Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI


“RESUME ARTIKEL”

“Comparison of the theory of reasoned action and the theory of planned


behavior: An application on accountants’ information technology usage”

MARCHELYN PONGSAPAN 196020300111019

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
“Comparison of the theory of reasoned action and the theory of planned
behavior: An application on accountants’ information technology usage”
Gökhan Özer and Emine Yilmaz*

Dalam penelitian ini membahas mengenai tujuan penelitian akan investigasi alasan-
alasan disamping penggunaan IT akuntan dan dalam konteks ini membandingkan dua psikologi
sosial berdasarkan teori, Theory of Reasoned Action (TRA) atau teori berdasarkan aksi dan
Theory of Planned Behavior (TPB) atau teori rencana perilaku. Dalam hal ini data yang
digunakan merupakan hasil kuesioner yang ditanggapi oleh 437 akuntan dengan menunjukkan
hasil bahwa jika seorang akuntan memiliki sikap yang positif dan norma subjektif terhadap
pengguna IT.
Penelitian yang berdasarkan pemahaman bahwa dalam lingkungan bisnis global saat ini,
salah satu perhatian utama yang harus direnungkan adalah adaptasi teknologi informasi (TI)
karena dinamis dan sifat komprehensifnya, namun ada sedikit keraguan akan kontribusi yang
diberikan oleh teknologi informasi terhadap besarnya, kecepatan, dan percepatan perubahan
dalam praktik bisnis selama tiga dekade terakhir (Hunton, 2002).
Dalam hal ini perubahan-perubahan yang cepat dan besar memerlukan lebih banyak
penelitian komprehensif atas dasar akuntansi dan IT, sehingga beberapa peneliti melakukan
penelitian yang berhubungan dengan perilaku penggunaan IT akuntan dan menganalisis efek dari
sikap penggunaan IT. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian pada dimensi perilaku akuntan IT
perilaku penggunaan yang tidak memadai.
Kedua teori yang digunakan dalam penelitian ini memiliki berbagai aplikasi dalam
psikologi sosial, yang digunakan untuk menyelidiki dimensi perilaku penggunaan IT dalam studi
yang berjumlah besar dan menunjukkan daya prediksi yang tinggi. Dengan demikian, kita lebih
suka untuk menggunakan dua teori ini relatif dan mencoba untuk menemukan aspek perilaku
akuntan dalam penggunaan IT. Namun, banyak penelitian yang mengatakan bahwa model TPB
merupakan model yang lebih unggul.

Sehingga, tujuan penelitian ini bisa diringkas sebagai berikut:


1. Untuk menyelidiki faktor yang mempengaruhi niat terhadap penggunaan TI,
2. Untuk menguji kekuatan prediksi dari TRA dan TPB, ketika mereka diterapkan untuk
perilaku akuntan dalam menggunakan IT, dan
3. Untuk membandingkan kekuatan prediksi dari TRA dan TPB dalam memprediksi
perilaku akuntan dalam menggunakan IT.

Dalam hal ini TRA membahas dampak dari komponen kognitif, seperti sikap, norma-
norma sosial, dan niat pada perilaku (Guo et al., 2007). TRA sangat umum, “dirancang untuk
menjelaskan hampir semua perilaku manusia” (Ajzen dan Fishbein, 1980) oleh karena itu
harus sesuai dengan mempelajari faktor-faktor penentu perilaku penggunaan komputer
sebagai kasus khusus (Davis et al.,1989). Banyak peneliti menyarankan dan menggunakan
TRA sebagai dasar untuk menyelidiki perilaku individu dalam menggunakan IT. Model TRA
dapat dilihat pada gambar 1.
Sedangkan, menurut TPB (Ajzen 1985, 1991), tindakan manusia dipengaruhi oleh tiga
faktor utama, yaitu:
1. Evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan dari perilaku (sikap terhadap
perilaku),
2. Dirasakan tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (SN),
3. Dirasakan suatu kemampuan untuk melakukan perilaku (PBC) (Ajzen dan
Manstead, 2007).
Jika dibandingkan dengan TRA, TPB menambahkan PBC sebagai penentu niat perilaku
(Hansen et al., 2004). Sebagai aturan umum dari TPB, yang lebih menguntungkan sikap dan SN
sehubungan dengan perilaku, dan semakin besar PBC, semakin kuat niat individu untuk
melakukan perilaku yang dipertimbangkan. Adapun model TPB dapat dilihat pada Gambar 2
dibawah ini:

Dengan penjelasan yang ada diatas maka hipotesis yang dapat digunakan, yaitu:
H1: Sikap Akuntan terhadap penggunaan IT memiliki efek positif pada niat ke arah IT
penggunaan perilaku

H 2: norma-norma subjektif Akuntan terhadap penggunaan IT memiliki efek positif pada


niat ke arah IT penggunaan perilaku akuntan.

Sedangkan, sistem pengukuran dalam penelitian ini diukur dengan 5-point skala Likert-type.

Dari pengukuran tersebut maka penelitian ini mendapatkan hasil, antara lain:

1. Variabel yang digunakan dalam kuesioner sesuai untuk analisis faktor penjelas terhadap
empat faktor menjelaskan 65,174% dari total varian. Total varians TPB menjelaskan
nilai lebih tinggi dari TRA ini. Dengan kata lain, TPB memiliki daya penjelas yang
lebih besar dari TRA.
2. Analisis regresi menunjukkan bahwa sikap akuntan terhadap penggunaan IT, dimana
menurut temuan ini, sikap positif dan kuat pada akuntan meningkatkan kemungkinan
niat positif dan kuat terhadap penggunaan IT.
3. TPB memperluas TRA dengan determinan tambahan; PBC. Yang ketiga hipotesis,
mengembangkan model TPB yang berfokus pada hubungan antara penentu serta niat.
4. Dalam kedua TRA dan TPB model, β koefisien menunjukkan bahwa sikap akuntan
dibandingkan dengan SN dan PBC lebih efektif pada niat. Selain itu, SN menunjukkan
kekuatan lebih prediktif dari PBC untuk menentukan perilaku akuntan dalam
menggunakan IT tetapi Armitage dan Conner menunjukkan bahwa SN adalah prediktor
yang lebih lemah dari niat dan sikap pada PBC

Sehingga secara sederhananya penelitian ini dapat menarik kesimpulan bahwa menurut
temuan, sikap akuntan, SN menuju pada penggunaan IT dan PBC berpengaruh signifikan secara
statistik dan langsung pada niat. Namun, dalam beberapa literatur, ada beberapa argumen yang
berbeda terkait dengan interaksi antara niat dan penentunya. Misalnya, niat tidak signifikan,
tetapi efek tidak langsung melalui sikap yang sangat signifikan tersebut. Sikap memiliki
kekuasaan yang lebih prediktif daripada SN dan PBC. Selain itu, SN memiliki kekuatan lebih
prediktif dari PBC. Armitage dan Conner (2001) menyatakan bahwa SN adalah prediktor yang
lebih lemah dari niat dari sikap dan PBC. Bertentangan dengan Armitage dan Conner (2001), dan
Chang (1998); Ryu et al. (2003) menemukan bahwa SN merupakan predictor yang terkuat.

Anda mungkin juga menyukai