Oleh:
Marchelyn Pongsapan (196020300111019)
Manfaat keberadaan teori digunakan sebagai landasan pijakan yang nantinya akan
menawarkan penjelasan, dukungan serta peningkatan akan standar, praktik, metode dan
prosedur yang ada dalam auditing. Dengan adanya teori auditing diharapkan dapat menjadi
penuntun bagi pengembangan terhadap metode serta teknik auditing yang baru. Tidak hanya
itu,teori auditing memiliki peranan yang kritis dalam mempertahankanauditing sebagai
profesi tersendiri.
Berikut ini adalah beberapa jawaban terhadap pertanyaan tentang mengapa wilayah
teoretis dari auditing perlu dipikirkan dan dikembangkan:
1. Sangat membantu dalam kemandirian auditing sebagai ilmu atau disiplin yang berdiri
sendiri.
2. Dapat membantu auditing dalam menjelaskan dengan baik domain yang menjadi
wilayah tugasnya.
3. Teori auditing dapat memperjelas tujuan pokok auditing.
4. Bagi pengembangan auditing dapat menyediakan kerangka dasar
5. Dengan melandaskan pendekatan ilmiah maka teori auditing dapat memperkokoh
auditing sebagai profesi yang melayani kepentingan masyarakat
6. Sebagai acuan terhadap evaluasi standar dan praktik auditing, apakah standar dan
praktik telah sesuai dan tidak bertentangan dengan tujuan auditing itu sendiri.
Dengan bermodalkan standar dan praktik, tanpa kerangka teori, auditing dapat
tersingkirkan dengan mudah dan akan kehilangan validitasnya,karena pasar akan menentukan
apa yang bermanfaat dan apa yang harus disisihkan.
Hipotesis yang tidak diuji memiliki tingkat probabilitas yang rendah dibandingkan
dengan yang diuji, tetapi keduanya tetap probabilitas. Sains sudah lama menggunakan teknik
dan metode statistik untuk memecahkan masalah.
Auditing merupakan aplikasi lain dari berpikir ilmiah dalam teori probabilitas.
Pengaruh tradisional dari teori probabilitas dalam auditing adalah contohnya dengan
menggunakan kalimat “opini” untuk menunjukkan kesimpulan (final judgement) terhadap
sebuah laporan keuangan yang sudah diperiksa.
Prosedur Metodologi untuk Value Judgment
Di dalam pemeriksaan auditor menghadapi masalah ini, begitu juga ketika tanggung
jawab kepada masyarakat mengalami masalah value judgment.
Metode untuk menilai pendapat adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan masalah
2. Pernyataan masalah
3. Formulasi solusi yang mungkin
4. Evaluasi solusi
5. Formulasi pendapat
Poin pertama dan kedua tidak memerlukan perhatian khusus dalam pembahasan ini.
Perlu diperhatikan bahwa harus dipikirkan semua solusi yang bisa dilakukan, misalnya
berdasarkan pengalaman yang telah lalu. Kemudian setelah mengidentifikasi semua solusi
yang mungkin barulah mencari referensi untuk memilih solusi mana yang akan digunakan.
Setelah itu baru melakukan evaluasi bagaimana hasilnya. Pada tahap ini pengalaman
profesional dan pengetahuan sangat penting. Itulah langkah yang dilewati ketika akan
membuat sebuah value judgment.
References
Mautz, R. K & Sharaf, H. A., “Toward an Auditing Philosophy”.
Power, M. K. (2003) “Auditing and the Production of Legitimacy”, Accounting
Organizations and Society.
Rens, A., & Loebbecke, J. (1997). Auditing: An integrated approach (6th ed.)
ss