Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Penelitian Survei


Menurut M. Nazir (2005), penelitian survei merupakan penelitian yang dilakukan
untuk mendapatkan fakta-fakta dari gejala yang ada serta mencari keterangan-keterangan
secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau
individu (Nofianti, 2017). Bagi peneliti profesional, metode penelitian survey merupakan
salah satu bentuk penelitian yang sudah menjadi kebiasaan pada masyarakat ilmiah.
Penelitian survei dikembangkan sebagai bentuk pendekatan positivis pada ilmu-ilmu sosial.
Margono (2005) dalam (Amin, 2011) mendefenisikan metode penelitian survey adalah
pengamatan/penyeledikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik
terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu. Penelitian survey
umumnya bertujuan untuk mencapai generalisasi, dan sebagian lain juga untuk membuat
prediksi. Rancangan survei dilaksanakan dengan prosedur dimana peneliti memberikan
angket pada satu sampel untuk mendeskripsikan sikap, opini, perilaku, atau karakteritik
responden. Dalam penelitian survey, informasi yang dikumpulkan peneliti dari responden
dengan menggunakan kuesioner pada umumnya dibatasi pada penelitian yang datanya
dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Berbeda dengan
sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Pada umumnya yang
merupakan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu. Penelitian survey dengan
demikian adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. (Adiyanta, 2019)

B. Manfaat Penelitian Survei


Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud (Singarimbun dan Effendi, 1995) :
1. Penjajagan (eksploratif)
Penelitian ini bersifat terbuka, masih mencari-cari dan menggali.
2. Deskriptif
Penelitian ini dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial
tertentu, misalnya perceraina, pengangguran. Peneliti mengembangkan konsep dan
menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
3. Penjelasan (explanatory)
Peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-veriabel melalalui pengujian
hipotesa.
4. Evaluasi, yang menjadi pokok pertanyaan adalah sampai seberapa jauh tujuan yang
digariskan pada awal progam tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.
5. Prediksi, mengadakan prediksi/perkiraan mengenai suatu fenomena sosial tertentu.
6. Penelitian Operasioanal, pusat perhatian adalah variabel-variabel yang berkaitan
dengan aspek operasional suatu progam.
7. Pengembangan indokator-indikator sosial, indikator sosial tersebut dapat
dikembangkan berdasarkan pada survey-survey yang dilakukan secara berkala.
Misalnya; Indikator Kesejahteraan Rakyat, Survey angkatan kerja nasional dsb.

C. Desain Penelitian Survei


Penelitian survey telah banyak memberikan sumbangan bagi metodologi ilmu sosial.
Salah satu sumbangsih terpenting dari penelitian survey adalah prosedur sampling yang
cermat dan ketat, desain keseluruhan dan implementasi desain rangcangan kajian, defenisi
yang jelas-tegas serta spesifik masalah penelitian, dan analisis serta penefsiran data.
Penelitian survey menggunakan suatu bagan kerja untuk menggariskan desain penelitiannya.
Bagan kerja itu dimulai dengan sasaran-sasaran survey, pencatatan setiap langkah yang
hendak diambil, dan diakhiri dengan laporan akhir. Terdapat beberapa tahap dari penelitian
survey, selanjutnya tahap-tahap umum tersebut dapat dijabarkan ke dalam lengkah-langkah
pelaksanaan penelitian survey (Amin, 2011) yaitu:
1. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survey.
2. Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan.
3. Pengambilan sampel.
4. Pembuatan kuisioner dan instrument-instrumen.
5. Perkerjaan lapangan, termasuk memilih dan melatih pewawancara.
6. Pengolahan data.
7. Analisis dan pelaporan.

D. Penelitian Ex Post-Facto
Penelitian ex-post facto merupakan metode yang banyak dipakai dan berguna bagi
peneliti karena banyak memberikan informasi berharga bagi pengambilan keputusan di
bidang pendidikan. Penelitian ex-post facto meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak
dimanipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian sebab-akibat dilakukan
terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi.
Adanya hubungan sebab-akibat didasarkan atas kajian teoretis, bahwa sesuatu variabel
disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel
tertentu. Misalnya: gizi yang cukup pada waktu ibu hamil menyebabkan bayi sehat,
koperasi yang sehat dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Penelitian ex-
post facto merupakan metode yang banyak dipakai dalam situasi yang dihadapi oleh
banyak penelitian pendidikan. Penelitian ini tetap merupakan metode yang berguna yang
dapat memberikan banyak informasi berharga bagi pengambilan keputusan di bidang
pendidikan. Penelitian ex-post facto dimulai dengan melukiskan keadan sekarang yang
dianggap sebagai akibat dari faktor-faktor yang terjadi sebelumnya, kemudian mencoba
menyelidiki ke belakang guna menetapkan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab
dan sudah beroperasi masa lalu. Penelitian ex-post facto mirip dengan dengan penelitian
eksperimen, hanya pada penelitian ex-post facto tidak ada pengontrolan variabel, variabel
bebas tidak dimanipulasi, dan tidak ada perlakuan. Penelitian ex-post facto dapat
dilakukan dengan baik bilamana menggunakan kelompok pembanding. Kelompok
pembanding dipilih yang memiliki karakteristik yang sama tetapi mengalami kegiatan
yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai