusus atau perangkat keras tambahan. Kemampun internet untuk
mendukung bentuk kuesioner berbasis web digunakan karena beberapa kelebihan yang
didapatkan oleh perusahaan atau periset, yaitu:
1. Kemudahan akses ke sistem surat elektronik memungkinkan bagi organisasi besar dan
organisasi kecil menggunakan survei komputer dengan kelompok peserta internal dan
eksternal.
2. Dapat digunakan untuk mengevaluasi proses layanan pelanggan, membangun daftar
yang mengarah ke penjualan, mengevaluasi rencana promosi dan perubahan produk
serta menetapkan pemasok.
3. Mempunyai kekuatan sistem wawancara telepon dengan bantuan komputer.

14
4. Tanpa memerlukan biaya administrator jaringan, perangkat lunak khusus atau perangkat
keras tambahan.
5. Survei yang dikirim melalui komputer telah memungkinkan penggunaan banyak saran
untuk meningkatkan partisipasi.
6. Survei yang dikirimkan melalui komputer dapat menghemat waktu dibandingkan
pemberitahuan survei yang dilakukan dengan telepon atau surat.
Dua pilihan utama adalah solusi kepemilikan yang ditawarkan melalui perusahaan
penelitian dan perangkat lunak yang tersedia secara luas dan dirancang agar periset memiliki
pengetahuan dan keterampilan. Penggunaan perangkat lunak merupakan alternatif yang baik
dengan beberapa kelebihan yaitu:
1. Desain kuesioner dalam sebuah lingkungan pemroses kata (word processing).
2. Kemampuan mengirim formulir kuesioner dari file teks.
3. Sebuah perangkat pengajar untuk memandu kita melalui pembentukan format
pertanyaan dan tanggapan.
4. Perpustakaan pertanyaan dan skala.
5. Penerbitan otomatis ke server web.
6. Pemeriksaan seketika (real time) dari data yang masuk.
7. Kemampuan mengedit data dalam lingkungan jenis spreadsheet.
8. Pengiriman hasil yang cepat.
9. Analisis dan mekanisme pelaporan yang mudah.

D. SURVEI MELALUI WAWANCARA TELEPON


Di negara maju orang-orang menggunakan teknik sampling dengan desain survei untuk
mengatasi masalah serta mengambil peluang dari banyaknya keuntungan dan kemudahan
yang ditawarkan ponsel nirkabel. Menurut Andy Peytchev, PhD, ahli metodologi survei dari
Research Triangle Institute (RTI International) di dalam risetnya, ia menghubungi perserta
survei melalui ponsel maupun telepon rumahnya. Data yang ia gunakan diukur melalui
parameter populasi atau sensus, survei melalui telepon ini menurutnya menawarkan
tantangan yang unik. Orang-orang yang dipilih menjadi bagian dari sampel diwawancarai
melalui telepon oleh seseorang pewawancara yang sudah terlatih. Namun didalam metode ini
banyak perserta yang tidak mengetahui kenapa dirinya diberikan pertanyaan dan dihubungi
melalui telepon. RTI International telah mengubah standar survei/wawancara melalui telepon,
dimana pewawancara terlebih dahulu menginformasikan kepada peserta yang mempunyai

15
telepon seluler tersebut bahwa mereka akan diberikan pertanyaan dan dihubungi melalui
telepon atau ponsel. Selain itu survei melalui telepon ini tidak hanya berupa pertanyaan,
namun juga mencakup gambar baik yang dibagikan oleh perserta maupun gambar yang
dibagikan oleh peneliti. Segala sesuatu yang diberikan oleh perserta survei dipandang sebagai
informasi. Survei dengan menggunakan telepon ini merupakan alternatif yang sangat menarik
yang digunakan oleh peneliti pada saat ini.

Evaluasi Wawancara Telepon


Survei melalui telepon sudah semakin berkembang dimana saat ini survei dengan
telepon dapat kombinasikan dengan komputer dimana, tanggapan yang diberikan akan masuk
kedalam file berupa entry data atau suara dapat secara automatis tersimpan didalam komputer
pribadi. Pewawancara juga dapat melakukan beberapa tugas wawancara seperti, entry data
dan pengkodean sederhana secara bersamaan. Wawancara dengan cara seperti ini akan
memberikan penghematan tambahan dalam hal waktu dan uang. Computer Assisted
Telephone Interviewing (CATI) adalah salah satu fasilitas wawancara yang digunakan
didalam organisasi peneliti di seluruh dunia.. CATI merupakan sebuah program perangkat
lunak front-end sistem komputer interaktif yang membantu pewawancara untuk mengajukan
pertanyaan melalui telepon. CATI berkerja dengan sistem manajemen nomor telepon untuk
memilih nomor, dial sampel serta memasukan tanggapan secara automatis. Berikut terdapat
beberapa batasan-batasan dari survei yang dilakukan melalui telepon.
1. Tidak ada layanan
Walaupun sudah banyak orang memiliki akses langsung dengan penggunaan telepon
selular, namun ada beberapa responden yang kurang terwakili didalam penggunaan
telepon didalam metode survei. Salah satu factor penyebabnya adalah kurangnya akses
penggunaan telepon karena terbatasnya layanan selular dan tingginya garis kemiskinan
di daerah pedesaan.
2. Nomor yang tidak akurat dan tidak berfungsi
Keterbatasan yang seringkali ditemui di dalam penggunaan metode survei melalui
telepon adalah nomor yang digunakan oleh responden seringkali tidak akurat dan tidak
berfungsi. Namun saat ini hal tersebut sudah dapat diatasi dengan teknik memilih
nomor telepon dengan menggunakan panggilan acak.
3. Batasan panjangnya wawancara

16
Batasan panjang wawancara adalah kelemahan metode survei melalui telepon, tetapi
tingkat pembatasan ini tergantung pada minat peserta didalam sebuah topik. Idealnya
sebuah survei melalui telepon dilakukan selama 10 menit.
4. Batasan pernyataan yang visual atau kompleks
Sebuah survei telepon biasanya membatasi kompleksitas survei dengan menggunakan
skala kompleks atau teknik pengukuran. Bagi peserta yang tidak dapat menggambarkan
skala atau perangkat pengukuran lain didalam survei, perserta akan diminta untuk
memvisualisasikannya dengan menggunakan dial telepon, keypad maupun bantuan
visual lainnya.
5. Kemudahan penghentian wawancara
Beberapa penelitian menunjukan bahwa tingkat respon dalam survei melalui telepon
lebih rendah daripada survei yang dilakukan secara langsung (tatap muka). Salah satu
alasannya adalah perserta lebih mudah untuk mengakhiri wawancara melalui telepon
hal ini disebabkan oleh maraknya praktik-praktik telemarketing. Pelanggaran dan
prilaku yang tidak etis didalam kegiatan telemarketing menjadi salah satu hambatan
peneliti, dimana peneliti harus mencoba meyakinkan responden bahwa wawancara
melalui telepon bukanlah dalih meminta kontribusi berlabel frugging (penggalangan
dana) dibawah kedok penelitian.
6. Keterlibatan peserta yang kurang
Survei yang dilakukan melalui telepon menyebabkan tanggapan yang kurang
menyeluruh dari perserta yang di wawancarai. Orang yang diwawancarai melalui
telepon merasa bahwa pengalaman tersebut kurang memuaskan dibandingkan
wawancara pribadi, karena tidak adanya hubungan atau kontak langsung dengan
pewawancara.
7. Perubahan dalam lingkungan fisik
Pergantian dari telepon rumah ke telepon seluler juga menimbulkan keprihatinan.
Sehubungan dengan survei telepon, para peneliti prihatin tentang perubahan lingkungan
di mana survei tersebut dapat dilakukan, hal tersebut akan mempengaruhi kualitas data
yang dihasilkan.

Beberapa kelebihan dan kekurangan survei yang dilakukan melalui telepon dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Kelebihan Survei Telepon Kekurangan Survei Telepon
 Biaya lebih murah daripada wawancara  Jumlah tanggapan lebih rendah

17
secara personal. daripada wawancara personal.
 Cakupan dapat diperluas tanpa kenaikan  Biaya yang lebih tinggi jika
biaya yang besar. mewawancarai sampel yang tersebar
secara geografis.
 Menggunakan pewawancara yang lebih  Panjang wawancara harus dibatasi.
sedikit namun lebih terlatih.
 Bias pewawancara dapat dikurangi.  Banyak nomor telepon tak terdaftar
atau tidak aktif, membuat daftar nomor
telepon tidak dapat diandalkan.
 Waktu pelengkapan yang sangat cepat.  Beberapa kelompok target tidak
tersedia melalui telepon.
 Akses yang lebih baik ke peserta yang sulit  Tanggapan mungkin kurang lengkap.
dijangkau melalui peneleponan kembali
yang berulang.
 Dapat menggunakan pemutaran acak  Ilustrasi tidak dapat digunakan.
menggunakan computer.
 Wawancara telepon berbantuan komputer:
respons dapat dimasukkan secara langsung
ke dalam file komputer untuk mengurangi
eror dan biaya.

Tren Survei Melalui Telepon


Tren survei telepon di masa depan harus di awasi. Mesin penjawab atau layanan voice-
mail merupakan permasalahan yang kompleks dan potensial karena alat dan layanan tersebut
diperkirakan mempunyai penetrasi tinggi pada rumah tangga di Amerika. Temuan lain
menunjukkan bahwa:
1. Induvidu yang memiliki mesin penjawab atau layanan voice-mail lebih cenderung untuk
ikut berpartisipasi.
2. Penggunaan mesin penjawab telepon umumnya lebih sering dilakukan pada saat akhir
minggu daripada hari-hari kerja.
3. Penggunaan mesin penjawab telepon umunya lebih sering dilakukan di wilayah
perkotaan daripada wilayah pedesaan.

E. SURVEI MELALUI WAWANCARA PERSONAL

18
Survei melalui wawancara personal adalah percakapan dua arah di antara seseorang
pewawancara terlatih dengan seorang peserta. Orang-orang yang dipilih menjadi bagian
sampel diwawancarai secara langsung.

Evaluasi Survei Wawancara Personal


Adanya keuntungan serta keterbatasan yang jelas didalam survei yang dilakukan
melalui wawancara pribadi, nilai terbesarnya terletak pada kedalaman dan detail informasi
yang didapatkan. Informasi yang didapatkan jauh melebihi informasi yang didapatkan dari
survei yang dilakukan melalui telepon, via e-mail maupun survei yang dilakukan dengan
komputer baik melalui intranet maupun internet. Pewawancara juga dapat melakukan lebih
banyak hal untuk meningkatkan kualitas informasi yang diterima dengan menggunakan
beberapa metode lain. Seperti pewawancara dapat mencatat kondisi wawancara, menyelidiki
dengan pertanyaan tambahan serta mengumpulkan informasi lain melalui pengamatan. Survei
secara personal juga memiliki kontrol lebih daripada survei yang dilakukan dengan metode
lain, karena survei secara personal memungkinkan untuk melakukan penyaringan serta dapat
mengendalikan kondisi survei yang dilakukan secara langsung. Dalam hal ini pewawancara
biasanya menggunakan perangkat / alat khusus dalam melakukan peniliaian. Biasanya
dibantu komputer khusus wawancara pribadi Computer Assisted Personal Interviewing
(CAPI).
Dari banyaknya keunggulan yang ditawarkan oleh metode survei secara personal,
alasan banyak orang tidak menggunakan metode tersebut adalah karena mereka menggangap
survei secara personal itu mahal, baik dari segi uang maupun waktu. Biaya akan semakin
tinggi apabila survei yang mereka lakukan mencakup wilayah geografis yang luas atau
mencakup pengambilan sampel yang banyak dan spesifik. Namun kefektifan biaya dapat
diimbangi ketika pengambilan sampel dilakukan secara representative, atau survei melalui
wawancara intersepsi yang menargetkan perserta di lokasi yang terpusat.

Beberapa kelebihan dan kekurangan survei yang dilakukan secara personal dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Kelebihan survei melalui Kekurangan survei melalui
wawancara personal wawancara personal
 Kerja sama yang baik dari peserta.  Biaya tinggi.
 Pewawancara dapat menjawab  Memerlukan pewawancara yang terlatih
pertanyaan tentang survei, mencari dengan baik.
jawaban yang lebih dalam, mengajukan  Dibutuhkan periode pengumpulan data di
19
pertanyaan lanjutan dan mengumpulkan lapangan yang lebih panjang.
informasi melalui observasi.
 Bantuan visual khusus dan alat pemberi  Tidak semua peserta tersedia dapat
nilai dapat digunakan. diakses.
 Peserta yang buta hurup dapat dijangkau.  Kemungkinan persebaran geografis yang
luas.
 Pewawancara dapat menyeleksi awal  Tindak lanjut membutuhkan pewawancara
peserta untuk meyakinkan mereka sesuai yang intensif.
profit populasi.
 Wawancara personal berbantuan  Beberapa wilayah sulit dikunjungi
komputer: tanggapan dapat dimasukkan  Pertanyaan harus diubah atau peserta
ke dalam mikrokomputer portable untuk diarahkan oleh pewawancara.
mengurangi eror dan biaya.
 Beberapa peserta tidak mau berbicara
dengan orang asing di rumah mereka.

F. MEMILIH METODE SURVEI YANG OPTIMAL


Pemilihan satu metode yang sesuai dengan kebutuhan dapat dilakukan dengan
membandingkan tujuan riset dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing metode. Jika
tidak ada pilihan yang benar-benar sesuai, dapat mengkombinasikan karakteristik terbaik dari
beberapa alternatif ke dalam sebuah survei cangkokan. Meskipun keputusan ini akan
mengakibatkan tambahan biaya, fleksibilitas penyesuaian sebuah metode terhadap kebutuhan
unik kita seringkali menjadi imbalan yang dapat diterima.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan metode survei yang dijelaskan diatas dapat
disimpulkan bahwa rata-rata survei melalui wawancara personal merupakan metode
komunikasi paling mahal dan membutuhkan waktu lapangan paling banyak kecuali jika
menggunakan tim lapangan yang besar. Survei telepon memerlukan biaya yang moderat dan
menawarkan pilihan tercepat, terutama jika menggunakan CATI. Kuesioner yang dikelola
dengan e-mail atau internet adalah yang paling murah. Apabila sampel yang kita inginkan
tersedia di internet, survei internet mungkin menjadi metode komunikasi paling murah
dengan ketersediaan data paling cepat (simultan).

Outsourcing Layanan Survei


Outsourcing layanan survei menawarkan manfaat khusus kepada klien. Staf riset yang
terlatih secara professional, wawancara dengan lokasi terpusat, fasilitas kelompok fokus, dan

20
fasilitas bantuan komputer adalah beberapa manfaat dari layanan outsourcing survei.
Perusahaan-perusahaan spesialis menawarkan perangkat lunak dan bantuan berbasis
komputer untuk wawancara personal dan melalui telepon termasuk mode surat dan campuran.
Penyedia program dapat menghasilkan data untuk studi bersifat longitudinal dari berbagai
jenis data dengan menggunakan perserta yang sama. Seiring waktu sebuah program dapat
melacak tren terhadap isu-isu, produk-produk atau adopsi produk, perilaku konsumen dan
juga segudang kepentingan peneliti lainnya.

21
REFERENSI

Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis Volume 1 Edisi 9.
Jakarta: Grafindo.

Suhartono, Irawan. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Solo: UNS Pres.

Jogiyanto. (2014). Pedoman: Survei Kuesioner. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

https://bincangmedia.wordpress.com/2011/10/05/membahas-tuntas-penelitian-survei (diakses
tanggal 2 Maret 2020).

22

Anda mungkin juga menyukai